Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.
|
|
| 2012-09-29, 00:58 | CreW – Crescent Ward |
---|
PemudaMalam Newbie
Posts : 31 Thanked : 0 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Writer
| misi misi, nubi mau numpang lewat.. ceritanaya tuh, saya punya cerita yang nyeritain tentang cerita yang akan saya ceritakan. untuk selengkapnya, silahkan baca ceritanya --- karakter : pembagian karakter dibagi menjadi tiga guild, yaitu CreW, HeBe, dan CreW next generation. masing-masing guild berisi sembilan karakter utama (jadi yang prajurit2 gituan ngga diitung ). - CreW :
- - - - - - - - -
- HeBe:
- - - - - - - - -
- CreW next-gen:
- Orga - - Tama - - Soul - - Jack - -
so far, baru segitu karakter yang dimasukkin ke cerita.. Chapter 1 – The History
- paragraf 1-2:
Pada zaman dahulu kala, sekitar tahun 1320-an, ada sembilan orang mercenary yang disewa untuk menyelamatkan sebuah kota yang sedang diserang oleh pasukan yang begitu banyak. Karena mereka adalah orang-orang yang terkenal hebat, sengaja dikumpulkan oleh sang walikota untuk menyelamatkan kotanya. Dengan kekuatan masing-masing mercenary, mereka mampu menyelamatkan kota dari ratusan musuh yang menyerang hanya dengan mereka yang berjumlah Sembilan orang. Dengan berhasilnya mereka, nama mereka semakin melambung dan terkenal dimana-mana. Banyak orang yang kagum dan memuji mereka. Dengan begitu pula, semakin banyak musuh yang mereka dapatkan. Karena mereka merasa masih manusiawi, yaitu tidak ada yang sempurna maka mereka memutuskan untuk bergabung menjadi sebuah perkumpulan yang bernama ‘Crescent Ward’.
Musuh demi musuh telah mereka lawan, sampai akhirnya muncul seorang penjahat yang masuk dalam kelas ‘ultimate’. Dan sama seperti Crescent Ward, ternyata mereka juga adalah kumpulan dari sembilan orang mercenary yang terkenal, tetapi mereka hanya menjalankan misi untuk menghancurkan saja, dan mereka menamakan dirinya ‘Heaven’s Beast’. Pada suatu saat, Heaven’s Beast menantang Crescent Ward untuk melakukan pertarungan yang akan mempertaruhkan nyawa mereka. Semenjak tantangan tersebut, Heaven’s Beast terus saja mengganggu penduduk desa dan mengancam kalau CreW tidak menanggapi tantangan mereka, maka mereka akan menghancurkan semua desa yang mereka lalui. Tidak tahan melihat kelakuan mereka, CreW pun turun tangan dan menerima tantangan tersebut. Pertarungan pun diumumkan dan semua orang disuruh datang untuk menyaksikan kekalahan pahlawan mereka.
- paragraf 3-4:
Karena HeBe jauh lebih berpengalaman, dan ditambah lagi mereka menggunakan kekuatan kegelapan, CreW tidak mampu mengalahkan mereka. Walaupun pertarungan terlihat seperti berimbang, tetapi HeBe semakin lama bukannya semakin lemas, malahan mereka menjadi seperti orang yang mabuk dan ketagihan Pada saat-saat terakhir, salah seorang dari CreW yang berprofesi sebagai seorang mage menawarkan jalan terakhir untuk mereka. Yaitu merubah tubuh dan jiwa mereka menjadi segel agar HeBe tidak dapat melakukan kekejian di muka bumi lagi. Semua anggota CreW berdiam sejenak dan akhirnya menyetujui hal itu. Satu persatu tubuh mereka berubah menjadi cahaya dan bergabung dengan senjatanya masing-masing, dan senjatanya pun ikut berubah bentuk menjadi lebih keren. Senjata-senjata tersebut terbang di sekeliling HeBe dan membentuk lingkaran. Setelah itu, muncul diagram sihir dibawah HeBe dan diagram tersebut memunculkan sinar yang sangat menyilaukan. Setelah sinar tersebut meredup, yang terlihat hanyalah Sembilan buah senjata melayang dalam formasi melingkar. Setelah beberapa lama, senjata-senjata tersebut bergetar hebat dan terbang menyebar ke segala arah. Dan ternyata, ada seorang dari mereka yang tidak tersegel, tetapi untungnya dia sudah kehabisan tenaga. Diapun lari menjauh dari warga yang setengah ketakutan melihat kejadian tersebut.
