RPGMakerID
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas RPG Maker Indonesia
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  Login  
Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.

 

 [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower

Go down 
+12
Oscar
Gramadi
LightNightKnight
Raptor_Colonel
hyperkudit
TheoAllen
rnvis
richter_h
Zwad
atlanteeianprojecta
shikami
tukang_es
16 posters
Pilih halaman : Previous  1 ... 14 ... 23, 24, 25
PengirimMessage
tukang_es
Dalangnya RMID
tukang_es


Kosong
Posts : 321
Thanked : 14
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

Trophies
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty
PostSubyek: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower   [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty2013-08-29, 16:25

First topic message reminder :

Roleplay adalah permainan bermain peran. dalam permainan ini pemain ( member ) bermain sebagai karakter yang ditempatkan di suatu cerita dengan setting yang sama dengan pemain lainnya.
permainan ini mengandalkan imajinasi dari pemainnya agar menciptakan suatu plot yang menarik untuk diikuti oleh orang lain.

Tujuan
Spoiler:

Rules
Spoiler:

Background Story
Setelah peristiwa di Grace Island, Explorasi ke seluruh negeri Eremidia terus dilakukan. hal ini untuk menemukan banyak peradaban kuno atau potensi yang bahaya mengancam.

di balik terpaan dahsyat badai pasir di gurun selatan,terdapat Twilight Tower. konon,menara ini akan terbuka setiap senja tiba. legenda mengatakan sebuah permata raksasa menyimpan kekuatan sihir besar berada di puncaknya. permata tersebut dapat mengabulkan permintaan bagi siapapun yang menyentuhnya.

banyak petualang yang datang beramai-ramai ke tempat tersebut, namun belum ada yang berhasil. banyak monster berkeliaran dan sangat kuat. jadi adakah yang berhasil menaklukan menara dan menyibak kebenaran di balik legenda tersebut ?

Peta Village
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Map10

Setting
tempat lokasi roleplay adalah sebuah desa kecil bernama Orsa Village, dekat satu-satunya oase pedalaman selatan gurun. tak jauh dari Orsa terdapat Twilight Tower. para prajurit kerajaan Eremidia berlalu lalang menjaga keamanan serta mengawasi segala hal di wilayah ini.

Note :
Ini desa kecil. Jadi harap jangan masukin bangunan2 mewah lol

Players [Slot 8/10]
- Shikami 
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Valor
Valor Ashburn (Now as NPC)

- Atla
Leo Redfang         
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 3769-40

- Theo Allen
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Anne01
Arianne Stanford


- Superkudit
Ellie Brausse
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 252-10

- Richter_h  
Muro Broschenko

- Rnvis
Daniel Utterson

- NightRider
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Avexn10
Zeeva Atlimus

- Lyonnesse (out)
Yuuki (Now as NPC)
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Yuuki_zps10ecc74f

- Oscar
Hazel Howard

- NachtEinhorn
Eleanor

- Ryuuhime
Tierra Winhart
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 OdtyyTp

shikami (valor) (sekarang jadi NPC lol)

F# out
Zwad out
Raptor (Jingen Yuusha) out
Lyonnesse out



Story So Far :
[Day 1]

7 orang pendatang tiba di Osha Village. kesemuanya berkeinginan untuk menaklukan twilight tower. di hari pertama, Arianne bermasalah dengan petualang lain bernama Bronx. ia ditolong oleh Leo, Ellie, Valor dan Jingen. setelah sempat berkelahi sebentar, mereka dihentikan oleh Sir Leon Lao,komando dari E.Guardian yang menyita senjata mereka. 
mereka berpisah. Arianne dan Valor pergi ke Muro's Workshop untuk membeli perlengkapan untuk kemudian pergi ke Tower. 
di sisi lain, Daniel dan Zeeva belum menentukan arah tujuan mereka.

Selesai mencari perlengkapan, Arianne dan Val menuju ke Leon Fort untuk mendapatkan senjata mereka kembali. Dan diteruskan registrasi untuk masuk ke tower. Sementara itu, Leo dan Ellie datang ke Leon fort dengan tujuan yang sama. Namun dengan cara yang berbeda, mereka malah mengacaukan seisi benteng Leon dan membuat mereka harus menjalankan sebuah misi ke tower.

Singkat cerita, gerombolan Antlion datang dan membuat palu besar Arianne terbawa ke sarang mereka. Arianne dan Val mencari palu itu dan berakhir terkepung. Val mengeluarkan sebuah jurus pamungkas. Namun dirinya tidak kuat menahan dan pingsan. Arianne diselamatkan oleh Ellie dengan tembakan brutal mad larrynya.

Setelah cukup istirahat, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali. Disana mereka bertemu Leo, dan seorang pria bernama Zeeva. Ellie, Leo, Anne memutuskan untuk kembali ke desa. Sedangkan Zeeva tampaknya masih mempunyai urusan dengan seekor monster.

Setibanya di desa, party Ellie menyewa inn di desa. Bertepatan dengan itu, seorang (yang mengaku) dokter bernama Hazel Howard datang ke desa ini. Dia melihat kawanan Ellie dan memutuskan untuk mengikutinya ke inn

[Day 2]

Pengumuman ditujukan kepada seluruh petualang yang berada di desa Orsa bahwa sebentar lagi akan ada serangan dari Antlion. Val, Leo, dan Arianne mengikuti registrasi tersebut.

Sementara itu di sisi lain Ellie, Zeeva dan Hazel terjadi pertarungan. Hal ini dipicu ketika Zeeva mengganggu kegiatan Hazel. Pertarungan mereka berakhir dengan seimbang. Namun keadaan Ellie memburuk. Dan Hazel karena suatu hal membuat dirinya menjadi seorang perempuan dan menyamar dengan nama Siti Khadijah

Berganti sudut pandang, Val, Leo dan Arianne menghabiskan waktu di kedai makanan dan mereka bertemu dengan Ellie. Untuk menghabiskan waktu, akhirnya mereka memutuskan untuk latihan di training ground dekat benteng outpost Leon. Sesampainya disana, mereka dilatih bersama komandan Leon. Mereka belajar banyak hal. Mereka berlatih dari siang sampai sore.

Namun, tidak lama setelah itu, Lady Gretta, sekretaris pribadi komandan Leon mengatakan bahwa Antlion akan melakukan gerakannya lebih cepat. Leon berpamitan untuk mempersiapkan pasukannya. Sementara itu Ellie teringat akan ensiklopedi monster, dia kembali ke desa untuk mengambilnya.

Arianne, Leo, dan Val hanya berencana menunggu kedatangan Antlion di training ground itu. Namun keadaan semakin mendesak sehingga mereka harus memutuskan untuk mundur sementara.

Disisi lain, Hazel Howard / Siti Khadijah hendak menuju ke tower. Namun dia juga menemukan hal yang sama. Antlion itu menghadangnya. Hazel/Siti kembali ke desa dikejar oleh Antlion itu. Desa porak-poranda. Namun keadaan itu kemudian dapat di kendalikan oleh seorang kepala desa bernama Salman.

Sementara itu di fort, Ellie dan kawan2nya merencanakan sesuatu untuk melawan seekor antlion yang disebut dengan Driller. Namun mereka kesusahan. Ellie hampir kehilangan nyawa dua kali. Membuat sedikit perselisihan di tim mereka. Tak lama setelah itu, komandan Leon datang membawa bantuan dan menghabiskan para Antlion itu

[Day 3]

Pagi hari, Leo memutuskan untuk pergi ke sarang Antlion jauh sebelum para pasukan Eremidia dan para sukarelawan bersiap-siap. Melihat kelakuan Leo yang sembrono, Ellie memutuskan untuk menyusulnya.

Sementara di tempat lain, Arianne berangkat bersama prajurit komandan Leon. Sedikit lebih lambat dari Leo dan Ellie, akhirnya mereka berhasil mencapai liang para Antlion itu. Mereka akhirnya dipencar menjadi beberapa grup untuk menelusuri lorong-lorong yang dibuat oleh Antlion


Dari sudut pandang Ellie. Ellie dan Leo tanpa sengaja jatuh ke tempat induk Antlion itu. Ellie tertangkap oleh induk antlion itu. Hampir saja ajal menjemputnya, Zeeva menolongnya dan membawanya ke tempat yang cukup aman.

