Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.

Share | 
 

 Last Symphony of the Dragon

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-12, 22:52
PostLast Symphony of the Dragon
#1
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
Spoiler:


PROLOGUE
Spoiler:

CHAPTER 01: The Lost Melody
Spoiler:


“Jadi… lelaki itu mati…?”

“hey…. ceritanya belum selesai sampai di situ… jangan memotong ceritaku seenaknya dong…”

CHAPTER 02: Forest Greeting
Spoiler:

Well, ini ide ditujukan buat Game maker

karena itu minta bantuannya yg pada megang GM supaya bantuin aku wujudin game ini jadi nyata

pliss :D :sembah:

spesifikasi kebutuhannya later aja...
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-13, 18:24
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#2
Pi-Man 
Novice
Novice
Pi-Man

Level 5
Posts : 115
Thanked : 0
Engine : Other
Skill : Intermediate
Type : Developer

Last Symphony of the Dragon Vide
Hm, kalau sekedar eventnya, rasa bisa dibuat. Lebih mudah mengaturnya dengan timeline. Coba kamu suplai resourcenya, kalau sempat aku coba bantu. Itung-itung balas jasa...

*Ini tribute untuk Vee?
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-13, 20:42
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#3
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
@ Pi...
Yes....

CHAPTER 3: Mathasa
Spoiler:

masih dipikirin mau kayak gimana art assetnya..
soalnya yang jelas kayaknya rencana game ini bakal butuh banyak dukungan music/BGM bernada symphony

sementara aku masih provide di cerita gamenya dulu.. (belum menemukan bayangan yg pas juga soalnya buat gambar gambarnya)
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-14, 20:23
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#4
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
update

NB: Berikutnya nama Vince saja yg akan tetap dipakai.. namun jika ada karakter yang memanggil dengan nama Leon maka yang dimaksud di sini tetap saja Vince

CHAPTER 4: Into The Silent

Spoiler:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-15, 21:05
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#5
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 5: Rocking Earth
Spoiler:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-16, 17:48
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#6
IRFANSHELL!!! 
Newbie
Newbie
IRFANSHELL!!!

Level 5
Posts : 61
Thanked : 0
Engine : RMVX

Last Symphony of the Dragon Vide
waaaaaaaw.... ceritanya keren banget!
sip top dah... kalo dipanjangin jadi tambah keren banget ituh...
:genit: :genit: :genit:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-16, 23:32
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#7
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 6: Omni S7ain
Spoiler:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-25, 06:29
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#8
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
doh lama gak update gara2 gangguan koneksi terus :(

CHAPTER 7: The Great STAHL
Spoiler:

NB: setelah ini mungkin proses update cerita akan berjalan lambata sekali...
jadi kalau kalian ingin liat update cerita yg lebih cepat daripada di forum ini kunjungi aja blog aku.. (err.. komen juga kalo mau)

visit the link here
www.dragpalcorp.wordpress.com
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-27, 21:24
PostRe: Last Symphony of the Dragon
#9
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
official artworknya
Last Symphony of the Dragon L_534bbae58066458aaff52c2cc8005218

sorry.. aku emang lagi males colouring.. masalah proporsi.. hm.. aku juga males perbaiki
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-29, 20:13
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 8: My Time Remains

Spoiler:

di blog ku udah sampai chapter 11 lho
Last Symphony of the Dragon Empty2010-04-30, 20:16
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 9: Melody in My Mind

