|
| [ROLEPLAY] Secret of Erantopia | |
|
+11Venzuu LightNightKnight Arika64 sokita barlieuy tukang_es Ron D' Child NachtEinhorn superkudit TheoAllen richter_h 15 posters | |
Pengirim | Message |
---|
richter_h Salto Master Hancip RMID
Posts : 1705 Thanked : 30 Engine : Other Skill : Skilled Type : Developer
Trophies
Awards:
| Subyek: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-21, 21:14 | |
| First topic message reminder :Howdy fella. Disini hancip RMID, richter_h, ngebuka Role Play (alias RP) buat ente-ente yang demen bikin cerita dan pengen nyoba ngidupin karakter yang pernah ente bikin. Kita udah beberapa kali roleplay, tapi kali ini yang ngemanage RP ne ane sendiri. Jadi, yang mo nyoba ngembangin karakter, mo larut dalam cerita yang ente bikin, atawa mo nyoba tantangan baru nulis cerita dengan konsep yang udah dikasi sebelumnya, welcome. RP ini tujuannya ya buat hal-hal yang udah ane sebut barusan. Yis. The first Role Play from your Town Guard. Sponsored by Richter Heimsdel - Tentang Role Play (thanks to tukang_es buat penjelasan dasarne):
RolePlay adalah permainan Forum bermain peran melalui posting. dalam permainan ini pemain (member) bermain sebagai karakter yang ditempatkan di suatu cerita dengan setting yang sama dengan pemain lainnya. RolePlay mengandalkan imajinasi dari pemainnya agar menciptakan cerita yang menarik dan seru serta inspiratif. tidak menutup kemungkinan karakter yg pemain ciptakan akan dikenal.
Jadi, konsep apa yang bakal ane angkat di RP ini?Let me say, sesuai dengan hasil rembugan antara member-member yang pengen nge-RP lagi, ane mo angkat konsep yang ngambil beberapa unsur Lovecraftian Mythos (alias Ctulthu Mythos), dan ngambil setting di pulau antah berantah yang disebut dengan Erantopia. Ini background story yang mo ane angkat (thanks to NightRider buat base concept nya) - sumber: NightRider, dengan beberapa suntingan wrote:
- Ada sebuah cerita, banyak orang bilang itu hanyalah imajinasi belaka, legenda tak nyata, atau bahkan mimpi. Cerita ini telah melalui banyak generasi, dari jaman peradaman kuno sampai ke peradaban terakhir, dari era sihir sampai era teknologi, saat beberapa kerajaan, monarki dan tirani berkuasa sampai bentuk pemerintahan modern yang lebih maju terbentuk.
Di suatu sisi dunia terdapat sebuah pulau. Pulau itu tidak pernah tercatat di peta, tidak pernah terlacak pada radar, dan tidak pernah diketahui dimana letak sebenarnya. Namun, pulau ini dikenal karena banyak orang bercerita bahwa pulau itu memang ada, bahwa pulau itu berada di suatu tempat tersebut. Beberapa orang yang mengaku pernah pergi kesana memiliki berbagai macam cerita dan legenda masing-masing. Beberapa orang mengatakan bahwa itu adalah sebuah pulau dengan teknologi yang sama sekali berbeda dan tak pernah ada di zaman ini.
Beberapa orang mengatakan bahwa itu adalah sebuah pulau dengan peradaban kuno dengan kekuatan mistis yang ajaib, beberapa orang mengatakan bahwa itu adalah sebuah pulau yang harmonis stabil penuh kehidupan, beberapa orang mengatakan bahwa pulau itu penuh dengan pertempuran penuh darah dan tragedi, dan masih banyak lagi cerita legenda yang tentunya hanya orang-orang tertentu saja yang menceritakan itu semua.
Semua orang menganggap itu hanyalah khayalan belaka orang-orang tersebut, yang telah terdampar di lautan antah berantah, dan hanya menjadi satu-satunya orang yang selamat. Namun bukan berarti semua orang sama sekali tidak percaya dengan perkataan orang-orang tersebut.
Di berbagai penjuru dunia, di berbagai masa, di berbagai zaman, di berbagai waktu, semua manusia sudah mengalami hal seperti ini. Mengharapkan berbagai macam hal, akhirnya banyak orang mulai secara rahasia, mencoba untuk mengunjungi tempat tersebut. Ada yang mengharapkan petualangan, ada yang mengharapkan kekayaan, ada yang mengharapkan kekuatan, ada yang mengharapkan kebahagiaan, ada yang mengharapkan pengetahuan, sampai akhirnya ada yang ingin menjemput kembali mereka yang tidak pernah kembali.
Para pengelana ini mulai menapakkan kaki menuju pulau tersebut, tanpa menyadari bahwa dibalik semua misteri tersebut, sebuah entitas misterius yang wujudnya bahkan tidak pernah tergambarkan oleh umat manusia tengah menggerayangi seisi pulau tersebut.
Tepat di pulau ini, pulau misterius dan tidak pernah diketahui letak persisnya, bersemayam entitas tertinggi, yang oleh salah satu penulis buku yang terinspirasi oleh cerita salah seorang penjelajah dinamai The Great Old One. Tentang Erantopia:List of places of Erantopia Erantopia adalah gugusan pulau yang terdiri dari pulau utama (Erantopia), dan tiga pulau kecil yang mengelilingi pulau utama (dan kemudian dinamai dengan Katherine, Charon dan Ratopia). Anehnya, untuk ukuran kota misterius, Erantopia memiliki beberapa tempat strategis baik pelabuhan, pusat pemerintahan dan tempat-tempat strategis lainnya. Berikut adalah beberapa tempat yang patut dicatat untuk para pengelana:
- Sebuah kota besar, luasnya tidak lebih dari 8000 yard, dimana pemukiman orang-orang asli pulau berderet bersamaan dengan beberapa fasilitas seperti pasar, toko, penginapan dan sebuah puri yang konon adalah pusat pemerintahan pribumi. Arsitektur kota sangat jauh berbeda dengan tipe-tipe arsitektur yang pernah ada. Silahkan gambarkan sendiri bentuknya
- Perpustakaan besar yang berada di pedalaman hutan Katherine. Ditempati oleh pribumi yang layaknya seorang cendekiawan. Buku-buku yang ada di sana menggunakan huruf yang tidak pernah dikenali oleh orang luar, jadi pengelana harus mencari sendiri cara untuk membaca literatur-literatur yang ada di perpustakaan ini
- Mercusuar besar di tengah-tengah pulau Charon. Orang luar tidak akan bisa melihat mercusuar ini walaupun pada malam hari lampu mecusuar ini seterang bintang timur
- Kuil misterius di Ratopia. Pribumi jarang sekali datang ke kuil ini, tidak seperti layaknya kuil di pulau-pulau lain. Arsitekturnya sangat janggal dan lebih suram, dan suara-suara aneh dari dalam kuil bisa terdengar sampai luar area kuil
Catatan:
- Nama-nama yang digunakan untuk tempat-tempat tersebut sangat janggal untuk dilafalkan. Para pengelana bisa menyebut tempat-tempat tersebut dengan nama lain, namun jika bisa semua pengelana bisa sepakat untuk memberi nama tempat dengan nama yang sama.
- Dan juga, abjad, angka, dan huruf yang digunakan di Erantopia adalah aksara yang tidak pernah dikenali sebelumnya. Pengelana harus menginterpretasikan sendiri aksara yang digunakan oleh pribumi ini.
The TravelersList of the Travelers Ente, sebagai peserta RP, adalah salah satu dari para pengelana alias Travelers yang penasaran dengan apa yang sebenarnya disembunyikan dari Erantopia ini. Ente datang dari berbagai daerah dan jaman, membawa karakteristik, kemampuan dan kebudayaan ente ke Erantopia yang notabene dihuni oleh pribumi yang benar-benar asing dan tidak dikenali oleh orang-orang dari jaman kuno sampai jaman paling modern sekalipun. Ente turut serta membawa motif, keinginan, hasrat dan ambisi ke Erantopia. Soal itu, itu mah masalah ente. Namun, The Great Old One akan terus memantau tiap gerak-gerik ente di Erantopia, dan mungkin dia akan memberi sesuatu di saat-saat tidak terduga. Jadi, be wary, be cautious. NPCsList of NPCs of Erantopia Pengelana dibebaskan untuk membuat NPC sendiri sesuai kebutuhan. Namun, koordinasikan dengan pengelana lain untuk membuat NPC umum seperti pengelola toko, penyedia bahan makanan, pengrajin, penjaga kota, menteri/patih, ratu, raja dan NPC penting lainnya baik dari nama, karakteristik, figur dan sebagainya. ItemsList of items of Erantopia Barang-barang di Erantopia kebanyakan eksotis namun dapat dikenali oleh para pengelana. Namun, beberapa bisa saja cara interpretasinya beda, dan juga pengetahuan tiap karakter terbatas tentunya. Maka dari itu, diharapkan ente bisa menjelaskan tiap barang yang sekiranya perlu dijelaskan agar player lain tidak bingung.The MonstersList of Known Monsters of Erantopia Tidak banyak yang dikenali oleh orang-orang luar. Pengelana mesti menggambarkan sendiri apa yang mereka hadapi, dan tentu saja harus bisa menggambarkan seperti apa dan bagaimana cara untuk menaklukan tiap mahluk yang dihadapi dalam pertarungan. Roleplaying RulesSebaiknya ikuti peraturan-peraturan ini atau ane bakal nyatut entri ente:
- Untuk ras, suku, kebangsaan, dan sebagainya bebas tentukan sendiri. Erantopia, walau settingnya dalam satu timeline, mengijinkan pengelana untuk tampil sebagai apapun dan dari jaman apapun.
- Pengelana bisa mulai dari mana saja, menjadi apa saja dan mempunyai kemampuan apa saja. Namun ingat, semua kemampuan, termasuk God-tier Abilities dan High-end Technologies di Erantopia akan ditekan habis karena adanya Presence of the Great Old One.
- Pengelana tidak bisa keluar teritori Erantopia, baik darat, laut maupun udara. Jika keluar teritori dianggap mati.
- Role Play a la Richter Heimsdel adalah RP real-time. Time skip tidak diijinkan. Jika ada yang mau mencoba Time Skip, Great Old One tidak segan untuk memberi karakter ente kutukan
- Jika akan memulai RP, cantumkan ini sebelum isi RP ente
- Code:
-
[b]<nama karakter>[/b] [b]<posisi karakter>[/b]
- Silahkan mengambil plot apa saja di RP ini, namun siapkan diri untuk event-event tertentu nanti. Event akan muncul mendadak, dan tidak akan diberitahu sebelumnya. Ini adalah kehendak dari The Great Old One
The Test of ErantopiaList of the Events of Erantopia List of Prizes Given to Travelers
- Dalam waktu tertentu, jika karakter melakukan suatu tindakan, Great Old One akan memberikan hadiah random terhadap karakter, baik berkat, kutukan, maupun barang tergantung tindakan yang sebelumnya dilakukan.
- Berkat, kutukan atau barang bisa diambil kembali oleh Great Old One tanpa pemberitahuan.
- Jika efek dari apa yang diberikan Great Old One juga mempengaruhi karakter lain, efek tersebut akan diterapkan pada karakter lain. Efek tersebut akan dijelaskan saat karakter menerima 'hadiah' darinya.
- Berkat, kutukan, maupun barang yang sudah diterima tidak bisa ditukar atau dikembalikan.
Namun, jika ada persyaratan untuk membatalkan hadiah, persyaratan tersebut akan diberitahu kepada karakter yang menerima saat berkat, kutukan, maupun barang tersebut diberikan.
- Jika pada saat karakter yang memiliki berkat, kutukan, maupun barang tersebut melakukan hal-hal yang disyaratkan (alias anjuran/pantangan) saat pemberian hadiah sampai hadiah tersebut diambil kembali, ada kemungkinan berkat, kutukan, maupun barang tersebut akan menjadi permanen milik karakter tersebut dan bebas untuk diapa-apakan.
Jika tidak ada anjuran dan pantangan yang tertera pad26 Okt 2014a hadiah, hadiah tersebut akan pasti diambil kembali oleh Great Old One.
Summaries
- 22 Okt 2014
- 23 Okt 2014
- 24 Okt 2014
- 25 Okt 2014
- 26 Okt 2014
Terakhir diubah oleh richter_h tanggal 2014-10-27, 11:48, total 10 kali diubah | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935
Trophies
Awards:
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 15:22 | |
| <Ayako> <Hutan Selatan Kuil, Rato, dekat muara>Berlari aku menyusuri semak belukar hutan ini sambil waspada jikalau monster aneh itu mengikutiku. Namun syukurlah, sepertinya dia tidak mengikuti kami. Sekarang aku harus menyusul Fei. Aku ingat betul dia terlempar ke-arah ini. Dan benar, dia belum berlari begitu jauh. Dari kejauhan Fei terlihat tersandung sesuatu dan menggelinding di rerumputan di tanah yang miring. Aku pergi menyusulnya. Begitu sesampai di tempat letak Fei terbaring, aku meraih bahunya. "Hei, Fei. kau masih bisa berjalan kan?" Tanyaku padanya. Walaupun aku tidak yakin ia akan berkata iya, atau bahkan mendengarkanku. Aku bisa melihat wajahnya yang terlihat kelelahan. Aku membantunya berdiri "Kita tidak punya waktu lagi... aku akan membawamu ke ...." Kata-kataku terpotong begitu melihat sesuatu di depanku. Apa ini? Sebuah pemandangan indah .... namun sekaligus membuatku merinding. Aku sedang bermimpi? Terdengar sebuah raungan dari jauh yang membubarkan lamunanku. Kurasa suara itu berasal dari monster menjijikkan yang mendadak menyerang kami tadi. Sekejap aku mengangkat tubuh Fei dan berlari mengitari muara itu berharap aku menemukan sesuatu Mataku langsung tertuju kepada sebuah bangunan batu yang cukup besar. Aku tidak tahu bangunan itu, namun seperti kuil, entahlah. Bangunan itu berbentuk candi, persis yang aku lihat seperti di literatur-literatur kuno. Tunggu, apakah aku terlempar ke masa lalu? Aku memasuki pintu tengah dari ketiga pintu yang terdapat pada bangunan batu itu. Aku sedikit lega mendapat tempat untuk berteduh. Kubaringkan Fei, dengan hati-hati sambil tetap mengawasi yang ada di sekitar. Kulihat lengan kayu kirinya juga terdapat sedikit retakan kecil. Dan nafasnya sedikit tidak karuan, mungkin karena dia tidak terbiasa dengan hal berat seperti ini. Kusandarkan tubuhku di tembok batu bangunan itu dan duduk sembari tetap mengawasi keadaan luar dan mengatur nafas... Aku benar-benar berharap seseorang menghampiriku dan menjelaskan semuanya yang ada disini dan dimana aku berada.... | |
| | | tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Trophies
Awards: | Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 15:53 | |
| < Kai >< Sathayandu Village, Rato >Di dalam desa ternyata tidak banyak orang berkeliaran. Apakah karena malam sudah tiba? Yang jelas, desa ini tidak begitu besar. rumah-rumah desa berbentuk bertingkat yang terbuat dari kayu. atapnya terbuat dari daun kelapa kering yang dirangkai secara rapi. Di setiap rumah, terdapat cerobong asap dan dari situlah kepulan asap yang kulihat dari atas tebing. Tanpa kusadari, beberapa orang berlalu lalang dan melihatku dengan tatapan aneh. Perawakan orang-orang itu sama seperti para penjaga di depan, berkulit gelap, telinga runcing dan berambut kemerahan. Semakin lama, aku merasa tidak nyaman dengan tatapan mereka jadi kuputuskan untuk memasuki sebuah bangunan terbesar yang ada di tengah desa. Pintu bangunan besar itu hanyalah berupa pintu kayu biasa. Ruangan pertama yang kutemui adalah sebuah hall dengan meja besar di tengah. banyak orang tengah duduk disana berbicara mengenai sesuatu yang tidak kumengerti. Pembicaraan mereka terhenti saat perhatian mereka semua tertuju padaku. - Quote :
- " Ups, sepertinya aku memasuki bangunan penting..mungkin aku harus keluar "
" Tunggu, siapa kau? seorang Himana di desa ini ?" " Himana? Aku tidak mengerti maksud kalian.." " Apakah kau hendak berbuat jahat di desa ini !? " " Tidak aku.. " " Ayo kita tangkap dia !" " Eh !? " Aku benar-benar panik. Aku pun bergegas hendak keluar namun ada 2 orang besar menghalangi pintu. Segera saja sekumpulan orang-orang itu bergerak cepat ke arahku. - Quote :
- " Hentikan!"
Seseorang berteriak dari atas. Aku mendongak ke arah lantai 2 bangunan itu. Seorang wanita berambut merah, dengan baju sedikit terbuka berjalan anggun menuruni tangga. - Quote :
- " Kelakuan kalian ini seperti orang barbar saja, ingatlah bahwa orang-orang Sathaya adalah orang beradab.. "
orang-orang itu pun terdiam dan menunduk. salah satu mereka pun maju. - Quote :
- " Maafkan kami, hanya saja kami heran ada seorang himana di tempat ini"
Wanita itu menoleh ke arahku. - Quote :
- " Seorang Himana ya, dan kau.. siapa namamu, anak muda? "
" Na..namaku Kai.." " Oh Kai, namaku Akatha, aku adalah tetua desa ini.." | |
| | | sokita Novice
Posts : 217 Thanked : 5 Engine : RMVX Ace Skill : Intermediate Type : Jack of All Trades
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 16:06 | |
| <Orange> <mercusuar besar di tengah pulau Charon>
"Aah, tidur telentang menghadap matahari di saat seperti ini memang enak".
"Nyahaha, hantu tidur telentang? di tengah hari gini? Mungkin itu yang akan orang-orang katakan kalo mereka melihat. Sebodo ah, tapi tengah hari yang sejuk ini emang enak buat dipake leha-leha, nyahaha", begitu batinku.
Sebagai hantu, apalagi coba yang harus dikhawatirkan? Makan gak butuh, minum gak butuh (tapi kadang-kadang aku juga makan dan minum, itupun bukan karena kebutuhan, tapi pengen aja). Hidup bebas tanpa batas, karena bisa nembus ke mana-mana. Tapi kadang aku bingung, gak makan, gak minum, tapi setiap jam 3 pagi pasti kebelet kencing, bingung dari mana air itu datang ya? Hmm...
Matahari makin turun...
Setiap jam 3 pagi aku kebelet... dan setiap kali itu juga pasti ada yang ketakutan kalo ngeliat. Pernah sekali iseng, kencing deket orang (manusia!) kencing. Dia malah ketakutan dan pingsan di atas tempatnya dia kencing )=,=(. "Membosankan", batinku lagi.
"Hmm, kata orang-orang (manusia-manusia itu), hantu itu selalu mengulangi apa yang dilakukan saat dia hidup. Masa gw peristiwa yang berulang itu adalah kencing setiap jam 3 pagi??", batinku mulai gondok.
Zluuu~t! Tiba-tiba tubuhku merasa terdorong ke bawah. "AAAA!".
BRUG!
"Duh, gw terlalu mikir keras sampe lupa mode gak tembus barang harus tetap aktif. Mode melayang juga lupa gw aktifin". "Kampretosaurus! Lagi enak-enak juga!" | |
| | | NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 16:24 | |
| <Guy Granfol> <Shipwreck-Area1>
Setelah beberapa menit berjalan (sambil teriak-teriak), akhirnya aku menemukan seseorang, tergeletak tak sadarkan diri. Kepalanya bersimbah darah.
"Woo... oooy, kau nggak apa apa2?"
Bego. Jelas kenapa2 lah, kepala bocor gitu.
Aku meraih tangannya, mengecek apakah masih ada denyut nadi. Masih! Orang ini masih hidup, namun memerlukan perawatan, secepatnya!
