RPGMakerID
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas RPG Maker Indonesia
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  Login  
Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.

 

 [PLOT] Journey to Skynesia

Go down 
2 posters
PengirimMessage
Oscar
Senior
Senior
Oscar


Level 5
Posts : 830
Thanked : 13
Engine : RMVX
Skill : Beginner
Type : Writer

[PLOT] Journey to Skynesia Empty
PostSubyek: [PLOT] Journey to Skynesia   [PLOT] Journey to Skynesia Empty2015-02-06, 07:41

Journey to Skynesia

Prologue


Gadis Yang Tertidur dan Penjarah Raruntuhan
(Dormant Maiden and The Dungeon Raider)

Kau mungkin telah tertidur begitu lama, mungkin puluhan, ratusan, atau ribuan tahun, aku tak tau.
Yang aku tau kami harus melakukan ini. Membuatmu menghilang untuk sementara dari kejamnya dunia ini.


Kau adalah harapan, kau adalah kekuatan, kau adalah masa depan, tanpamu kami tidak akan bisa hidup.
Biarlah kami menghilang disini, supaya bisa melindungimu, sampai engkau kembali.


Saat kau bangkit, mungkin kami sudah lama pergi. Maafkan kami jika harus meninggalkanmu sendiri.
Masa depan tangan ini ada di tanganmu. Pasukan kegelapan akan hancur dengan kekuatanmu.


Jika kau telah terbangun di masa depan nanti, titipkan salam kami pada mereka.
Pada orang yang akan selalu di sampingmu, selalu mendukungmu, dan membantumu menempa sebuah negeri seperti keinginanmu.


Hiduplah,
Hiduplah Nella Shadowind, terjang angin duka lara yang akan menghampirimu. Jangan pernah menyerah, hiduplah demi kami. 


-Rave Windstorm.

Sinar mentari terbelah saat menerobos hutan pinus yang lebat itu. Sinarnya menyirami rumput-rumput hijau yang tumbuh tinggi di hutan sebelah utara Negeri Ciandira. Hutan yang dipenuhi dengan kenangan-kenangan bisu tentang kejayaan negeri masa lalu.

Sayup-sayup terdengar langkah kaki yang berjalan mendekat. Seorang lelaki berambut agak panjang berwarna kecoklatan dan berombak sedang melihat peta kertas berwarna coklat dengan gambar yang asal-asalan. Dia membaca peta itu sambil menggaruk kepalanya.

Dia mengerutkan keningnya sambil melihat sekeliling. Dia begitu yakin kalau peta yang dikutipnya dari manuskrip kuno itu benar, namun dia masih ragu karena kenyataan tidak sama seperti yang dipikirkannya. Dia maju beberapa langkah kedepan sampai ke pinggiran hutan di dekat sebuah tebing yang landai.

Ia melihat jauh ke depan di sebuah bukit yang dipenuhi pepohonan dan akar-akar yang menjalar. Setelah dia memperhatikannya sedikit lebih lama ia menyadari ternyata dibalik rimbunnya pepohonan dan akar-akar yang menjalar itu ada sebuah kuil yang hampir tak terlihat. Sepertinya usia telah membuat kuil itu bersembunyi dibalik rimbunnya tanaman.

Pria itu yakin kalau itu adalah kuil yang dimaksud manuskrip kuno yang pernah dibacanya. Sambil mengencangkan tas punggung coklat dan merapikan rompi merahnya ia memutuskan untuk memasuki kuil itu. Ia mengeluarkan lampu batang berwarna kehijauan yang dibelinya di kota Endorgard di negeri Ciandira. Lampu itu berbentuk seperti tabung dan berisi gas Alma yang bersinar.

Nama pria itu adalah Arden Landwalker, dia dikenal sebagai penjarah reruntuhan-reruntuhan kuno. Barang-barang antik yang didapat dari penjarahannya dijual di tukang kolektor dari seluruh negeri di Alumnea. Umurnya sekarang sekitar 25 tahun dan dia keluar dari rumah sejak umurnya masih 15 tahun. Berawal dari tukang bantu-bantu sana sini akhirnya dia memutuskan untuk berpetualang dan menjadi penjarah reruntuhan.

Cahaya lampu batang itu merayap meneleusuri dinding pengap reruntuhan itu saat Arden melangkah, membuat para serangga-serangga menyingkir. Karena udaranya yang pengap dan berdebu, sesekali Arden menutup hidungnya. Kakinya kadang menyenggol atau menginjak tulang-tulang yang berserakan di tempat itu sehingga membuatnya berpikir apa yang sebenarnya pernah terjadi di tempat ini.

Jebakan-jebakan telah terpasang di mana-mana, dengan pengalamannya selama tujuh tahun menjarah reruntuhan dia bisa mengenali karakteristik beberapa jebakan itu sehingga dia tau bagaimana harus menghindarinya. Tembok yang berjalan yang bisa membuat tubuhnya tergencet, lantai palsu yang bisa membuatnya terperosok ke lubang berduri, semua pernah dilaluinya dan rata-rata reruntuhan kuno di Alumnea memiliki mekanisme jebakan yang sama.

Ia juga sempat melawan ular raksasa bermata merah dan bersinar. Ular itu berusaha mematoknya dengan taring yang tajam namun kelincahan dan kelicikan Arden membuat ular itu menderita tertusuk-tusuk di lubang berduri.