Spoiler:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-05-03, 00:28
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 9: Melody in My Mind
Spoiler:
Last Symphony of the Dragon Empty2010-05-04, 00:05
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
Di sebuah ruangan yang cukup luas, dengan tembok-temboknya yang dihiasi wallpaper bermotif bathik dengan warnanya yang didominasi merah pastel dan beberapa hiasan diantaranya ada yang berwarna coklat tua. Lampu gantung yang terdiri atas 500 kristal kecil tampak menghiasi bagian langit-langit ruangan itu. Di salah satu sudut ruangan ada tangga besar yang menghubungkan antara lantai dua tempat Vince dan ruang pianonya berada. Di tengah ruangan itu ada meja yang cukup besar dengan banyak kursi yang terbuat dari kayu-kayu jati berukiran khas jepara dimana kursi itu diletakkan mengelilingi meja besar tersebut, mungkin jika dilihat dari jumlah kursi yang ada, ruang makan itu mampu menampung sekitar 12-15 orang. Benar-benar sebuah ruangan makan yang elegan dan ruang seperti ini bagaikan ruang makan seorang raja.
Hanya saja, keindahan ruang makan itu tidak diimbangi suasana di dalam ruang tersebut. Ruang tersebut terasa begitu sepi. Memang ruang makan itu hanya sesekali ditempati oleh Vince untuk makan malam saja. Terkadang Vince mengundang beberapa pesuruh di rumahnya seperti Clea, supir Vince dan beberapa maid lainnya serta penjaga-penjaga kebun mansion Vince ke tempat itu, namun itu pun sangat jarang sekali. Sebab Vince hanya mengundang mereka semua apabila ada hari yang penting atau sedang merayakan sesuatu (biasanya sih ulang tahun Vince).
Clea menata makanan yang akan disantap oleh Vince. Setelah selesai menyediakan hidangan utama untuk Vince lalu menuangkan teh hangat ke dalam cangkir untuk Vince.
“Terima kasih Clea.” Kata Vince semabil menyantap makan malamnya. Ambil mengiris daging steak dengan pisau makannya, saat itu Vince melihat wajah Clea terlihat murung.
“Kok.. diam saja? Ayo, kau juga makan bersamaku”

“Ah… iya…” Clea sedikit terkejut dengan ajakan Vince, diapun segera duduk dan mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Sambil menyantap makanannya, Vince lalu bertanya pada Clea. “Kalau tidak salah, besok kau akan mengunjungi teman kamu kan?”

“Huh?” Clea terdiam saat mendengar pertanyaan dari Vince. Saat itu dia baru ingat kalau sebelumnya dia pernah minta izin pada Vince agar selama setengah hari diizinkan bertemu dengan temannya yang bekerja menjadi pengelola panti asuhan di kota Den Vort. Sebenarnya Vince sudah memberikannya izin, namun saat ini Clea jadi ragu karena jika melihat kondisi Vince saat ini, Clea jadi tidak tega bila harus meninggalkannya.
“Tapi…. bagaimana dengan tuan Vince sendiri??”

“Aku…? memangnya kenapa dengan aku? Aku tentu saja akan ikut menemani kamu pergi ke sana.” Jawab Vince dengan santainya.

“Eh…??!! tuan akan ikut denganku?? Tapi… kondisi tuan…..” garpu yang dipegang oleh Clea terjatuh ke piring.

“Kau bilang, aku baik-baik saja selama aku tidak terlalu capek kan??”

“I… iya.. benar tuan…” Clea merasa sangat bersalah karena telah membohongi Vince mengenai kondisi kesehatannya.
“A.. aku rasa tuan bisa ikut bersamaku besok…”

“Baguslah kalau begitu….” Vince terlihat sudah menyelesaikan makan malamnya segera bangkit dari kursi.
“Kalau begitu sebaiknya aku istirahat lebih awal, supaya besok aku lebih sehat dan bisa bersenang-senang” Vince berjalan menjauhi Clea dan bergerak menuju tangga, saat itu Vince berbalik melihat ke arah Clea.
“Oh ya… terima kasih sudah menemaniku makan malam.” Vince tersenyum sembari berjalan menaiki tangga meninggalkan Clea yang masih belum menyelesaikan makan malamnya.
**********
Last Symphony of the Dragon Empty2010-05-05, 18:45
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
CHAPTER 10: Dream On

Vince tiba di kamarnya, saat itu matanya tertuju pada partitur yang diletakkan Clea di atas meja di samping tempat tidurnya.

