Retriella adalah kepercayaan yang menyembah banyak dewa - dewi.
Seperti kepercayaan kuno pada umumnya, dewa - dewi tersebut merupakan roh alam yang dianggap berguna atau berjasa membangun Elenia sehingga menjadi sebuah negara yang makmur serta damai.
Dewa - dewi itu sendiri berjumlah 9 dengan proyeksi dari elemen yang berbeda - beda.
1. Dewa Narven Secritois : Dewa Kegelapan
2. Dewi Nirvine Secritois : Dewi Cahaya
3. Dewi Firlly Qourora : Dewi Air
4. Dewa Firdaus Qourora : Dewa Api
5. Dewa Streeneal Farbakov: Dewa Metal
6. Dewa Streeseal Farbikov: Dewa Bumi/ Tanah
7. Dewi Lizzia Ellisia: Dewi Petir
8. Dewa Lizardo Ellision : Dewa Angin
9. Dewa Sancuanos Marlis : Dewa Racun

a. Manonga:

Bangsa yang tinggal nomaden. Masih sangat jauh dari kata modern. Hukum Rimba adalah satu - satunya sumber hukum yang mereka pakai. Jika kita ibaratkan dengan jaman manusia maka bangsa manonga ini terletak pada zaman berburu dan meramu. Bertubuh besar, 1,5 X ukuran Manusia, Kuat, Kokoh, Serta Liar.
b. Hirusiwa:

Bangsa yang konon katanya memiliki jiwa "Go Green" tertinggi. Benar - benar bergantung pada alam. Dalam cerita yunani mungkin bangsa ini cocok jika didekatkan dengan bangsa elf yang memiliki ciri berkuping panjang layaknya hewan serta memiliki buntut. Sudah memberlakukan system pemerintahan berupa kerajaan, dengan raja dianggap sebagai titisan dewa, maka apapun yang dikatakan raja adalah ucapan dewa yang tak bisa dibantah.
c. Nahmeda:

Void... itu sebuah kata yang tepat untuk menunjukan bangsa ini. Keberadaannya hanya rumor bagi sebagian orang. Tapi dalam buku - buku sejarah anak SD yang dipakai oleh bangsa Manusia Keberadaan suku ini benar adanya walau samar - samar saja.
d. Manusia:

tak perlu banyak penjelasan tentang ini.

Elenia yang damai tiba - tiba berubah sejak desaku diserang bangsa manonga. Perang antar suku bangsa tak bisa dielakan.
Hanya kesembilan penguasa senjata Element yang mampu mengembalikan kedamaian di Elenia.
Aku Flay pemilik senjata element racun memulai petualanganku bersama Qidam sang asassin hebat.
Namun aku hanya sendiri takan mampu mengubah apapun, aku harus mencari pemilik senjata lainnya dan mengungkap siapa dalang dibalik semua peperangan ini.

Seorang anak yang mendapatkan pisau racun karena suatu kejadian tiba-tiba yang menyerang desanya, dikabarkan dalam buku legenda bahwa pisau racun adalah senjata elemen satu - satunya yang akan bergabung dan tak bisa lepas dari tubuh pemakainya.

Seorang ahli bela diri yang tergabung dalam Guil Asassin The Number, dia adalah tokoh penting yang membuat fly terjun dalam petualangan tak terbatas serta konflik - konflik yang sesat namun segar buat dimainkan.

Kedua kk beradik ini adalah sisa - sisa dari kejayaan hirusiwa warior, penjaga perdamaian dunia Elenia, Seorang Freelancer berjiwa sosial tinggi, keduanya memiliki sifat yang berbeda namun saling melengkapi.

Hewan peliharaan Ahnaf dan Aniv, dapat berbicara dan sangat membenci pertempuran, hanya bertempur jika terdesak.. dia bisa berubah wujud menjadi monster berbahaya saat ahnaf dan aniv terdesak.

seorang dari ras nahmeda yang memiliki kepribadian ganda, terkadang sangat penakut, pendiam, malu 2,,.. dan 5 detik kemudian berubah menjadi garang.. pembantai.. dan tertawa tanpa alasan. Salah satu korban perang yang misinya adalah menghancurkan seluruh manusia di Ellenia.

Bangsa manonga yang bisa mengendalikan emosinya, adalah satu team dengan Gruti Nankov, gaya bertarung khas manonga ala bar-bar dilengkapi pedang sakti elemen api.

Anak dari bangsawan yang terpaksa mengikuti team fly karena sebuah kesalahan, berjiwa lembut, kikuk, ababil .. dan.. selalu menolak cinta Qidam

tidak ada yang tahu siapa dia sebelumnya.. terlahir begitu saja.. dan ada begitu saja..

https://i.servimg.com/u/f44/15/94/16/22/battle11.jpg

https://i.servimg.com/u/f44/15/94/16/22/dialog10.png

https://i.servimg.com/u/f44/15/94/16/22/cms10.png

sabar

Fly-man: entahah ajdi apa dia ini
Nisamerica: Eventer
Skyline FC : Mapper
Lukas: Scripter
Yossy: Art Design
dan anak2 outsourching mungkin :
Theo Allen: Composer
Superkudit: Art Dsgner
Shikami n LNK: Penasihat
Tammora: Kritikus