The Moon's Energy -awal mula kejadian-

Pada abad ketujuh Masehi, Seorang astronom Arab menginskripsikan tulisan-tulisan peninggalan orang dari Mesopotamia. Dia lalu menulis buku tentang inskripsi tersebut yang di dalamnya memuat tentang esensi dari ilmu perbintangan, dan astronom tersebut juga menuliskan tentang sebuah Bulan abu-abu yang mempunyai kekuatan dahsyat tersmbunyi di dalam intinya. Bukunya berjudul "Cydonia", diambil dari nama sebuah kota yang ia dengar dari seorang pedagang Yunani. Pernah menjadi Ibukota dan salah satu kota penting di Yunani. Menurut Legenda ditemukan oleh Raja Cydon, anak dari Hermes dan Akkakallis, Putri Raja Minos -diambil dari legenda yunani-.

Seratus tahun setelahnya, tepatnya tahun 825. Di Yunani, seorang ilmuwan bernama 'Kenoss' berhasil membuat dan menemukan sebuah kitab dari inskripsi Mesopotamia yang berbentuk tablet urutan planet Bumi dan dua satelit alami yang mengelilinginya. Salah satunya dinamai Cydonia

Jauh pada abad ke-15 'Galileo Galilei' berhasil menemukan teleskop untuk memantau luar angkasa, dan dia takjub tentang apa yang dia lihat. Ternyata kitab yang dibuat Kenoss salah, yang disebut bulan selain Cydonia bukanlah bulan melainkan komet. Para ilmuwan abad itu tidak tinggal diam dan terus melakukan penelitian, dan Aeneid, astronom Yunani berkesimpulan bahwa komet tersebut terbentuk karena energi dari Cydonia. Dia juga menyimpulkan bahwa Cydonia mempunyai kekuatan magis yang besar. Melihat hal itu, ilmuwan-ilmuwan Eropa dan Timur Tengah mengadakan penelitian terhadap Cydonia.

2 tahun baru mereka sadar bahwa Komet itu mengincar Bumi dan upaya untuk menghentikannya berhasil dengan bantuan 'Algebra' seorang ilmuwan Arab beragama Islam. Dia menemukan metode dan alat untuk menyerap energi dari Cydonia. Metode itu digunakan untuk menyerap kekuatan dari Komet yang disebut "Gimball". Komet itu kehilangan kekuatan dan lenyap seketika.

Algebra dijuluki sebagai Tetua dan melanjutkan studi tentang kekuatan Cydonia. Dia menjuluki kekuatan itu dengan nama 'Sihir'. Algebra menamainya karena sihir musyrik bagi umat Islam dan kekuatan Cydonia menjadi berbahaya jika jatuh ditangan orang yang salah, berdasar pada hal tersebut maka ia menamainya dengan sebutan Sihir. Sihir membantu manusia dalam berbagai hal, walaupun penggunaannya masih dalam pengawasan Algebra dan tidak seutuhnya digunakan untuk kehidupan.

Tapi setelah Algebra meninggal 60 tahun sesudahnya, 'Kadhi' seorang raja pendiri negara Serikat gabungan negara Eropa, Kingdom of Fez, Kingdom of Mamelukes dan Tunisia, namanya Redsag -negeri fiksi sebelah selatan Bohemia pada masa itu- menggembor-gemborkan Sihir kepada dunia. Dia berhasil menyatukan kekuatan dan perdamaian sehingga tak terjadi ketimpangan antara Sihir dan kekuatan manusia.

Tapi dibalik semua itu Kadhi mempunyai maksud tertentu. Dia menyebarluaskan sihir untuk menghimpun para ilmuwan-ilmuwan dari seluruh dunia atau bisa dikatakan para penyihir. Dia mencoba memanfaatkan kekuatannya untuk menguasai Weyjung -Negeri yang didirikan oleh dinasti Weyjung dari China, menguasai Lithuania dan Tameland pada masa Middle Age- dengan bantuan para penyihir Kadhi melakukan gencatan besar-besaran. Mengetahui hal itu, Weyjung tak tinggal diam ikut menggunakan ilmu sihir untuk pertahanan dan perang pun tak bisa terelakkan. China tak tinggal diam dalam membantu Weyjung. China mengirim seorang mata-mata ke negeri Redsag.

1 Tahun lamanya perang itu bergejolak namun tak ada kabar yg menyatakan siapa pemenangnya. Warga kedua kubu merasa bosan akan kejadian itu dan menuntut agar perang magis itu berakhir. Tetapi malang nasib Weyjung, seorang jendral departemen sihir dari Redsag bernama Charon Cronus memperalat Weyjung, dia menjanjikan kepada pemimpin Weyjung sebuah perdamaian tapi dia berbalik menyabotase Weyjung dengan cara memasuki wilayah Weyjung melalui pasukannya. Ulah tersebut didalangi oleh Kadhi sang raja. Dengan kemampuannya mengendalikan sihir, dalam sekejap Weyjung tunduk.

Sang mata-mata yang dikirim China menjadi buronan Redsag dan tertangkap dan dibunuh. Mata-mata itu ditangkap dengan mudah oleh pasukan Kadhi, entah benar atau tidak itu mata-mata dari China tapi Kadhi membenarkan bahwa dia memang mata-mata itu, dan pada saat itulah Charon dengan licik mempengaruhi Kadhi untuk menjadikan China negara target baru bahkan mungkin lebih luas. Dunia