Destiny and Truth
di sebuah kerajaan yang makmur kekayaannya dan rakyatnya yang selalu suka cita...
ada dua orang captain, mereka berdua teman ketika masih 1 pasukan…
Si ambisius selalu mengajari si periang berpedang…
Sekarang tidak demikian lg semenjak mereka naik jabatan yang sama…
Karena si ambisius merasa kesal kenapa si periang bisa setara dengannya…
Suatu hari commander mereka menyatakan akan pensiun, dan akan memilih salah satu dari mereka yang akan menggantikan posisinya, dengan syarat dapat mengalahkan serangan dari jajahan kerajaan lain yang mungkin datang dalam waktu dekat.
Kedua kapten itu pun berjaga2 di spot mereka masing2 di sekitar kerajaan.
Namun, entah bagaimana, si periang berhasil mengalahkan pasukan kerajaan lain itu…
Si ambisius pun tak percaya, padahal dia sudah sangat berusaha, tapi malah dikalahkan si periang…
Dan jadilah malam pesta pengangkatan jabatan si periang, esok hari dia akan di lantik…
Saat si periang merenggangkan diri sejenak dari pesta meriah itu…
Di lorong kastil dia mendengar teriakan tuan putri…
Dengan cepat si periang mendatanginya, didapatinya tuan putri yang sudah tergeletak lemas di karpet merah kerajaan, dan bercak darah
Sang putri dengan suara lirih mengatakan “….cepat lari…”, tentu saja si periang mengindahkannya dan menolong putri
Ketika si periang hendak menggendong si putri.
Saat itu juga si ambisius melihat hal ini dan memanggil isi kerajaan.
Atas perkataan si ambisius, tertuduhlah si periang telah mencelakai putri,
Atmosfir malam itu berubah drastis,
Periang di penjara untuk eksekusi pada esok hari…
waktu terus berlalu tanpa peduli apapun…
Takdir membisu tak memberi jawaban…
….Sekian intronya