“Hmph.. mimpi ya…..?” Vince berjalan mendekati meja tempat partitur itu diletakkan.
“Aneh, mimpi itu terasa begitu nyata bagiku…”
“Bagaimanapun juga mimpi tetaplah jadi semu saat aku tersadar dari tidurku…” Vince duduk di atas tempat tidurnya sambil memperhatikan lembar demi lembar partitur miliknya.

“Aku bisa menyelesaikan symphony ke dua ini dalam waktu singkat hanya karena mimpi itu….??” Vince menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Dia kemudian meletakkan partitur-partitur tersebut kembali di atas meja dan dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Sambil menatap langit langit kamarnya, Vince termenung
“Jika memang benar aku bisa melanjutkan symphonyku karena mimpiku itu…. aku harap aku bisa melihatnya lagi….. walaupun hanya sekali….”

Vince membuka matanya, bola matanya bergerak kekanan dan kekiri mencoba mengenali tempat dia berada saat ini. Rasanya dia baru sebentar memejamkan matanya namun saat dia membuka kembali matanya, entah kenapa pemandangan yang ada di sekitarnya berubah total. Setelah cukup lama terdiam dan mencoba mengenali tempat dia berada saat ini, dia akhirnya berkesimpulan bahwa saat ini dia kembali ke dalam rumah Leon.

“Ini…. rumah Leon kan? Berarti saat ini aku sedang bermimpi ya??”

Tiba-tiba Vince tampak terkejut dengan pikirannya sendiri.

“Tu.. tunggu dulu jika aku sedang bermimpi seharusnya aku tak pernah menyadari kalau aku ini sedang bermimpi… tapi kenapa…. kenapa aku bisa sepenuhnya sadar kalau saat ini aku sedang berada di alam mimpiku sendiri??… ini benar-benar tidak masuk akal.”

Vince merasa benar-benar bingung dengan apa yang ada di dalam jalan pikirannya saat ini. Apa yang dia lihat dan dia rasakan saat ini benar-benar serasa nyata, seakan-akan mimpi yang ada saat ini telah berubah menjadi sebuah dunia nyata bagi Vince.
Vince mencoba bangkit dari tempat tidurnya, saat itu dia menyadari kalau ada seorang lagi yang tengah tertidur sambil duduk di kursi samping tempat tidurnya.

“Arietta?” Vince bersuara lirih saat melihat dan mengenali pakaian yang dikenakan dan gaya rambut orang tersebut.

Arietta kemudian terbangun, mungkin karena suara Vince yang memanggil namanya.
“Oh.. Leon…? kau sudah bangun ya?” Arietta membuka mata sebelah kanannya sementara mata kirinya masih sedikit terpejam, tampaknya Arietta masih terlihat mengantuk, mungkin karena malam sebelumnya dia tidak tidur sama sekali.
“Syukurlah kau akhirnya siuman….” Arietta tersenyum kecil sambil mengucek kedua matanya dengan kedua tangannya agar ia dapat menghilangkan rasa kantuknya sekaligus agar dapat melihat lebih jelas lagi.

“Eh… kenapa kau ada di sini Arietta?” Vince melihat Arietta yang masih saja sibuk mengucek kedua matanya.

“Huh?… kau lupa ya Leon??” Arietta melihat Vince dengan wajah heran

“Lupa… apa maksudmu Arietta??” Vince merasa tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Arietta.

“Hm… apa kau tidak ingat kalau kau pingsan setelah berhasil mengaktifkan gerbang emas desa Mathasa ini? Bukannya baru kemarin kejadiannya.. masak kau sudah lupa??” Arietta semakin heran dengan ucapan Vince.

“Aku pingsan?…. pertempuran?… gerbang emas??” Vince terkejut saat mendengar ucapan Arietta. Pikiran Vince mulai berkecamuk tidak karuan…

“Jadi… mimpi ini masih berlanjut ya?? Aneh sekali…..”
“Ugh… tenang.. tenang… aku tahu ini mimpi yang sama hanya saja seperti film.. mimpi ini ada kelanjutannya…. aku tidak boleh terlihat panik atau terkejut nanti Arietta semakin merasa aneh saat melihat sikapku ini… hm… aku rasa sebaiknya sekarang aku coba ikuti saja kemana alur mimpi ini akan membawaku.”

