[Story] Bracelet -New Update Part 3

Quote :: Catatan :
Sebenarnya ini cuman selingan saya, kebetulan saya lagi stack event di project saya (FIKSI) jadi saya mau refersh dengan membuat post ini.

Jika anda tahu dimana kesulitan membuat game bergenre horor adalah di"Story-nya", nah iya seperti halnya game RPG ber genre Horor :
IB, The Witch's House, Mad Father, Yume Nikki, Ao oni, Misao, Dll.
Iya dari game yang saya sebutkan diatas adalah beberapa game yang legend di genre Horor karena ceritanya yang bisa dibilang epic dan membuat anda yang tahu ceritanya bilang "WOW". Jika ditanya, game mana yang paling bagus menurut anda ceritanya? saya akan memilih The Witch's House karena cerita ini bikin merinding dan tidak terduga diakhirnya (Cross Over). Jadi mungkin post ini adalah kelebihan ide saya yang saya belum realisasikan kedalam game.

Quote :: Latar Belakang :
Latar belakang cerita ini asli dari daerah Kalimantan (Kebetulan saya diam di Kalimantan),dan saya adaptasi dari cerita Ajak Tukup ( Petak Umpet = Hide and Seek ). Saya percaya dengan hal ini karena serius saya sudah melihat kejadian ini nyata, jadi begini ceritanya setiap dibatasan waktu siang dan malam (Waktu Magrib) anak-anak disini dilarang untuk bermain Petak Umpet karena di waktu itu adalah waktu kebalikan antara Manusia dan Jin ( Aktifitas Manusia siang dan Aktifitas Jin malam).

Jadi pernah banyak kejadian anak yang hilang saat main petak umpet pada waktu Magrib, anak yang hilang itu diculik jin, jadi untuk mengembalikkan anak itu kita harus menggetok-getok semua alat di dapur, jadi intinya kenapa kita getok-getok alat dapur itu supaya kita tidak terkena hipnotis pengliatan oleh Jin, jadi supaya kita bisa melihat dimana keberadaan anak itu. Setelah kita dapat menemukan anak itu, biasanya tubuh anak itu penuh dengan lendir, dipercayai anak itu dijilat oleh Jin. Mungkin pasti para member banyak yang tidak percaya dengan cerita ini tapi ini seriusan ada, di Kalsel, Kalteng,Kalbar itu banyak terjadi. Jadi dari cerita yang saya akan buat saya adaptasi dari ini dan saya akan Modifikasi sedikit.

Story :

Quote :: Judul : Bracelet
Ada sebuah keluarga kecil bahagia yang diam di daerah pegunungan yang mempunyai hutan kecil, mereka berdiam didalam rumah yang lumayan besar.
1 Keluarga itu ber-isikan :
Ayah(Ron), Ibu(Rose), Kakak Laki-Laki(Dion-Tokoh utama), Adik Perempuan(Rin)

(Cerita sudut pandang Dion)
Keluarga kami bahagia, tidak pernah ada pertengkaran terjadi, Aku memiliki seorang adik perempuan, dia sangatlah pendiam jarang sekali bicara jika aku menanyakan sesuatu dia menjawab sangat singkat, ketika aku menanyakan dia sudah makan ?, dia menjawab dengan hanya menganggukan kepala atau paling tidak menjawab Iya. Aku dan Rin tidak mempunyai teman disekitar rumah, karena rumah kami di tengah hutan dalam penggunungan jika berteman hanya saat sekolah saja.
Ayah seorang pekerja di salah satu perushaan di dalam daerah sini, daerah sini merupakan daerah tempat pertambangan jadi ada salah satu perusahaan yang memegang dan explore daerah sini, ayah ku bekerja disana.
Ibu ku seorang ibu rumah tangga, dia sangatlah baik hati tidak pernah memarahiku, jika aku berbuat salah dia menegurku dengan lembut, tidak pernah ibuku marah kepadaku, maka dari itu aku sangat menyayangi Ibuku.
Keluarga kami bahagia, tidak pernah ada pertengkaran terjadi namun sejak paman jan ( Kakak Ayah ) selalu datang ke rumah kami setiap hari sabtu, selalu ada pertengkaran. Aku tidak mengerti kenapa setelah paman Jan berbicara pada Ayah dan Ibu slelalu setelah itu Ayah dan Ibu bertengkar, aku juga tidak mngerti apa permasalahkan mereka berdua. Mereka selalu bertengkar jika Paman Jan selesai bertamu dirumah, namun suatu hari Paman Jan ingin bicara padaku, dia bicara sangatlah tidak jelas aku tidak mengerti apa maksud pembicaraan Paman Jan. Paman jan menanyai ku tentang gelang pemberian Ibu-ku, berapa umurku, dan disaat terakhir pembicaraan dia bilang sesuatu yang makin membuatku bingung.
Paman Jan : “Mungkin sudah saatnya Dion kamu harus mengetahuinya, sudah 14 tahun lebih sejak kau masih 3 tahun, gelang itu diberikan kepadamu, semoga kamu sukses membayarnya”
Dan setelah itu paman tidak pernah lagi datang kerumah tapi ibuku sering menangis akhir-akhir ini, aku selalu menanyakan apa yang terjadi pada ibu, ibu hanya menjawab “Tidak ada apa-apa”. Minggu ke minggu semakin aneh setelah Paman Jan tidak datang lagi, namun pada minggu ke 5 setelah paman Jan tidak datang lagi, dia datang dan langsung bicara kepada Ayah dan Ibuku, mendengar hal yang di bicarakan oleh Paman Jan, Ibu langsung menangis histeris, tidak pernah aku melihat Ibu menangis seperti itu.
Di saat itu aku disuruh ayahku mencari Rin adikku tapi aku mau menanyakan apa yang terjadi dengan ibu, aku dimarahi oleh ayahku dia bilang aku tidak boleh bicara pada ibu dulu. Di saat itulah terjadi kejadian sangat aneh, setelah aku mencari Rin, aku merasa berada di tempat lain serasa bukan dirumah, aku mencari Ibu dan Ayah ku juga tidak ada, seluruh orang dirumah menghilang.

Mungkin ini akan jadi game saya selanjutnya tapi serius bikin game itu susah yang ada software nya aja susah minta ampun apalagi yang manual (Gak kebayang yang bikin game-game hebat itu). Jadi mungkin ini hanya sebatas story dari kelebihan Ide saya, mungkin ada yang mau buat game dari cerita ini boleh

alhamdulillah hehe.

Saya masih fokus pada project saya yang satunya, jadi ini cuman bank cerita saya, supaya saya gak lupa, jadinya saya post disini.

Feature Plan :

- Non Battle

- Puzzle Game

- Jumpscares Feature

- Shock therapy

- Solo Character

Misi :

Karena judul nya Bracelet (Gelang) jadi mungkin nanti misinya akan mengumpulkan 9 buah mata gelang pemberian Ibu Dion (Rose), jadi setiap permata gelang kita akan tahu kenyataan yang terjadi pada keluarga Dion, sampai ke permata 9 maka Kita akan tahu betapa tragisnya Cerita Dion.

UPDATE :

Part1 : Permata ke 1, Foto yang tidak diketahui

Spoiler:

(Sudut Pandang Dion)

Aku merasa aneh sekali, suasana yang cerah menjadi gelap tanpa ada sebab. Aku terus berteriak kecil memanggil Rin "Rin, Rin di mana kamu ?", memanggil Rin dan terus memanggil Rin merasa takut aku menagalihkannya, "Ayah Ibu, kalian dimana ?". Makin aku berjalan ke depan semakin aku takut, suasana rumah pun terasa sangat berbeda, aku berpikir aku masuk ke alam lain.

Tidak lama kemudian terdengar suara kecil "Ting.. Ting..Ting", Aku mendengar sesuatu seperti suara untaian besi atau alumunium, dan sesaat di tanganku ada sesuatu yang bergetar "Oh, kenapa gelang ku bergerak sendiri ?", oh lihat gelang ku bergetar sendiri aku melihatnya dan terlihat sangat aneh tidak seperti gelang ku biasanya, "permata-permata digelang ku menghilang", di saat yang sama aku melihat siluet seseorang di belokan lorong rumah, seperti nya itu adiku Rin, siluet itu sedang memegang sebuah boneka beruang kecil yang bergantung di satu tangan kirinya.

