Elise, seorang pengawas keamanan tambang sedang mengecek keamanan sebuah tambang baru yang dibuka oleh sebuah perusahaan pertambangan swasta bersama teman-temannya dan beberapa orang dari perusahaan itu. Ketika mereka sudah selesai memeriksa dan ingin keluar, terjadi gempa bumi. Mereka panik dan berlari ke arah pintu keluar. Sayang, tambang itu runtuh dan menimpa mereka. Semuanya tewas kecuali Elise. Elise dengan sekuat tenaga mencoba untuk menggeser batu itu, tapi apa daya, dia hanya wanita kecil dan lemah. Batu itu bergeming. Dia mencoba berteriak, tapi orang yang ada di tambang itu hanya dia dan orang-orang yang sudah menjadi mayat. Tambang itu juga terletak jauh di sebuah gunung yang terpencil. Dia mencoba untuk menghubungi orang di luar tapi batu-batu menghalangi sinyal tertangkap oleh Handphonenya. Sepertinya, percuma apa yang dia lakukan. Di tengah keputusasaannya, dia ingat akan sesuatu yang diucapkan oleh orang dari perusahaan tambang itu. Kata mereka, tambang baru ini sebenarnya adalah sudut lain dari pertambangan lama mereka. Mereka bahkan masih mempunyai peta tambang lama itu. Dia mencari peta tambang lama itu dan menggabungkannya dengan peta tambang baru yang ia punya. Setelah mempelajari peta itu, dia berkesimpulan bahwa tambang baru dan tambang lama hanya dipisahkan oleh lapisan batu setebal kurang lebih 6 meter. Maka, dengan perbekalan dan perlengkapan seadanya dia berangkat untuk pergi ke luar dan menyatakan "Aku selamat !" pada dunia.

Tahun 2015, 3 tahun setelah puncak badai matahari yang menyebabkan kersusakan besar pada infrastruktur di seluruh dunia. Manusia membutuhkan minyak untuk membangun kembali dunia. Masalahnya, mesin untuk menambang minyak rusak dan dungeon tempat minyak ada merupakan tempat tinggal hewan-hewan hasil dari mutasi reaktor nuklir yang rusak. Maka, beberapa orang pemberani masuk dan mencari minyak walaupun ada banyak tantangan dan nyawa adalah taruhannya. Mereka disebut Dungeon Crawler dan kamu adalah salah satu dari mereka.
nb : manusia tidak terkena mutasi karena tepat sebelum puncak badai matahari, para ilmuan berhasil menciptakan obat anti radiasi dan obat itu berhasil disalurkan pada sebagian besar manusia.