RPGMakerID
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Komunitas RPG Maker Indonesia
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  Login  
Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.

 

 [WebNovel]Grand Tour Arc

Go down 
PengirimMessage
tukang_es
Dalangnya RMID
tukang_es


Kosong
Posts : 321
Thanked : 14
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

Trophies
Awards:
[WebNovel]Grand Tour Arc Empty
PostSubyek: [WebNovel]Grand Tour Arc   [WebNovel]Grand Tour Arc Empty2015-01-29, 07:29

Menu
Title :
Grand Tour of Arc
Genre :
Slice of Life,Fantasy,Action,Adventure

Synopsis:
Seorang Hero setelah mengabdi selama ribuan tahun kepada para dewa diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang selalu ia inginkan,untuk menjadi seorang petualang.

Chapter :
Prologue
Chapter I
Update :
-
suka-suka :v /


Terakhir diubah oleh tukang_es tanggal 2015-06-18, 13:48, total 3 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
tukang_es
Dalangnya RMID
tukang_es


Kosong
Posts : 321
Thanked : 14
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

Trophies
Awards:
[WebNovel]Grand Tour Arc Empty
PostSubyek: Re: [WebNovel]Grand Tour Arc   [WebNovel]Grand Tour Arc Empty2015-01-29, 08:53

prologue

Di suatu ruang yang gelap, terdapat 8 monolith yang mengelilingi altar dengan lantai penuh simbol-simbol aksara Rune.

"Shuuuuu!!"

Tiba-tiba sebuah pilar cahaya muncul di tengah-tengah altar. sesosok pria dengan rambut perak muncul dari dalam pilar cahaya tersebut.

"O para dewa-dewi, hamba datang memenuhi panggilan."

Pria tersebut lalu menunduk ke arah 8 monolith di depannya. Dari dalam monolith, muncul sosok-sosok dengan aura luar biasa. Terdapat 5 sosok wanita dan 3 sosok pria dengan berbagai wujud yang tidak biasa. Mereka adalah para dewa dunia ini.

"Bangunlah, wahai [Hero] !"

Salah satu sosok wanita maju. Rambutnya panjang berwarna kehijauan seperti akar pohon. Wajahnya cantik dan penuh kelembutan.
Melihat wanita tersebut, Pria itu pun segera kembali berdiri tegap.

"Apakah tugas hamba kali ini Ibunda dewi,[Ashera]?"

"..."

"Heh! Sudahlah Hero! Jangan sok sopan begitu. Aku jijik melihatnya !"

Hero pun tersenyum simpul. Matanya memandang ke arah salah satu dewa pria yang berdiri di samping.

“Dewa perang [Bahamuth], apa yang anda bicarakan? Sudah sepatutnya hamba bersikap sopan pada anda sekalian!”

“Heh! Bersikap sopan ya? Kau pasti berkata seperti itu karena kehadiran Ibunda dewi Ashera , benar begitu kan? Iya kan!?”

Tampak wajah Bahamuth mengeras dan matanya membara. Bahamuth adalah dewa perang yang dipuja bangsa Demon. Ia memiliki tempramen yang buruk dan gemar bertarung.

“Ara~Lama tak bertemu ya, Hero?”

Seorang wanita mendekat ke arah Hero. Tubuhnya yang indah dan menawan dapat membuat pria manapun terpesona. Dia adalah [Freyna], Dewi asmara dan kesuburan. Ia adalah dewi yang dipuja para Elf.

“Dewi Freyna, anda tampak cantik seperti biasanya.”

“Ara~ kau ini..”

“Hei jangan abaikan aku!”

Bahamuth berteriak-teriak. Freyna hanya menggelengkan kepala. Ia meletakkan tangan di keningnya.

“Ara, Memiliki saudara seperti dia itu memalukan. Kasar, tidak beradab..ah”

"Hamba mengerti.”

“Hoii!”

Bahamuth memprotes namun tidak ada yang memperhatikannya. Hero kembali tersenyum tipis. Ia sudah terbiasa dengan tingkah para dewa-dewa ini.

"Freyna, kau sendiri tidak lebih buruk.. kerjamu hanya bermain-main saja, apa kau pernah memperhatikan keadaan bangsa elf yang diserahkan padamu oleh ibunda?”

