Ide cerita gila pas ketiduran di malam takbiran. Ane ceritain kronologis e paling, soale cuma 70-80%an yang ane inget.
Diperankan oleh model btw <()
Shards of Dream - Astral Pilgrimage
Diceritakan pada zaman dimana Yith, makhluk purba yang misterius muncul kembali ke dunia dan berniat memusnahkan umat manusia. Pasukan pertahanan yang menamai diri mereka <<Guardian of Heart>> hanya memiliki satu pilihan; kuasai reruntuhan sebuah kuil yang dulunya adalah kuil pemujaan dewa-dewi mereka, dimana kuil tersebut telah dikuasai duluan oleh Yith.
Membawa 80 pusaka yang tergabung dalam <<Weapon of Fate>>, pasukan tersebut optimis dapat mengalahkan Yith atau terbunuh saat mencobanya. Komandan pasukan <<Guardian of Heart>>, <<Sir Gerald Batton>> (rambut putih karena emang uban, mata abu-abu, postur badan tinggi besar dan tegap) memimpin pasukannya untuk mendobrak masuk ke kuil tersebut. Berhasil membuka gerbang masuk, seluruh pasukan, termasuk putri sang komandan, <<Roll Batton>> (rambut merah sebahu, mata keunguan, postur badan memukau--hell yeah, Maki in appearance) bersiap untuk masuk ke dalam kuil lebih jauh lagi.
Namun, sang komandan menyuruh anak semata wayangnya tersebut untuk tinggal di dekat gerbang dan tunggu pasukan kembali setelah masuk ke ruangan dalam kuil. Bukan tanpa alasan kenapa sang komandan menyuruh putrinya untuk tinggal—ternyata Yith telah memasang perangkap untuk menyambut pasukan yang tidak tahu makhluk seperti apa yang sebenarnya mereka hadapi. Tentakel yang ujungnya setajam tombak menusuk satu per satu anggota pasukan hingga akhirnya sang komandan tewas persis di depan putrinya sendiri. Ruangan itu mendadak menjadi galeri mayat hanya dalam sekejap mata.
Sang gadis tidak tinggal diam. Dia cukup cekatan untuk gadis seusianya; dengan sigap walaupun dalam kepanikan yang sangat, dia berhasil mengambil <<Weapon of Fate>> walau nyatanya dia hanya dapat mengambil 8 bagian dari pusaka tersebut, dan lari ke arah lorong di sebelah barat, lorong yang mengantarnya menuju ke aula baca.
Dengan terpaksa, dan karena Yith mengejarnya dengan cepat, <<Roll>> terpaksa menggunakan salah satu dari 8 pusaka yang dia bawa; pusaka yang membawanya masuk ke <<Ethereal Realm>>, dunia yang merupakan versi 'kenyataan' dari dunia sebenarnya.
Di <<Ethereal Realm>> dia harus menyelesaikan sebuah teka-teki agar dia bisa mencapai kembali gerbang kuil tanpa harus melewati gerombolan Yith yang mengejarnya. Namun, ternyata Yith juga dapat masuk ke <<Ethereal Realm>> dan memaksa sang gadis untuk mencari cara agar tidak perlu memaksakan dirinya bertarung melawan makhluk purba itu. Dan teka-teki yang harus dia pecahkan adalah:
- Temukan 'penglihatan yang sebenarnya': <<Roll>> harus menemukan sepasang kacamata yang terdapat di salah satu ruangan di aula baca. Fungsi kacamata tersebut adalah untuk memecahkan teka-teki selanjutnya
- Temukan 'kartu trump': Di aula baca <<Ethereal Realm>> yang begitu luas, <<Roll>> harus menemukan satu set kartu trump yang nantinya akan dipakai di teka-teki terakhir
- Temui penjaga gerbang: Di <<Ethereal Realm>>, sang gadis harus menemui penjaa gerbang agar dapat melewati gerbang tanpa halangan; gerbang di dunia ini tidak seperti di dunia nyata, ditutup oleh kekuatan astral yang kuat dan hanya penjaga gerbang yang dapat membuka tutup tersebut
- Ikuti perintah penjaga gerbang: Nantinya sang penjaga gerbang akan memberikan petunjuk dan sang gadis harus mengeluarkan kartu yang tepat dari set kartu yang dia bawa. Jika berhasil, pintu gerbang terbuka dan dia dapat kembali ke dunia nyata.
Setelah berhasil memecahkan teka-teki sambil didesak oleh Yith yang mengejarnya, <<Roll>> lantas kembali ke dunia nyata dan langsung berada di desa terdekat, dimana kamp pasukan didirikan pada malam sebelumnya.
Pasukan yang tersisa tidak percaya akan cerita <<Roll>> namun dengan 8 pusaka yang dia bawa, semua orang di kamp mempercayai ceritanya termasuk wakil komandan sekaligus teman ayahnya sang gadis, <<Remille Smith>>.
<<Remille>>, yang tahu persis <<Weapon of Fate>> memerintahkan dua orang kepercayaannya, <<Abue>> dan <<Ebau>> untuk mencari sisa-sisa pusaka yang mungkin dapat ditemukan di sekitar reruntuhan, namun hanya dapat menemukan 10 dari keseluruhan pusaka. Dan sejak <<Roll>> menggunakan jalur <<Ethereal Realm>> untuk kabur dari reruntuhan yang dikuasai Yith, <<Remille>> memberikan perintah pada <<Roll>> untuk kembali ke reruntuhan pada siang hari, saat Yith, makhluk purba nokturnal itu, tertidur.
Harus kembali ke reruntuhan dan harus kembali menyaksikan jasad ayahnya terkapar tak bernyawa di lantai, kali ini <<Roll>> memberanikan diri untuk kembali ke reruntuhan tersebut. Mendapati <<Weapons of Fate>> sudah tidak ada pada tempatnya semalam, sang gadis kembali memasuki <<Ethereal Realm>> untuk menelusuri kemana pusaka-pusaka itu pergi.
Di <<Ethereal Realm>> dia harus mencari keseluruhan pusaka yang tercecer di seluruh ruangan yang ada di reruntuhan, tanpa diketahui oleh Yith yang juga menjaga reruntuhan dari sisi 'dunia sebenarnya'. Dan setelah berhasil menemukan separuh dari jumlah pusaka yang ada, <<Roll>> harus kembali menjalankan teka-teki seperti yang telah dia lakukan semalam dan kembali ke kamp pasukan.
Hanya 42 pusaka yang ditemukan, dan sisanya tidak diketahui keberadaannya. Mungkin telah diambil Yith atau hilang entah kemana, namun salah satu dari 42 pusaka yang ada dapat melacak semua bagian pusaka <<Weapon of Fate>>, maka diputuskan oleh <<Remille>> untuk mencari kembali pusaka yang tersisa sebelum menghadapi kembali Yith.