Ini salah satu ide konsep game yang pernah saya pikirkan namun belum terealisasi. Barangkali ada yang ingin meneruskan ide ini.
Selama ini kita banyak disuguhkan RPG dengan campuran antara knight dan magician. Saya berpikir bagaimana jika suatu game hanya menekankan pada magiciannya saja?
Pemikiran konsep ini saya awali dengan perancangan kategori magic. Di konsep ini magic dibagi menjadi 3 kategori besar, spell (pelafalan mantra), sacred item mastery (penggunaan item sihir), dan summon (memanggil roh). Spell dibagi menjadi 2 subkategori yaitu conjuration (sihir yang terlihat secara fisik) dan psy (sihir psikis, ilusi, dsb). Sacred item mastery dibagi menjadi 2 subkategori yaitu rune (menggunakan artefak sihir kuno) dan alchemy (membuat item sihir). Summon tidak dibagi, hanya advance dari summon roh biasa menjadi summon dewa.
Untuk parameter menggunakan HP, MP, STR (physical power, berpengaruh pada defense dan physical attack), MAG (magical power, berpengaruh pada kekuatan spell), INT (intelligence, berpengaruh pada efektifitas penggunaan item sihir), dan WIL (will power, berpengaruh pada keberhasilan summon).
Setting cerita mungkin agak-agak mirip Harry Potter, sekolah sihir. Di awal permainan, pemain akan diberi quisioner untuk mengatur stat awal karakter. Artinya pemain bisa saja mendapatkan karakter yang kuat sihirnya tapi lemah di summon, atau ahli menggunakan item tapi tidak bisa menggunakan spell. Permainan dimulai saat karakter masuk ke sekolah sihir. Ada 3 kelas yang bisa dipilih oleh pemain. Nah, di sini pemain bisa memilih ingin mengambil kelas yang sesuai dengan potensi karakter atau malah melawan takdir. Itu hak pemain.
Jenis sihir yang diajarkan di sekolah tergantung gradenya. Karakter pemula diajarkan sihir-sihir kecil seperti flashlight, levitate, dll. Setelah menguasai sihir pemula, karakter akan melanjutkan pendidikannya ke salah satu dari 3 jurusan (spell, item, summon). Di sana akan diajarkan kemampuan dasar dari masing-masing jurusan. Setelah lulus, karakter mengambil sub jurusan dari jurusan yang dipilihnya. Dan di setiap pergantian grade ada tes seperti ujian akhir.
Setelah lulus pendidikan karakter akan melakukan petualangan yang lebih menantang daripada saat masih bersekolah.
Kira-kira seperti itu gambaran awal dari konsep ini.