Aku (mau gak mau) gendong orang itu, sembari mencari penumpang lain yang selamat, dan yang lebih penting lagi, pemukiman, jika ada!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
"SKKKREEEOOOOOOONKKKKKK"
setelah berjalan beberapa saat, aku mendengar suara, yang tidak ingin aku dengar saat ini.
"bajindu..."
Suara itu terdengar dari Hutan yang terletak tepat di belakang pantai, diiringi dengan bunyi gesekan semak semak. Sesuatu sedang berlari kearah kami, dan aku yakin dia tak bersahabat! | |
| | | Arika64 Newbie
Posts : 55 Thanked : 0 Engine : Multi-Engine User Skill : Intermediate Type : Artist
| Subyek: Re : [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 16:24 | |
| Ariel Windbrave Etherforest, Umino Lake Area
..... ...... .... Ariel : "Baik, Pak Tua... aku akan menyembuhkan anda... " (lalu menyembuhkan luka yang diderita seorang kakek tua dengan mengucapkan mantra penyembuh.) Itulah aku, seorang robot bersayap penyembuh yang tinggal jauh di pinggiran Umino Lake. aku tak peduli siapa pasienku, entah itu Orang tua, anak muda, raja dan pasukannya, atau siapapun yang datang di Etherforest ini. Aku juga tak peduli berapa bayaran yang aku terima setiap aku mengobati pasienku, yang penting, apa yang aku butuhkan juga ada di hutan tempat aku tinggal sekarang... Oh... aku lupa mengenalkan diriku. namaku Ariel, Ariel Axelion Windbrave.... Dulu aku bukanlah seorang penyembuh seperti sekarang, dulu aku seorang pasukan dari kerajaan yang jauh di angkasa. namun seseorang melemparkanku ke bumi dan ditemukan oleh seorang wanita yang berasal dari klan Umino. dengan dia, aku diobati dan diajari cara mengobati pasien. entah itu manusia, hewan, elf, bahkan mekanik seperti robot sekalipun.
Tetapi... bukan berarti aku tak punya kekuatan... jauh didalam tubuhku, tersimpan sebuah kekuatan yang berasal dari klanku. dan sebenarnya aku juga memiliki musuh bebuyutan... klan Lymphos namanya. Tapi aku dengar, klan itu sudah punah dalam peperangan. namun aku tak percaya itu begitu saja, aku tetap mencari keberadaan mereka dan terus mencarinya hingga tenagaku habis....
Entah sampai kapan aku bisa menemukan klan tersebut.... Hingga suatu hari, seorang dari Erantopia datang untuk diobati lukanya. sambil aku obati lukanya, ia bercerita kalau ada seorang lelaki bertubuh robot sepertiku yang diduga juga berasal dari klan langka itu... akupun bergegas berkemas dan pergi ke Erantopia... tetapi tiba-tiba badai menerjang hingga aku tidak sadar aku sudah berada di Erantopia...
Iya, mungkin sementara aku harus menyamar dulu... karena manusia yang lain bisa saja mencurigai keberadaanku karena aku punya sayap... | |
| | | tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Trophies
Awards: | Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 17:01 | |
| < Kai > < Sathayandu Village, Rato >Tetua Akatha membawaku ke dalam ruangannya di lantai atas. ruangan itu tidak terlalu besar, hanya berisi meja dan beberapa kursi yang terbuat dari kayu. di sisi kiri dan kanan ruangan terdapat berbagai macam ukiran dan lemari berisi buku-buku. " Ayo duduklah. Tidak perlu terlalu tegang.." Wanita itu tersenyum ramah. Aku pun duduk perlahan. bagaimana aku tidak merasakan tegang. Wanita itu memakai baju yang cukup terbuka dengan sebuah baju penutup atas yang cukup besar dan bawahan yang tidak lebih dari sebuah celana dalam. tubuhnya yang seksi pasti akan membuat pria manapun tidak akan tahan. - Quote :
- " Maaf jika rakyatku menakutimu, kau datang di saat yang kurang tepat.."
" Ahaha..ya begitulah " " Aku baru mendapat pesan dari penjaga depan, mereka bilang kau datang dari hutan. Bagaimana jika kau menjelaskannya padaku.." " B-baik.." selama 10 menit aku menjelaskan mengenai semua yang terjadi padaku. Bagaimana aku yang tanpa ingatan terbangun di sebuah ruangan dalam kuil dan tidak tahu akan kemana. Wajah tetua Akatha sedikit berubah ketika aku bercerita tentang Blackgar yang matanya merah menyala. - Quote :
" Informasi yang menarik, jadi kutukan monster itu juga telah sampai di hutan.." gumam tetua. " Jika aku boleh tahu, mengapa orang-orang disini memanggilku himana ?" " Ah, itu panggilan kami untuk bangsamu, bangsa manusia.. dalam bahasa asli kami, Himana berarti penjelajah. " " Apakah disini ada manusia lain selain aku ? " " Sudah lama sekali tidak ada Himana tiba di tempat ini, aku pernah mengenal seorang Himana dulu dan dia hebat sekali di atas ranjang.." " Eh.maaf?" " Apa ? kau tidak tahu yang kumaksud? Apa perlu aku jelaskan lebih rinci " " Tidak, aku tahu.. hanya saja.., ah lupakanlah." " fu fu.. membayangkannya saja aku jadi ingin merasakan kehangatan dari seorang Himana kembali.." Tetua Akatha mendekatkan dirinya dan duduk di atas pahaku. dadanya yang besar itu begitu dekat. aku bisa merasakannya hampir menyentuh wajahku. - Quote :
- " Jika kau bingung mencari tempat menginap di desa ini, datanglah ke tempatku.. kau bisa tidur disana, bersamaku tentunya.."
" Waaa..." " Wajahmu yang memerah sunggu menggemaskan.." " Ehemm!"seorang gadis berambut pendek berwarna merah tampak berdiri di depan pintu masuk ruangan tetua. Tampak begitu emosi melihat ke arah kami. - Quote :
" Ibuu !! Apa yang kau lakukaaaaann ! " " Oh Shira, kau sudah kembali ? Maaf ibu tidak mendengar kau masuk " " Demi Antagora, Aku mohon ibu bertindak lebih ... seperti tetua desa yang bijak.." " Ayolah, ibu hanya bersenang-senang sedikit.."
Gadis yang dipanggil Shira itu memasuki ruangan dan terus memandang ke arahku. - Quote :
- " Seorang Himana ? "
" Nanti ibu jelaskan, jadi bagaimana ? " " Para Pemburu malam sudah berkumpul, ada yang melihat monster itu di sekitar telaga, mengejar beberapa Himana lainnya.." " Himana yang lain ? apakah mungkin mereka temanmu, Kai ?" " Entahlah.. mungkin saja ?" " Baiklah, panggilkan komandan pemburu malam, dan Shira, tolong bawa anak muda ini ke tempat kita untuk beristirahat.." sedikit ragu, Shira mengangguk patuh. Ia lalu menarikku. - Quote :
- " Ayo cepat ikut aku !"
Kami berdua keluar dari ruangan tersebut.
Terakhir diubah oleh tukang_es tanggal 2014-10-22, 17:45, total 1 kali diubah | |
| | | sokita Novice
Posts : 217 Thanked : 5 Engine : RMVX Ace Skill : Intermediate Type : Jack of All Trades
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 17:05 | |
| <Orange> <Tengah pulau Charon, dekat mercusuar besar>
"Aah, bosan. Jalan-jalan ah..."
Aku turun (melayang sih, benernya) lewat tangga yang berputar-putar. "Nyahaha, gw seneng banget lewat tangga yang muter-muter ini ketimbang harus nembus dan melayang langsung keluar, sensasinya mantap, bro", kataku sendirian.
Turun, turun, turun... dan...
*suara sfx drum diputer di kepalaku* TADAAA!! Aku sampai di depan pintu mercusuar. Masih sepi (Hutan sih!). Di pinggir hutan ini ada sebuah desa kecil, dan yang kutahu mereka lebih aktif mencari makan saat malam hari. Jadi, sekarang aku yakin aman untuk jalan-jalan di hutan "kecil" ini.
"Lalala, lalala, jadi hantu sangat menyenangkan", pikirku.
"Di sebelah sini biasanya ada blackgar, tapi kemana ya?" Tanyaku tanpa melihat kalau semua blackgar hitam itu meringkuk di bawah akar pohon besar, berdempet-dempetan. Ketakutan.
"Aah, kemana ya?"
Tiba-tiba terdengar suara keras. "BAJINDU..."
"Meh, bajindu? Momon (Aku lebih sering menyebut monster sebagai momon, entah kenapa) itu lagi. Pasti ada yang sedang diserang. Liat ah... siapa tahu kalo mereka mati jadi temanku, nyahahaha".
Terakhir diubah oleh sokita tanggal 2014-10-22, 17:12, total 1 kali diubah | |
| | | superkudit Newbie
Posts : 70 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Artist
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 17:06 | |
| <Xiaofei> <Reruntuhan candi, hutan selatan, Rato>Ayako memapahku kedalam sebuah reruntuhan bangunan untuk bersembunyi, matanya waspada tetap waspada. Kami akhirnya bersembunyi di dalam "Terimakasih!" jawabku cepat disela nafas memburu, sedikit ketus mungkin. Aku hanya tak suka diperlakukan seperti orang tak berdaya. "Apa lukamu parah?" Tanya Ayako. "Hanya terkilir," gumamku tanpa menoleh kearahnya. "Kau perlu bantuan? Aku akan mengurutnya untukmu," Tawar Ayako ramah. "Tidak" jawabku dingin *Strak... Strak.. *Strak... Strak... Obrolan canggung kami tiba-tiba terhenti ketika suara benda sendi kaku mengerikan itu terdengar lagi. "Dia dekat..." bisik Ayako sembari mengeluarkan kunainya. "T-tunggu! Tidakkah lebih baik kita sembunyi saja? Untuk apa kau keluarkan itu? Kau mau melawannya? Kau sudah lihat betapa cepat dan kuatnya dia!" Aku berbisik dengan nada tinggi. *krakk!!! Sebuah kaki panjang yang kurus menerjang tembok berlubang tak jauh dari kami. Mengais-ngaisnya, membuat lubang itu menjadi lebih besar. Perlahan, kepala putih pucat dengan rambut hitam lurus yang tak teratur menyembul. Menoleh kearah kami, tersenyum dan menatap dengan mata seramnya. "KKKIIIIIIEEE!!!" jeritnya. Tanganku gemetaran, tapi perlahan ku gerakan tangan kanan ini, mengarahkan tangan kiriku kearahny wajah makhluk itu. Kukepalkan telapak tanganku, telunjuk dan jari tengah kayu kugerakan cepat. Membuat suara deritan-deritan kecil karena gesekan spare-parts kayu dalam tangan palsuku. *Trakk!! Empat sisi tanganku terbuka seperti sebuah payung kecil, lalu kayu-kayu berbentuk segi delapan bergerak mengitari pergelangan tanganku, mengembak dan membentuk pola seperti bunga teratai. "Ayako! Minggir!" Teriak ku. Beberapa saat kemudian, kertas-kertas kuning bertuliskan mantra dari darah melesat dari sela-sela formasi bunga teratai di tanganku. Terbang dan menutupi wajah makhluk itu. Begitu tertutup penuh, segera kuarahkan jempol tangan kananku ke mulut, kugigit sedikit ujung kulitku hingga mengeluarkan setitik darah. Kuoleskan di telapak tangna kiriku lalu kuhentakan ke tanah. *BHAM!! Mendadak, siluman itu jatuh seperti ditahan oleh gravitasi, tak mampu berdiri. Satu persatu kertas mantra yang menempel di wajahnya terbakar menjadi abu dan menghilang. "Cepat! Itu tak akan menahannya selamanya!" Teriakku lalu berlari tertatih.
Terakhir diubah oleh superkudit tanggal 2014-10-23, 22:46, total 1 kali diubah | |
| | | NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 17:34 | |
| <Guy Granfol> <Shipwreck Area1>
Aku sandarkan pemuda yang aku gendong tadi ke batu terdekat, sembari menyiapkan Galeon.
Dari kegelapan hutan itu, muncul sesuatu, sepertinya reptil, lebih tinggi dari manusia. Sepertinya ia datang dengan mencium bau darah segar yang mnegucur dari pemuda yang kutolong.
"Jungraptor? Kok bisa ada Jungraptor disini?!"
Aku kebingungan. Jungraptor adalah Rare A-Class monster yang harusnya hidup di belantara hutan diatas gunung, bukan di dekat pantai, dan 1 lagi: Jungraptor hanya hidup di Benua Z, bukan di kepulauan!
aku mempertegas kuda kudaku, tatapan mataku tidak pernah lepas dari tatapan mata reptil tersebut, dan...
Jungraptor itu berlari kearahku, mulutnya terbuka lebar sembari melepaskan aumannya.
"SKREEEOOOOOOOONKKK"
Aku berusaha menghindar, namun cakar tangan reptil itu berhasil menggores pipiku. Gara gara itu, aku terjungkal, terpental.
"adudududu.... Kadal sialan!"
aku berdiri kembali, memperbaiki kuda kuda, dan bersiap untuk serangan selanjutnya.
Ya, serangan Jungraptor sebenarnya sangatlah sederhana; Dia akan berlari menuju ke musuh/mangsanya, lalu dengan sekuat tenaga mencabik cabik dengan taring dan cakarnya.
Musuh yang gampang, jika aku sedang dalam kondisi prima.
Tapi saat ini, staminaku nyaris habis, nafasku terengah engah. Untuk fokus saja susahnya setengah mati.
"Selanjutnya adalah serangan terakhir, kadal sial!"
Jungraptor itu membalas dengan aumannya, lalu kemabli melancarkan serangannya.
Kali ini aku dapat menghindari serangannya 100%, dengan sedikit bonus. Saat menghindar, aku ayunkan Galeon ke arah tulang kering monster itu dan....
Jungraptor terjungkal, berputar di pasir, meronta kesakitan.
"SKREEEEEEOOOOOOOOONNNNKKKKK"
kuhampiri kadal yang sedang jatuh itu, lalu kuayunkan Galeon keatas...
"Mangsa yang salah, kadal! Jadilah Cahaya!"
lalu kutumbuk perut monster itu dengan Galeon.
Cahaya muncul dari badan monster itu bersamaan dengan tumbukan dari Galeon. Rontaan terakhir monster itu sangat keras, hampir menggetarkan 1 pulau. Rontaan keras tadi, makin lama makin mengecil, sama dengan cahaya yang semakin lama semakin meredup.
Kuangkat Galeon untuk melihat apa yang tersisa dari Jungraptor tadi. Yang kutemukan adalah beberapa sisik dan cakar, dan sebuah taring.
"Material Get....guhah!"
Aku tergeletak. Serangan terakhir tadi memakan semua staminaku. | |
| | | TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Trophies
Awards:
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 18:00 | |
| <Ayako> <Reruntuhan candi, hutan selatan, Rato>
"Cepat! Itu tak akan menahannya selamanya!" itulah yang diteriakkan Fei padaku sambil berlari menjauh. Aku setuju, itu adalah ide terbaik untuk saat ini
Kami berdua berlari memasuki kuil gelap itu. Untunglah tidak terlalu gelap karena cahaya dari luar masuk ke dalam kuil ini. Namun dari arah monster itu aku mendengar kegaduhan. Mungkinkah mantra dari Fei sudah rusak? Kalau dalam waktu seperti ini, memang terlalu singkat.
Suara gaduh itu mulai mendekat. Aku tidak habis pikir kenapa monster itu begitu terobsesi ama kita.
"Ayako! Belok kesini!" Fei memberi komando dan berlari di depan seolah-olah memimpin. Walau sebenarnya aku bisa berlari lebih cepat darinya. Namun melihat keadaannya, aku harus mengawasinya dari belakang. Yah, dengan asumsi tidak ada musuh di depan.
Kami menyusuri lorong-lorong berkelok-kelok secara acak. Dan pada akhirnya kami masuk ke sebuah ruangan yang besar. Sebuah aula berbentuk persegi kurasa. Tiang-tiang batu berjejer di pinggir. Dan di tengah terdapat sebuah lambang. Agak samar... tapi hal yang pertama kali terbayang dariku ... tentakel?
"KIIIIIIEEEEEE!!!!"
Monster itu menemukan kami di aula besar itu dan dengan seenaknya mendobrak tembok. Sebenarnya sejauh mana insting monster ini? Apa dia memiliki semacam kemampuan untuk melacak mangsanya dengan jarak yang cukup jauh?
Sial, tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.
"Apa boleh buat. Fei! Aku akan pancing monster ini, kau bantu aku dari belakang" Kataku sambil menyiapkan kuda-kuda. Makhluk ini, sepertinya memang tidak bisa sembarangan kabur. | |
| | | sokita Novice
Posts : 217 Thanked : 5 Engine : RMVX Ace Skill : Intermediate Type : Jack of All Trades
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 18:28 | |
| <Orange> <Pantai, pulau Charon>
Akhirnya aku sampai di dekat pantai, tempat suara itu berasal. Ada dua orang di sana, yang satu tergeletak dan yang satu lagi bersiap-siap di hadapan monster itu. Jungraptor sedang berlari ke arah mereka. "Aha, aku belum terlambat, semoga jadi tontonan yang bagus". "Ohohoho, Jungraptor menyerang! Dan... Kena, sodara-sodara!" Komentarku dari jauh.
Orang itu terpental.
"Yak, apakah dia bisa bangkit sodara-sodara?", komentarku saat jungraptor itu mendekat ke arah orang yang terpental tadi.
Orang itu bangkit, dan sepertinya lebih bersiap-siap dari sebelumnya.
"Oh, dia berhasil bangun. Hati-hati jungraptor. Bung, kira-kira apa yang terjadi berikutnya?", Aku bertanya kepada yang di sebelahku.
"Kita liat saja, bung. Jungraptor kemungkinan menang!" Aku berpindah tempat ke sebelahku.
"Oh, oke. Jungraptor menyerang lagi, dan.... Jebreee.... Yah gak kena", Komentarku tetap serius.
"Euleuh dikit lagi. Wah serangan balik, bung!" Komentarku setelah berpindah tempat.
Orang itu mengayunkan senjata yang dia pegang, jungraptor terpental.
"Ngoahahaha, jungraptor jatuh bung, masih pengen make jagoan jungraptor bung?" Tanyaku.
"Nyahaha, gak. Gw ambil si pemuda itu aja dah", jawabku setelah berpindah tempat.
"Wogh, senjatanya bersinar!", kataku saat senjata itu menusuk ke badan jungraptor.
"SKREEEEEEOOOOOOOOONNNNKKKKK"
"JEBREEETTT! GOL! GOL! GOL! Akhirnya jungraptor kalah!" Jungraptor hilang bersamaan dengan munculnya cahaya tadi.
Aku terdiam... Orang itu jatuh... Sekarang ada dua orang yang terkapar di sana.
"Eng...". "Terus gw harus ngapain?" "Tolongin lah!" "Oke"
Aku mendekat ke arah mereka. Yang satu bersimbah darah, sepertinya sekarat. Yang satu membawa palu besar, sepertinya berat.
"Err... apa biarkan saja mereka mati ya? Biar nanti jadi hantu?" "Iya, kalo jadi hantu, kalo enggak? lu dosa" "Gw kan hantu? gak usah mikirin dosa?!" "Siapa bilang? Setidaknya lu bakalan kelewatan kesempatan dapet temen!" "Meh, gw gak butuh temen, apalagi manusia dua gini. Paling kalo ditolongin, kabur ketakutan juga. Lagian dua orang ini laki-laki semua, gak ada yang cewek." "Tolongin cepetan gih, siapa tahu dapet hadiah nanti. Jangan mikirin gender juga deh kalo nolongin". "Wah iya deh, siapa tahu dapet hadiah".
Aku melihat mereka lagi, yang sekarat mulai mengerang.
"Terus gw bawa make apa?" "Oh ya! Kumis, memanjang!" Kumisku otomatis memanjang. Kusulurkan kumisku, lalu melilit di badan mereka. Kuangkat mereka berdua.
Srok, srok, srok... Palu yang masih di pegang pemuda yang tadi melawan jungraptor menyeret.
"Berat banget... Pada banyak dosa kali nih", komentarku.
Aku menyeret mereka terus ke hutan. Rencananya akan kubawa ke mercusuar.
"..." "Tunggu!", aku berhenti sejenak. "Aku kan hantu, ngapain juga nyeret mereka. Kenapa gak gw terbangin aja mereka?" "Gak bisa, dodol! Lu kan bukan hantu tipe poltergeist yang terbangin barang-barang".
"Okay", ujarku menjawab kata-kataku sendiri. "Oh iya. Aku punya cara lain", Kujatuhkan mereka berdua. Kemudian aku merasuk ke badan pemuda yang membawa palu tadi.
"Mehehehe. Akhirnya aku bisa juga mempraktekkan ini", kataku saat masuk ke dalam pemuda itu.
"Oke, jadi bagaimana cara menggerakkannya? Di hadapanku ada panel2 berbentuk daging-daging menyerupai tombol dan tuas. Dia atasku ada monitor-monitor, dengan tulisan: Mata, Vena, Telinga, Jantung, dsb.
"Aha, ini dia", Seruku setelah beberapa lama. Sekarang aku mengendalikan orang ini untuk mengangkat orang yang sekarat. Singkat kata aku membawa mereka berdua ke mercusuar dan merawat mereka. | |
| | | superkudit Newbie
Posts : 70 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Artist
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 18:48 | |
| <Xiaofei> <Dalam reruntuhan, hutan selatan, Rato>
"Apa boleh buat. Fei! Aku akan pancing monster ini, kau bantu aku dari belakang"
Teriakan Ayako menggema di aula ini, dia berlari menjauh, aku juga bergerak kearah sebaliknya. Siluman itu meggeliat pelan, menoleh kearahku, lalu kearah Ayako, lalu kembali kearahku. Mulutnya menganga, meneteskan lendir kental berwarna kuning bening.
"HIIIIY!!" Gidikku jijik, "Jangan mendekat!!"
Kaki kiriku sudah terasa lebih baik, tapi tetap saja sakit jika dihentakan keras. Buruk, ini buruk sekali. Tampaknya makhluk ini cukup pintar untuk mencari mangsa yg sedang terluka dan mengabaikan yg lebih gesit.
"AYAKO!! DIA MENGINCARKU!!!" | |
| | | NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:05 | |
| <Guy> <Mercusuar>
"........" Ini.... dimana? Hal yang terakhir kuingat adalah mengetok seekor Jungraptor dengan Galeon, lalu semuanya menjadi gelap.
kuperhatikan sekitarku, sebuah ruangan tak terurus. Pemuda yang kutolong tadi ada di sebelahku. Luka lukanya telah terikat rapi. Bgitu pula dengan lukaku.
Aku menengok ke depan...
Seekor hantu, berkepala labu, berdiri tepat di depanku. Hantu itu tersenyum lebar, menjijikan!
Spontan aku melompat ke belakang,kKulihat sekitarku, mencari Galeon, yang ternyata tergeletak di belakang hantu itu....
Ah... setelah Jungraptor, kini hantu. Dan aku benci berurusan dengan hantu. Droprate mereka sangat rendah dan bukanlah material berkualitas tinggi. Paling -paling Ectoplasm Goo... dan aku jijik dengan material berupa lendir akhirat itu! | |
| | | barlieuy Novice
Posts : 139 Thanked : 1 Engine : RMVX Ace Skill : Beginner Type : Jack of All Trades
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:12 | |
| <Rezio> <Pintu masuk Desa Gigara, Pulau Katherine>
Melihat ke belakang, kami sudah jauh meninggalkan hutan. Dan beberapa mil di depan, terlihat sebuah pintu gerbang di antara jajaran pagar kayu raksasa yang bahkan lebih besar dari ukuran tubuh Pudenta. Perasaanku semakin tidak tenang saja. Kuharap perasaan ini menghianatiku.
"Tuan Rezio, kau kelihatan gelisah."
"Aku hanya kelaparan."
Jangan-jangan penduduk Desa Gigara semuanya benar seperti Pudenta. Dan pemimpin mereka mungkin berupa makhluk raksasa pencakar langit yang buas. Sigh. Terus memikirkannya hanya akan menambah buruk dugaan-dugaanku. Lebih baik aku mengajaknya berbicara.
"Aneh juga ya, selama di hutan monster-monster itu tidak mengganggu kita."
"Monster? Oh, maksudmu para makhluk yang tidak memiliki jiwa itu. Semenjak Yang Mulia memegang kendali di Gigara, seluruh daerah di belahan utara pulau Katherine menjadi lebih tenang dan damai. Tak ada yang berani menentangnya ataupun membuat keributan."
Pulau Katherine? Aku belum pernah mendengarnya. Di samping itu, dia menyebutkan 'tenang' dan 'damai', sepertinya Yang Mulia ini adalah orang yang cukup baik. Tetapi... masih ada yang membuatku penasaran.
"Kalau ada yang menentang?"
"Sudah pasti nyawa ganjarannya. Atau paling tidak hanya hukuman ringan seperti dicelupkan ke air mendidih."
Gawat, berbicara pun tidak ada gunanya. Ternyata memang si penguasa ini adalah makhluk yang berbahaya. Bukan berarti aku ingin menentangnya, tetapi setelah bertemu dengannya nanti apakah dia akan membiarkanku pergi begitu saja?
Setelah lama berjalan, akhirnya kami sampai di depan pintu desa Gigara. Secara perlahan Pudenta mendorong pintu tersebut dengan kedua tangan besarnya. Gulp. Ini dia...
"Tepat seperti yang kubayangkan... ." | |
| | | tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Trophies
Awards: | Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:19 | |
| < Kai > < Sathayandu Village, Rato > - Quote :
- " Suami ibuku ada 12 "
Aku berjalan bersama gadis bernama Shira yang tampaknya putri dari tetua Akatha. - Quote :
- " Maaf?" tanyaku tanpa mengerti maksudnya.
" Aku bilang suami ibuku ada 12 orang, jika kau juga berminat kau akan jadi yang ke 13 !" " Ehh, aku tidak mengerti maksudmu, nona Shira !" " Apa maksudmu tidak mengerti? bukankah kau berniat jadi suami baru ibuku ?" " Apa?! Ti-tidak, meski ibumu memang 'luar biasa' tapi hal seperti itu tidak terbersit dalam pikiranku" " Baiklah, jadi apa maumu, seorang himana di tempat ini ? " " Aku sendiri tidak tahu.." Gadis itu memandang heran. seorang pria datang mendekati kami. - Quote :
- " Nona Shira, monster itu sudah terlacak, ia mengacau dekat reruntuhan candi Antasaga, pasukan sudah bersiap ! "
" Aku mengerti, mungkin lebih baik kita segera bergegas atau kita akan kehilangannya lagi.." Aku penasaran terhadap pembicaraan mereka sejak tadi. tampaknya seekor monster mengacau di pulau ini. aku jadi paham mengapa suasana desa terasa sedikit sunyi. " Hei, pergilah ke rumah disana. itu adalah tempat tinggal kami dan jangan pernah keluar, keadaan malam ini cukup berbahaya.." Aku sedikit penasaran dengan keadaan yang ada sehingga aku memutuskan bertanya. - Quote :
" Umm.. bolehkah aku membantu ?" " Membantu? apa maksudmu ?" " Me-membantu kalian melawan monster ini ?" Dia memperhatikanku sejenak. - Quote :
" Hah,Kau bercanda ? Kau bisa mati ! Monster ini bukan monster sembarangan, dia adalah Arawanda, monster ganas yang suka meminum darah perawan maupun perjaka! dia juga dapat mengendalikan makhluk lain di hutan.." " Tidak, aku serius! Aku berharap bisa membantu desa ini, anggap saja ini sebagai balas jasa karena telah mengijinkanku tinggal di tempat ini.." Pria di sebelahnya segera berkata kepada Shira yang bimbang. - Quote :
" Sudahlah, nona. terima saja anak muda ini, lebih banyak orang akan lebih baik. " " Baiklah, Hei.. siapa namamu ?" " Kai, panggil saja begitu.." " Kai, Atas nama tetua desa Akatha, Aku menerima bantuanmu berserta jiwa dan ragamu. Segera bersiap dan pergilah ke depan gerbang desa. " Shira beralih ke arah pria di sebelahnya. - Quote :
" Gowan, Berikan dia senjata yang bisa dia pakai.." " Baik, nona Shira." Aku pun mengikuti Gowan menuju ke tempat lain. Ia banyak menjelaskan mengenai permasalahan yang ada. Gowan adalah pria yang ramah dan pandai bercerita. Kami pun sampai di gudang senjata tak jauh dari gerbang. ia segera memeriksa perlengkapan yang ada. - Quote :
" Maaf, tidak ada pedang atau tombak bagus yang tersisa." Ia berjalan ke arahku dengan wajah sedikit kesal. - Quote :
" Tidak ada penempa besi yang tinggal disini sehingga perawatan senjata sedikit terbengkalai.." Aku berkeliling mencari apa saja yang bisa kupakai. perhatian tertuju pada sebuah tongkat panjang yang terbuat dari beberapa kayu yang diikat pada ujungnya. - Quote :
- " Senjata apa ini ? Sepertinya kuat !"
" Ah, itu tongkat untuk berlatih tombak, ujungnya cukup keras tapi tidak mematikan" Aku pun tersenyum dan memainkan tongkat tersebut. - Quote :
- " Baiklah, aku sudah siap, tuan Gowan!"
Terakhir diubah oleh tukang_es tanggal 2014-10-22, 19:33, total 1 kali diubah | |
| | | TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Trophies
Awards:
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:31 | |
| <Ayako> <Dalam reruntuhan, hutan selatan, Rato>
"AYAKO!! DIA MENGINCARKU!!!" Jerit Fei dari belakang...
"A.. apa?" Aku baru sadar fokus matanya tidak tertuju padaku.
"Lawanmu ada disini!" Teriakku sembari melempar satu kunai. Namun lemparan itu dengan mudah ditangkis oleh salah satu dari keempat kakinya. Aku sudah menduga itu. Aku mungkin bisa melakukan ini lebih baik jika aku melawannya satu lawan satu. Namun keadaanku sekarang adalah untuk mengalihkan perhatian makhluk ini.
"Heeaaa!!!" Aku nekat berlari menuju ke arahnya sambil susah payah menghindari serangan dari kakinya, dan ekor capitnya. Aku berhasil meloncat menuju arah muka makhluk itu. Namun saat kucoba tusukkan kunaiku ke wajah makhluk itu, ia dengan lehernya yang panjang lihai menghindari seranganku.
Sial, aku tidak memperhitungakan ini. Dia menepisku dengan sayapnya sehingga membuatku kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur di lantai batu itu.
Sakit ini... sakit ini nyata... Aku tidak sedang bermimpi....
Makhluk itu tidak memperhatikan aku, dia fokus kepada Fei yang bergidik ketakutan. Aku mencoba bangkit sekali lagi, namun sakit goresan ini membuatku sedikit kehilangan konsentrasi. | |
| | | Ron D' Child Novice
Posts : 277 Thanked : 2 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:49 | |
| <Dion> <Mercusuar>
"he..hey...Sepertinya aku bisa merasakan saraf-saraf tubuhku lagi, dan sepertinya tidak ada bagian saraf yang tidak bisa aku rasakan. Mungkinkah aku sudah mati ?"
Aku mulai mencoba untuk membuka mataku, terlihat sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mataku... "Mungkinkah ini disurga ? Aku mencoba melihat tubuhku, "lukaku sudah terbalut oleh perban dengan rapi. Tapi siapa yang menolongku ? Jangan-jangan ini benar-benar surga !" pikirku dalam hati.
Aku menocba melihat sekelilingku, terlihat ada seorang pemuda yang sepertinya sedang mengeluh ntah apa alasannya, apa mungkin dia tidak terima karena masuk surga ?
Tunggu dulu, a..apa itu ? Terlihat seperti 2 monster dengan bentuk aneh dan 1 orang berkepala labu !? Ja..jangan jangan ini berada di neraka ! Sebanyak inikah dosaku sampai masuk ke neraka, pikirku dalam hati.
Aku mencoba untuk berdiri, rasa sakit dibeberapa anggota badanku ternyata masih terasa... Lagi-lagi aku bertanya kepada diriku sendiri, Apa benar aku sudah mati ?
Aku mencoba mendekati pemuda tersebut dan menyapanya, tapi dia menyapaku duluan..
"Hey, kawan ternyata kau sudah sadar ternyata !?"
Sadar ? apa maksudnya ? Jangan-jangan aku masih hidup... Aku mencoba untuk bertanya kepadanya...
"Oh hey, si.siapa kau ? dan dimana ini ?" tanyaku kepadanya. "Namaku Guy Granfol, aku menemukanm disekitar pantai dan mencoba menyelamatkanmu karena melihat lukamu yang cukup parah, kalau soal tempat ntahlah aku juga tidak yakin dimana kita, yang pasti kita berada di sekitar mercusuar di pulau ini. Oh iya, gimana lukamu sudah agak mendingan ?" Kata pemuda tersebut.
Menolongku ? argh... Sekarang aku yakin kalau aku masih hidup, syukurlah aku neraka itu tidak benar-benar menjadi tempat terakhirku. Dan sepertinya ini adalah tempat yang dimaksud mereka, tempatku untuk melakukan sebuah ekspedisi, beruntungnya diriku bertemu orang baik Guy. Baik.. ? tidak, baik atau tidak ini pertama kalinya aku bertemu dengannya aku harus tetap waspada kepadanya.
"Ah..iya, lukaku sudah agak mendingan walaupun masih begitu terasa sakit untuk melakukan beberapa gerakan. Omong-omong terima kasih kawan sudah menolongku, aku tidak yakin bisa hidup jika kau tidak menolngku waktu itu"
"Santai-santai, kita hidup harus saling menolong bukan ? Karena aku orang yang kuat, jadi sepertinya jadi agak tidak enak untuk membiarkan orang yang lemah mati." Kata Guy.
E.eehhe.... Le..lemah katamu ? Untuk kondisiku yang seperti sekarang mungkin benar, tapi jika kondisiku sedang sehat 100% aku bisa mengalahkanmu dengan mudah bocah..bisikku.
"Mmm...Ada apa?" Tanya Guy kepadaku.
"E..eeh, tidak tidak.Sekali lagi terima kasih Guy..Oh iya, maaf sebelumnya aku belum memperkenalkan diriku...Namaku Dion Celes, panggil saja Dion." Jawabku
Setelah aku memperkenalkan diriku kepada Guy, aku melanjutkan perkataan-perkataan basa-basi untuk mencari informasi dan mungkin akan bermanfaat untuk perjalananku selanjutnya.
Terakhir diubah oleh Ron D' Child tanggal 2014-10-22, 21:09, total 1 kali diubah | |
| | | sokita Novice
Posts : 217 Thanked : 5 Engine : RMVX Ace Skill : Intermediate Type : Jack of All Trades
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:52 | |
| <Orange> <mercusuar, tengah pulau Charon>
"Meh, bener kan dia takut", ujarku.
"Aku Orange, aku yang membawa kamu, palumu, dan orang yang sekarat itu ke sini setelah momon itu menyerangmu."
Menyepak palu itu ke arahnya dengan kumisku yang memanjang.
"Nih, palumu. Kalau butuh apa-apa, aku ada di atas, ngeliatin bintang. Kalo kamu pergi juga gak apa, di pinggir hutan ada desa kecil tempat penduduk lokal, mereka manusia, mirip denganmu. Dan mereka juga biasa berburu malam-malam, jadi hati-hati aja, jangan sampe kena panah nyasar".
"Lalala, lalala, lalala", senandungku random menaiki tangga (maksudnya melayang), merasakan sensasi tangga yang memutar-mutar ke atas. Tanpa melihat orang yang satunya bangun. | |
| | | superkudit Newbie
Posts : 70 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Artist
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 19:58 | |
| <Xiaofei> <<Dalam reruntuhan, hutan selatan, Rato>
Siluman itu memukul jatuh Ayako dan kembali berjalan kearahku. Sudah tak ada tempat untuk menghindar lagi, kini aku terpojok.
"Pergi kau siluman hina! Jangan mendekat! Kuperingatkan, aku ini keturunan bangsawan!"
Aku sadar betul itu takkan memberikan efek apapun, aku hanya terbiasa meracau saat berpikir diwaktu terdesak.
Mengingat makhluk ini cukup cerdas, kurasa serangan frontal bukanlah tindakan pintar. Berpikirlah Fei! Otakmu jauh lebih pintar darinya!
Ide nekat muncul di benakku, kusembunyikan kedua tanganku di belakang punggung dan merapat ke tembok. Pelan-pelan kukeluarkan koin-koin yang sudah dimantrai, mengikatnya dengan tali-temali roh hingga membentuk sesuatu yang panjang.
Wajah jelek siluman itu kini hanya beberapa inci dari wajahku, lidahnya menjulur menjilat pipiku, menyisakan lendir kuning berbau busuk. Hampir muntah aku dibuatnya.
Tapi belum, ini masih belum...
Tunggu...
Tunggu.....
Makhluk itu mengambil ancang-ancang, membuka mulutnya dan memperlihatkan deretan gigi rata seperti gigi manusia, namun jumlahnya jauh lebih banyak.
Hentakan besar dari monster itu menjadi isyarat cepat untukku. Segera ku ayunkan pedang dari uang koin itu keatas, menusuk tenggorokan monster itu.
"KKKRRAAAAAHHH" Pekiknya kesakitan.
Kuterobos tubuh besarnya, namun ayunan sayapnya mengenai tubuhku, membuatku terpental kesamping.
"Arrrkkkhh..."
Aku memegangi pinggangku, tampaknya beberapa tulang igaku patah.
Kini siluman itu berbalik dengan mata penuh amarah dan mulut terluka, cairan kecoklatan menetes cukup banyak.
"Habislah aku!" | |
| | | tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Trophies
Awards: | Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 20:10 | |
| < Kai > < Front Gate, Sathayandu Village, Rato >Aku dan Gowan segera menyusul ke depan gerbang. Sekelompok orang sudah berdiri disana sambil mengenakan baju tempur berupa zirah dari kulit berwarna kemerahan. Kira-kira ada 20 orang di sana. semuanya orang-orang Sathaya yang gagah dan tampak kuat. disamping mereka adalah makhluk berbentuk seperti kadal raksasa yang diberi pelana pada punggungnya. " Jungraptor "kata itu terlintas begitu saja. Dalam pengetahuanku,Jungraptor adalah hewan yang sangat liar, entah bagaimana orang-orang Sathaya dapat menjadikan mereka tunggangan yang gesit dan kuat. Shira dan tetua Akatha muncul. Tetua Akatha segera melihat ke sekeliling kami dengan tatapan teduh. - Quote :
- " Rakyatku, para pemburu malam. Aku berterimakasih kepada kalian yang sudah bersedia untuk mengajukan diri. Teror Arawanda harus diakhiri sekarang, kita tidak ingin anak-anak kita terus dalam ketakutan. Aku berdoa kepada sang Antagoru agar melindungi perburuan kita malam ini!"
Semua orang bersorak menaikkan semangat. Aku pun turut bersorak. Shira maju dan segera memberikan instruksi. - Quote :
- " Tujuan kita adalah reruntuhan candi Antasaga, pasukan kita akan dibagi menjadi 3 kelompok. 1 kelompok terdiri dari 7 orang. Pasukan pertama yang bersenjata tombak akan dipimpin olehku akan menarik perhatian makhluk itu, pasukan ke dua bersenjata pedang akan dipimpin Tuan Asta akan menghajarnya dan pasukan ke tiga bersenjata panah akan dipimpin oleh Tuan Yakas memberikan bantuan. semua harus tetap di posisi masing-masing, semuanya paham ? Bagus!"
Shira menaiki Jungraptornya yang berwarna hitam, berbeda jauh sekali dengan Jungraptor lainnya yang berwarna kemerahan. - Quote :
- " Pasukan pemburu malam ! Berangkat !"
Aku membonceng pada Jungraptor milik Gowan. Ia berada di bawah pasukan yang dipimpin Shira dimana kami akan menarik perhatian Arawanda dengan gerakan cepat. Aku sedikit gugup. - Quote :
- " Santailah sedikit, Kai!"
Gowan mencoba menghibur. " Hah, itu agak sulit.." " Jangan terlalu khawatir, nona Shira pandai bertarung dan memberi komando. Kami sudah biasa menghadapi hal seperti ini ketika berburu hewan buas di hutan." " Begitukah? " " Hmm, bagaimana jika semua sudah selesai, aku akan mengajakmu pergi ke Eran." " Eran ?" Sebuah nama asing bagiku. - Quote :
- " Kau tidak tahu? itu pulau besar di seberang lautan, terdapat kota sangat besar disana dengan tembok-tembok raksasa berwarna putih. "
" Aku punya seorang teman disana, mungkin disana kau bisa mencari pekerjaan yang sesuai." " Hmm, sepertinya tujuanku berikut sudah kutemukan. Kalau begitu, mari kita cepat selesaikan ini." " Semangat yang bagus !" Rombongan Jungraptor bergerak sangat cepat melewati semak-semak dan rawa-rawa. hanya dalam waktu 15 menit, kami sudah melihat telaga dan reruntuhan candi Antasaga. - Quote :
- "Kita sudah sampai, ayo bergerak kawan-kawan!" seru Shira.
| |
| | | TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Trophies
Awards:
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 20:35 | |
| <Ayako> <Dalam reruntuhan, hutan selatan, Rato>
Bagus! Ternyata kau punya nyali juga Fei. Sekarang biarkan aku memulai giliran. Sambil mencoba mengabaikan rasa sakit goresan ini aku berputar pada titik buta makhluk itu. Dan.... Aku melompat hinggap di bentuk tubuh anehnya. Aku berhasil menangkap lehernya.
"Kali ini kau tidak akan lolos!" Aku tidak tahu betul bagaimana ekspresiku saat ini, tapi aku benar-benar puas saat aku menggoreskan kunaiku tepat berada di tenggorokannya.
Ia mulai meronta-ronta. Namun aku tetap tidak melepaskan dekapanku. Namun sesaat ia diam, dan menoleh kearahku.... huh? lapisan tenggorokannya lebih tebal dari yang aku kira. Dengan ekor capitnya, ia menangkapku dan mengangkatku tinggi-tinggi.
"Iiiaaaa!!"
Capit ini, walau tidak menekanku terlalu kuat, namun ketajamannya cukup untuk membuatku berdarah. Aku perlahan kehilangan kesadaran.... hal terakhir yang aku lihat ... secara samar... ada sebuah anak panah... atau tombak menyasar mengenai makhluk itu... dan aku terjatuh ke bawah ... Fei masih tergeletak disana... dan... siapa itu... banyak manusia banyak berdatangan ... bala bantuan? keajaiban? ....
<godmodable> | |
| | | superkudit Newbie
Posts : 70 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Artist
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 20:48 | |
| <Xiaofei> <Dalam reruntuhan, hutan selatan, Rato>
"Uhhh, apa? Hiq..."
Meringis kupegangi pinggangku. Sesenggukan, sedikit air mata menggenang di pelupuk. Aku benar-benar tak tahu kalau pembasmian siluman sesungguhnya semengerikan ini.
Ayako bergerak gesit membelakangi siluman itu, menyerangnya bertubi-tubi keduanya begitu cepat. Ayako mungkin lebih cepat, tapi dari segi kekuatan, jelas siluman itu yang memegang kendali.
Namun keunggulan Ayako dalam kecepatan tak berlangsung lama, ekor makhluk itu berhasil meraih lehernya. Mengangkatnya tinggi-tinggi, tapi...
*Zlab!!
Sebuah tombak menancap ditubuh siluman itu. Membuatnya melempar Ayako yang tak berdaya kesamping.
"Khhhheeeaaaaaaa!!!!"
Makhluk itu melolong panjang, mengangkat sayapnya tinggi-tinggi. Saat itu, bulu kudukku berdiri. Apa yang diteriakan makhluk itu bukanlah lolongan biasa. Aku bisa merasakan teror yang menusuk di dalamnya. | |
| | | tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Trophies
Awards: | Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 21:14 | |
| < Kai > < Dalam reruntuhan Antasaga, hutan selatan, Rato >Shira memimpin pasukan tombak di depan, sedangkan dua pasukan lain bergerak ke sisi kanan dan kiri dalam reruntuhan. lorong-lorong reruntuhan itu cukup besar untuk dilewati beberapa Jungraptor. Aku menyadari bahwa pasukan pemburu malam sepertinya sudah terlatih melewati reruntuhan disini meski jalurnya cukup berkelok-kelok. Akhirnya kami sampai di ruang Aula besar. Aku melihat seorang gadis tengah dicapit oleh makhluk menyeramkan dan ada gadis lainnya yang terkapar kesakitan. keduanya manusia. - Quote :
- " Itu dia makhluk terkutuk ! "
Shira menyiapkan tombak dan segera mengambil ancang-ancang. "shuuttt!!!" "Zlab!"Makhluk itu melolong panjang. Aku merasakan atmosfir tempat ini sedikit berubah. - Quote :
- " Semuanya bersiap !!"
Shira memutar Jungraptornya menjauhi arah monster tersebut. Kami pun mengikutinya, sejenak aku melihat ke belakang. Monster Arawanda itu mengepakkan sayapnya dan mencari ke arah kami. tapi gerakannya tampak aneh. - Quote :
" Para himana itu sudah banyak melukai Arawanda, tidak kusangka.." gumam Shira. " Tidakkah kita harus menolong mereka dahulu ?" " Aku takut kita tidak bisa melakukannya,Kai. taktik kita harus berjalan sesuai rencana !" " Nona, monster itu terbang ke arah kemari.. " " Bagus, pasukan panah bersiap !! " Para pemanah muncul di sisi kiri dan bersiap menembak ke arah Arawanda. mendadak muncul Blackgar dari atas dan menerkam para pemanah. - Quote :
- " Apa!!?"
teriakan dari para pemanah yang kocar-kacir diserang oleh Blackgar menggema di lorong. beberapa orang sudah jatuh dikerubungi Blackgar. Aku merasa ngeri melihatnya. - Quote :
- " Nona Shira, monster itu memanggil para budaknya!!"
" Sial! dia licik !Pasukan pedang, bantu pasukan pemanah !!" Pasukan pedang muncul dari sisi kanan dan melompat ke arah Blackgar. mereka bertarung dengan melawan para Blackgar. Aku menyadari bahwa Arawanda memang mampu mengendalikan hewan, tampaknya ia memilih Blackgar sebagai budaknya. - Quote :
- " pasukan tombak, bentuk formasi A !"
Jungraptor kami berpencar ke berbagai sisi. Monster itu sedikit bingung namun ia memutuskan mengejar Shira. - Quote :
- " Nona Shira!"
Gowan hendak mengejar namun Shira memberinya kode untuk menolong orang-orang yang ada disana. Shira sepertinya hendak berusaha mengalihkan perhatian monster itu sementara kami menolong yang lain. | |
| | | NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 21:27 | |
| <Guy> <Mercusuar>
Hantu itu meninggalkan kami setelah berkata kata dengan bahasa dan logat yang aneh.
"Dhemit autis..."
Tak lama setelah itu, akhirnya orang yang pingsan sejak kemarin bangun juga
<Ron's Post>
Dion memperhatikan Galeon, Palu raksasa yang sekarang aku pegang, setelah dilempar oleh hantu autis tadi.
"Untuk apa kau membawa-bawa Palu sebesar itu? Senjata?"
"Ah, Galeon? Bukan, bukan. AKu adalah seorang Magus Crafighter, meski masih berstatus murid" "Magus Cra-apa?"
Baru kali ini aku melihat orang yang tidak tahu apa itu Magus Crafighter. kulihat-lihat lagi, pakaian orang tersebut cukup.... unik. Baru kali ini aku melihat pakaian seperti itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku teringat akan material yang aku dapat dari Jungraptor tadi, beberapa sisik, cakar, dan sebuah taring.
"Ok, saatnya membuat sesuatu."
Dion melihat di pojokan, kebingungan dengan apa yang akan kulakukan.
Kukumpulkan material di tengah ruangan, menyiapkan Galeon di tangan kanan dan mengkonsentrasikan Mana di tangan kiriku.
"Quadratys Crammaton, Elementia: Foie"
material material itu langsung menyala merah segera setelah selesai kuucapkan spell tadi. Spell tersebut merupakan salah satu spell tingkat menengah bagi para Magus Crafighter, berguna untuk memberikan efek elemen pada alat yang ditempa.
Segera kuangkat tinggi Galeon, lalu kuayunkan kearah material tadi sekuat tenaga.
"DORYAHHHHHH!"
Efek tumbukan Galeon mengguncang mercusuar.
dari material tadi, aku berhasil membuat 2 buah Pisau dengan elemen api. Pisau ini memiliki potensial khusus, yaitu menyamakan panjang blade nya dengan semangat penggunanya.
"Mas, nih ambil 1, hanya untuk kali ini gratis" ujarku. | |
| | | richter_h Salto Master Hancip RMID
Posts : 1705 Thanked : 30 Engine : Other Skill : Skilled Type : Developer
Trophies
Awards:
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 22:01 | |
| Secret of Erantopia 22 Okt 2014 summaryPerjalanan para Traveles di Erantopia baru dimulai, tapi udah nemu banyak hal aja dalam waktu relatif singkat. Tentunya, masih banyak hal yang bisa digali oleh para karakter yang ikut serta. Kali ini, Greater Erantopia hanya sekali disebut, karena semua karakter berada di tiga Remote Islands (Katherine, Charon dan Ratopia). Tiap pulau punya cerita tersendiri, dibuktikan oleh karakter-karakter yang ada di pulau-pulau tersebut.
- Kai:
Last position: Antasaga Kai yang menjelajahi hutan Ratopia akhirnya menemukan jalannya ke sebuah desa, tepatnya desa kaum Sathaya. Desa tersebut ternyata sedang dalam masalah, dimana Kai mengajukan diri untuk membantu orang-orang desa. Bersama beberapa pemuda Sathaya, Kai pergi ke Candi Antasaga, dimana ada mahluk yang sedang mengejar orang asing dan masuk ke dalam candi. Mereka pergi saat malam hari. Mereka melawan sang Terror di dalam candi itu, dan banyak korban jiwa berjatuhan malam itu juga
- Ayako, Xiaofei Tian:
Last position: Antasaga Setelah diserang oleh Terror di pantai, mereka harus berhadapan lagi dengan Terror lainnya di kuil aneh yang belum mereka lihat sebelumnya. Fei Tian semakin kritis sementara Ayako harus mencari cara untuk menolong teman sekapalnya itu. Mereka mengharapkan pertolongan datang secepatnya, karena Terror bisa saja memakan mereka berdua di malam itu juga. Pada akhirnya, di detik-detik terakhir mereka terselamatkan...? Mungkin.
- Rezio Halfred:
Last position: Gigara Pertemuannya dengan sosok tinggi besar yang menamai dirinya Pudenta membawanya ke sebuah desa jauh di pedalaman hutan. Apa yang dia lihat di desa sang Pudenta membuatnya khawatir sekaligus waspada, karena dia tidak tahu watak asli Pudenta dan kaumnya itu. Pencarian Lost Orb pun masih berlanjut.
- Guy Granfol, Dion Celes, The (annoying) Orange:
Last position: Charon Mercusuar Guy yang akhirnya bisa mengalahkan seekor Jungraptor dalam keadaan luka-luka sekaligus menolong Dion yang tidak sadarkan diri pada akhirnya ditolong oleh seonggok hantu ngocol yang seringkali gentayangan di sekitar mercusuar, yang menamai dirinya Orange. Malam itu, Dion dan Guy masih belum tahu dimana mereka sekarang, kecuali satu hal; mereka sedang berada di mercusuar yang berada di atas bukit pulau. Mereka masih harus mencari informasi dimana mereka saat ini... tapi sebelumnya mereka harus menyaksikan atraksi rutin sang Orange.
Discovered things:
- Kaum Sathaya, kaum humanoid berkulit gelap, telinga agak runcing dan berambut merah yang dimana leluhur mereka adalah Traveler. Kaum Sathaya sudah ribuan tahun tinggal di pedalaman Ratopia. Sathaya seringkali menyebut orang luar dengana sebutan Himana.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123607
- Desa Sathayandu, desa kaum Sathaya yang berada di pedalaman Ratopia. Digambarkan memiliki gerbang besar yang dijaga oleh dua penjaga berbadan tinggi besar berjanggut tebal. Tetua desa mereka adalah seorang perempuan Sathaya bernama Akatha dan memiliki putri bernama Shira.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123607
- Candi Antasaga. Reruntuhan kuil yang terletak tidak jauh dari Sathayandu, berada di lembah bukit pedalaman Ratopia. Bentuk candi kebanyakan berbentuk bulatan-bulatan yang cenderung bersusun mengerucut, membentuk semacam kubah.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123605 http://www.rpgmakerid.com/t8701p30-roleplay-secret-of-erantopia#123623
- Desa Gigara. Desa dimana Pudenta, mahluk tinggi besar dan kaumnya tinggal. Gerbang desanya jauh lebih besar dari besarnya badan Pudenta sendiri. Terletak di pulau Katherine. Tetua desanya diketahui merupakan seorang Peacemaker yang bisa menentramkan seluruh hutan utara Katherine.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p30-roleplay-secret-of-erantopia#123628
- Charon Mercusuar. Mercusuar besar yang cahaya lampunya seterang bintang timur. Berada di atas bukit tertinggi pulau Charon. Di sana, ada seonggok hantu berkepala labu bukan jeruk pun bukan, gentayangan di sekitar mercusuar dan seringkali menakuti orang saat jam 3 dini hari karena alasan konyol.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123612
New NPCs:
- Akatha, tetua desa Sathayandu. Digambarkan sebagai "Seorang wanita berambut merah, dengan baju sedikit terbuka". Bijak, namun juga dari penampilannya bisa saja sang Akatha ini menggoda orang luar (Himana).
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123611
- Shira, anak sang tetua Sathayandu, Akatha. Straight to the point, tegas untuk putri seumurannya.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123616
- Gowan, salah satu kaum Sathaya yang disebutkan memandu Kai ke gudang senjata Sathayandu.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p30-roleplay-secret-of-erantopia#123629
- Pudenta, Makhluk dengan struktur anatomi menyerupai manusia setinggi 12 kaki, lengan dan kaki selebar kaki seekor gajah, memiliki badan layaknya Troll hanya saja bagian perutnya sedikit mengembung, jika bernafas bagaikan hewan buas, dan kedua mata putih bersih.
http://www.rpgmakerid.com/t8701p20-roleplay-secret-of-erantopia#123608
New Beastiary:
- The Nightstalker
Nama lain: Blackgar Seperti kucing namun lebih besar, berbulu hitam legam, mata merah besar menyala terlebih saat malam hari. Aktif saat malam dan merupakan pemburu lihai. http://www.rpgmakerid.com/t8701p10-roleplay-secret-of-erantopia#123603
- Terror.
Nama lain: Arawanda. Separoh kelelawar, separuh kepiting, separuh laba-laba, berwajah wanita suram dengan rambut acak-acakan dan capit besar. Juga digambarkan seperti kalajengking dengan tangan seperti sayap kelelawar dan berwajah wanita suram putih pucat dengan rambut hitam acak-acakan. Dapat mengendalikan mahluk yang lebih lemah. Diperkirakan Terror ini adalah mahluk ciptaan salah satu Great Old Ones. http://www.rpgmakerid.com/t8701p10-roleplay-secret-of-erantopia#123602 http://www.rpgmakerid.com/t8701p30-roleplay-secret-of-erantopia#123618
- Azlitira.
Nama lain: Jungraptor Reptilia berukuran besar, melebihi ukuran manusia biasa. Dikenal sebagai predator haus darah dan biasanya hidup di daerah pegunungan dan di daerah tertentu. Menyerang mangsanya dengan menyeruduk dan menggunakan taring dan cakarnya yang tajam. Kaum Sathaya dapat menjinakkan Jungraptor dan menggunakan tenaga mereka layaknya kuda tunggangan. http://www.rpgmakerid.com/t8701p30-roleplay-secret-of-erantopia#123622 http://www.rpgmakerid.com/t8701p40-roleplay-secret-of-erantopia#123634
That's all for today's summary. List di First Page diupdate besok. Buat yang belum memasukkan draft karakter atawa yang masih suspended, masih ada waktu untuk gabung di event Arrivals ini. Batas terakhir Arrivals tanggal 24 Oktober 2014, 21:00 | |
| | | Ron D' Child Novice
Posts : 277 Thanked : 2 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Developer
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia 2014-10-22, 22:06 | |
| <Dion> <Mercusuar>
Guy memberikanku sebuah pisau, pisau buatannya memiliki detil yang hebat dan beratnya lebih ringan dari pisau yang pernah aku gunakan sebelumnya. Sepertinya masih banyak orang-orang hebat seperti dia di dunia ini, ini membuatku semangat untuk melakukan sebuah ekspedisi ini.
"Terima kasih kawan atas pisaunya, omong-omong ini gratiskan ?" tanyaku pada Guy. "Yeah, kali ini saja aku memberikannya dengan gratis, lain kali kau harus bayar" jawab Guy. "Eee..ahh,tenang aku pasti akan membayarnya, tentunya untuk pisau ini dan pertolonganmu juga."ujarku.
Oh iya, aku tidak boleh buang-buang waktu ditempat ini. Aku harus segera mencari informasi tentang pulau ini, informasi dari Guy belum cukup untuk meyakinkanku tentang pulau ini.
"Guy, sepertinya kita harus berpisah disini. Aku sedang terburu-buru dan ingin mencari informasi lebih banyak tentang pulau ini" ujarku. "Kau yakin dengan luka seperti itu mampu melakukan perjalanan sendirian ?" tanya guy dengan sedikit khawatir. "Tidak masalah ehe, aku sudah terbiasa dengan luka seperti ini. Aku tidak enak saja merepotkanmu terus nanti, mungkin kita akan bertemu lagi dalam kesempatan yang lebih menyenangkan. ujarku. "Ok, kalau begitu hati-hati dijalan. Jaga baik pisau-pisauku" sahut guy dengan penuh semangat.
Pasti...aku akan menjaga pisau ini dengan baik, dengan pisau ini pula aku akan menyelesaikan ekspedisi ini. Setelah itu akan kugunakan untuk menyelamatkan orang tuaku dari orang sialan itu. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: [ROLEPLAY] Secret of Erantopia | |
| |
| | | | [ROLEPLAY] Secret of Erantopia | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| Latest topics | » [Web Novel] Gloria Infidelis by LightNightKnight 2016-11-17, 21:27
» [Announcement] Forum baru untuk RMID by TheoAllen 2016-08-25, 16:39
» Where I'm Wrong ? by ReydVires 2016-07-24, 16:10
» flakeheartnet's Resources part III by flakeheartnet 2016-07-08, 14:30
» Keira's Art Warehouse by KeiraBlaze 2016-06-28, 19:27
» Theo Core Time System + Bingung by Lockin 2016-06-27, 16:24
» Error Script, Maybe ? by Lockin 2016-06-27, 16:20
» Nusaimoe @ RMID Lounge by Jihad Bagas 2016-06-21, 05:02
» Call Random Battle by Lockin 2016-06-15, 17:04
» Flakeheartnet Resources Part II [come back gift] by flakeheartnet 2016-06-07, 15:51
|
Statistics
|
Members: [ 4947 ]
Topics: [ 8258 ]
Posts: [ 112606 ]
Newest member: [ https://rmid.forumotion.net/u4968 ]
|
|
|
|