Seorang wanita lain mendekat ke arah Freyna. Dia adalah [Nereia], dewi lautan dan pelindung kaum Ogre. Berbeda dari Freyna yang berpenampilan menggoda, Nereia justru berpakaian sedikit tertutup. Terdapat selendang keperakan menyelimuti tubuhnya.

“Nereia, berbeda dengan bangsa Ogre liar yang kau pimpin, bangsa Elf cukup beradab dan pintar untuk mengatur diri mereka sendiri tanpa bantuanku. Jadi wajar saja kalau aku membiarkan mereka sesukanya..”

“Heh? Pintar ? apa kau tidak tahu bagaimana kondisi bangsa Elfmu sekarang, mereka terus bersembunyi di dalam hutan seperti pengecut.”

Selalu saja seperti ini, batin Hero dalam hati. Ia sudah terbiasa melihat pertengkaran antara kedua dewi tersebut.

“Kalian semua tolong tenanglah.”
Suara lembut Ashera menghentikan percakapan mereka semua. Ia lalu mendekati Hero.

“Hero, kami memanggilmu bukan untuk sebuah tugas melainkan sebuah permintaan.”

"Permintaan seperti apa itu, Ibunda Dewi?”

Bagi Hero, jika sudah berhubungan dengan Ibunda Dewi Ashera yang merupakan pemimpin para dewa berarti ada hal serius.

“Hero, kau sudah mengabdi sebagai utusan kami untuk menjaga keseimbangan dunia selama beberapa millennia. Bagiku, Kau sudah seperti putraku sendiri.”

Ashera memegang pipi Hero. Sentuhan lembut tangan dan perkataan Ashera membuat Hero sedikit merasa tersipu.

“Bagi hamba, Ibunda Dewi juga sudah seperti ibu hamba sendiri.”

“Terima kasih, aku senang mendengarnya. Oleh karena itu, aku ingin kau menjadi bagian dari kami, para Dewa.”

Hero sedikit terkejut tapi ia mencoba tenang.

“Hamba tidak mengerti,Ibunda Dewi?”

“Hero, Aku memutuskan akan mengangkatmu sebagai Dewa. Dewa keberanian dan kebijaksanaan!”

“Heh! Sungguh beruntung kau, nak!”

“Hero memang pantas mendapatkannya,hmm..”

[Drumir] dan [Kimera], dua dewa pria lainnya menepuk bahu Hero. Drumir adalah dewa pertukangan sementara Kimera adalah dewa keadilan dan kematian. Mereka memiliki penampilan kurcaci dan manusia hewan.

“Heh! Sudah kutunggu-tunggu waktu untuk bertarung denganmu Hero..kita akan bertarung sebagai sesama dewa! ”

Bahamuth turut berkomentar sambil mengepalkan kedua tangannya.

“Hei-hei.. tunggu, ehmm.. lalu bagaimana dengan penduduk dunia ? apakah mereka tidak membutuhkan kehadiran seorang pahlawan?”

“Aku tahu perasaanmu. Kau sudah mengalami ratusan reinkarnasi untuk terus menjaga dunia dari kekacauan. Kau sudah bekerja keras untuk itu semua tapi kerja kerasmu kini sudah terbayar, penduduk dunia sudah mampu mengatasi masalah mereka sendiri.”

“Jadi ibunda dewi, keberadaan hamba sudah tidak dibutuhkan?”

“Ya bisa dibilang begitu..”

“Hero..”  

Satu suara lembut terdengar di telinga Hero. Suara itu berasal dari [Elyona], Dewi pengetahuan dan merupakan yang terpandai dari semua dewi.

“Aku tahu kau pasti khawatir, tapi tenanglah.. manusia di dunia sudah belajar banyak dari hal-hal yang kau lakukan selama ini. Sejak 100 tahun terakhir, tidak ada masalah yang membahayakan terjadi.”

Hero diam sejenak. Sebenarnya ia tidak keberatan menjadi dewa. Ia sudah cukup banyak pengalaman hidup di dunia. Ia juga sebenarnya cukup senang karena penduduk dunia yang ia jaga kini dapat melindungi dirinya sendiri.
Meski begitu, ada perasaan yang kurang di hatinya.

“Baiklah hamba terima, tapi hamba punya satu permintaan ibunda Dewi.”

“Katakanlah, putraku.” Ashera tersenyum lebar.

Hero sedikit merasa risih dengan panggilan tersebut.

“Umm..ketika hamba belum menjadi seorang Hero, hamba hanyalah seorang pemuda biasa dari bangsa manusia. Jauh dalam ingatan hamba, ada suatu keinginan dari kehidupan hamba tersebut yang belum terpenuhi.”

“Dan apakah itu?”

“Hamba ingin berpetualang dengan bebas.”
Semua yang berada di ruangan ikut terkejut dengan permintaan Hero.

“Ara~Berpetualang dengan bebas? Bukankah kau sudah melakukannya dalam tugas-tugas pahlawanmu?”

Freyna memiringkan kepala sambil menggumam pelan. ia memainkan rambut dengan jari-jarinya.

“Bukan perjalanan seperti itu ..”

“Yang hamba inginkan adalah berpergian ke berbagai tempat tanpa tujuan dan hanya mengikuti ke mana kaki melangkah.”

“Heh! Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudnya!”

“Tentu saja kau tidak mengerti, Bahamuth. Ini adalah hal yang hanya bisa dipahami oleh manusia, benar begitu bukan,Hero?”
Hero mengangguk membalas perkataan Elyona. Mungkin karena Elyona adalah dewi yang dipuja para manusia jadi wajar jika dia sedikit paham.

“Baiklah, akan aku penuhi permintaanmu. [Norns], lakukanlah ritual pengiriman jiwa.”

Dewi terakhir muncul. Berbeda dari yang lain, Norns tidak banyak berbicara dan lebih banyak diam memperhatikan. Sebagai Dewi takdir dan waktu, Norns memiliki kemampuan untuk memanggil dan mengirim jiwa pahlawan yang diinginkan oleh para dewa.

“Hero putraku, Aku akan membuatmu terlahir kembali ke dunia. Jangan khawatir, kau tidak akan memulai dari siklus sebagai bayi seperti sebelumnya. Kau akan menjadi kembali ke wujud remaja. Sama seperti saat kau pertama menjadi seorang Hero.”

“Jika diperbolehkan, berikan hamba wujud yang tidak terlalu mencolok baik dari penampilan maupun kemampuan. Hamba ingin hidup yang biasa-biasa saja.”

“Aku mengerti tapi ingatlah, jika kau mati kau tidak dapat kembali ke dunia. Kau akan langsung menjadi dewa. ”

“Hamba mengerti.”

“Kalau begitu, pergilah putraku! Jalani kehidupan yang kau inginkan !”

“Shuuuuuu!!”

Pilar cahaya kembali muncul menyelimuti tubuh Hero. Tubuhnya perlahan menghilang seiring cahaya yang semakin menipis.
Ruangan sejenak menjadi sunyi. Elyona menyadari ada hal yang tidak beres berjalan mendekati Ashera.

“Umm..ibunda..”

“Ada apa putriku?”

“Sepertinya ibunda lupa menghapus ingatan dan keahlian yang dia miliki.”

“Eh? Tapi aku sudah mereset semua kemampuannya. Aku rasa tidak masalah.”

“Ehm! Apakah ibunda lupa jika dia memiliki RATUSAN keahlian yang ia pelajari selama dari berbagai reinkarnasinya?”

“Ah, itu..”

Ashere menunduk murung. Auranya terlihat menghitam.

“. . .”

“Bagaimana ini putriku?”

“Yang jelas, tidak mungkin kita memanggil jiwanya kembali.”

“Ara~ sudahlah kita biarkan saja, sepertinya ini menarik.”

“Seperti biasa,Freyna. Sifatmu selalu buruk..”

“Muu~..Nereia, kau ini terlalu berlebihan.”

“Tapi kau benar.. ini cukup menarik, mari kita lihat saja kelanjutannya.hum.”

Para dewa kemudian menghilang satu per satu kembali ke dalam monolith masing-masing.


Terakhir diubah oleh tukang_es tanggal 2015-06-19, 13:09, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
tukang_es
Dalangnya RMID
tukang_es


Kosong
Posts : 321
Thanked : 14
Engine : Multi-Engine User
Skill : Beginner
Type : Developer

Trophies
Awards:
[WebNovel]Grand Tour Arc Empty
PostSubyek: Re: [WebNovel]Grand Tour Arc   [WebNovel]Grand Tour Arc Empty2015-06-18, 13:46

chapter I




“Ah,silau sekali.”
Seorang pemuda berjalan menyusuri padang rumput yang luas. Ada sekelompok hewan seperti kerbau yang tengah asyik merumput. Mereka terlihat sama sekali tidak terganggu oleh keberadaan pemuda tersebut.
“Ah, kenapa para dewa tidak menurunkanku di tempat yang dekat dengan pemukiman, bukan jauh seperti ini.”
Ia tampak menggerutu kesal sambil melipat kedua tangan di dadanya. Sudah 1 jam ia berjalan namun sedikit pun tidak ada tanda-tanda adanya sebuah pemukiman baik desa atau kota. Hanya paduan warna hijau dan biru yang bertemu di cakrawala sebatas jauh pandangan.
Pemuda itu menyerah dan akhirnya terduduk lemas.

“Sebenarnya ini dimana ya? Aku berharap memiliki sebuah petunjuk mengenai daerah ini. Apapun boleh..”

“Tapi.. sebelum itu aku ingin memeriksa kemampuanku milikku terlebih dahulu.”
“<<Status>>”
Sebuah panel persegi berwarna biru transparan muncul di hadapannya. Ukurannya hanya sekitar 30 cm x 25 cm. di dalam panel tertulis berbagai informasi.
STATUS
Name
Arc
Age
17
Gender
Male
Level
1
Job
Unemployment
Life
100
Magic
50
Strength
10
Vitality
10
Intelligence
10
Wisdom
10
Agility
10
Luck
10
Charisma
10
 
“Arc, tampaknya itu namaku sekarang ah.. sebenarnya itu namaku yang sebenarnya sih.”
“Jika melihat semua angka-angka ini, para dewa  sudah mengabulkan keinginanku agar  menjadi manusia dengan kemampuan normal.”
Arc tersenyum puas sambil terus memeriksa statusnya dengan menggerakan jari-jarinya pada panel. Di dunia ini, setiap makhluk memiliki data statistik yang dapat dibuka dengan mantra <<Status>>, data tersebut diciptakan oleh para dewa agar setiap makhluk dapat meniliai kemampuan dirinya dan menghindari bahaya yang mengancam. Tidak hanya tiap makhluk, beberapa benda juga memiliki statistik tersendiri supaya orang dapat memahami benda mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Baiklah mari kita cek <<Skill>> yang kumiliki.”
Mata Arc terbelak kaget. Mulutnya meringis tajam.
“Iii..ini.. ini tidak masuk akal!”
SKILLS
MAGIC MASTERY
LV. MAX
KI ENERGY
LV.MAX
WEAPON MASTERY
LV.MAX
QUICK LEVEL GROWTH
LV.MAX
CRAFTING
LV.MAX
ALCHEMY
LV.MAX
ALL RESISTANCE
LV.MAX
SUPERSENSES
LV.MAX
SUMMONING
LV.MAX
QUICK SPELL
LV.MAX
MANA REGEN
LV.MAX
EXTRA STAMINA
LV.MAX
MARTIAL ART
LV.MAX
DIPLOMACY
LV.MAX
MUSICAL INSTRUMENT
LV.MAX
 
Arc berhenti memeriksa semua <<Skill>> yang dia miliki. Ia sudah bisa menebak kenapa hal tersebut bisa terjadi.
“Tampaknya para Dewa lupa untuk menghapus keahlian yang sudah aku kuasai selama kehidupanku yang sebelumnya. *sigh*.”
“Pantas saja aku tidak merasa lelah berjalan sejak tadi dan tubuhku terasa sangat ringan, mengingatkanku saat aku bereinkarnasi sebagai <beastmen>.”
Arc membayangkan wujud beastmennya saat itu, seorang manusia serigala dengan bulu hitam legam dan bertubuh tinggi besar.  Seekor Kobold.
Sebagai Kobold, ia dapat berlari 7 hari 7 malam tanpa merasakan kecapekan. Tentu saja hal itu berkat latihan yang keras yang telah ia lakukan sebelumnya sehingga keahlian yang disebut <<Extra Stamina>> mencapai level maksimal.
“Ugh, aku tidak ingat berapa banyak keahlian yang aku kuasai di kehidupan lamaku.”
Arc menonaktifkan panel status miliknya. Ia tidak ingin berlama-lama lagi di tempat ini.
“Tapi karena sudah terlanjur, mungkin aku harus menggunakan salah satunya. Hmm.. jika begitu <<Summon : Sylph>> !”
“Wusshh!”
Hembusan angin berkumpul membentuk sosok peri dengan sayap kecil yang transparan.

“Hay..hay! Hou.. Slyph disini!”
Sylph memasang pose genit sambil mengedipkan matanya.
“Tidak berubah ya tetap bertingkah aneh.”
“Hei! Tidak sopan ! lagipula kau ini siapa ? berani sekali memanggilku!”
“Ini aku.. Reus, apa kau tidak ingat?”
Reus adalah nama Arc saat ia bereinkarnasi menjadi seorang Elf. Ia berhasil melakukan kontrak kesetiaan dengan para elemental dan menjadi pahlawan yang mengalahkan invasi demon pada era tersebut. Bagi bangsa Elf, Reus adalah nama yang suci.
“Re-re-reus? Kau gila ya! Reus adalah pahlawan Elf! Kau ini kan hanya seorang manusia biasa, dasar bodoh..”
“Lagi pula apa buktinya kalau kau ini Reus? Heh!”
“Hmm.. kalau tidak salah Slyph pernah mengucapkan hal buruk terhadap elemental lain saat bermalam di gunung api Kavan.. Sylph bilang kalau Salamander itu bodoh, Undine itu sok pintar dan Gnome itu- “
“waa bagaimana kau tahu itu? Aku hanya bilang itu pada Reus! Ja-jadi kau benar Reus?”
Arc menganggukkan kepala. Sylph langsung menubrukkan tubuhnya ke kepala Arc. Matanya terlihat berair.
“Waaa ! sudah lama sekali!! Aku merindukanmu,Reus!”
“Ya bagaimana lagi, aku kan meninggal setelah pertarungan terakhir dengan Demon King Rubos.”
“*sob*Tapi aku senang kau hidup kembali tapi kenapa baru sekarang ? dan kenapa menjadi manusia ?”
“Banyak hal terjadi, terlalu banyak jika harus kuceritakan.. oh ya aku ingin kau meminta bantuanmu, Sylph!”
“Tentu saja! Demi Reus, aku akan berbuat segalanya ~ !”
“Ahh, Aku hanya ingin kau memeriksa dimanakah tempat ini? Aku sudah berjalan lama tapi masih belum mengerti aku berada dimana. Bisakah kau terbang dan memastikannya?”
“Baiklaah. tapi kenapa kau tidak menggunakan sihir <<Wind>>? Bukankah itu hal yang mudah~ ?”
“Tubuhku yang sekarang tidak memiliki sihir yang cukup, memanggilmu saja sudah menghabiskan <<Magic>> yang kumiliki.”
“Oh begitu, yahh dibandingkan Elf, Manusia itu memang lebih lemah sih~.”
Sylph dengan cepat melesat ke angkasa dan melihat sekeliling.
“Ah..di arah barat laut ada sebuah kota! Umm tampaknya kota manusia”
“Hmm..berarti ini di benua Archena, kira-kira berapa jauh kota itu?”
“Sekitar 3-5 jam perjalanan.”
“Hmm..jadi aku bisa tiba  pada sore hari..”. “Baiklah Sylph, kau boleh kembali ke duniamu.”
“Eehhh!? Tapi aku ingin lebih lama disini, orang-orang sekarang sudah jarang berinteraksi dengan para elemental, bahkan para Elf.”
“Jangan khawatir, nanti aku akan memanggilmu lagi jika butuh bantuan.”
“Benarkah ? Baiiik aku akan pergi, ah sebelum itu..”
“<<Wind Magic : Airwalk>>!”
<<Airwalk>> berguna bagi para pejalan kaki karena mereka memperoleh kekuatan udara untuk melangkah lebih jauh dan lebih cepat. Sihir ini semakin efektif jika pemantranya adalah penyihir yang kuat. Bisa dibayangkan bagaimana efeknya jika yang memantrai adalah langsung berasal dari elemental of Air,Sylph.
“Terima kasih,Sylph.”
“Tidak perlu, anggap saja itu hadiah dari pertemuan kembali kita~.”
“Syuuu!”
Sylph lalu menghilang ke dalam hembusan udara.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





[WebNovel]Grand Tour Arc Empty
PostSubyek: Re: [WebNovel]Grand Tour Arc   [WebNovel]Grand Tour Arc Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
[WebNovel]Grand Tour Arc
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Grand Adventure Of Sin Force
» [Grand Concept] RMID-verse
» Grand Core Development Team

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RPGMakerID :: Community Central :: Role Playing-
Navigasi: