First topic message reminder :Cerita: Sudah 80% disimpan di otak
Event: Baru 5%
Grafik Karakter dsb: Hanya 5% itupun baru tokoh utama dan belum diwarnai.. Hahaha~
Judul: The Twins Note
Bahasa: Mereka bilang cintailah produk Indonesia
.
Aku bilang, cintailah bahasa Indonesia!
Makanya, aku pakai bahasa Indonesia saja~
Hahaha~
(Tapi maklumi ya, judulnya pake Inggris…
)
Genre:RPG…
Cerita:Di suatu dunia bernama Phantasia, dulunya sering mengalami perang. Empat pulau besar; Teal, Raven, Selena, dan Lewvs saling menyerang satu sama lain. Sampai akhirnya, perang dimenangkan mutlak oleh pulau Teal dengan kekuatan seorang gadis penyihir yang saat itu baru berusia 16 tahun. Dan sebagai gantinya, perangpun dihentikan. Semuanya sepakat berdamai. Dan atas jasanya, gadis penyihir itu meminta untuk berhenti dari kemiliteran dan menjalani hari-hari tenangnya bersama saudara kembarnya.
Tapi masalah baru akan datang. Perlahan, tapi pasti.
The Game begin… (Ini story awal yg udah di eventing...
)
Permainan dibuka dengan sebuah potongan diari yang menuliskan tentang kesedihan yang sangat dalam yang dirasakan oleh penulis buku itu. Tentang kekasihnya yang tewas di medan perang, dan dia sendiri terlambat untuk menolong kekasihnya.
Lalu cerita bergulir ke pemain utama (Leana). Player akan diperkenalkan dahulu dengan semua hal yang (menurutku) penting untuk diketahui, seperti cara gathering di hutan, battle dengan musuh kecil, dsb.. dsb...
Lalu masalah mulai muncul saat diketahui ada sebuah buku untuk membangkitkan orang meninggal. Yaitu dengan memanggil seekor demon (artinya itu Iblis bukan ya? ). Demon itu nanti akan mengabulkan satu permintaan orang yang membebaskannya. Tapi itu berarti, dunia Phantasm akan menjadi kacau lagi (Biasa, tipikal cerita RPG ujung-ujungnya menyelamatkan dunia lagi…
)
Anael berniat melakukan hal itu. Diapun menyusup untuk mencuri buku itu dan tak segan-segan menyihir orang yang menghadangnya. Akhirnya Anael sampai pada Seral yang ditugaskan menjaga buku itu. Anael sudah bersiap bertarung dengan Seral. Tapi (ah, tambah ruwet lagi…
) ternyata Seral bersedia memberikan buku itu cuma-cuma pada Anael. Bukan cuma itu, dia bahkan bersedia membantu Anael.
Dan peristiwa malam itu, menjadi awal terbukanya tirai perjalanan baru Leana untuk menghalangi niat sang saudara, Anael. Tentunya akan dibantu Russo dan 2 partner baru yang akan ditemui sejalan cerita…
(Cuma ini kata-kata yang terpikir di kepala…
)
Karakter:- Spoiler:
Leana ArchiestUmur: 17 tahun
Asal: Teal
Pekerjaan: Ahli kimia
Saudara kembar Anael dan merupakan tokoh utama game ini! Dia tidak suka mengalah dan keras kepala. Dulunya, dia pernah mencoba mengikuti jejak Anael untuk masuk kemiliteran. Sayang, kadar kepintarannya jelas dibawah Anael dan dia ditolak mentah-mentah. Padahal dia juga mewarisi darah penyihir. Akhirnya, dia banting setir ke bidang kimia. Sekarang dia menekuni karir sebagai ahli kimia.
Anael ArchiestUmur: 17 tahun
Asal: Teal
Pekerjaan: Penyihir terkuat
Saudara kembar Leana. Saat baru 16 tahun, dia telah dinobatkan menjadi penyihir terkuat se-Phantasm. Dia menguasai banyak sihir dari hasil belajarnya dan menciptakan sihirnya sendiri. Kekuatan sihirnya yang menakutkan ini membuatnya begitu disegani di kemiliteran. Lagipula sifatnya yang ramah dan baik. Satu hal yang dia sesali. Dia tak dapat membuat sihir untuk membangkitkan orang dan mengulang waktu.
Russo VealixUmur: 18 tahun
Asal: Selena
Pekerjaan: Penjaga
Cowok ini merupakan salah satu dari sekian orang yang jengkel pada Leana. Apalagi setiap memasuki hutan, Russo selalu menganggap kalau Leana mengeruk kekayaan hutan (lantaran Leana tiap hari ke hutan untuk mengambil buah). Tapi pria ini sebenarnya baik. Mudah menolong orang-orang yang sedang kesulitan dan ramah(?). Awalnya, dia seorang penjaga di Selena. Tapi dipindah tugaskan ke Teal. Jadi sekarang, dia tinggal di Kota Teal, tepatnya di penginapan.
Seral FrendekAsal: Raven
Pekerjaan: Ahli Taktik Militer
Seral adalah sahabat Russo. Dia mengenal Russo saat tugas di Selena. Lalu seperti halnya Russo, dia juga dipindah tugaskan ke Teal. Pemuda ini sering mengajak Anael keluar jalan-jalan. Sayang, selalu ditolak dengan berbagai alasan. Meski begitu, tiada hari tanpa menyerah. Dia setiap hari mengunjungi Anael. Dan hal ini sering membuat jengkel Leana.
Kritik dan saran diterima tentunya, berhubung no one’s perfect
. Hahaha…
By the way jangan tanya kenapa tidak diwarnai. Sebab jawabannya cuma satu:
Saya tak tahu mewarnai..!
Kecuali kalau ada yang mau ngajar privat ok lah~
- Spoiler:
“Jika waktu memang dapat diulang, mungkin saya takkan melakukan ini. Tapi sekarang, tidak akan ada kalimat ‘mundur’. Jika kau mau menghentikanku, cobalah.” Anael.