Tujuh ratus tahun telah berlalu. Kejadian tersebut tidak ada yang mengetahuinya, apalagi mengingatnya. Sampai seorang yang berpakaian misterius datang dengan segerombolan monster. Warga yang melihat kedatangan kelompok aneh itu langsung berteriak histeris dan berhamburan ke segala arah. Tetapi tidak untuk seorang remaja anak dari seorang guru PKn satu ini. Dia berani mendekati monster-monster itu dengan tangan kosong. Tanpa waktu lama, langsung saja pemuda tadi dilempar oleh monster itu ke semak-semak. Entah jodoh atau apa, dia menemukan sebuah pedang yang terlihat begitu indah dan hebat. Saat dia mengambil pedang itu, dia merasakan sebuah aliran energy memasuki tubuhnya melalui tangannya. Dia kemudian bangkit sambil membawa pedang tersebut lalu menebaskan pedang keren itu kearah gerombolan tersebut. Mungkin, karena itu adalah ‘first blast’, dan biasanya first blast selalu lebay dan diluar kemampuan yang biasa. Seperti yang diduga, gerombolan tersebut terlempar dan kemudian lari menjauhi dia. Entah kaget atau senang dia terus saja memandangi pedang yang sedang ia pegang itu. Setelah beberapa saat ia memandangi pedang itu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara seseorang memanggilnya. “Orga!!” ternyata, nama dari pemuda itu adalah orga. Karena kaget, Orga melemparkan pedang yang dipegangnya tadi ke semak-semak yang ada disebelah kanannya. “Oh, ternyata Tama…”. Kemudian Tama menanyakan sedang apa Orga disana. Karena takut ketahuan dia memakai pedang, maka Orga berbohong dan mengatakan kalau ia sedang mencari jangkrik untuk diadukan dengan ikan cupang. Merasa ada yang aneh, Tama terus mendesak Orga hingga iapun menjawab dengan jujur, bahwa ia telah bertemu dengan sekumpulan makhluk aneh nan menyeramkan dan berhasil mengusirnya hanya dengan sekali tebas. Tama menjadi semakin penasaran dengan apa yang terjadi, karena baik alasan yang pertama maupun alasan yang kedua sama-sama tidak masuk akal. Setelah Orga menunjukkan pedang yang ia tadi sembunyikan, mau tidak mau Tama pun percaya akan cerita Orga. Tetapi, biarpun begitu tetap saja Tama merasa sedikit aneh, karena badan Orga yang sedang-sedang saja mampu menebaskan pedang sebesar dan sekeren yang ia tunjuk tadi. Orga pun meminta Tama untuk merahasiakan pedang itu dari ibunya yang seorang guru PKn di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. Tama pun menyanggupinya dengan satu syarat, kalau ada sesuatu Orga harus memberitahunya sesegera mungkin tanpa ada sesuatu yang dirahasiakan lagi. Lalu Orga membungkus pedang tadi dengan jaketnya dan jaket milik Tama karena pedang itu cukup besar.