Sambil menghela nafas ia melihat ular yang sekarat di luban berduri itu. Arden bilang pada binatang malang itu kalau dia itu hanyalah hama pengangu yang seharusnya mati saja.

Ia melanjutkan perjalanannya dah akhirnya sampai di sebuah ruangan yang diterangi kristal kebiruan yang begitu terang. Ruangan itu terlihat seperti aula, cahaya terang kristal itu menunjukkan kejayaan ruangan itu di masa lalu. Arden bisa merasakan kemegahan ruangan itu meski sekarang sudah terlihat usang. Ruangan itu seperti sebuah suaka untuk melindungi sesuatu yang penting, apakah itu pejabat tinggi atau artefak yang sangat mahal.

Saat Arden melangkah mendekati kristal itu warna tubuhnya tiba-tiba berubah. Warna tubuhnya yang tadinya kuning langsat kini berubah menjadi putih seperti kapur, iris matanya yang coklat kini berubah menjadi kuning dan pupilnya yang bulat kini berubah lonjong dan runcing seperti mata kucing. Rambutnya yang semula kecoklatan kini berubah menjadi kehitaman dan sedikit memanjang. Namun ia tampak tenang dan tidak begitu mempedulikan perubahan tubuhnya. Karena dia sudah tau sejak lama siapa dan mengapa dia berubah menjadi seperti itu jika mendekati kristal-kristal sejenis ini di setiap penjarahannya.

Namun ada sesuatu yang membuatnya terpana. Kristal itu berbeda dengan kristal-kristal biasanya. Kristal itu begitu besar dan di dalamnya ada seseorang yang sedang tertidur, seorang gadis.

Gadis itu melipat tangannya dan mendekap kedua lututnya yang merapat di dadanya. Di punggung gadis itu ada sepasang sayap yang sedang menguncup. Dia seperti sedang dibekukan di dalam kristal itu.

Dengan perasaan ragu dan kagum Arden menyentuh kristal besar itu. Tiba-tiba angin bercahaya keluar dari tangannya, angin yang diikuti cahaya kebiruan itu semakin besar dan membungkus kristal itu. Karena merasa sedikit ketakutan Arden mundur beberapa langkah kebelakang, memperhatikan bagaimana angin bercahaya itu memakan kristal itu.

Setelah angin itu mengecil dan benar-benar menghilang gadis yang ada di dalamnya pun jatuh terduduk di lantai. Gadis itu memakai baju keunguan ketat dan celana panjang ketat berwarna putih. Sebuah baju yang sama sekali belum pernah ada di seluruh plosok benua Alumnea. Gadis berdiri dan melihat sekeliling. Wajahnya tampak terkejut, ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia juga merasa aneh saat melihat pria berambut coklat berbaju lengan panjang putih berompi merah yang ada di depannya, ya Arden kembali normal saat kristal itu hilang.

Dengan bahasa yang tidak dipahami oleh Arden ia bertanya dimana dia sekarang dengan nada panik dan ketakutan. Arden hanya bisa terdiam tanpa membalas kata apa-apa. Akhirnya Arden memutuskan untuk memberikan sebuah batu tablet yang bertuliskan aksara-aksara kuno yang dia sebut sebagai Skyglyph.

Gadis itu akhirnya membaca tulisan yang ada di tablet itu. Dia menangis keras saat selesai membacanya, dia menyebutkan nama-nama seperti Ernest, Martha, dan yang paling sering diulang adalah Rave.

Mendengar nama itu Arden menjadi begitu yakin kalau yang ditemukannya adalah Nella Shadowind, seorang Putri Raja kerajaan Alumnea kuno yang disembunyikan di seuatu tempat agar suatu hari bisa kembali dan menghancurkan ras Dragonire. Ras yang sudah dibasmi oleh umat manusia sekitar seribu tahun yang lalu.

Tangisan gadis bersayap itu menggema di seluruh ruangan, patung, tembok, dan ornamen disana hanya terdiam seolah mengerti bagaimana kesedihan gadis malang itu. Penderitaan saat dia berada di tempat asing, saat semua yang dikenal, semua yang disayanginya, semua yang ditinggalinya telah menghilang. Satu-satunya yang tidak mengerti kesedihan itu hanyalah pria yang berdiri di depannya, yang ada di kepala otak pria itu hanyalah berapa uang yang ia dapat jika dia menyerahkannya pada para kolektor atau orang-orang yang gila sejarah, atau mungkin dia bisa mendapatkan lebih jika dia bisa menjualnya di tukang sirkus atau para pedagang budak.
Kembali Ke Atas Go down
Savoxit
Si Rambut Perak
Savoxit


Level 5
Posts : 468
Thanked : 10
Engine : RMVX
Skill : Intermediate
Type : Artist

Trophies
Awards:
[PLOT] Journey to Skynesia Empty
PostSubyek: Re: [PLOT] Journey to Skynesia   [PLOT] Journey to Skynesia Empty2015-02-06, 14:03

Hasyem, ane kira udah muncul demonya..:v
tapi paing gk nih ojek mulai jalan lagi (jitak pala @theo)
Kembali Ke Atas Go down
http://www.savoxit.blogspot.com
 
[PLOT] Journey to Skynesia
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RPGMakerID :: Community Central :: Role Playing-
Navigasi: