Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.

Share | 
 

 [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
Pilih halaman : Previous  1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 25  Next
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-08-29, 16:25
Post[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
#1
tukang_es 
Dalangnya RMID
tukang_es

Kosong
Posts : 321
Thanked : 14
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
First topic message reminder :

Roleplay adalah permainan bermain peran. dalam permainan ini pemain ( member ) bermain sebagai karakter yang ditempatkan di suatu cerita dengan setting yang sama dengan pemain lainnya.
permainan ini mengandalkan imajinasi dari pemainnya agar menciptakan suatu plot yang menarik untuk diikuti oleh orang lain.

Tujuan
Spoiler:

Rules
Spoiler:

Background Story
Setelah peristiwa di Grace Island, Explorasi ke seluruh negeri Eremidia terus dilakukan. hal ini untuk menemukan banyak peradaban kuno atau potensi yang bahaya mengancam.

di balik terpaan dahsyat badai pasir di gurun selatan,terdapat Twilight Tower. konon,menara ini akan terbuka setiap senja tiba. legenda mengatakan sebuah permata raksasa menyimpan kekuatan sihir besar berada di puncaknya. permata tersebut dapat mengabulkan permintaan bagi siapapun yang menyentuhnya.

banyak petualang yang datang beramai-ramai ke tempat tersebut, namun belum ada yang berhasil. banyak monster berkeliaran dan sangat kuat. jadi adakah yang berhasil menaklukan menara dan menyibak kebenaran di balik legenda tersebut ?

Peta Village
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Map10

Setting
tempat lokasi roleplay adalah sebuah desa kecil bernama Orsa Village, dekat satu-satunya oase pedalaman selatan gurun. tak jauh dari Orsa terdapat Twilight Tower. para prajurit kerajaan Eremidia berlalu lalang menjaga keamanan serta mengawasi segala hal di wilayah ini.

Note :
Ini desa kecil. Jadi harap jangan masukin bangunan2 mewah lol

Players [Slot 8/10]
- Shikami 
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Valor
Valor Ashburn (Now as NPC)

- Atla
Leo Redfang         
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 3769-40

- Theo Allen
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Anne01
Arianne Stanford


- Superkudit
Ellie Brausse
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 252-10

- Richter_h  
Muro Broschenko

- Rnvis
Daniel Utterson

- NightRider
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Avexn10
Zeeva Atlimus

- Lyonnesse (out)
Yuuki (Now as NPC)
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Yuuki_zps10ecc74f

- Oscar
Hazel Howard

- NachtEinhorn
Eleanor

- Ryuuhime
Tierra Winhart
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 OdtyyTp

shikami (valor) (sekarang jadi NPC lol)

F# out
Zwad out
Raptor (Jingen Yuusha) out
Lyonnesse out



Story So Far :
[Day 1]

7 orang pendatang tiba di Osha Village. kesemuanya berkeinginan untuk menaklukan twilight tower. di hari pertama, Arianne bermasalah dengan petualang lain bernama Bronx. ia ditolong oleh Leo, Ellie, Valor dan Jingen. setelah sempat berkelahi sebentar, mereka dihentikan oleh Sir Leon Lao,komando dari E.Guardian yang menyita senjata mereka. 
mereka berpisah. Arianne dan Valor pergi ke Muro's Workshop untuk membeli perlengkapan untuk kemudian pergi ke Tower. 
di sisi lain, Daniel dan Zeeva belum menentukan arah tujuan mereka.

Selesai mencari perlengkapan, Arianne dan Val menuju ke Leon Fort untuk mendapatkan senjata mereka kembali. Dan diteruskan registrasi untuk masuk ke tower. Sementara itu, Leo dan Ellie datang ke Leon fort dengan tujuan yang sama. Namun dengan cara yang berbeda, mereka malah mengacaukan seisi benteng Leon dan membuat mereka harus menjalankan sebuah misi ke tower.

Singkat cerita, gerombolan Antlion datang dan membuat palu besar Arianne terbawa ke sarang mereka. Arianne dan Val mencari palu itu dan berakhir terkepung. Val mengeluarkan sebuah jurus pamungkas. Namun dirinya tidak kuat menahan dan pingsan. Arianne diselamatkan oleh Ellie dengan tembakan brutal mad larrynya.

Setelah cukup istirahat, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali. Disana mereka bertemu Leo, dan seorang pria bernama Zeeva. Ellie, Leo, Anne memutuskan untuk kembali ke desa. Sedangkan Zeeva tampaknya masih mempunyai urusan dengan seekor monster.

Setibanya di desa, party Ellie menyewa inn di desa. Bertepatan dengan itu, seorang (yang mengaku) dokter bernama Hazel Howard datang ke desa ini. Dia melihat kawanan Ellie dan memutuskan untuk mengikutinya ke inn

[Day 2]

Pengumuman ditujukan kepada seluruh petualang yang berada di desa Orsa bahwa sebentar lagi akan ada serangan dari Antlion. Val, Leo, dan Arianne mengikuti registrasi tersebut.

Sementara itu di sisi lain Ellie, Zeeva dan Hazel terjadi pertarungan. Hal ini dipicu ketika Zeeva mengganggu kegiatan Hazel. Pertarungan mereka berakhir dengan seimbang. Namun keadaan Ellie memburuk. Dan Hazel karena suatu hal membuat dirinya menjadi seorang perempuan dan menyamar dengan nama Siti Khadijah

Berganti sudut pandang, Val, Leo dan Arianne menghabiskan waktu di kedai makanan dan mereka bertemu dengan Ellie. Untuk menghabiskan waktu, akhirnya mereka memutuskan untuk latihan di training ground dekat benteng outpost Leon. Sesampainya disana, mereka dilatih bersama komandan Leon. Mereka belajar banyak hal. Mereka berlatih dari siang sampai sore.

Namun, tidak lama setelah itu, Lady Gretta, sekretaris pribadi komandan Leon mengatakan bahwa Antlion akan melakukan gerakannya lebih cepat. Leon berpamitan untuk mempersiapkan pasukannya. Sementara itu Ellie teringat akan ensiklopedi monster, dia kembali ke desa untuk mengambilnya.

Arianne, Leo, dan Val hanya berencana menunggu kedatangan Antlion di training ground itu. Namun keadaan semakin mendesak sehingga mereka harus memutuskan untuk mundur sementara.

Disisi lain, Hazel Howard / Siti Khadijah hendak menuju ke tower. Namun dia juga menemukan hal yang sama. Antlion itu menghadangnya. Hazel/Siti kembali ke desa dikejar oleh Antlion itu. Desa porak-poranda. Namun keadaan itu kemudian dapat di kendalikan oleh seorang kepala desa bernama Salman.

Sementara itu di fort, Ellie dan kawan2nya merencanakan sesuatu untuk melawan seekor antlion yang disebut dengan Driller. Namun mereka kesusahan. Ellie hampir kehilangan nyawa dua kali. Membuat sedikit perselisihan di tim mereka. Tak lama setelah itu, komandan Leon datang membawa bantuan dan menghabiskan para Antlion itu

[Day 3]

Pagi hari, Leo memutuskan untuk pergi ke sarang Antlion jauh sebelum para pasukan Eremidia dan para sukarelawan bersiap-siap. Melihat kelakuan Leo yang sembrono, Ellie memutuskan untuk menyusulnya.

Sementara di tempat lain, Arianne berangkat bersama prajurit komandan Leon. Sedikit lebih lambat dari Leo dan Ellie, akhirnya mereka berhasil mencapai liang para Antlion itu. Mereka akhirnya dipencar menjadi beberapa grup untuk menelusuri lorong-lorong yang dibuat oleh Antlion


Dari sudut pandang Ellie. Ellie dan Leo tanpa sengaja jatuh ke tempat induk Antlion itu. Ellie tertangkap oleh induk antlion itu. Hampir saja ajal menjemputnya, Zeeva menolongnya dan membawanya ke tempat yang cukup aman.

Tak lama setelah itu, Anne dan anggota party dari para sukarelawan itu sampai ditempat. Ellie sudah dalam keadaan tidak sadar. Namun dia berhasil ditangani dengan 'pengobatan pertama' oleh Zeeva. Dan akhirnya Ellie siuman

Disudut pandang Hazel / Siti Khadijah, Valor dan Lady Gretta melihat segerombolan capung raksasa bergerak menuju kearah desa. Valor, dan Hazel berlari dan mencegah capung-capung itu di padang pasir. Terjadi pertempuran dahsyat. Valor hampir kehilangan nyawanya karena kelelahan. Namun mereka berhasil diselamatkan oleh Salman, si kepala desa. Valor dibawa ke tempat aman dan diberi perawatan khusus oleh Hazel

Sementara itu di sarang Antlion terjadi pertempuran hebat. Kerja sama antara Arianne, Ellie, Leo, Firemage, Daniel, Eleanor, dan Fighter itu dapat membunuh ratu Antlion itu. Namun disamping itu, Ellie kembali mengeluarkan luka.

Ellie dibawa kembali ke desa bersama para petualang lain dan tiga temannya, Anne, Valor dan Leo. Mereka disambut baik kedatangannya di desa Orsa karena telah berhasil mengalahkan ratu Antlion.

Di tempat lain, Siti / Hazel berhadapan dengan tiga orang. Mereka termasuk anggota dari sukarelawan yang akan membantai ratu Antlion. Siti / Hazel diserang oleh seorang wanita yang dipanggil Silva. Hazel mengeluarkan ramuan secara acak dan menimbulan 'genderswap'. Hazel kembali ke kelamin asalnya sedangkan Silva berubah menjadi lelaki. Situasi tampak kacau.

Sementara, Daniel Utterson memutuskan untuk tetap menetap di tower paska peperangan dengan ratu Antlion. Daniel tanpa sengaja ikut pertarungan bersama tiga orang itu dan memutuskan kembali kabur ke desa

Disudut lain desa, Tierra Winhart, seorang dari keturunan ternama dari keluarga Winhart baru saja mencapai desa Orsa. Dia hendak membeli sebuah dagger perak di muro's workshop. Tapi karena uangnya tidak cukup, Tierra mendapatkan sebuah quest untuk mencari strip binatang dan sebongkah perak.

Ellie telah dirawat bersama Anne dan Eleanor. Namun keadaan menjadi kacau saat seseorang bernama William mengaku adalah seorang kakak dari Ellie. Ellie menyembunyikan identitasnya sebagai treasure hunter dibantu oleh kedua temannya. Namun, pada akhirnya Ellie tetap mengaku hal yang sebenarnya.

... ntar diterusin editnya


Enjoy ! :D


Terakhir diubah oleh tukang_sapu tanggal 2013-08-30, 09:54, total 12 kali diubah

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 16:51
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
richter_h 
Salto Master
Hancip RMID


Posts : 1705
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Sudut desa Orsa]

"Semut-semut merah itu menyerang benteng?"

Ku baru bangun dan dikagetkan dengan kabar dari orang-orang desa yang tidak seperti biasanya--panik dan seperti bersiap dengan serangan sesuatu yang banyak dan menyebar.
Dan juga, anak-anak yang kemaren masuk ke menara dan ternyata kembali lagi ke desa setelah beberapa langkah masuk itu sedang berkutat dengan semut-semut merah besar itu.

Dan panggilan itupun kembali. Ku ingin ikut serta mempertahankan desa, tapi tidak dengan meninggalkan benteng dan Olavia dalam ketidak-amanan. Eremidia bukan dunia dengan banyak kedamaian dan harmoni antara manusia dan monster... Tunggu, ku kan bukan termasuk manusia toh?

Ya kubiarkan saja mereka bersenang-senang dengan semut-semut itu, tapi kurasa masih banyak yang mengganjal dengan desa ini dan menara itu sejak anak-anak itu mencoba masuk ke sana. Lagipula, ku masih banyak pekerjaan dengan persenjataan dan perlengkapan buat mereka para petarung dan petualang yang ingin nekat melawan serbuan semut merah besar di benteng... dan untuk kali ini penghasilanku lumayan juga.
Andaikan ada Olav di sini, dia pasti sudah pergi membawa meriam besar dan meledakkan semut-semut itu, seperti di masa muda kami dulu.

Tidak ada salahnya untuk pemeran sampingan sepertiku untuk cukup duduk dan menonton dari kejauhan...

[next: unknown. biarkan angin yang menceritakan kelanjutannya]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 18:43
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Leon Fort ]
[ 06.55 PM ]
[ Party : Daniel ]


Berpikir Ellie, gunakan otakmu! Granat? Aku tahu ledakannya mampu menyingkirkan cukup banyak antlion, tapi sangat beresiko terkena orang lain. Sialan, kenapa semua senjata paling efektif untuk melawan mereka justru tak bisa kugunakan!

Si tukang ngintip juga hanya terpaku dengan serius, kurasa dia juga sedang berpikir. Sial, apa yang harus kulakukan? Aku meninggalkan Snakehead dan Mad Larry di menara pengawas. Yang kubawa hanyalah Six Rumble, tiga putaran, dual D.Eagle, granat eksplosif, bom asap, suar dan bom suara.

Huh?

Itu dia! Bom suara, dia memancarkan suara dengan frekuensi tinggi, kurasa itu juga akan mengganggu sensor serangga seperti mereka.

"Tukang ngintip, aku punya rencana! Jika kuberi aba-aba, tutup telingamu dan lari kearah wanita buntut! Rencana ini hanya dapat dilakukan sekali!" Ujarku tegas diikuti anggukan lelaki gondrong itu.

Kusiapkan bom itu, kami mengambil ancang-ancang untuk melompat.

"Sekarang!!"

Pria itu menutup telinganya ketika aku melemparkan sebuah wadah besi berbentuk tabung keudara diikuti dengan suara bising yang sangat mengganggu. Terdengar begitu nyaring, sehingga membuat wanita buntut itu terlihat memegangi telinga hewannya, mengerang-erang kesakitan.

Driller dan antlion-antlion disekitar sinipun terlihat bergerak tak tentu arah, tanpa membuang waktu si tukang ngintip langsung menggendong wanita buntut itu, kami langsung merangsek masuk kedalam menara pengawas tempat Val dan lainnya.

Dengan cepat Anne menutup pintu menara itu dengan benda-benda berat. Kurasa kami akan aman sekarang, tinggal mengikuti rencana Val seperti semula.

Aku berdiri, kulihat Leo berjalan pelan menghampiriku. Matanya berkaca-kaca, apa itu? Dia menangis?

"Hee.. Apa kau menangis? Dasar ceng-"

*Plak

Sebuah tamparan mendarat dipipiku. Terasa perih, mungkinkah? Mungkinkah dia meneteskan airmata karena kelakuan nekatku? Aku sangat terkejut, sementara Anne dan Val hanya tertunduk, mata mereka seperti tidak ingin melihatku. Apa yang kulakukan? Mereka marah? Aku hanya berusaha menolong.

Leo mengeggam bahuku dengan kedua tangannya, seperti diremas rasanya.

"Jangan... Jangan lakukan itu lagi!" Gumamnya lirih.

Aku sungguh merasa bersalah pada mereka, bertindak seperti jagoan menyerang sendirian, aku terlalu naif. Aku tak menyangka mereka sangat khawatir padaku, membuatku tertunduk. Ingin menangis rasanya, tidak hanya murni karena sedih, tapi juga senang. Aku memiliki teman yang benar-benar peduli denganku.

"M-maafkan aku."

Hanya itu kalimat yang keluar dari mulutku. Masih tertunduk, sementara wanita buntut itu mulai siuman dan turun dari gendongan si tukang ngintip


[Current Party : Val, Leo, Anne, Ellie, Daniel, Yuuki]
[Current Location : Menara Pengawas]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 19:08
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
NachtEinhorn 
Robot Gedek Galak
NachtEinhorn

Level 5
Posts : 1274
Thanked : 9
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
chara illust: https://i.imgur.com/jrELGud.jpg https://i.imgur.com/uPXVLdv.jpg

[somewhere @ desert, near fort]

Aku berjalan ditengah teriknya matahari menuju ke tempat dimana aku akan "bertugas" sementara, sebuah gereja yang terletak di tengah padang pasir antah berantah yang bernama Desa Orsa. 

Apa sih yang dipikirkan oleh petinggi petinggi gereja, mengirim seorang Sister sendirian tanpa kawalan? Mungkin itulah yang saat ini kalian pikirkan. Tapi, akan kuberi tahu suatu rahasia kecil: Tujuanku sebenarnya bukanlah gereja di desa itu, akan tetapi Bangunan raksasa yang menjulang tinggi di luar desa: Twilight Tower.

Ya, aku bukanlah Sister biasa. Eleanor M. Magdalene, atau kalian bisa sebut Elea, merupakan salah satu anggota tim khusus yang dibentuk gereja untuk mengawasi dan mengeksekusi hal hal mistis yang dapat berakibat buruk pada dunia, Battle Sister.

Sudahkah aku memberitahu bahwa aku bukan manusia? Aku adalah Elf, salah satu yang terakhir, mungkin. 11 tahun yang lalu, desaku diserang oleh "sesuatu" yang aku tidak bisa ingat, kecuali "sesuatu" itu berambut ungu. Seluruh penduduk Desa Elf dia binasakan, hingga tim Battle Sister datang dan mengalahkan "sesuatu" itu.

Aku, yang masih sangat kecil pada saat itu, adalah satu-satunya yang selamat dari serangan "sesuatu", karena para Battle Sister ini. Karena tempat tinggal dan keluargaku telah musnah, mereka mengajakku untuk masuk ke gereja, dan menjadi anggota Battle Sister, tentu saja...

Kembali ke saat ini, aku sepertinya hampir sampai di desa, disaat aku melihat sebuah menara pengawas... yang sedang diserbu Antlion?

Perhatian salah satu dari mereka yang sedang kacau, tiba tiba terpaku padaku, dan langsung saja menyerbu ke arahku. Teman temannya yang lain serta merta mengikuti.

Kusiapkan senjata kepercayaanku yang kusimpan dibalik mantel: beberapa set Pisau lempar dan sebuah Shortblade. Aku maju berlari bersiap menerjang Antlion itu, sembari berteriak

"Biasanya aku disambut oleh Pastor dan Sister2 lain jiak aku sampai di sebuah kota... Akan tetapi hal ini tidak buruk juga untuk pemanasan!"

[Next: Depan Menara Pengawas, Musou Mode vs Antlion(s)]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 19:40
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
rnvis 
Novice
Novice
rnvis

Level 5
Posts : 148
Thanked : 0
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[At Leon Fort]

Baiklah, aku ingin membantu wanita itu. Jika saja bukan karena ajaran master-ku, aku pastinya sudah menyerbu seperti orang idiot dan berteriak: 'BERTAHANLAH!!". Mengingat situasi sekarang dan Driller yang masih ada di sekitar pasir sini, aku mengurungkan niatku. Terlihat gadis disampingku juga sedang menguras otaknya mencari cara.

Situasi terlihat cukup kacau jika aku harus bilang. Tunggu, bukannya gadis ini mempunyai granat yang dia pakai di kantor Leon waktu itu dan juga senapan yang dia pakai untuk membidik Driller tadi. Menggaruk-garuk kepalaku, aku bersiap bertanya lagi kepadanya ketiga dia tiba-tiba menatapku dan bilang:

"Tukang ngintip, aku punya rencana! Jika kuberi aba-aba, tutup telingamu dan lari kearah wanita buntut! Rencana ini hanya dapat dilakukan sekali!" ujarnya dengan tegas.

Aku membalasnya dengan anggukan, melihat dia sepertinya tidak membawa peralatan yang dia perlukan, kurasa dia terpaksa menggunakan rencana macam ini. Apapun itu, aku ikuti saja deh. Tokh, aku memang ingin menyelamatkan wanita itu jika waktunya tiba.

Aku menaruh kapak yang masih ada di tangan kananku seraya berdiri dan mengambil ancang-ancang. Kemungkinan terburuk aku harus menggunakan 'hadiah' yang diberikan Laura. Tapi, untuk sekarang aku harus mempercayai gadis ini. Otakku memanas, menggunakan seluruh ototku, aku menunggu sinyal gadis itu.

"Sekarang!!"

Aku melesat dengan kencang tanpa halangan. Berbeda ketika datang kesini, kedua tanganku sekarang bebas. Ketiga senjataku sekarang berada di pinggangku. Aku menutup telingaku, sedetik kemudian sebuah wadah besi dilemparkan tak jauh di depanku. Tak mempedulikannya, aku melesat kencang. Dalam lariku, aku menyadari bahwa gadis itu melempar sebuah bom suara semenjak walau menutup telingaku, kepalaku masih berdengung sakit.

Paling tidak aku masih bisa berlari ketimbang wanita dan mahluk-mahluk yang mengepungnya itu, tak ada tanda-tanda Driller akan muncul. 

Bagus! Aku melihat wanita beastman itu didepanku. Sial, aku sebaiknya tidak dilempari sesuatu lagi setelah menolongnya kali ini! Tanpa ragu, aku menggedong wanita itu.

"Kau! Apa yang kau lakukan!"

"Diam dulu, aku sedang terdesak, kau tahu?"

Menghiraukan protesnya, aku berlari ke arah menara. Gadis itu sepertinya sudah menjelaskan situasi ke tiga orang lainnya di depan menara semenjak mereka berlari masuk ke dalam. Para antlion sepertinya sudah mulai mendapatkan kembali indra mereka, tetapi mereka terlambat semenjak aku sudah berhasil masuk ke dalam tanpa masalah.

Menurunkan wanita itu yang tampaknya masih kebingungan, aku kembali menghirup udara segar (walau sialnya menara pengawas ini tampaknya sedikit berdebu) dan mencoba mengatur nafasku. Samar-samar kudengar orang yang lain berlalu-lalang. 

Gadis kecil yang membawa sebuah palu yang hampir lebih besar dari tubuhnya itu mengambil peti dan drum untuk menghalangi pintu masuk. Baiklah kita aman, untuk saat ini... oh sial, kurasa tidak.

Leo, dengan matanya yang sembab serta beberapa air mata di pipinya berjalan ke arah gadis yang membantuku tadi (aku sempat mendengar gadis kecil itu memanggilnya dengan nama 'Ellie'). Kurasa dia kehilangan kelerengnya...

"Hee.. Apa kau menangis? Dasar ceng-"

Baru saja ingin memperingati Ellie, sebuah tamparan langsung mendarat di pipinya. Tunggu-tunggu, situasinya terbalik bukan? Seharusnya seorang pria yang ditampar karena bertindak bodoh. Ah, ya sudahlah. Kenapa situasi jadi kacau begini sih? Belum puas menampar Ellie, Leo mengenggam bahu Ellie.

"Jangan... Jangan lakukan itu lagi!" gumamnya dengan lirih.

Baiklah, saatnya aku menepuk jidatku dengan diam. Tapi...

"M-maafkan aku." 

Aku melirik ke arah Ellie, wajahnya menghadap ke lantai di kakinya sehingga aku tak bisa melihat wajahnya dengan baik, tapi kuharap masalah internal ini bisa disimpan untuk nanti. Aku sedari tadi hanya terdiam melihat situasi ini. Kuharap seseorang bisa memecahkan 'es' sekarang.

[Still Same, Still Same...]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 21:54
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
richter_h 
Salto Master
Hancip RMID
richter_h

Kosong
Posts : 1705
Thanked : 30
Engine : Other
Skill : Skilled
Type : Developer
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Bengkel Ketok Magic Muro dan Olavia]

BU SET DAAH!! :FU:

Ku tidak menyangka banyak sekali semut di luar sana. Kalap, kubawa senapanku dan kusiapkan apa yang menjadi pelajaran para Goblin di Northreach sana. Hal masa muda itu akan kulakukan lagi kali ini.

"JADILAH SEMUT BAKAR, SEMUT PANGGANG, SEMUT ASAP, SEMUT LADA HITAM, SEMUT RICA-RICA, SEMUT APALAH!! PERGI KALIAN DARI BENGKELKU!!"

Ya. Semut-semut merah besar itu sudah membanjiri kota, dan banyak orang mengungsi di bengkelku. Kusuruh Olavia menangani semut di belakang rumah sambil menjaga orang-orang yang sedang mengungsi kalau-kalau semut bocor ke bengkel, sementara kutembaki satu per satu dari semut gila itu.

Kulihat di depan gerbang benteng, ada yang sedang dikerubuti semut. Sepertinya sedang dalam kesulitan, makanya kutembakkan sebuah peluru khusus yang bisa meledak di udara dan menyebar ke segala penjuru; Fragmentation Shell/Scattershot.

Jalanan lumayan bersih. Sekarang, kucoba dekati yang sedang dikerubuti semut itu.... Tunggu. Gadis elf?
Tidak ada waktu untuk mempertimbangkan hal itu. Kubantu gadis itu dan kuusahakan untuk melindunginya sampai ke tempat aman terdekat, tidak lain adalah bengkelku. Entah apa yang akan dia katakan nantinya...

[Farming semut merah @ depan benteng]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 22:16
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Leon Fort ]
[ 07.00 PM ]
[ Party : Val, Anne, Leo, Daniel, Yuuki ]


Menara yang tertutup ini semakin gelap, apalagi mentari telah tak tampak di ufuk barat lagi. Ini akan semakin menyulitkan kami tentunya. Wanita buntut itu tampaknya sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya, aku tak tahu kalau efek bom suara sangat besar bagi kalangan beastman.

Wanita itu hanya berdiri, memejamkan mata lalu mengibaskan rambutnya dengan tangan seperti tak terjadi apa-apa. Sedikit kesal melihatnya, seperti tuan putri yang congkak saja.
Aku kembali mempersiapkan senjata-senjataku.

"Kau lagi!!" Geram Leo ketika mengenali wajah si tukang ngintip.

"Huh, kenalanmu? Siapa mereka Ellie?" Tanya Arianne.

"Aku tak tahu apa bisa disebut kenalan, aku pertama kali bertemu dengan mereka ketika-"

Aku menghentikan kalimatku, sepertinya akan sangat salah jika dilanjutkan.

"Ketika?" Sahut Val dan Anne bersamaan karena heran.

"Aku tak tahu dengan si cewek, tapi pria ini telah memperkosa Ellie!" Ujar Leo frontal.

"T-tunggu!! Kejadiannya tidak seperti itu!!" Tepisku, tapi tetap saja wajah Anne tampak memerah. Kurasa wajahku juga sama seperti mereka, dasar monyet ini, tak bisakah dia menjaga mulutnya.

Akhirnya mereka berdua menjelaskan semuanya kepada kami, identitas mereka bahkan juga insiden di oase pagi tadi. si pria bernama Daniel sedangkan sang wanita bernama Yuuki.
Yah... Kurasa itu cukup, kita butuh kerja sama tiap orang yang ada disini jika ingin keluar dengan selamat. Kutapaki tangga kayu ditepi tembok, naik menuju pos ku. Snakehead masih tergeletak disana. Huh? Samar-samar kulihat sosok bayangan yang bergerak panik. Kuteropong dengan kekeran Snakehead.

"A-ada orang disana!! Seorang sister sepertinya!!" Jeritku.

Terdengar langkah kaki cepat menapaki tangga, itu Leo. Nafasnya terengah, karena begitu panik dan tergesa-gesa.

"Haah.. Kupikir kau tanpa pikir panjang melompat dan menghampirinya lagi." Gerutunya.

Kukembungkan pipiku pertanda ngambek, masih saja dia menyindirku dengan masalah itu. Val dan lainnya juga menyusul.

"Jadi? Kita selamatkan atau tidak?"

Pertanyaan Leo membuat semua mata tertuju padanya, pertanyaan konyol jika aku boleh berpendapat. Terdengar seperti kalau si monyet ini tak punya hati dan rasa manusiawi.

"Err.. Aku ada rencana, kita coba membuka jalan untuknya menuju tempat aman terdekat."
Gumam Val dengan ragu.

"Dimana itu? Aku tak melihat tempat yang bisa membuatnya terlindung dari serbuan antlion ataupun driller." Timpal Anne.

"Tempat itu adalah disini." Gumamku sembari membidik satu yang paling dekat dengan orang sister itu, menembaknya sampai mati sehingga sister itu menaruh pandangannya kepada kami.

"Jadi apa rencana konyolnya?"

Leo meregangkan sendi-sendinya, bertingkah seperti kalau semuanya bergantung pada kekuatannya. Val pun menjelaskan rencananya, dan kali ini cukup banyak melibatkan peralatanku.

Kukeluarkan semua granat yang kumiliki, Leo dan Val mengambilnya dan bersiap melemparnya. Anne menghalau Driller agar menjauh dari gadis itu dengan palu jarak jauhnya, sementara aku menembaki antlion yang mendekati si sister satu persatu dan Daniel serta Yuuki menjaga pintu agar sister itu bisa masuk.

Ledakan dari granat yang dilempar Val dan Leo berhasil memberikan jalan bagi sister. Akupun berusaha melindunginya dari antlion yang mendekat. Semoga saja dia memiliki tenaga untuk berlari kemari.

[still here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 22:28
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
NachtEinhorn 
Robot Gedek Galak
NachtEinhorn

Level 5
Posts : 1274
Thanked : 9
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Depan Fort]

"..."

1 antlion terkena lemparan pisauku. 1 lagi meronta setelah kepalanya aku tusuk dengan Shortblade. 2 lagi mencoba mencepit tubuhku dengan taring mereka, yang dengan sigap kuhindari dengan loncatan salto, sambil melempar 3 pisau ke masing masing mahkluk tak bertulang belakang itu, mengakhiri hayat mereka.

"menyedihkan..."

semut semut raksasa ini bukanlah tantangan, sebenarnya. selain dari jumlah mereka, tidak ada yang membahayakan, selama kau bisa menghindari serangan2 simpel mereka dan menyerang tepat di titik vital. Yang membuat hal ini sedikit repot adalah...

Driller, unit boss yang lebih kuat, sedikit, dari antlion biasa. kulit mereka tidak bisa ditembus menggunakan pisau lempar biasa. Akan tetapi hal ini bukan masalah bagiku.

"sia sia... "

aku mengambil beberapa pisau khusus dari balik jubahku. Logam pisau ini hitam legam, tidak seperti pisau lainya yang berwarna perak. sekuat tenaga aku melompat lagi, mencapai punggung seekor driller, dan...

"Adamant Blade"

STAB! STAB! STAB!

1 tepat mengenai ekor, 1 mengenai joint dada dan abdoment, dan yang terakhir mengenai bagian kepala, mencabut nyawa driller itu.

Aku kembali meraba bagian dalam jubahku, menghitung sisa Adamant Blade, karena aku takut aku tidak punya cukup persediaan untuk menghabisi semua semut ini.

"BLARRRRR!!!"

terdengar suara ledakan dari belakang, disusul dengan lontaran lontaran antlion, yang entah kenapa memiliki lubangn di beberapa bagian tubuh. Aku menoleh kebelakang, melihat seorang om om bantet berjenggot membawa senapan. Sepertinya ia yang melontarkan antlion antlion tadi. Dengan sigap, ia menyiapkan senapannya, lalu dengan sekali tarikan...

"JGARR JGERR JGARR DUARRR BLARRR"

1 peluru yang pecah di udara dan menyebabkan serpihan serpihan kecil menghujani para antlion, menghabisi 50% dari Antlion yang ada.

"Kakek tua..." kataku pelan

"?"

"Mangsaku, kenapa kau ambil..."

om/ kakek bantet itu keheranan, karena bukannya berterima kasih dibantu, malah protes.

Belum selesai, tiba tiba terdengar suara ledakan, sekarang dari arah Fort. tampaknya para penghuni fort memberanikan diri keluar dan menghabisi sisa sisa Antlion, membuat jalan masuk untukku.

"..."

Aku segera menuju ke pintu masuk, bersama dengan para penghuni Fort. Akan tetapi om/ kakek bantet itu tidak masuk dan berlari ke arah kota sambil berteriak

"Gadis Elf, kau akan aman di dalam situ! Aku akan kemabli dan mengurus semut semut di dalam kota!"

[NEXT: Inside the Fort]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 23:07
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
TheoAllen 
♫ RMID Rebel ♫
♫ RMID Rebel ♫
TheoAllen

Kosong
Posts : 4935
Thanked : 63
Awards:




[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Fort ]
[ Around 7.15 PM ]
[ Party: Ellie, Valor, Leo ]

Seseorang yang terlihat seperti sister itu dapat mengalahkan driller dengan mudah. Dari atas sini terlihat jelas memang kalau gerakan driller itu sudah tidak lagi terkontrol. Mungkin karena Ellie berhasil menembaknya, dan mungkin juga karena bom suara tadi.

Pandanganku sejenak kualihkan. Aku melihat di kejauhan juga terlihat para prajurit sedang menjalankan tugasnya. Beberapa kulihat mereka gugur. Jadi, seperti inikah medan perang? Seumur hidupku, aku tidak pernah melihat perang skala besar seperti ini.

Tanpa kusadari, ternyata jauh dalam diriku, aku takut. Aku hanya bisa menggenggap palu besarku erat-erat. Aku teringat jelas bagaimana Val, Ellie, Leo nyaris saja termakan oleh para Antlion itu. Andai saja, Martyl ada disini ...

Tiba-tiba dari arah lain terlihat hujan panah api. Beberapa Antlion itu terbakar dan hangus. Aku mencari sumber asal panah itu. Aku melihat banyak sekali prajurit berjejer. Sepertinya mereka adalah bala bantuan.

Aku melihat seseorang berambut perak dengan menggunakan baju gelap sambil menodongkan pedang kearah Antlion. Sepertinya dia adalah pemimpinnya. Tapi tunggu ...

"Itukan Komandan Leon!"
Teriakku kemudian

[ Still here ]


Terakhir diubah oleh TheoAllen tanggal 2013-09-05, 23:07, total 1 kali diubah
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 23:07
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
richter_h 
Salto Master
Hancip RMID
richter_h

Kosong
Posts : 1705
Thanked : 30
Engine : Other
Skill : Skilled
Type : Developer
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Bengkel Ketok Magic Muro dan Olavia]

BU SET DAAH!

Kutemui Olavia sedang mengacungkan dua bilah pedang ke arah para pengungsi dari benteng yang harusnya dia jaga.
Oh iya, kuingat sesuatu tentang anakku ini; dia tidak suka pria, terutama yang jelalatan dan cabul. Tapi kenapa bisa akur dengan pemuda kepala ungu nyentrik beberapa waktu lalu? Entah. Pasti pelet pemuda kepala ungu itu sangat sakti sampai-sampai bisa menjinakkan anak gadisku itu.

"Olavia! Sudah! Mereka tidak berbahaya--semut di benteng sana yang berbahaya." Kuredam kepanikan anakku itu. Untungnya dia penurut, dan dia menurunkan pedang-pedang yang dia pegang itu, yang membuat panik orang-orang di bengkel.

Tiba-tiba....

Dua...

Satu...

Gempa bumi? Tidak mungkin ini gempa bumi biasa. Tiba-tiba juga, pasak bumi runcing bermunculan dalam pola lurus dari benteng ke arah tengah desa, dan muncullah...
Sang pemangsa gurun malam, dengan capit besar dan sengat ekor beracun dan mematikan, sang raja gurun malam yang bisa mendatangkan badai pasir sekehendak hatinya; Scorpion King. Dia muncul di desa, seperti yang pernah kutemui di halaman depan menara terkutuk itu.

"BERLINDUNGLAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!"

Kuteriakkan isyarat berlindung pada orang-orang di bengkel, termasuk Olavia. Dia tahu soal ini, dan dia tahu siapa diriku, makanya dia tidak bertindak bodoh dengan datang padaku.
Rumah-rumah di desa mulau rubuh satu per satu karena gempa yang dimunculkan oleh kalajengking sebesar rumah itu. Yang tidak beruntung, tertimbun reruntuhan rumah. Yang lain, pada kelimpungan karena gempa besar lokal itu. Ku harus hadapi kalajengking besar ini sekali lagi, sendirian.... mungkin.

[next: Versus Scorpion King @ depan Bengkel Ketok Magic Muro dan Olavia]
[Nantikan cerita lanjutannya, kecuali kalo ada yang ngemod event ini :tf:]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 23:40
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Fort-main building ]
[ Around 7.30 PM ]
[ Party: Ellie, Valor, Leo, Daniel, Yuuki, Eleanor ]


Tak berapa lama bala bantuan datang, menyapu bersih koloni antlion yang berada disekitar kami. Sepertinya mereka benar-benar telah tahu cara menanganinya.
Aku meletakan Snakehead dan membalikan tubuhku yang sedari tadi tengkurap. Menghela nafas lega dan menoleh ke bintang-bintang.

Akhirnya.. Ini berakhir.

Kami semua akhirnya dibawa ke bangunan utama, mendapatkan pengobatan dan perawatan seperti tentara-tentara lainnya yang terluka. Aku tak tahu berapa yang telah gugur, tapi sepertinya tidak sedikit jika dibandingkan jumlah total tentara di pos ini yang notabenenya memang tak banyak.

"Ellie Brausse, aku ingin berterimakasih kepadamu secara personal, informasi yang kau berikan tentang para Antlion sangat membantu." Ujar Leon kepadaku, aku tak sempat membalasnya karena beberapa kali meringis kesakitan saat dirawat luka-luka ditubuhku.

Kulihat disekitar ruangan itu, Daniel, Yuuki dan sister itu juga dirawat, walau tidak seperti kami berempat, mereka tidak berkumpul dalam satu grup.

Sebelum lupa, kukeluarkan bestiary, lalu kutunjukan data Distoleon Annulatus kepada Leon. Pria itu manggut-manggut mengerti, pengendalian diri orang ini memang hebat, dia tak tampak terkejut dengan bentuk dewasa antlion jantan ini, mungkin dia sudah memiliki rencana untuk mengatasinya.

"Aku mewakili Eremidia Guardian mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi kalian, para petualang yang telah membantu kami dalam masalah ini."

Ujar leon dengan lantang, menggema diseluruh ruangan sehingga setiap manusia disini bisa mendengarnya.

"Kalian sudah mengalami hari yang sangat panjang, beristirahatlah disini, besok pagi kita akan memulai misi penyergapan untuk menghabisi ratu mereka! Untuk darah yang telah ditumpahkan rekan-rekan kita!!" Ujarnya dengan nada makin tinggi, diikuti dengan sorak sorai prajurit lainnya.

Kau bercanda bukan? Mereka mengajak kita untuk mencari mati? Apa-apaan ini?

"Tunggu dulu! Apa maksudmu menyerbu sarang mereka? Kau sudah lihat sendiri bagaimana mengerikannya makhluk itu!" Teriakku marah.

Sebuah tepukan terasa dipunggungku, "Nona Brausse, anda tidak perlu ikut dengan para petualang yang secara sukarela membantu kami."

Nona sekretaris berusaha menenangkanku, tapi aku sama sekali tak mengerti maksudnya. Apa ini? Sukarela? Jangan beri aku sampah itu! Tak mungkin ada orang yang dengan senang hati masuk ke liang kubur. Isi kepalaku seperti keawang-awang, menoleh kearah Anne, Leo dan Val hanya disambut senyum kecut dengan suasana seperti orang yang bersalah, kecuali Leo, dia tampak cuek.

Aku tidak suka ini, kakiku melangkah pelan hingga tubuhku tepat berada didepan Arianne. Kugenggam bahunya dengan kuat.

"Katakan padaku kau tidak ikut dalam misi bunuh diri ini, Anne, kalian bertiga!" Bisikku dengan nada berat.

"Umm.. Itu seperti diputuskan begitu saja, Ehehehehe.."
Val, si badut ini menimpali, jawaban yang paling tak ingin kudengar dengan nada yang dibuat menyenangkan.

Dengan cepat kuremas wajah pria itu, kutendang ulu hatinya dengan perut sehingga lelaki itu langsung semaput dengan seketika. Wajar jika Anne dan Leo terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu.

"Tak akan kubiarkan kalian pergi! Aku bersumpah!!" Ujarku serius.

[still here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-05, 23:58
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
LightNightKnight 
Topeng Buaya
LightNightKnight

Level 5
Posts : 799
Thanked : 6
Engine : RMVX
Skill : Intermediate
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[OTW to the Fort]


"... Hmm?"


"Ada apa?"


"Ada aura yang aneh...."


"Kau ini ngomong apa sih?!"


"Diamlah, ini adalah salah satu keahlian Zeeva."


"...."

Aku memfokuskan seluruh konsentrasiku kepada firasatku kali ini, aku agak ragu, tapi semakin kuperkuat instingku ini, semakin aku merasakan ada yang aneh....


"... Dokter muda, kau berjalanlah menuju ke Fort bersama prajurit lain. Salm, kau pulanglah ke desa."


"Hah? Memangnya kena-"


"Baiklah, Kalian semua segera pergi, dan aku akan kembali ke desa!"


"Tunggu pak tua! Apa maksudnya semua ini?!?!?"


"PATUHI SAJA! Kalian akan paham sendiri!!!


Dan kau sendiri? Apa yang akan kaulakukan...?!?"


"... Aku tidak harus melakukan apapun...."


"... Ambil ini...."


"Hmm?"

Salm melemparkanku sebuah topeng yang sangat familiar, hal yang dulu kupinjamkan kepada Salm waktu dia masih sangat muda.


"Topeng Monyet... kau masih menyimpan ini rupanya?"


"Kau yang dulu memberikannya kepadaku, sekarang kukembalikan padamu."


"Dengan ini kurasa kita impas~!"


"Kalian kenapa masih berleha - leha disana?!?!


SEGERA BERANGKAT!"


"Si... SIAP!!!"


"Grr, baiklah pak tua!"

[Split with Hazel & Salm & 3 Soldier]


"...."

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Wri5gAp


"Selamat datang kembali, Hanoman...."

Sesaat setelah aku memakai topeng tersebut, aku segera berlari menjauh dari fort dan dari desa, dan kulihat didepanku sebuah monster yang datang mendatangi salah satu dari kedua tempat tersebut.

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Deathworm


"Whe~w~~


Monster gege~! Saatnya aku mencoba kedua senjata baru dari si Dwarf itu~!"

Aku menarik kedua pedang yang menyala hijau kebiruan ini dan segera menapakkan langkahku ke monster tersebut.


"UORYAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"


*CLASH!!!!!!

Aku dan Monster tersebut beradu senjata dengan taringnya.


"Tenaga nya cukup besar dan ukurannya pun tak kalah besar...
Tapi...!!"


*BAM!!!!

Kupentalkan monster itu dengan mudahnya.


"DENGAN SENJATA INI, AKU TAKKAN BISA SEMUDAH ITU DITAKLKUKAN!!!!"


*GSHYAAAAAAAAAAAAAA!!!

Mendadak monster itu menyelam kedalam tanah.


"Huh?"

Dan tiba - tiba....


*BRUAAAAAAAAAAASH!!!!


"DAMN IT!!!"

Ia muncul tepat dibawah kakiku dan mementalkanku ke udara, dan dalam waktu sekejap itu ia mencoba melahapku.


"MAKAN DULU INI SEBELUM KAU MENCOBA MELAHAPKU!!!"

Dengan singkat kucampur sebuah ramuan dan kulemparkan kedalam mulut monster tersebut.


*GSH...! SHYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!

Terlihat seperti kesakitan, Monster itu menarik mulut dan kepalanya kembali masuk kedalam tanah.


"Heh~! Kau pikir teknik tua itu bisa mengalahkanku.....


...
...
... Oh ****...."

Aku lupa aku yang sedang melayang diatas langit ini tidak ada tempat berpijak, dan tepat dibawahku terdapat lubang yang besarnya 5x manusia biasa.


"KEPARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAD!!!!!!!!"

Aku terjatuh bebas tanpa ada yang bisa menyanggaku masuk kedalam kegelapan pekat dibawah tanah tersebut.

[Next : Underground Lv ???]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:08
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
NachtEinhorn 
Robot Gedek Galak
NachtEinhorn

Level 5
Posts : 1274
Thanked : 9
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Inside the fort]

Segera setelah kami masuk dan mengunci pintu, bnatuan datang dan menghabisi sisa sisa ANtlion yang masih hidup diluar sana. Situasi setelah itu aman terkendali, dengan beberapa orang menjadi korban serangan antlion harus dirawat di dalam Fort. Mereka juga menangani luka luka ringan yang kudapat saat melawan antlion tadi.

Masih sedikit bingung, aku menoleh-noleh. Pandangan mataku berubah menjadi pandangan gadis kalem, dari pandangan tajam nan beku saat melawan para Antlion tadi.

Yap, mirip sebuah penyakit, aku seperti menjadi orang lain ketika bertempur. Diam, sedikit sadistik, dan mematikan. Namun ketika keluar dari medan pertempuran, aku kembali ke sifatku yang asli: lugu, polos, sedikit airhead, dan pemalu.

Kulihat seorang gadis yang tadi membantuku masuk ke dalam Fort sedang terlihat geram, bercampur sedikit panik. Aku menghampirinya

"er..."

[Still Here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:15
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Inside the fort]

Berbalik dan sedikit menjauh, agak kesal dengan ketiga orang itu. Aku memang benci jika tidak tahu tentang sesuatu, terlebih karena rasa ingin tahuku begitu besar, jika ketinggalan berita aku biasanya akan ngambek.

"Err..."

Mataku melirik kesamping, sister? Dia terlihat kebingungan, huh? Ini pemandangan langka.

"N-ne... Kau itu.. Elf, bukan?"
Tanyaku pelan, lebih seperti berbisik, masih menutupi rasa terkejutku.
Elf adalah makhluk yang sangat disakralkan di banyak daerah di mainland, ada mitos jika kau melihat seorang elf, maka perlindungan tuhan akan menyertaimu. Dan kini ada satu berdiri di depanku.

[Still Here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:27
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
NachtEinhorn 
Robot Gedek Galak
NachtEinhorn

Level 5
Posts : 1274
Thanked : 9
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
(Inside_Fort)

"N-ne, kau itu... Elf bukan?" tanyanya, terkejut melihatku. Tentu saja, dimana manusia memiliki kuping yang pendek dan bulat, Elf memiliki kuping yang panjang dan runcing. Banyak orang yang kaget begitu melihatku untuk pertama kali, dan dikagetkan lagi setelah melihatku bertarung...

"y-y-yayaya... Namaku Eleanor M. Magdalene. Senang berkenalan dengan anda" jawabku sedikit gugup.

"a, anu, anda terlihat sedikit gusar..."

(Still_here)
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:33
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Inside the fort]

"A-aku Ellie Brausse, panggil saja Ellie." Jawabku sembari menyalaminya.

Kata-kata gadis ini terpatah-patah, bahkan ekspresinya terlihat tegang dan kaku. Semenyeramkan itukah aku?

"a, anu, anda terlihat sedikit gusar..."

Sudah kuduga, ekspresi sebalku ini memang menyeramkan. Aku berusaha tersenyum, mungkin sedikit memaksa dan justru terlihat makin mengerikan, tapi setidaknya aku mencoba.

"Tidak, anu.. err... Apa ya? Aku hanya sedang sedikit mengalami gangguan otak sekarang, Ahahaha.."

HEE!!! Berbicara dengan orang yang gugup justru membuatku juga ikut ikutan gugup, lagipula apa-apaan kalimatku itu? Itu membuatku terdengar seperti orang gila.

[still here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:37
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
NachtEinhorn 
Robot Gedek Galak
NachtEinhorn

Level 5
Posts : 1274
Thanked : 9
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Inside_Fort]

"gangguan otak?" ujarku pelan, bingung, menhernyitkan dahi.

Lalu, tanpa pikir panjang, dengan polosnya, aku berkata "Mungkin kau butuh minum obat sakit kepala, lalu istirahat"

[Still_here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 00:48
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[inside fort]

"Mungkin kau butuh minum obat sakit kepala, lalu istirahat"

"Y-ya.. Kurasa aku akan melakukannya."

Senyumku terasa makin dipaksakan, entah dia terlalu berpikir positif atau tidak mengerti dengan makna kata-kata salahku barusan, tapi setidaknya aku tidak memberikan imej buruk padanya.

"Omong-omong, dimana sebenarnya kita akan tidur?" Tanyaku pada nona sekretaris.

"Tentu saja disini, kami akan menyiapkan matras, karena cukup banyak ruangan yang rusak karena insiden ini."

Wanita itu membetulkan kacamatanya, dengan santainya berkata demikian, membuatku hanya melongo tak percaya, bahkan si gadis elf Eleanor ini juga terkejut mendengarnya. Ya memang begitulah seharusnya, sister dari gereja, dia pasti gadis yang polos dan tak tersentuh.

"Maksudmu kami tidur di aula ini? bersama dengan para laki-laki?!" Tanyaku dengan nada sedikit tinggi.

"Mohon maklumi situasinya, kami tak mampu memberikan kemewahan, setidaknya disini aman." Balas sekretaris itu lagi.

Sungguh, aku tak tahu harus berkata apa-apa untuk menanggapinya.

[still here]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 11:38
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
rnvis 
Novice
Novice
rnvis

Level 5
Posts : 148
Thanked : 0
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[At Leon Fort]

Menaruh satu kondisi sebagai 'kondisi utama' menyebabkan kita mendapatkan sebuah prioritas jikalau ada 'kondisi kedua'. Seperti halnya sekarang, masuk ke menara saat ini sepertinya sudah bunuh diri, tapi berurusan dengan antlion ini sepertinya sama melelahkannya.

"Kau lagi!!" geram Leo ketika dirinya sudah mulai tenang dan menyadariku.

"Hai..." jawabku dengan enteng, perlu ditambahkan bahwa aku masih duduk di salah satu peti berdebu yang ada disitu.

"Huh, kenalanmu? Siapa mereka Ellie?" tanya sang gadis kecil itu. Mereka dalam artian aku beserta wanita beastman ini.

"Aku tak tahu apa bisa disebut kenalan, aku pertama kali bertemu dengan mereka ketika-" Ellie menghentikan omongannya sebelum menyebutkan insiden tadi pagi, entah demi hal yang lebih baik atau buruk.

"Aku tak tahu dengan si cewek, tapi pria ini telah memperkosa Ellie!" ujar Leo dengan frontal tanpa mementingkan mood. Sundal, semenjak beberapa tatapan aneh mendarat ke arahku sebaiknya aku menjelaskan sedetail mungkin.

...

Well, tidak butuh lama sesungguhnya. Seluruh kejadian kujelaskan tanpa terlalu banyak jeda (walau beberapa teriakan 'APA!?' dan 'BERANINYA KAU!' kadang ditambahkan). Si wanita beastman pun turut menambahkan hal-hal yang melalui persepektif-nya sendiri.

Tidak lupa kami juga berkenalan satu sama lain dan kali ini secara resmi. Setelah perkenalan singkat itu, kami memutuskan untuk kembali melakukan rencana awal. Yaitu menggunakan umpan untuk membuat Driller keluar dari pasir yang lalu akan ditembak oleh Ellie.

Soal antlion yang masih ada di sekitar itu masalah mudah semenjak aku sendiri masih bisa mengatasinya. Ellie kembali berjalan ke posisinya semula diatas menara, walau tak lama kemudian...

"A-ada orang disana!! Seorang sister sepertinya!!" jeritnya dengan keras dari atas.

"Sial! Jangan bilang dia akan melompat lagi!" Leo yang pertama kali bergerak mengikuti tangga kayu menuju ke atas disusul oleh aku lalu yang lainnya.

Angin malam menghembus wajahku dengan tenang. Sebaiknya kita menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sebelum larut malam. 

Aku beserta yang lainnya melihat ke arah yang ditunjuk Ellie. Yup, ada seseorang yang lain di kejauhan, dikepung oleh para antlion. Walau aku tidak yakin, tapi sepertinya dia bisa mengurus dirinya... untuk sekarang.

"Jadi? Kita selamatkan atau tidak?" tanya Leo, spontan saja seluruh orang di sini melirik ke arahnya termasuk aku. Walau dia sepertinya cuek atas tatapan itu.

"Err.. Aku ada rencana, kita coba membuka jalan untuknya menuju tempat aman terdekat." gumam Valor dengan ragu.

Jangan bilang rencana 'penyelamatan ke menara pengawas yang mulai menyempit' lagi.

"Dimana itu? Aku tak melihat tempat yang bisa membuatnya terlindung dari serbuan antlion ataupun driller." timpal Arianne. 

"Tempat itu adalah disini." gumam Ellie seraya menembak salah satu antlion dengan senapannya.

"Jadi apa rencana konyolnya?"

Valor menjelaskan rencananya, dia dan Leo akan melempar seluruh granat yang dimiliki Ellie untuk membunuh mayoritas antlion. Sementara Arianne akan melakukan trik palunya untuk mengalihkan perhatian Driller. 

Aku sendiri dan Yuuki akan menjaga pintu masuk semenjak penjaga pertama (Leo dan Valor) sepertinya sudah kelelahan menangani para serbuan antlion tadi. Mengangguk mengerti, aku lalu turun dan berdiri didepan menara dan diikuti Yuuki.

Aku melirik ke atas, beberapa wadah besi dilemparkan ke arah sister itu. Ini ganjil, jarang aku melihat seorang sister dapat bertarung seahli itu. 

Di tempatku, para sister disana dilatih untuk bertempur jika saja mereka diserang monster ketika memetik tanaman di luar kota. Walau mereka cukup lihai, aku tak pernah melihat yang sehebat ini.

Aku melihat dari kejauhan, lemparan granat Leo dan Valor berhasil menaklukkan para antlion itu. Diantara kepulan asap, aku bisa melihat sister itu berhasil lari ke sini. Diikuti beberapa antlion yang berhasil selamat.

Beberapa diantaranya terjatuh karena tembakan Ellie, mengeluarkan darah kehijauan di pasir. Aku melirik ke arah Yuuki, sebuah sabit es yang dibentuk dari tombak berada di tangannya. 

Hmm, semenjak panas di padang mulai menurun, kurasa es itu tidak akan membeku dengan cepat.

Aku kembali melirik ke depan. Sang sister itu berhasil berjalan masuk ke dalam menara. Menebas dua antlion yang paling terdepan, aku segera masuk ke dalam menara diikuti oleh Yuuki. 

Tak lama setelah itu, aku mendengar sebuah teriakan dari atas; "Itukan Komandan Leon!".

Bala bantuan kurasa? Aku berjalan lalu membuka kembali pintu menara, benar saja. Kumpulan antlion yang ada tadi sekarang terkapar tak berdaya, beberapa terbakar hangus oleh anak panah yang ada di tubuh mereka.

"Sial, jadi pahlawan kesiangan dan muncul dengan gaya cool. Fuuh..."

Aku menyandarkan diriku ke tembok menara, seraya melihat ke atas langit dan mengeluarkan semua beban di pundakku. Betul-betul hari yang melelahkan...

[Still at the Same Place]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 13:52
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
atlanteeianprojecta 
Novice
Novice
atlanteeianprojecta

Level 5
Posts : 237
Thanked : 3
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Fort-main building (some scene skipped) ]
[ 07:30 PM ]

...

"Kalian sudah mengalami hari yang sangat panjang, beristirahatlah disini, besok pagi kita akan memulai misi penyergapan untuk menghabisi ratu mereka! Untuk darah yang telah ditumpahkan rekan-rekan kita!!" Dengan nada yang tinggi, Leon menyemangati prajurit lainnya.



"Tunggu dulu! Apa maksudmu menyerbu sarang mereka? Kau sudah lihat sendiri bagaimana mengerikannya makhluk itu!" Teriak Ellie, tanda dia tidak setuju.

 "Nona Brausse, anda tidak perlu ikut dengan para petualang yang secara sukarela membantu kami." Si sekertaris itu menepuk punggung Ellie, menjelaskan bahwa Ellie tidak perlu ikut dalam perang besar-besaran besok. Terlihat dia sama sekali tidak terima, Ellie menoleh ke arah kami (Anne, Val dan aku). Tapi masa bodoh dengan dia...

Kemudian Ellie mendatangi Ellie, digenggam bahunya dengan kuat.

"Katakan padaku kau tidak ikut dalam misi bunuh diri ini, Anne, kalian bertiga!" Ellie mencoba untuk melarang kami.

"Umm.. Itu seperti diputuskan begitu saja, Ehehehehe.."
Jawab Val. Aku tahu jawaban dari si bodoh ini akan membuatnya mendapat perlakuan spesial dari Ellie, maksudku perlakuannya adalah; diremas wajahnya dan ditendang di bagian perut. Dia mendapatkan "Critical Strike" secara telak. Anne kaget, sedangkan aku hanya melihat dengan ekspresi "masa bodoh tentang hal itu..."

"Tak akan kubiarkan kalian pergi! Aku bersumpah!!" Ujar Ellie, dia benar-benar ingin mencegah kami untuk ikut dalam perang itu. Mungkin dia benar2 sangat "care" kepada teman-temannya.

Tapi disisi lain, aku juga setuju dengan pendapatnya. Meski mereka (Val dan Anne) tetap ikut dalam pertempuran, tentu saja aku akan melindungi mereka apapun yang terjadi.

Tidak mungkin kami mencari mati tanpa alasan. Bila aku yang ditanya kenapa ingin mengikuti pertempuran besar-besaran itu, alasannya simpel; aku tidak ingin orang lain merasakan apa yang kurasakan. Aku hidup sengsara saat desaku dihancurkan. Aku tidak ingin desa oase juga dihancurkan.

[Next = Same]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 16:06
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Fort-main building ]
[ 10:00 PM ]


Penerangan aula itu mulai dimatikan satu-persatu, sedikit tidak nyaman sebenarnya untuk tidur diatas matras latihan, apalagi beramai-ramai seperti ini, membuatku teringat dengan ikan yang dijemur di desa nelayan di timur.

Aku berbaring diantara Anne dan Leo, sedangkan Val berada paling pinggir di kanan Leo. tentu ada sedikit jarak dengan para lelaki, tapi tetap saja ini satu matras. Walau sangat mengantuk aku tak dapat tidur, Anne langsung terlelap, dia benar-benar tak keberatan dengan situasi seperti ini.

Aku berbalik, menghadapkan tubuhku ke kanan, hanya mendapati Leo memelototiku. Jantung ini serasa akan copot.

"A-apa?" Bisikku.

"Kau gelisah sekali cewek koboi, mau ke toilet? Mau kuantar?" Balasnya.

Aku makin kesal, kubalikkan tubuhku kembali menghadap Anne, benar-benar tak ada etikanya berbicara seperti itu kepada wanita. Walaubegitu aku tetap tak dapat terlelap. Banyak hal yang menggangguku, dan yang terbesar adalah rencana untuk menggagalkan mereka untuk pergi ke sarang antlion. Makin lelah memikirkan itu selama beberapa jam, tanpa kusadari, akhirnya aku tertidur.

[next : anthell]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 16:10
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
TheoAllen 
♫ RMID Rebel ♫
♫ RMID Rebel ♫
TheoAllen

Kosong
Posts : 4935
Thanked : 63
Awards:




[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Markas utama ]
[ At 8.00 PM ]

Aku rebahkan tubuhku diatas matras yang telah disediakan oleh sekretaris Leon itu. Wajahku menatap langit-langit putih. Dan aku melihat beberapa retakan disana.

Dua hari ini aku mengalami banyak hal. Aku mendapat kenalan dan akrab dengan mereka dalam waktu yang singkat. Dan aku juga hampir kehilangan mereka dalam waktu yang singkat juga. Baru kali ini aku melawan makhluk merepotkan seperti ini. Di kampung halamanku, driller itu setara dengan Lizarock. Seekor kadal besar dimana jika kau berhasil mendapatkan kepalanya, kau akan diberi bayaran yang tidak sedikit.

Sekarang aku benar-benar lelah. Bahkan untuk berbicara sepatah kata. Padanganku mulai kabur. Aku mulai kehilangan kesadaran diri. Dan akhirnya aku terlelap dalam dunia mimpi

[ Still here (kecuali ada yg nggendong / nyulik) ]
[ Next timeline : Dunno (bisa bangun kapan aja) ]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 16:49
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
hyperkudit 
Pahlawan Super
hyperkudit

Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Fort Main Building ]
[ At 6.00 AM ]


Suara berisik orang-orang membuatku terbangun, kulihat para tentara sudah bersiap-siap, bahkan Anne dan Leo sudah tak ada di sampingku lagi. Hanya Val yang masih mendengkur dengan posisi yang memakan banyak tempat di matras.

"Val bangunlah, kita harus pergi dari sini!" Seruku seraya menepuk-nepuk pipi anak ini.

Dia tak merespon, aku tak tahu kalau tidurnya benar-benar seperti seorang petapa. Segera aku berdiri, merapikan rambutku lalu berusaha mencari dua orang hilang itu. Dimana? Dimana dua orang aneh itu. Aku berpapasan dengan nona sekretaris, dia mengatakan kalau Anne sedang berada di toilet tadi, namun tidak tahu dengan keberadaan Leo.

Aku segera berlari keluar, menanyakan beberapa prajurit yang sempat melihatnya berkata kalau dia ingin ke desa sebentar, tapi aku benar-benar curiga. Huh? Aku melihat sesuatu di arah utara, sesuatu yang berkilau merah. Matahari memang belum begitu bersinar terang sehingga aku mudah membedakannya dengan pasir.

Ini serbuk Ether! Si monyet itu.. Jangan bilang dia pergi sendirian! Setelah omongkosongnya padaku, kini justru dia sendiri yang pergi sendiri. Kumasukan jariku kedalam mulut, mengeluarkan suara melengking untuk memanggil Mustangkoji. Segera kunaiki pelananya dan menghentakan kali kekang.
Kuharap aku bisa menyusul si bodoh itu.

[Ellie left party]
[Next : Desert]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 17:12
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
rnvis 
Novice
Novice
rnvis

Level 5
Posts : 148
Thanked : 0
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[Fort, Main Building]
[08.00 PM]


...

"Lampu akan dimatikan pada dua jam lagi. Sebaiknya kau beristirahat saja disini seperti yang dibilang komandan Leon." ujar healer yang mengobati lukaku.

"Terima kasih." 

Sejujurnya aku tidak mempunyai luka serius, mungkin beberapa goresan oleh serangan antlion ataupun ketika aku terjatuh tadi. Jadi ketimbang orang-orang yang ada disini lainnya, aku yang paling cepat disembuhkan. Aku menyandarkan punggungku ke dinding dingin di belakangku seraya menutup mataku.

Besok kita akan melakukan misi untuk membunuh ratu para antlion. Belum lagi jika dipikir bahwa ini menyangkut masalah keselamatan desa Orsa dan bukan mengenai Twilight Tower. ...Sejak kapan aku tertarik akan menara konyol ini dan permata-nya yang akan mengabulkan segala sesuatu? Walau aku datang kesini hanya untuk melihat dan menginvestigasi menara ini secara iseng pada awalnya.

Apa pada suatu saat tujuan itu mulai berubah? Apa aku mulai percaya atas takhyul ini? Jika iya, apa keinginanku sebenarnya? Aku menyadari bahwa aku tak pernah menginginkan sesuatu, bahkan ketika punya waktu aku berpikir jika saja aku berhasil mendapatkan permata ini maka aku hanya ingin 'kedamaian dunia'.

---apakah aku ingin menginginkan sesuatu jauh didalam hatiku?


[Next: Still at Fort]
[Next Timeline: Around 5 AM]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 17:15
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
TheoAllen 
♫ RMID Rebel ♫
♫ RMID Rebel ♫
TheoAllen

Kosong
Posts : 4935
Thanked : 63
Awards:




[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[ Markas utama ]
[ Day 3, At 6.00 AM ]

Aku baru saja keluar dari toilet. Sudah kuduga, makanan daging antlion kemarin dapat membuatku sakut perut seperti ini. Tapi setidaknya aku masih bersyukur, aku dapat membuang semuanya.

Kini aku berada di lapangan depan markas utama itu. Aku melihat para tentara Eremidia dipimpin oleh komandan Leon dan sekretaris Gretta sedang mengkumandangkan sesuatu. Disisi lain, terlihat para petualang juga sedang berkumpul. Jelas mereka terlihat mencolok karena tidak menggunakan seragam seperti para tentara Leon.

"Katakan padaku kau tidak ikut dalam misi bunuh diri ini, Anne, kalian bertiga!" Kata-kata Ellie masih teringat jelas di telingaku. Aku hanya bisa tertunduk mengingatnya. Tapi, jika aku tidak menaklukkan menara itu, klanku akan kehilangan identitasnya. Logam Almanium, logam itu adalah logam langka. Tanpa itu, kami bukanlah apa-apa.

Buuuk!
Seseorang menabrakku dari belakang. Aku membalikkan badanku.

"Hei, kalau berdiri lihat-li..."
Dia menghentikan kata-katanya. Aku melihat seseorang perempuan berjubah berwarna biru menutupi seluruh tubuhnya. Wajahnya ditutup cadar putih. Aku hanya bisa melihat matanya.

"Kau bukannya anak yang kemarin itu?"
Katanya kemudian

Aku hanya mengerutkan dahi. Aku belum pernah bertemu dengan orang ini. Tapi dia tahu diriku dari mana?

"Umm... maaf. Anda siapa ya?"
Aku mencoba mengklarifikasi. Dia sepertinya agak sedikit bingung.

"Uh,... lupakan. Sepertinya aku salah orang. Ahahaha ...."
Sahutnya kemudian. Orang ini terlihat semakin aneh.

"Ngomong-ngomong, kau mau ikut sebagai sukarelawan?"
Dia kemudian membuka topik.

"Aku, sebenarnya tidak yakin juga sih ..."
Jawabku sedikit lirih

[ Still here ]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 19:26
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
atlanteeianprojecta 
Novice
Novice
atlanteeianprojecta

Level 5
Posts : 237
Thanked : 3
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[At Fort Main Building (Like usualy, some scene skipped)]
[05:30 AM]

...

"Johann!"
"Arghh..."
Sial, mimpi buruk lagi... Kenapa kali ini aku memimpikan Johann... -_-
Huh, masih pagi ya... Tumben, biasanya aku bangun siang - siang... Ah, masa bodoh dengan itu...
Aree? Aku melihat Ellie tertidur dengan wajah polosnya itu. Setelah mengingat kenekatannya kemarin masih bisa membuat Ellie hidup, aku menyesal menangisinya.

Tunggu, bila Ellie melarang kami ikut dalam pertempuran melawan ratu antlion ini... berarti dia tidak akan mencegahku jika hanya aku yang pergi. Toh, dia juga tidak pernah peduli terhadapku... kecuali disaat dia memberikan air minum saat aku kewalahan menggendongnya.

Eh, tunggu dulu. Dia melakukan itu karena ada sebab kan... -_- Aku tidak bisa menggendongnya bila aku kelelahan bukan, maka dari itu dia memberiku minuman waktu itu...
Ah, i see...

Aku melihat wajah Ellie sekali lagi... dia akan mencegah kami, tapi tidak bila hanya aku yang kesana... kan? Aku rasa aku akan berjuang sendiri kalau begitu...

Aku membereskan semua senjata dan barang-barangku. Tak lupa juga lukisan itu, kumasukkan kedalam tas kecilku bersama dengan beberapa botol Ether. Tidak terlalu memperhatikan resleting tas, aku keluar dari markas. Beralasan kepada para pasukan bahwa aku hanya pergi kedesa sebentar.

Yosh! Aku berangkat!

[Next = Oase Desert/Sampe si Ratu Antlion ketemu]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty2013-09-06, 20:22
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
rnvis 
Novice
Novice
rnvis

Level 5
Posts : 148
Thanked : 0
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Writer
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
[At Fort, Main Building]
[05.15 AM]

Aku membuka mataku dan melihat langit-langit putih datar. Butuh waktu sesaat sebelum aku menyadari bahwa ini benteng Guardian. Entahlah, tidur di ruang pengap ini membuatku sedikit kacau. Belum terbiasa dengan ruangan penginapan sekarang aku tidur di sebuah benteng militer. Walau sepertinya tidurku cukup nyenyak dan untungnya tak ada penyerangan lain. 

Aku beranjak dari matrasku dan mencoba untuk tidak membuat suara seraya mengingat jalan menuju lapangan latihan kemarin. Aku melirik ke luar ruangan, tidak ada penjaga yang lewat. Jadwal ketemu sepertinya akan dilakukan sejam lagi, baiklah aku masih punya waktu. 

[At Fort, Outside]
[05.20 AM]

Apa aku sudah bilang bahwa aku selalu menyukai sejuknya udara dingin di pagi hari? Entahlah, ketika aku masih tinggal di desa Avery bersama keluargaku, aku memang sudah terbiasa bangun pagi seperti ini. Terlebih lagi setelah bersama masterku. Kesunyian dan dinginnya udara pegunungan dulunya sepertinya sudah jadi bagian keseharianku.

Baru saja aku ingin bersiap-siap menuju desa setelah pemanasan, aku melihat seseorang dengan rambut merah familiar tak jauh dariku keluar dari benteng dengan cara menyelinap secara diam-diam. Leo berjalan menjauh menuju gurun, menuju Twilight Tower

Aku menghela nafas, "Apa yang orang ini lakukan?" gerutuku.

Untuk sekarang aku akan mengikutinya jikalau dia bertindak ceroboh, tokh, hitung-hitung sebagai pengganti lari pagiku. Untungnya aku tak lupa sudah mengambil semua peralatan dan senjataku.

[Next: Desert]
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Empty
PostRe: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
Sponsored content 




[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 15 Vide
 

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 

Similar topics

+
Halaman 15 dari 25Pilih halaman : Previous  1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 25  Next

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RPGMakerID :: Non-RM :: General Discussion-