- paragraf 5-6:
Sesampainya dirumah, Orga pergi ke kamar untuk menyembunyikan pedang tersebut dibawah kasur. Beruntung, saat itu tidak ada keluarganya satupun dirumah. Setelah ia mengangkat kasur (karena kasur miliknya diamparkan dilantai), ia mendengar suara bapak-bapak memanggilnya. Karena disangkanya itu adalah suara ayahnya, badannya langsung kaku dan dia bergumam minta ampun karena telah membawa senjata kedalam rumah. Keadaan tiba-tiba hening, iapun melihat kesekeliling dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Meskipun masih siang, tetap saja ia ketakutan. Dengan buru-buru dia memasukkan pedang tadi kedalam lemari pakaian dan mengambil jaket Tama untuk dikembalikan. Beruntung, Tama sedang berdiri ditaman memandangi pemandangan (karena di cerita ini, kotanya berada di dataran tinggi, dan tamannya berada diatas tebing), jadi dia tidak harus susah-susah mencarinya kemana-mana. Ternyata, Tama berdiri disana bukan hanya untuk memandangi pemandangan yang indah saja, tetapi ia juga sedang memikirkan tentang masa depannya. Katanya, orangtuanya akan pindah ke kota lain sehingga ia pun harus ikut kedua orang tuanya, karena ia tidak tahu dia akan tinggal dimana kalau tidak ikut. Mendengar kabar itu, Orga langsung memanggil kedua temannya yang lain, yaitu Soul dan Jack. Sebenarnya mereka adalah teman semenjak kelas 2 sd, karena Tama dan Soul adalah murid pindahan. Tetapi semenjak mereka berdua masuk, keadaan dikelas berubah dengan drastis. Dari yang tadinya saling berkelahi satu sama lain, berubah menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling bertarung. Semua murid memilih teman-teman yang mereka anggap kuat. Semua orang telah menjadi kelompok kecil, hingga hanya tersisa empat orang saja. Karena tidak tahu apa-apa, Soul dan Tama ikut-ikutan bertarung tanpa alasan. Sampai suatu saat, ada murid yang menghina nama Soul, “Hah, SOUL !?? nama apaan tuh??”, sehingga membuat teman sekelompoknya ikut-ikutan mengeroyok Soul dengan ejekan dan sedikit kontak fisik. Karena tidak terima, Tama, Orga, dan Jack membela Soul dan mengajak kelompok murid tadi bertarung. Sejak saat itu, 4 sekawan itu menjadi semakin solid dan tidak terpisahkan. Setelah lulus dari sekolah dasar yang aneh itu, mereka kemudian masuk ke sekolah menengah pertama bersama-sama dan ditempatkan dalam satu kelas yang sama. Itulah flashback tentang bagaimana mereka bisa terkumpul sampai sekarang (lulus SMK). Ok, kita kembali ke masa sekarang. Keempat sekawan itu telah berkumpul. Setelah mereka merundingkan tentang rencana keluarga Tama untuk berpindah tempat, akhirnya mereka sepakat untuk membuat sebuah kelompok kerja dan memulai hidup mandiri bersama di daerah lain. Dengan begitu, besar kemungkinan Tama diperbolehkan untuk tidak ikut bersama keluarganya. Tama kemudian pulang dan meminta izin dari orang tuanya. Pada awalnya, mereka membantah karena dengan begitu, masa depannya tidak terjamin. Tetapi, setelah memberikan beberapa penjelasan, bahwa ia dan yang lainnya akan melakukan perjalanan (merantau lah), ayahnya tiba-tiba saja setuju dan mendukungnya. Keesokan harinya, mereka berkumpul kembali di tempat yang sama dan membicarakan hal yang sama. Ternyata Tama diperbolehkan untuk tidak ikut orang tuanya dan diberi sedikit uang sebagai modal untuk mulai bekerja. Mereka lalu pulang kerumah masing-masing untuk mengemasi barangnya masing-masing. Sesampainya dirumah, Orga langsung memasukkan beberapa pakaian, makanan ringan, dan beberapa alat berkemah lainnya. Saat ia mencari apakah ada sesuatu yang tertinggal, secara tidak sengaja ia menemukan pedang itu, dan….. TBC
[u] |
| | | 2012-09-29, 01:02 | Re: CreW – Crescent Ward |
---|
richter_h Salto Master Hancip RMID
Posts : 1705 Thanked : 30 Engine : Other Skill : Skilled Type : Developer
Awards:
| hoo dipost juga dimari bro btw kalo bisa dan kalo inget masukin juga deskripsi karakter2 yang udah dimasukin bro, biar lebih detail apa aja yang karakter itu punya dan si Jack nanti ane mo usul rombak lagi boleh ya bro anyway, ane udah baca ceritanya sampe ngakak2 gitu richter_h tinggal nunggu waktunya dipanggil buat ikut gabung ke CreW Project |
| | | 2012-09-29, 06:09 | Re: CreW – Crescent Ward |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Awards:
| | | | 2012-09-29, 14:29 | Re: CreW – Crescent Ward |
---|
PemudaMalam Newbie
Posts : 31 Thanked : 0 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Writer
| @h ok bero, char desk siap menyusul @theo soal paragraf, si saya kurang ngerti. soalnya dari dulu style nya emang gitu thx buat komennya - Spoiler:
btw si h itu berperan sebagai jack. biarpun dia nggak nyumbang cerita, tapi tiap karakter diambil dari sembilan orang yang berbeda loh, termasuk si h
==MERGED== - paragraf 1-2:
Pada zaman dahulu kala, sekitar tahun 1320-an, ada sembilan orang mercenary yang disewa untuk menyelamatkan sebuah kota yang sedang diserang oleh pasukan yang begitu banyak. Karena mereka adalah orang-orang yang terkenal hebat, sengaja dikumpulkan oleh sang walikota untuk menyelamatkan kotanya. Dengan kekuatan masing-masing mercenary, mereka mampu menyelamatkan kota dari ratusan musuh yang menyerang hanya dengan mereka yang berjumlah Sembilan orang. Dengan berhasilnya mereka, nama mereka semakin melambung dan terkenal dimana-mana. Banyak orang yang kagum dan memuji mereka. Dengan begitu pula, semakin banyak musuh yang mereka dapatkan. Karena mereka merasa masih manusiawi, yaitu tidak ada yang sempurna maka mereka memutuskan untuk bergabung menjadi sebuah perkumpulan yang bernama ‘Crescent Ward’.
Musuh demi musuh telah mereka lawan, sampai akhirnya muncul seorang penjahat yang masuk dalam kelas ‘ultimate’. Dan sama seperti Crescent Ward, ternyata mereka juga adalah kumpulan dari sembilan orang mercenary yang terkenal, tetapi mereka hanya menjalankan misi untuk menghancurkan saja, dan mereka menamakan dirinya ‘Heaven’s Beast’. Pada suatu saat, Heaven’s Beast menantang Crescent Ward untuk melakukan pertarungan yang akan mempertaruhkan nyawa mereka. Semenjak tantangan tersebut, Heaven’s Beast terus saja mengganggu penduduk desa dan mengancam kalau CreW tidak menanggapi tantangan mereka, maka mereka akan menghancurkan semua desa yang mereka lalui. Tidak tahan melihat kelakuan mereka, CreW pun turun tangan dan menerima tantangan tersebut. Pertarungan pun diumumkan dan semua orang disuruh datang untuk menyaksikan kekalahan pahlawan mereka.
- paragraf 3-4:
Karena HeBe jauh lebih berpengalaman, dan ditambah lagi mereka menggunakan kekuatan kegelapan, CreW tidak mampu mengalahkan mereka. Walaupun pertarungan terlihat seperti berimbang, tetapi HeBe semakin lama bukannya semakin lemas, malahan mereka menjadi seperti orang yang mabuk dan ketagihan Pada saat-saat terakhir, salah seorang dari CreW yang berprofesi sebagai seorang mage menawarkan jalan terakhir untuk mereka. Yaitu merubah tubuh dan jiwa mereka menjadi segel agar HeBe tidak dapat melakukan kekejian di muka bumi lagi. Semua anggota CreW berdiam sejenak dan akhirnya menyetujui hal itu. Satu persatu tubuh mereka berubah menjadi cahaya dan bergabung dengan senjatanya masing-masing, dan senjatanya pun ikut berubah bentuk menjadi lebih keren. Senjata-senjata tersebut terbang di sekeliling HeBe dan membentuk lingkaran. Setelah itu, muncul diagram sihir dibawah HeBe dan diagram tersebut memunculkan sinar yang sangat menyilaukan. Setelah sinar tersebut meredup, yang terlihat hanyalah Sembilan buah senjata melayang dalam formasi melingkar. Setelah beberapa lama, senjata-senjata tersebut bergetar hebat dan terbang menyebar ke segala arah. Dan ternyata, ada seorang dari mereka yang tidak tersegel, tetapi untungnya dia sudah kehabisan tenaga. Diapun lari menjauh dari warga yang setengah ketakutan melihat kejadian tersebut.
Tujuh ratus tahun telah berlalu. Kejadian tersebut tidak ada yang mengetahuinya, apalagi mengingatnya. Sampai seorang yang berpakaian misterius datang dengan segerombolan monster. Warga yang melihat kedatangan kelompok aneh itu langsung berteriak histeris dan berhamburan ke segala arah. Tetapi tidak untuk seorang remaja anak dari seorang guru PKn satu ini. Dia berani mendekati monster-monster itu dengan tangan kosong. Tanpa waktu lama, langsung saja pemuda tadi dilempar oleh monster itu ke semak-semak. Entah jodoh atau apa, dia menemukan sebuah pedang yang terlihat begitu indah dan hebat. Saat dia mengambil pedang itu, dia merasakan sebuah aliran energy memasuki tubuhnya melalui tangannya. Dia kemudian bangkit sambil membawa pedang tersebut lalu menebaskan pedang keren itu kearah gerombolan tersebut. Mungkin, karena itu adalah ‘first blast’, dan biasanya first blast selalu lebay dan diluar kemampuan yang biasa. Seperti yang diduga, gerombolan tersebut terlempar dan kemudian lari menjauhi dia. Entah kaget atau senang dia terus saja memandangi pedang yang sedang ia pegang itu. Setelah beberapa saat ia memandangi pedang itu, tiba-tiba dari belakang terdengar suara seseorang memanggilnya. “Orga!!” ternyata, nama dari pemuda itu adalah orga. Karena kaget, Orga melemparkan pedang yang dipegangnya tadi ke semak-semak yang ada disebelah kanannya. “Oh, ternyata Tama…”. Kemudian Tama menanyakan sedang apa Orga disana. Karena takut ketahuan dia memakai pedang, maka Orga berbohong dan mengatakan kalau ia sedang mencari jangkrik untuk diadukan dengan ikan cupang. Merasa ada yang aneh, Tama terus mendesak Orga hingga iapun menjawab dengan jujur, bahwa ia telah bertemu dengan sekumpulan makhluk aneh nan menyeramkan dan berhasil mengusirnya hanya dengan sekali tebas. Tama menjadi semakin penasaran dengan apa yang terjadi, karena baik alasan yang pertama maupun alasan yang kedua sama-sama tidak masuk akal. Setelah Orga menunjukkan pedang yang ia tadi sembunyikan, mau tidak mau Tama pun percaya akan cerita Orga. Tetapi, biarpun begitu tetap saja Tama merasa sedikit aneh, karena badan Orga yang sedang-sedang saja mampu menebaskan pedang sebesar dan sekeren yang ia tunjuk tadi. Orga pun meminta Tama untuk merahasiakan pedang itu dari ibunya yang seorang guru PKn di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. Tama pun menyanggupinya dengan satu syarat, kalau ada sesuatu Orga harus memberitahunya sesegera mungkin tanpa ada sesuatu yang dirahasiakan lagi. Lalu Orga membungkus pedang tadi dengan jaketnya dan jaket milik Tama karena pedang itu cukup besar.
- paragraf 5-6:
Sesampainya dirumah, Orga pergi ke kamar untuk menyembunyikan pedang tersebut dibawah kasur. Beruntung, saat itu tidak ada keluarganya satupun dirumah. Setelah ia mengangkat kasur (karena kasur miliknya diamparkan dilantai), ia mendengar suara bapak-bapak memanggilnya. Karena disangkanya itu adalah suara ayahnya, badannya langsung kaku dan dia bergumam minta ampun karena telah membawa senjata kedalam rumah. Keadaan tiba-tiba hening, iapun melihat kesekeliling dan ternyata tidak ada siapa-siapa. Meskipun masih siang, tetap saja ia ketakutan. Dengan buru-buru dia memasukkan pedang tadi kedalam lemari pakaian dan mengambil jaket Tama untuk dikembalikan. Beruntung, Tama sedang berdiri ditaman memandangi pemandangan (karena di cerita ini, kotanya berada di dataran tinggi, dan tamannya berada diatas tebing), jadi dia tidak harus susah-susah mencarinya kemana-mana. Ternyata, Tama berdiri disana bukan hanya untuk memandangi pemandangan yang indah saja, tetapi ia juga sedang memikirkan tentang masa depannya. Katanya, orangtuanya akan pindah ke kota lain sehingga ia pun harus ikut kedua orang tuanya, karena ia tidak tahu dia akan tinggal dimana kalau tidak ikut. Mendengar kabar itu, Orga langsung memanggil kedua temannya yang lain, yaitu Soul dan Jack. Sebenarnya mereka adalah teman semenjak kelas 2 sd, karena Tama dan Soul adalah murid pindahan. Tetapi semenjak mereka berdua masuk, keadaan dikelas berubah dengan drastis. Dari yang tadinya saling berkelahi satu sama lain, berubah menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling bertarung. Semua murid memilih teman-teman yang mereka anggap kuat. Semua orang telah menjadi kelompok kecil, hingga hanya tersisa empat orang saja. Karena tidak tahu apa-apa, Soul dan Tama ikut-ikutan bertarung tanpa alasan. Sampai suatu saat, ada murid yang menghina nama Soul, “Hah, SOUL !?? nama apaan tuh??”, sehingga membuat teman sekelompoknya ikut-ikutan mengeroyok Soul dengan ejekan dan sedikit kontak fisik. Karena tidak terima, Tama, Orga, dan Jack membela Soul dan mengajak kelompok murid tadi bertarung. Sejak saat itu, 4 sekawan itu menjadi semakin solid dan tidak terpisahkan. Setelah lulus dari sekolah dasar yang aneh itu, mereka kemudian masuk ke sekolah menengah pertama bersama-sama dan ditempatkan dalam satu kelas yang sama. Itulah flashback tentang bagaimana mereka bisa terkumpul sampai sekarang (lulus SMK). Ok, kita kembali ke masa sekarang. Keempat sekawan itu telah berkumpul. Setelah mereka merundingkan tentang rencana keluarga Tama untuk berpindah tempat, akhirnya mereka sepakat untuk membuat sebuah kelompok kerja dan memulai hidup mandiri bersama di daerah lain. Dengan begitu, besar kemungkinan Tama diperbolehkan untuk tidak ikut bersama keluarganya. Tama kemudian pulang dan meminta izin dari orang tuanya. Pada awalnya, mereka membantah karena dengan begitu, masa depannya tidak terjamin. Tetapi, setelah memberikan beberapa penjelasan, bahwa ia dan yang lainnya akan melakukan perjalanan (merantau lah), ayahnya tiba-tiba saja setuju dan mendukungnya. Keesokan harinya, mereka berkumpul kembali di tempat yang sama dan membicarakan hal yang sama. Ternyata Tama diperbolehkan untuk tidak ikut orang tuanya dan diberi sedikit uang sebagai modal untuk mulai bekerja. Mereka lalu pulang kerumah masing-masing untuk mengemasi barangnya masing-masing. Sesampainya dirumah, Orga langsung memasukkan beberapa pakaian, makanan ringan, dan beberapa alat berkemah lainnya. Saat ia mencari apakah ada sesuatu yang tertinggal, secara tidak sengaja ia menemukan pedang itu, dan….. TBC
|
| | | 2012-09-29, 16:10 | Re: CreW – Crescent Ward |
---|
richter_h Salto Master Hancip RMID
Posts : 1705 Thanked : 30 Engine : Other Skill : Skilled Type : Developer
Awards:
| @TS sori bro, no dopost yak ane merge aja post-nya biar enak diliatnya sama member2 sini oh blom dimasukin ya deskripsi karakter2nya? ditunggu aja deh bro @teo well, ini bisa disebut konsep bersama sih walo ane cuma nyumbang karakternya doang |
| | | | Re: CreW – Crescent Ward |
---|
Sponsored content
| | | | Similar topics | |
|
Similar topics | |
| |
Halaman 1 dari 1 | |
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
Latest 10 Topics | [Web Novel] Gloria Infidelis 2016-11-17, 21:27 by LightNightKnight
[Announcement] Forum baru untuk RMID 2016-08-25, 16:39 by TheoAllen
Where I'm Wrong ? 2016-07-24, 16:10 by ReydVires
flakeheartnet's Resources part III 2016-07-08, 14:30 by flakeheartnet
Keira's Art Warehouse 2016-06-28, 19:27 by KeiraBlaze
Theo Core Time System + Bingung 2016-06-27, 16:24 by Lockin
Error Script, Maybe ? 2016-06-27, 16:20 by Lockin
Nusaimoe @ RMID Lounge 2016-06-21, 05:02 by Jihad Bagas
Call Random Battle 2016-06-15, 17:04 by Lockin
Flakeheartnet Resources Part II [come back gift] 2016-06-07, 15:51 by flakeheartnet
|
Statistics
|
Members: [ 4947 ]
Topics: [ 8258 ]
Posts: [ 112606 ]
Newest member: [ https://rmid.forumotion.net/u4968 ]
|
|
|
|
|
|