Vince terlihat sudah bisa menguasai kebingungannya.
“Ah.. iya aku ingat sekarang… terakhir kali yang aku ingat, aku berusaha menolongmu… namun malah aku sendiri yang pingsan….haha” kata Vince sambil sedikit tertawa seolah-olah dia baru sadar apa yang terjadi kemarin.

“Tapi tampaknya aku harus berterima kasih kepadamu Leon… tanpa pertolonganmu.. mungkin aku tidak bisa menahan kekuatan Graet STAHL. Dan desa ini pasti akan dikuasai oleh STAHL dan terkorupsi oleh kegelapan… asal kamu tahu saja, kemarin itu adalah invasi terbesar Great STAHL sepanjang aku menetap di desa ini.” Arietta mengucapkan kata-kata itu sambil kedua tangannya memegang tangan Vince.
“Sekarang.. berkat diaktifkannya gerbang emas.. dsa dan pulau ini tidak perlu takut lagi dengan ancaman Great STAHL, karena Great STAHL tidak akan berani mendekati area ini… ”

Vince melihat tingkah Arietta dengan seksama. Saat itu Arietta menyadari bahwa tanpa sadar telah menggenggam erat tangan Vince, dengan segera dia melepaskan genggamannya.
“Terima kasih Leon.. aku tak tahu harus bagaimana lagi untuk mengekspresikan rasa terima kasih ini….” ucap Arietta sambil tersipu malu.

“um.. aku rasa aku tahu apa yang harus kamu lakukan untuk membalas pertolonganku… mungkin itu bisa dimulai dengan menceritakan padaku tentang apa yang terjadi di sini… dan kenapa kau memanggilku sebagai Hero of Light Serenade??” tanya Vince sambil sedikit tersenyum kecil.

Arietta terdiam untuk sesaat

“Baiklah akan aku ceritakan siapa kau sebenarnya dan mengapa kau aku panggil sebagai Hero of Light Serenade.”

Arietta sedikit menghela nafas sebelum memulai penjelasannya.

“Kau sebenarnya bukan dari dunia ini. Yang aku tahu.. saat kau tiba di sini kau sudah memiliki pedang Resonance of YUI.”
“Berdasarkan ceritamu.. sebelum kau amnesia tentunya…. kau sebenarnya berasal dari dunia yang bernama Astarhea dan di sana kau adalah pemimpin akademi Blue Ballad.”

“Akademi Blue Ballad??” kata Vince dengan suara lirih… saat itu dia merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya.

“Yup… itu saja sih yang aku tahu soal dunia kamu.. saat kau tiba di dunia ini.. kau bilang kau adalah utusan dari duniamu sebagai pewaris sah Hero of Light Serenade ke-VIII dan tugasmu sebagai Hero of Light Serenade adalah membantu mengembalikan Eternal Harmony yang ada di dunia ini.”
“Dan pedang resonance of YUI milikmu itulah yang menjadi bukti bahwa kau memang dang Hero of Light Serenade… bahkan petapa Girudho pun percaya kau lah sang Hero of Light Serenade generasi ke-VIII.” Muka Arietta terlihat serius sekali saat menjelaskan hal tersebut kepada Vince.

“Lalu… apa itu Hero of Light Serenade??” Vince masih penasaran dengan Hero of Light Serenade yang dimaksud oleh Arietta.

“Hero of light serenade… berdasarkan apa yang aku dengar dari petapa girudho… adalah seseorang yang berjuang di jalan cahaya. Setiap orang yang menjadi Hero of Light Serenade berkewajiban untuk membasmi bibit eternal darkness yang dapat merusak bioharmony.”
“Sang hero of light serenade menggunakan resonance of YUI sebagai senjata sekaligus pelindungnya. Dan juga sebagai media untuk menciptaka Eternal Harmony.”
“Eternal Hramony sendiri adalah masa-masa penuh keharmonisan antar makhluk penghuni dunia tersebut. Tidak ada perang dan teror dan semua itu bisa dicapai jika sang Hero mampu mengalahkan dan mensegel Seed of Drakness ke dalam Gran Serenade yang ada di dunia tersebut.”

Vince terlihat begitu serius memperhatikan penjelasan Arietta, namun ada satu hal lagi yang masih membuatnya penasaran.
“lalu bagaimana caranya aku bisa sampai ke duniamu ini??”

“Itu karena… akulah yang me-manggil-mu ke tempat ini, LEON”
“Kau…Arietta??”

“Yeah… aku seperti yang kau ketahui dapat berubah menjadi EspFranda. Itu adalah salah satu anugrah yang diwariskan oleh klanku sebagai penerus dari Fairy Fantasia dari dunia ini.”
“Fairy Fantasia adalah Dewi penjaga dari kekuatan suci yang bernama VOIDSTRIFE. Voidstrife bisa dibilang sebagai inti energi kehidupan yang menghidupi setiap dunia. Baik duniaku maupun duniamu, semua memiliki Void strife yang mengalir di dalam planet. Sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang Fairry Fantasia untuk melindungi kekuatan VoidStrife dari segala ancaman kegelapan dunia ini. Sebab, jika Void Strife dunia ini tercemar oleh kekuatan kegelapan maka secara otomatis dunia ini akan jatuh ke dalam kegelapan yang terdalam.”
“Apa yang terjadi kemarin dan mengapa kau bisa sampai ke dunia ini semuanya sesungguhnya akibat dari kesalahanku…..”

Vince terkejut dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Arietta. “Apa.. maksudmu Arietta??”

Arietta lagi-lagi terdiam saat mendengar pertanyaan Vince.

**********
Last Symphony of the Dragon Empty2010-05-08, 09:32
PostRe: Last Symphony of the Dragon
danny_warfield 
Advance
Advance
danny_warfield

Level 5
Posts : 561
Thanked : 2
Engine : RMVX Ace
Skill : Beginner
Type : Artist

Last Symphony of the Dragon Vide
Setelah beberapa lama terdiam tanpa kata, akhirnya Arietta kembali bercerita.

“Sebagai seorang Fairy Fantasia, aku… aku telah gagal melaksanakan tugasku. Karena kebodohanku, orang jahat seperti Great STAHL berhasil menguasai kekuatan Void Strife. Dengan kekuatannya itu pula dia berhasil menguasai dunia ini dan menjadikan seluruh dunia jatuh ke dalam cengkramannya. Dan efek samping dari itu semua, seiring dengan meluasnya wilayah kekuasaan Emperio Great STAHL, dunia ini terkorupsi oleh kegelapan.” Wajah Arietta memperlihatkan sebuah kspresi penyesalan yang begitu dalam, rasanya inilah pertama kalinya Vince melihat ekspresi wajah Arietta begitu galaunya.

“Atas nasehat dari petapa Giruho lah aku selanjutnya memanggilmu untuk membantuku merebut kemabali kendali atas Void Strife itu.”

“Aku dan dirimu secara perlahan mampu mengembalikan beberapa daerah yang pada awalnya terkorupsi oleh kegelapan dengan mengaktifkan gerbang emas yang ada di tempat-tempat tersebut.”

“Hanya saja, pihak Great STAHL juga tidak mau tinggal diam begitu saja. Dengan berbagai cara mereka berusaha menghentikan usaha kita dalam mengembalikan daerah daerah yang telah dikuasai Great STAHL. Hingga pada akhirnya, kau memutuskan untuk mengaktifkan Gran Serenade yang ada di Sky Vektor, istana terbang milik Great STAHL.”

“Dengan diaktifkannya Gran Serenade maka hal itu secara otomatis akan mengaktifkan seluruh gerbang emas yang ada di dunia ini dan itu juga akan membuat keuatan kegelapan yang dimiliki Great STAHL akan melemah dan pada akhirnya bisa kita kalahkan.”
“Dengan penjagaan yang luar biasa ketat, hampir tidak mungkin masuk ke Sky Vektor begitu saja. Karena itulah kau merencanakan taktik agar bisa masuk ke Sky Vektor dengan mudah. Kau akan berpura-pura menyerah sehingga kau dan aku bisa langsung masuk dan berhadapan dengan Great STAHL.”