Tak lama setelah itu, Anne dan anggota party dari para sukarelawan itu sampai ditempat. Ellie sudah dalam keadaan tidak sadar. Namun dia berhasil ditangani dengan 'pengobatan pertama' oleh Zeeva. Dan akhirnya Ellie siuman

Disudut pandang Hazel / Siti Khadijah, Valor dan Lady Gretta melihat segerombolan capung raksasa bergerak menuju kearah desa. Valor, dan Hazel berlari dan mencegah capung-capung itu di padang pasir. Terjadi pertempuran dahsyat. Valor hampir kehilangan nyawanya karena kelelahan. Namun mereka berhasil diselamatkan oleh Salman, si kepala desa. Valor dibawa ke tempat aman dan diberi perawatan khusus oleh Hazel

Sementara itu di sarang Antlion terjadi pertempuran hebat. Kerja sama antara Arianne, Ellie, Leo, Firemage, Daniel, Eleanor, dan Fighter itu dapat membunuh ratu Antlion itu. Namun disamping itu, Ellie kembali mengeluarkan luka.

Ellie dibawa kembali ke desa bersama para petualang lain dan tiga temannya, Anne, Valor dan Leo. Mereka disambut baik kedatangannya di desa Orsa karena telah berhasil mengalahkan ratu Antlion.

Di tempat lain, Siti / Hazel berhadapan dengan tiga orang. Mereka termasuk anggota dari sukarelawan yang akan membantai ratu Antlion. Siti / Hazel diserang oleh seorang wanita yang dipanggil Silva. Hazel mengeluarkan ramuan secara acak dan menimbulan 'genderswap'. Hazel kembali ke kelamin asalnya sedangkan Silva berubah menjadi lelaki. Situasi tampak kacau.

Sementara, Daniel Utterson memutuskan untuk tetap menetap di tower paska peperangan dengan ratu Antlion. Daniel tanpa sengaja ikut pertarungan bersama tiga orang itu dan memutuskan kembali kabur ke desa

Disudut lain desa, Tierra Winhart, seorang dari keturunan ternama dari keluarga Winhart baru saja mencapai desa Orsa. Dia hendak membeli sebuah dagger perak di muro's workshop. Tapi karena uangnya tidak cukup, Tierra mendapatkan sebuah quest untuk mencari strip binatang dan sebongkah perak.

Ellie telah dirawat bersama Anne dan Eleanor. Namun keadaan menjadi kacau saat seseorang bernama William mengaku adalah seorang kakak dari Ellie. Ellie menyembunyikan identitasnya sebagai treasure hunter dibantu oleh kedua temannya. Namun, pada akhirnya Ellie tetap mengaku hal yang sebenarnya.

... ntar diterusin editnya


Enjoy ! :D


Terakhir diubah oleh tukang_sapu tanggal 2013-08-30, 09:54, total 12 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down

PengirimMessage
atlanteeianprojecta
Novice
Novice



Posts : 237

Trophies
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty
PostSubyek: Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower   [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty2013-09-26, 20:46

[At Twilight Tower - Floor 3 (some scene skipped]


...


"Bodoh! Apa yang kau lakukan disini, kau bisa saja terbunuh!" Kugenggam baunya, kuharap tolehan darinya serta menunggu kata-kata "aku baik-baik saja" dari mulutnya.

Tapi anehnya, dia terlihat tampak berbeda.

"E-Ellie.. Ada apa?"

"Maaf karena membuatmu khawatir, tapi aku tak apa-apa." Katanya, seperti tidak terlihat serius atau... dia benar-benar berekspresi datar. Kulepaskan tanganku yang sebelumnya menggenggam bahunya. Woi... apa-apaan ini? Apa yang sedang merasukimu, Ellie?

"Apa yang terjadi padamu?"

"Aku juga tak tahu." Jawabnya

Dia berbalik mengacuhkanku. Tidak terima, aku menarik tangnnya dan mendekatinya.

"Ini bukan Ellie yang ku kenal, kau... bukan Ellie!"

Aku jadi muak melihatnya seperti ini. Rasanya ingin aku menamparnya, tapi...

"Ya... Kurasa kau benar, aku bukan Ellie."



Kata-katanya membuatku terdiam. Jadi... apakah dia marah padaku...? Atau karena aku terlambat menolongnya. Sial! Apakah ini pertanda bahwa aku lemah, selalu terlambat, dan...
tidak bisa diandalkan?

[Didalam pikirannya]

Setelah dipikir-pikir, seharusnya aku membiarkannya seperti itu. Toh, aku juga bukan siapa-siapanya. Bahkan aku hanya mengenalnya selama beberapa hari. Meski sekarang dia menganggapku lebih dari teman, aku tidak pernah menganggapnya lebih dari itu. Bahkan lebih baik aku harus menghindarinya.

"Apa maksudmu, Leo? Bukannya sebelumnya kau bilang kalau kau tidak akan meninggalkan teman-temanmu?"

"Dia... tidak lain hanyalah penggangu. Disamping dia tidak cocok denganku, dia juga...
Seharusnya dia tidak pernah bertemu denganku."

"Kau teringat dengan adikmu ya?"

"Bisa dibilang begitu, tapi tetap saja dia bukan siapa-siapaku. Seharusnya aku bisa menerima kelakuan yang ditunjukkannya kepadaku (sifat tanpa ekspresi)"



"Oh anak muda, kau sedang berada dalam permainan cinta."


"apa maksudmu?"


"Ah tidak, lupakan saja. Hahaha... :hihi: "


Beberapa saat kemudian aku tersadar dari lamunanku. Ternyata aku tertinggal jauh oleh Ellie yang telah duluan berjalan pergi.



Berlari dan mengikutinya. Kemudian kami menemukan sebuah ruangan besar. Kemudian Ellie duduk di lantai sambil meminum air yang dibawanya. Setelah itu Ellie menawarkan minumannya kepadaku, tapi aku hanya diam saja.


Apakah aku juga harus diam saja? Aku rasa ya, sikapnya yang menjengkelkan itu membuatku muak. Bila kau sudah tidak mempedulikanku, tidak masalah. Aku juga tidak peduli.



Kemudian Ellie mengeluarkan perban untuk membalut luka di lengan kananya. Terlihat dia kesulitan membalut lukanya dengan tangan kiri dan mulutnya.


Apa aku harus membantunya? Tidak, untuk apa aku menolongnya melakukan hal yang mudah seperti itu.


Tapi... aku rasa aku harus...


Aku membantunya membalut lukanya, tapi tetap dibalasnya dengan ekspresi datar nan membosankan itu lagi.

"Leo... Kau tak boleh mempercayai siapapun, terutama Leon." Katanya dengan pelan. Tapi kubiarkan, aku tidak peduli ketika dia berbicara sesuatu yang tidak penting. Meski aku juga harus mengingat perkataan itu sebagai peringatan juga bahwa aku harus waspada pada Leon.


"Dan... Kau tak bisa percaya sepenuhnya kepada Valor."



Aku mendadak kaget, ternyata bicaranya ngelantur hingga kelebihan batas. Woi, kau sudah kerasukan apa? Apakah ini juga perbuatan si necromancer sialan itu?

"Aaaaaaarrrhh!!"

Ellie menjerit, aku tidak tahu kenapa tapi dia seperti kesakitan. Dia memegangi kepalanya.

Beberapa saat kemudian dia berhenti menjerit dan melepaskan tangannya dari kepalanya. Anehnya, dia terlihat menangis setelah itu.

"Ellie, kau baik-baik saja?"

"Aku... aku merasakannya... Aku bisa merasakannya!" aku tidak tahu apa yang dikatakannya. Air matanya masih mengalir, lalu kemudian dia mulai memelukku.

"Woi... woi, apa yang kau lakukan?! Lepaskan bodoh!" Kelihatannya kata-kataku tidak dipedulikannya, malah pelukannya semakin erat. Membuatku sesak dan tidak bisa bernapas.

"Arghhh... Lepaskan! Aku tidak bisa bernapas, c*k!"


Note: Monggo buat kak superkudit, tolong di godmod. (Ato siapa aja yang ada hubungannya sama kejadian ini)
Kembali Ke Atas Go down
hyperkudit
Pahlawan Super
hyperkudit


Level 5
Posts : 2288
Thanked : 30
Engine : RMXP
Skill : Very Beginner
Type : Artist

Trophies
Awards:

[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty
PostSubyek: Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower   [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty2013-09-30, 18:07

[ Tower Floor 3 ]
[ 9.30 AM ]



Aku melepaskan pelukanku, Leo terlihat begitu heran. Aku sendiri tak dapat menjelaskan apa-apa kepada lelaki itu. Yang kutahu, aku merasa senang, aku bisa merasakannya. Tak ada rasa hampa, semua emosiku mampu kuluapkan dengan baik.

Leo dan aku akhirnya berjalan kembali, menyusuri lorong besar ini. Patung-patung kesatria berukuran besar bertengger di sisi-sisinya.

Getaran? Begitu kecil, namun bisa kurasakan dengan baik.

Sebuah ayunan kuat mengarah kepada kami. Menghantam lantai dan menghancurkannya. Aku dan Leo terpisah oleh sebuah benda besar, besi rupanya. Benda itu bergerak, terangkat oleh sesuatu.

I-itu? Patung kesatria! Mereka bergerak! Tak berapa lama, kamipun dikepung oleh selusin kesatria yang terbuat dari perunggu.

[Still Here]
Kembali Ke Atas Go down
rnvis
Novice
Novice
rnvis


Level 5
Posts : 148
Thanked : 0
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Writer

Trophies
Awards:
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty
PostSubyek: Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower   [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty2013-09-30, 20:06

[Survivor's Camp]
[9.25 AM]


Kami berjalan menuruni beberapa tanjakan lantai kecil, terlihat jelas dulunya sebuah anak tangga yang cukup lebar. Kurasa pasukan Eremidia di camp itu memutuskan untuk memblokade semua jalan yang berbahaya untuk menghindari monster yang besar.

Kami berjalan dengan diam, hingga menyusuri kerumunan pilar tinggi yang setengah menyembunyikan camp itu. Para prajurit yang bersiaga di depan melihat ke arah kami, awalnya terkejut lalu berubah menjadi ekspresi gembira.

"KOMANDAN LEON!!" seru salah satu dari mereka menurunkan tombak yang sebelumnya dia siagakan.

Sontak mendegar seruan itu, semua penduduk camp yang lain lalu berhamburan keluar, beberapa bersungut-sungut dan tampak sangat gembira. Terlihat dari baju pelindung dan persenjataan mereka yang penuh goresan bahwa mereka telah mengalami banyak hal. Dan diantara kerumunan itu datang dua orang dari tenda yang paling besar di tengah situ.

Melihat itu para prajurit yang awalnya tampak sangat bergembira lalu memberi jalan pada mereka. Ah, jadi mereka...

"HAHAHA!! Kau butuh waktu yang cukup lama untuk kesini, Leon!!" seru pria berambut ubanan menyilangkan tangannya sambil tertawa keras.

"Maafkan aku, Kapten Arghel. Kami menemukan banyak halangan menuju kesini." kata Leon tersenyum kecil.

Jadi ini kolega yang dimaksudnya? Kapten dia bilang? Jadi dia salah satu pemimpin pasukan di desa Orsha? Sejujurnya aku bingung ketika hanya Leon yang sepertinya mengambil kendali seluruh pasukan di bentengnya, tapi sekarang terjawab sudah alasan kepana tidak ada bawahannya yang mempunyai pangkat tinggi.

"Jadi, komandan. Siapa kedua orang yang bersamamu itu? Mereka tidak tampak seperti seorang prajurit." tanya perempuan yang bersama Kapten Arghel itu. Terlihat dari jubah hijau muda yang dikenakannya dan aura yang terpancar darinya bahwa dia seorang mage yang cukup terlatih.

"Ceritanya panjang Sersan. Untuk sekarang kita lebih baik mendiskusikan langkah selanjutnya yang akan kita tempuh." 


"Hoh, sepertinya ada banyak hal yang terjadi selama kami terperangkap disini. Baiklah, mari kita menuju ke tenda utama dulu, teman lama. Prajurit yang lain, tetaplah bersiaga dan kumpul semua suplai yang dibutuhkan! Kita akan keluar dari sini tak lama lagi!!"



Leon memberi kami signal (aku dan Bozeck) untuk mengikutinya bersama ke dalam tenda utama. Untuk sekarang keadaan sepertinya menjadi lebih membaik, walau aku tidak yakin. Aku punya perasaan buruk soal ini.


Masalahnya perasaanku selalu benar jika itu adalah hal yang buruk. Kuharap orang yang berada di perpustakaan baik-baik saja.

[Next: Arghel's Tent]
Kembali Ke Atas Go down
http://dei-exmachinis.tumblr.com/
Sponsored content





[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty
PostSubyek: Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower   [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower - Page 25 Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
[Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower
Kembali Ke Atas 
Halaman 25 dari 25Pilih halaman : Previous  1 ... 14 ... 23, 24, 25
 Similar topics
-
» [Roleplay] Eremidia Dungeon! : Northern Mine
» [EDC][RMVX] Eremidia Dungeon : Dragon Dungeon
» [Idea] Eremidia Roleplay
» [RMVX] Eremidia: Dungeon
» Konversi roleplay menuju novel

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RPGMakerID :: Non-RM :: General Discussion-
Navigasi: