===============================================================
#Sidestory 2
#Setting; desa g jelas
#waktu; kalo sayuri dah bisa ngerti bahasanya orang
#tipe cerita; serius.
===============================================================
#Fade out
Kakek tua: Kamu sudah sadar?
#fade in
#setting; kamar g jelas
Sayuri: di mana ini (ingin melihat sekeliling tapi tidak bisa)
Kakek tua: kamu ada di [nama desa g jelasnya].
Sayuri: Apa yang terjadi?
Kakek tua: [nama orang ga jelas], menemukanmu terkapar di luar desa.
Sayuri: ...
Kakek tua: (Memperhatikan dada(!) sayuri) Pakaianmu aneh juga.
Sayuri: (menghela nafas) Banyak orang yang bilang begitu.
Kakek tua: Terakhir kali aku melihat pakaian itu kira-kira 30 tahun lalu.
Sayuri: Oh... (berpikir dalam hati) "[i]ternyata ada juga yang seperti aku[/i]"
Sayuri: (Diam sejenak)
Sayuri: (Berteriak terkejut) EH!
Kakek tua: (Ikut kaget) Ada apa? Dadamu sakit?
Sayuri: (>.>) Bukan...
Sayuri: Kakek pernah melihat orang yang berpakaian seperti aku?
Kakek tua: (mengenang masa lalu) Yah, tidak terlalu mirip sih. Tapi orang itu benar-benar aneh.
Sayuri: Aneh?
Kakek tua: Dia terus terusan nanya, 'Makassar ada di sebelah mana?'
Sayuri: (sekali lagi berteriak kaget) EH!
Kakek tua: Jangan suka berteriak seperti itu! kamu mau mengerimku ke alam baka hah!
Sayuri: Maaf.
Sayuri: (berkata dalam hati) [i]kalau begitu ada juga orang lain yang nyasar ke sini. Dan sama-sama orang indonesia pula. Sip dah![/i]
Sayuri: Kek, di mana orang itu
Kakek: Udah mati.
Sayuri: Oh... (tersenyum lalu berkata dalam hati) "[i]Dengan begini aku bisa sama-sama mencari jalan pulang.[/i]"
Sayuri: (Diam sejenak)
Sayuri: (Berteriak terkejut) EH!
Kakek tua: Kamu benar-benar ingin membunuhku hah!
Sayuri: Dia sudah mati?
Kakek tua: Iya... Mau lihat kuburannya?
Sayuri: ...
#Fade out
#fade in
#Setting; perkuburan di belakang desa
Sayuri hanya bisa berdoa di depan batu nisan batu yang tergeletak di hadapannya. Setelah berdoa sejenak, sayuri berinisiatif untuk membersihkan batu nisan itu. Si Kakek yang merasa encoknya tiba2 kambuh sudah pulang dari tadi.
Sayuri mencabuti rumput kecil di atas kuburan itu lalu membersihkan baru nisannya yang dipenuhi lumut. Tiba-tiba matanya menatap tulisan yang dia kenal. Bahasa Indonesia.
Sayuri: Ini?
Tulisan: "Disini berbaring (nama), yang tidak sempat kembali ke tanah kelahirannya."
#writers note ; kata2nya di ubah aja. wa ga tau cara nulis batu nisan. >.>
Sayuri: Berarti...
Sayuri dengan langkah terburu-buru kembali ke rumah kakek itu. Pintu dia buka(banting) dengan tergesa-gesa.
Sayuri: (berteriak) Kakek!
Kakek tua: ada apa? Rasanya dari kemarin kamu terus berusaha menghentikan detak jantungku...
Sayuri: (terengah-engah) Orang itu... Orang itu... Orang itu...
Kakek tua: Orang itu?
Sayuri: Orang di makam itu datang tidak sendirian kan?
Kakek tua: Iya... Dia datang berdua.
Sayuri: (Terduduk lemas) ternyata memang sendirian yah. Padahal kupikir akhirnya ada petunjuk
Keadaan hening sejenak
Sayuri: (berteriak) EH!
Kakek tua: Kamu sebegitu inginnya membuatku serangan jantung.
Sayuri: Dimana dia sekarang?
Kakek tua: Sudah lama pergi. Begitu temannya dia makamkan, dia langsung menghilang.
Sayuri: ... (Kembali terduduk lemas) Sekali lagi tidak ada petunjuk.
Kakek tua: (Teringat sesuatu) Ah... Dia meninggalkan sesuatu. Kalau-kalau ada orang yang mencarinya.
Kakek itu berjalan pelan ke arah lemari lalu mengeluarkan sebuah kotak kayu. Sayuri tanpa banyak cakap langsung menerima kotak kayu itu dan membukanya.
Sayuri: (menatap isi kotak kayu itu dengan heran) MP3 player?
Kakek tua: Orang itu selalu memasang benda itu di telnganya. Pernah juga dia meminjamkannya padaku, lagu-lagunya asyik loh.
Sayuri: (Mengutak atik mp3)
Sayuri lalu memasang mp3 player. Begitu dia tekan play, lagu berbahasa jepang langsung mengalun keras.
Sayuri: Lagu anime? (terus mengutak atik mp3 player)
MP3 player: (Lagu tiba-tiba berhenti) Test... 1...2...3... dicoba... 3...2...1... dibacok
Sayuri: Rekaman?
MP3 player: Err... musti wa mulai dari mana yak. Ah gini aja, nama wa Nawir. Beberapa waktu lalu, wa lagi OL di kampus ama teman wa. Tapi tiba-tiba keadaan sekeliling udah gelap dan begitu wa sadar, kami sudah berada di tengah medan perang. Wa g gitu ngerti apa yang terjadi tapi sepertinya ini yang pernah wa baca di komik sebagai 'time slip'.
Sayuri: ...
MP3 player: Setelah beberapa tahun berkeliling, akhirnya wa- ah... kami menemukan cara untuk pulang. Tapi... Sayangnya teman wa... Ah... Intinya, cuman wa yang bisa balik. Rekaman ini wa buat sebelum wa balik.
Sayuri: jadi ternyata memang ada caranya buat balik. untunglah...
Mp3 player: Dari berbagai literatur yang wa baca, salah satu gerbang buat balik berada di gunung belakang desa ini. Tapi gerbang itu cuman terbuka pas gerhana matahari. Wa beruntung karena gerhana matahari itu bakal terjadi hari ini. Dan gerhana matahari berikutnya baru terjadi beberapa RATUS tahun lagi. Kalau kamu butuh jalan lain, mending kamu pergi ke kota (nama kota g jelas) kerajaan (nama kerajaan g jelas). Di sana sepertinya ada petunjuk tentang cara buat balik. Ah, satu hal lagi. Kalau kamu kebetulan orang indonesia wa mau nanya dikit, yang menang pemilu 2009 siapa? wa ga sempat nyoblos nih. Ha...ha...ha... Ah, satu hal lagi. Kalau lu balik cari wa di makassar yak. Bawa nih mp3 player ama kamu. Oke. Salam, Nawir. (rekaman selesai)
Sayuri: (Terduduk lemas)
Kakek tua: kamu boleh ambil benda itu. Toh yang punya juga bilang begitu.
Sayuri: kakek, kota (nama kota g jelas) adanya di sebelah mana?
Kakek tua: di balik gunung itu.
Sayuri: Sip! (bangkit) Tujuan berikutnya ke sana.
Kakek tua: Kamu mau pergi?
Sayuri: tentu saja
Kakek tua: (suara dipelankan) Cih! padahal dadanya belum sempat kupegang.
Sayuri: (heran) ada apa kakek?
Kakek tua: Tidak... Semoga berhasil dengan perjalananmu.
Sayuri: SIp! Kota (nama g jelas), AKU DATANG!
#writers note; apa ga terlalu panjang buat side story yak
===============================================================
#End of sidestory 2
===============================================================