“Taktik ini kita jalankan dan sesuai harapan.. kita bisa masuk dan berhadapan langsung dengan Great STAHL di chambernya.. tempat dimana Gran Serenade juga tersimpan. Hanya saja… Great STAHL memang sudah memprediksikan langkahmu ini.”
“Di sana kita bertempur habis-habisan.. hanya saja… lagi-lagi karena kebodohan dan kecerobohanku, kau jadi terluka parah saat berusaha melindungiku dari serangan licik penasihat Great STAHL yang bernama RAFKA MALICIO itu.”

“Dengan sisa kekuatanmu, kita berhasil melarikan diri dari Sky Vektor dan aku pun membawamu pergi jauh dari Sky Vektor hingga akhirnya aku tiba di Mathasa ini. Satu-satunya pulau yang belum tersentuh oleh kekuatan Great STAHL.”

“Dan di Mathasa inilah kau koma selama beberapa bulan dan saat kau sadar kau sudah tidak ingat lagi siapa dirimu. Dan di saat kau amnesia, seluruh kekuatanmu seakan juga turut menghilang, bahkan resonance of YUI tiba-tiba berubah menjadi cahaya dan terbang ke langit dan menghilang begitu saja.”

“dan sisanya.. seperti yang kau ketahui, aku membuat rumor dan menurunkan kabut gelap di malam hari agar para penduduk desa takut keluar desa. Dengan rumor tentang kabut misterius yang dapat membuat seseorang menghilang untuk selamanya. Semua itu aku lakukan untuk menjaga desa ini sekaligus mencegah orang orang desa keluar dari mathasa ini. Dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa pergi keluar masuk Mathasa namun itupun hanya bisa dilakukan pada siang hari.”

“Setiap malamnya aku selalu menghabisi para tentara Great STAHL yang berpatroli hingga di daerah sekitar pulau ini agar keberadaan tempat ini tidak sampai diketahui oleh STAHL.”

“Namun ternyata itu saja belum cukup, karena lambat laun STAHL mengetahui persembunyianku. Setiap malam STAHL mengirim pasukan-pasukannya untuk menyerbu dan menguasai daerah ini. Dan sudah hampir sebulan ini setiap malamnya aku selalu bertempur dan menghabisi para tentara itu. Aku rasa STAHL memang ingin melemahkanku terlebih dahulu agar dapat menguasai tempat ini dengan mudah.”

“Asal kau tahu saja, kemarin itu merupakan invasi terbesar yang pernah aku hadapi. Mungkin STAHL sudah bosan bermain-main dan ingin segera menyelesaikan masalah ini secepatnya. Karena itulah, aku merasa sangat senang sekali saat mengetahui bahwa kekuatanmu telah bangkit kembali di saat yang tepat.”

Arietta akhirnya menghela nafas panjang lalu sedikit menjulurkan lidahnya sambil tangan kirinya dikibas-kibaskan layaknya seperti sebuah kipas, sepertinya dia kecapekan karena sudah bercerita begitu panjangnya.

“Jadi begitu ya ceritanya…. mungkin aku masih belum ingat akan semua itu. Tapi jika aku mendengar ceritamu. Aku rasa sudah saatnya kita beraksi lagi melawan Great STAHL dan mengaktifkan Gran Serenade serta mengembalikan Void Strife ke dalam kendali klan Fairy Fantasia.Namun rasanya aku ingin menemui Girudho. Mungkin dia bisa memberikan kita petunjuk yang berguna bagi kita agar kita dapat lebih mudah menyusun strategi dalam melawan Great STAHL.” Vince menanggapi cerita panjang Arietta dengan perkataan yang penuh dengan nada optimisme.

“Girudho ya… terakhir kali aku bertemu dengannya di sebuah pulau di bagian barat laut pulau ini. Dia juga sama seperti kita. Dia bersembunyi dari STAHL dan para pasukannya.” Jawab Arietta menanggapi perkataan dari Vince.

Vince lalu turun dari tempat tidurnya lalu menggerakkan badannya untuk melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku. Setelah merasa sedikit bugar, Vince menoleh ke arah Arietta.
“Kalau begitu.. tunggu apa lagi? Ayo kita pergi ke tempatnya sekarang.”

Arietta bangkit dari tempat dia duduk dan memandang wajah Vince.
“Kalau begitu, kau bersiap-siap saja dulu dan membawa perbekalan untuk perjalanan nanti, lalu jika sudah siap dengan perbekalanmu, temui aku di luar hutan desa ini. Di sana ada sebuah pelabuhan kecil tempat biasanya para pedagang seperti kita berdagang ke pulau lain.”

“baiklah kalau begitu.. sampai nanti Leon.”
Arietta kemudian berjalan meninggalkan Vince dan pergi ke luar.

Sepeninggal Arietta, Vince melihat sekeliling kamarnya.
“Hmph… aku tidak tahu apakah aku perlu menyiapkan perbekalan atau tidak. Aku sadar betul kalau saat ini aku sedang dalam dunia mimpi, seharusnya aku juga bisa membuat mimpiku berjalan seperti keinginanku……. emm… misalnya saja, jika aku ingin saat ini aku memegang burger maka harusnya saat ini aku sudah memegang burger di tangan kiriku ini.” Vince mencoba memikirkan bentuk dan detil burger yang dia inginkan dan ia meletakkan pikirannya akan bentuk burger itu di atas tangan kirinya.

Vince terdiam sambil memperhatikan tangan kirinya. Dia berharap betul agar saat itu juga akan ada sebuah burger yang muncul tiba-tiba di tangan kirinya.

Vince terus terdiam dan terus berkonsentrasi dengan pikirannya dan membayangkan seandainya saja di tangan kirinya benar-benar memegang burger saat itu juga.

Setelah terdiam beberapa lama, akhirnya Vince menyerah juga.
“Lho… kenapa tidak bisa ya?” Vince merasa heran karena apa yang dia inginkan tak bisa berubah menjadi sesuatu yang nyata.
“Baiklah… aku rasa sepertinya ini bukan mimpi yang bisa aku kendalikan seenaknya saja dan sepertinya aku memang benar-benar harus mengikuti apapun yang terjadi dalam mimpi ini sampai mimpi ini berakhir.”

Vince kemudian segera menyiapkan perbekalannya dan dia segera pergi menyusul Arietta.

**********
Vince keluar dari rumahnya dan melangkahkan kakinya menuju gerbang desa Mathasa. Sepanjang perjalanan, Vince melihat para penduduk beraktifitas kembali seperti biasanya seakan-akan mereka tidak menyadari apa yang terjadi kemarin malam. Namun dari apa yang Vince dengar sepanjang perjalanannya menuju gerbang desa, ia dapat mengetahui bahwa saat itu para penduduk desa sedang ramai membicarakan tentang kabut malam yang biasanya menyelimuti desa mereka telah berakhir namun mereka tetap saja merasa tidak berani keluar dari pulau saat malam hari tiba karena bagaimanapun juga tetap berbahaya jika keluar dari pulau di malam hari, entah siapa yang menyebarkan rumor ini, mungkin saja arietta sengaja menyebarkan rumor baru ini sebagai pertanda ancaman Great STAHL terhadap pulau itu telah berakhir. Setelah Vince keluar dari desa Mathasa dan dia pun berjalan melewati jalan setapak yang melintasi area persawahan.
“Lho… bukankah kemarin itu terjadi pertempuran besar-besaran kan?.. tapi kok sepertinya area ini seperti tidak pernah terjadi pertempuran…??”

Vince merasa sangat heran dengan pemandangan yang ia lihat saat itu, dia yakin betul area persawahan yang menjadi area bertempur dia dan Arietta telah berubah dari lahan yang penuh dengan sawah sawah yang subur menjadi tanah tandus penuh dengan kawah kawah hasil ledakan. Namun yang kini dia lihat justru pemandangan yang sama seperti saat dia pertama kali tiba di desa mathasa ini.

“Huh… buat apa aku terlalu memikirkannya… seharusnya aku tidak perlu terkejut… ini khan cuma mimpi.” Vince meneruskan perjalanannya menuju hutan dan melewati jalan setapak yang ada di dalam hutan.

Tidak butuh waktu lama untuk melewati hutan itu karena hanya dalam setengah jam perjalanan dengan jalan kaki, Vince akhirnya tiba di luar hutan. Saat itu dari atas bukit tempat hutan itu berada, Vince dapat melihat sebuah pelabuhan kecil yang mana saat itu terlihat ada beberapa kapal nelayan sedang berlabuh di pelabuhan tersebut. Pelabuhan itu tidak terlalu besar karena hanya terdiri atas satu bangunan besar dan lajur-lajur dok kapal yang terdiri atas 5 jalur, mungkin panjang dok itu ada sekitar 10 meter panjangnya. Namun meskipun tidak terlalu besar, Vince dapat dengan mudah menemukan pelabuhan itu dari kejauhan.
“Hm… jadi… itu ya pelabuhan yang dimaksud oleh Arietta.”

**********
Vince tiba di pelabuhan itu dan segera mencari Arietta. Sayangnya setelah Vince berkali kali memanggil nama Arietta sambil memeriksa isi kapal satu per satu, dia masih belum juga menemukan Arietta.

“Hm… dimana ya Arietta. Katanya dia akan menungguku disini?”

Vince sempat melihat ke arah lautan lepas. Saat itu dia bisa melihat jelas bahwa nun jauh di horizon sana hanya terlihat awan gelap dan petir-petir yang menyambar bumi tanpa henti.

“HEY… LEON…AKU DI SINI !!!!!!” Vince mendengar suara Arietta dari arah belakangnya. Saat itu Vince langsung mencari sumber suara yang memanggil namanya itu. Ternyata Arietta berada di kapal nelayan yang berada tepat di belakang Vince.

“Arietta?? Jadi kamu ada di kapal ini dari tadi?? Padahal aku sudah mencarimu kemana-mana bahkan aku juga sudah berkali-kali memanggil namamu. Tapi sama sekali tidak ada jawaban darimu.” Seru Vince dari arah bawah kapal.

“Maaf… aku mungkin tidak dengar suaramu tadi, soalnya aku sedang memeriksa mesin kapal dan mengisi energipada mesin kapal.”jawab Arietta sambil tersenyum.

“Jadi ini kapal yang akan kita pakai?” tanya Vince sambil melihat-lihat bentuk kapal yang akan dinaikinya.

“Yup… dengan kapal inilah kita pergi ke tempat pertapa Girudho. Jadi kita sudah siap berangkat kan.. nah kalau begitu tolong lepas tali pengikat kapal ini.”

Vince lalu melepaskan tali yang mengikat antara kapal dan dok pelabuhan kemudian dia naik ke atas kapal. Saat di atas kapal ternyata Arietta juga memerintahkan Vince untuk sekalian menarik jangkar kapal itu dan meletakkannya di buritan sementara Arietta masuk ke ruang kendali kapal dan mulai mengoperasikan kapalnya.

Kapal bergerak meninggalkan pulau Mathasa dan saat itu Vince melihat ke arah pulau Mathasa itu dengan seksama. Dia terus melihat pulau itu hingga pulau itu hilang dari pandangannya.
Kini kapal itu bergerak perlahan menuju ke arah awan kegelapan itu.

**********
Last Symphony of the Dragon Empty
PostRe: Last Symphony of the Dragon
Sponsored content 




Last Symphony of the Dragon Vide
 

Last Symphony of the Dragon

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 

Similar topics

+
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RPGMakerID :: Creative Commons :: Game Design-