"Rin ? apa itu kau ?", siluet itu menghilang ke sisi dalam lorong segera aku mengejar nya, iya itu pasti RIn tidak salah lagi. Aku mengejar Rin sambil memanggilnya sampai suatu ketika aku masuk ke tempat lain, ini bukan suatu ruangan yang ada di rumah ku, aku kaget dan langsung memaling kebalakang dan lorong pun juga menghilang. Ruang kecil dengan meja dan sebuah lembaran, aku merasa takut untuk beberapa lama masih bingung dimana aku berada, di belakang ku ada pintu dan didepan ku ada sebuah meja kecil dan sebuah lembaran.

Aku memberanikan diri untuk mebaca lembaran itu, di lembaran itu tertulis sedikit kalimat :

Quote :: "Dear Dion,

Ini paman mu Jan, ibumu yang ini baik saja mungkin dia terlalu mengkhawatirkan mu tapi aku terus menenangkannya ini demi kebaikanmu juga !

sekarang kamu memang harus mengetahuinya ini,

ini sebuah permainan untuk seorang kamu Dion, untuk mengetahui apa kamu sudah siap untuk hal ini,

owh iya itu saja penjelasan lpermainan ini adalah kumpulkan semua permata gelang yang diberikan ibumu !,

mungkin itu saja, selamat bermain !

Salam Paman Jan "

Apa maksud dari surat Paman Jan ini, apakah dia bercanda oh tidak aku mulai marah dengan dia jika dia melakukan hal aneh seperti. Segeranya aku harus keluar dari tempat aneh ini, mungkin pintu ini ? aku juga tidak tau.

Setelah itu di hatiku rasa takut bercampur juga marah kepada Paman Jan, ku buka pintu itu dengan perlahan, pintu bergaya klasik hitam dengan kayu.

"Oh tidak, tempat apa lagi ini ? aku tidak pernah melihat tempat ini sebelumnya", Aku melihat ruangan penuh foto-foto yang belum pernah ku lihat sebulumnya, semua foto tidak terlihat jelas kecuali satu di tengah dinding depan ku berhadap, ada satu foto yang menggambarkan keluarga kecil, ada ayah,ibu, dan satu oanak laki-laki yang masih bayi dalam gendongan ibunya dan aku tidak mengenal mereka.

Aku melihat ekspresi dari orang dari foto itu, mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia, aku dekati foto itu yang dibingkai rapi dan ada tulisan kecil dibawah foto itu :

Quote :: " Keluarga Manfield, kelahiran anak laki-laki pertama kami

Kami beri nama dia Loren Manfield, matanya sangat kami sukai"

setelah memebaca itu, aku kaget sesuatu keluar dari foto itu, makhluk aneh, aku tidak bisa mendifinisikan wajahnya sangat abstrak, aku mulai takut tapi aku lihat ada sesuatu pada lehernya oh itu salah satu permata dari gelang ku, tapi aku tidak bisa menyentuhnya sepertinya badanya penuh api aku lari balik ke pintu tadi dan kembali lagi aku terkejut ruangan kecil tadi menghilang dan aku kembali pada ruang aneh penuh foto lagi tapi kali ini ruangan nya cukup besar dari yang tadi dan aku melihat foto-foto pemandangan, terlihat ada hutan, gunung, Pantai, laut, air, tanah dan sesuatu *****, aku terus di kejar oleh makhluk api itu , pintu tadi juga menghilang, aku terkurung dalam ruangan aneh bersama makhluk yang ku pikir ini dikirim oleh Paman Jan.

Part2 : Permata ke 2, Ruang penuh Boneka

Spoiler:

(Sudut Pandang Dion)
Akhirnya aku berhasil membuat mahkluk penuh api itu menjauh dari ku, ya tapi sekali lagi aku masuk dalam ruangan yang tidak kukenali, lihat ini Lorong panjang dan ada dua pintu di di kanan dan kiri lorong dan satu pintu tepat di akhir lorong.

Lorong ini tidak panjang aku bsia melihat akhir lorong ini dengan pintu model anak-anak terlihat manis dengan cat berwarna putih dengan border biru dan ada satu tempelan boneka beruang tepat di pintu tersebut "Oh tidak sekarang aku di mana ?, oh iya aku ingat aku berhasil mendapatkan salah satu permata gelangku dari makhluk aneh tadi", aku pasang lagi permata pertama yang kudapatkan, berwarna biru tua.

Dan seketika ketika aku memasangkan permata itu ke gelangku aku mendengar sesuatu, ya itu terdengar seperti suatu pintu yang dibuka, mungkin saja permata ini seperti kunci yang dapat membuka salah satu dari 3 pintu di lorong ini.

"hmmm... yang mana pintu yang terbuka tadi, tidak paman jan aku sudah muak dengan permainan mu ini, kamu dengar ?, jangan bercanda lagi !"

Aku periksai satu-satu pintu yang mana yang terbuka, setiap pintu mempunya tulisan di samping pintu tersebut,
pintu pertama bertuliskan :"jangan terkejut !"
Pintu kedua bertuliskan : " Jangan takut ! "
Pintu Ketiga bertuliskan : " LARI !"

Aneh sekali 3 pintu dengan penjelasan yang tidak kumengerti, setelah aku mecoba satu persatu knob pintu, pintu dengan tulisan "jangan terkejut" terbuka dan aku masuk ke pintu tersebut.
Oh tidak, Ruangan kosong dengan satu pintu dan ada salah satu boneka beruang kecil, di tangan beruang kecil ada sebuah lembaran surat.

Quote :: "Dear Dion

Hey dion ini paman mu, jika kamu membaca surat ini aku akan meberi selamat terlebih dahulu.
SELAMAT DION KAMU BERHASIL MELEWATI RONDE PERTAMA !
oh DIon sekarang kamu di roonde selanjutnya, iya aku akan memberikan sedikit penjelasan dengan ronde ini.

Sekarang kamu hanya perlu mencari kunci dari semua pintu, lihat pintu ini hey ini kan pintu yang sama dengan pintu tadi, benar sekali pintu dengan tulisan "Jangan Takut !" jadi kamu jangan takut, sekarang carilah kunci pintu ini an masuklah ke ruangan berikutnya.

Semoga sukses"

"Aku mulai geram dengan Paman Jan, jika dia memiliki sihir jangan coba dengan keponakannya, paling tidak dia harus mengajarkan ku, dia hampir membunuhku dengan makhluk aneh penuh api tadi. Baiklah aku akan mengikuti permainannya, sekarang aku harus mencari kunci pintu ini."

Aku terus mencari kunci bayangkan saja aku mencari kunci yang kecil diruangan yang gelap, lambat aku mencarinya dan aku menemukan sesuatu, sebuah senter wah aku sangat gembira ketika aku mendapatkan sebuah senter, aku coba senter itu dan betapa terkejutnya aku ketika aku menyalakan senter, pintu itu langsung terbuka dan ruangan yang tadi berubah menjadi lorong dengan satu arah tujuan ke pintu tadi. Langsung aku masuk ke pintu dengan tulisan "Jangan Takut !" iya benar memang aku di perintahkan untuk tidak takut tapi aku tidak bisa menutupi rasa takut ku ketika masuk ke pintu, kau harus tau apa yang kulihat sekarang, ruangan ini penuh dengan boneka beruang dengan berbagai ukuran dan warna bermata merah.

"Baiklah tenangkan dirimu Dion, kamu adalah lak-laki jangan takut dengan beruang-beruang mainan ini.... ah tidak mata mereka berwarna merah dan terus menatap.. tenang..tenang.."

terdengar ada suatu barang yang pecah

'Hey lihat di meja itu ada permata gelangku yang lain, aku harus mengambilnya"
dengan semangat aku menuju ke meja itu dan ketika aku ingin megambil seorang anak kecil laki-laki yang tidak kukenali datang, aku sangat terkejut ketika anak itu datang dan menangis kepadaku.
"~~Cry"~~ "tolong aku kak , ada beruang besar mengejarku, dia terus berkata hal yang menakutkan"
apa yang anak kecil ini katakan, kamu takut itu membuat aku takut juga, dengan rasa takut aku mencoba untuk menenangkan daan bertanya kepada anak ini "Jangan takut !, kakak akan menolong mu dek, kakak tidak mengenal mu, siapakah kamu ini ?"

Anak itu terlihat sangat ketakutan tapi dia tetap menjawab pertanyaan ku namun sangat terlihat dia masih ketakutan "Namaku Lorren kak"
oh benar aku baru ingat, mungkinkah dia anak bay yang di foto yang kulihat sebelumnya ? "Apa nama panjang mu dek ?"
belum sempat ia menjawab pertanyaan ku yang ke 2, sebuah beruang besar berwarna merah datang dari arah kiri kami, tidak sempat berkata-kata ku tarik anak itu bersamku dan aku sempat juga mengambil permata gelangku yang di meja tadi, dan masuk pintu yang bertuliskan "LARI"

Part3 : Permata ke 3, Lorren Manfield

Spoiler:

Quote :: Nanti saya update lagi

Quote :: Ngomong-ngomong ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi sama si Dion ?, kalo ada yang tau post aja disini nanti kalo ada yang benar saya PM langsung hehe (Maybe), kalo bisa nebak secara jelas apa yang sedang terjadi dengan Dion berarti orang tersebut sangat peka, hebat berarti hehe

The Creator

Oh, great! Another boy named Dion~

~~wut Ron? wut Rin?~~ :hammer:

I like your story telling from the child perspective. it's like actual child. I could imagine the scene. old movie effect. music box play. the dub. it's clear in mind ~
but the logo... at least make it white or black unless blue really is the theme.

storynya kewl :OMG:

(menurut ane lebih bagus kalau pemerannya cewek ntar dapat cowok kek di IB :hammer:

) <---- lupakan

ditunggu gamenya (kalau memang dibuat

)

Kuro Ethernite wrote:: Oh, great! Another boy named Dion~
~~wut Ron? wut Rin?~~

I like your story telling from the child perspective. it's like actual child. I could imagine the scene. old movie effect. music box play. the dub. it's clear in mind ~
but the logo... at least make it white or black unless blue really is the theme.

Iam very happy get a good comment, terma kasih ata komentarnya

, iya ini masih logo semntara bang, jadi mungkin nanti kedepan nya bisa saja saya ubah

MinaGame wrote:: storynya kewl
(menurut ane lebih bagus kalau pemerannya cewek ntar dapat cowok kek di IB ) <---- lupakan
ditunggu gamenya (kalau memang dibuat )

Makasih atas komentar baiknya

, jadi sebenarnya kenapa saya memilih karakter cowok karena ingin beda daripada rpg horor biasanya hehe (Itu kan biasa mereka seperi Mad Father, Misao, IB, Yume Nikki, semua cewek makanya mereka diberi nama RPG Girls, jadi nanti mungkin si dion kalo bisa masuk RPG Boys)

Quote :: Ngomong-ngomong ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi sama si Dion ?, kalo ada yang tau post aja disini nanti kalo ada yang benar saya PM langsung hehe (Maybe), kalo bisa nebak secara jelas apa yang sedang terjadi dengan Dion berarti orang tersebut sangat peka, hebat berarti hehe

Awal ceritanya menarik...
Kira-kira nanti gamenya depressing (emotionally)? :hammer:

Apalagi setelah kejadian di rumahnya itu :hammer:

.

NeithR wrote:: Awal ceritanya menarik...
Kira-kira nanti gamenya depressing (emotionally)?
Apalagi setelah kejadian di rumahnya itu .

makasih bang atas komentar baiknya, owh iya bang mungkin nanti lebih kuat ke storynya daripada playnya, entah kenapa bang saya juga menjunjung tinggi cerita dalam game, mungkin karena saya miskin skill di bidang play (IT) dalam game itu sendiri :oops:

mungkin abang tau apa yang terjadi dengan si Dion?, bisa aja abang jawab disini hehe

Saya percaya kok -> Jin adalah hal yang nyata

Saya juga bikin game horror lho-> lihat di signature saya judulnya "Majuwon Demo"

Itu pasti Dionnya pindah alam ya...?

Kebanyakan horror memakai chars perempuan karena kesan mereka dalam menyikapi berbeda dengan Pria. Kalo cowok mah bukannya lari ketakutan tapi malah nantang(bunuh diri :hammer:

->mungkin gitu

)

Lihat Film Sillent Hill yang charnya seorang wanita, bandingkan dengan versi gamenya char Pria-> Lebih menarik film karena (char lebih dikuasai ketakutan dibanding dengan versi Pria)

Kuru wrote:: Saya percaya kok -> Jin adalah hal yang nyata

Saya juga bikin game horror lho-> lihat di signature saya judulnya "Majuwon Demo"

Itu pasti Dionnya pindah alam ya...?

Kebanyakan horror memakai chars perempuan karena kesan mereka dalam menyikapi berbeda dengan Pria. Kalo cowok mah bukannya lari ketakutan tapi malah nantang(bunuh diri ->mungkin gitu )

Lihat Film Sillent Hill yang charnya seorang wanita, bandingkan dengan versi gamenya char Pria-> Lebih menarik film karena (char lebih dikuasai ketakutan dibanding dengan versi Pria)

Makasih bang atas komentar baiknya

,
owh abang ini juga bikin game horor, lanjutkan bang ! hehe
owh iya bang bener tapi masih ada yang belum ketebak abang yang inti dasar di cerita ini (Suprise Point).

Hahah bener bang kalo karakter cewek mungkin lebih horor nantinya, tapi ya itu bang saya juga mau beda sama game horor biasanya hehe

Update :
Part1 : Permata ke 1, Foto yang tidak diketahui
(Ada di atas)
Maaf cuman beritahu saja

New Update (Atas)
Part2 : Permata ke 2, Ruang penuh Boneka ?

Nama panjangnya Dion siapa tuh? Kok ga dikasih nama panjang? Edward Dion Palma ya? *Ngasal hehe..

Ayahnya Ron, Ibunya Rose, adiknya Rin, kenapa kok ga dikasi nama Rion aja biar pas *ngasal lagi :p

Wah ga tertebak nih, Dionnya ngimpi mungkin wkwk *ngasal lagi deh

NightsOfNights wrote:: Nama panjangnya Dion siapa tuh? Kok ga dikasih nama panjang? Edward Dion Palma ya? *Ngasal hehe..
Ayahnya Ron, Ibunya Rose, adiknya Rin, kenapa kok ga dikasi nama Rion aja biar pas *ngasal lagi :p

Wah ga tertebak nih, Dionnya ngimpi mungkin wkwk *ngasal lagi deh

Hahaha untuk sementara dion nakma panjangnya dion juga

, nah itu nanti di cerita selanjtnya akan di jelaskan memang saya bedain, wehntau aja ya di mana yang anehnya, berarti ketebak satu point lagi hehe
Yang pasti dion gak mimpi,

Mungkin, mungkin sebenarnya keluarganya Dion itu bukan keluarga aslinya, tapi keluarga jin/mahluk halus. :gag:

Mungkin dia diculik pas masih kecil, trus d plihara ma "keluarga" palsunya, tapi mungkin "ibu" palsunya jadi bneran syang ma Dion, jadi dia ga rela pas sudah waktunya Dion di "panen". (mungkin mereka mlihara dia bwt dimakan pas dah gede :gasp:

)
Sorry kalo ngawur, namanya juga nebak...

Venzuu wrote:: Mungkin, mungkin sebenarnya keluarganya Dion itu bukan keluarga aslinya, tapi keluarga jin/mahluk halus.
Mungkin dia diculik pas masih kecil, trus d plihara ma "keluarga" palsunya, tapi mungkin "ibu" palsunya jadi bneran syang ma Dion, jadi dia ga rela pas sudah waktunya Dion di "panen". (mungkin mereka mlihara dia bwt dimakan pas dah gede )
Sorry kalo ngawur, namanya juga nebak...

Kalo masuk ke alam lain benar, tapi diculik salah hehehe
kalo dion jadi makanan juga salah hehehe
nantikan saja bang di parti selanjutnya (mungkin nanti last part gk saya masukin karena kayaknya saya bakal serius juga garap ini project jadi game hehe jadi saya simpen dulu point of suprise nya hehe)

waduh salah semua... :ming:

yowes ane nunggu versi resminya aj dah

Venzuu wrote:: waduh salah semua...
yowes ane nunggu versi resminya aj dah

Doakan saja, yang project 1 dulu selesai, baru ini hehee (kebanyakan project terkadang bikin tekanan :cry:

)

Update DI atas
Part3 : Permata ke 3, Lorren Manfield

[Story] Bracelet -New Update Part 3

[Story] Bracelet -New Update Part 3

Similar topics

Similar topics