[Deep Ask] tolong ditanggapi dengan pikiran santai...

Siapa sih yang mencetuskan slogan/ide/gagasan/peribahasa semacam
-"Cinta sejati itu tidak harus memiliki", apa enaknya tidak saling memiliki?
-"Cinta itu adalah ketika bisa merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan orang yang dicintainya", kenapa gak bilang aja kalo lu gak cinta ama gw???
- dan semacamnya, semcamnya

Kayaknya seru yah? tambahan lagi deh. 
- Kalau kata2 begini, "Aku gak pantas buat kamu, mending kamu cari yang lain aja". Menurut pendapat kamu sekalian, apa reaksi yang pantas untuk ini?
NB: Nanti akan saya update jika ada pertanyaan baru tentang slogan2 cinta yang aneh menurut saya

Ga tau siapa yang buat slogannya..
-"Cinta sejati itu tidak harus memiliki", apa enaknya tidak saling memiliki?
Emm, apa ya? ga tau..
Mungkin karena ini: "Cinta itu.. penderitaannya tiada akhir"  by: pat kai(kera sakti)
hehe.. maaf kalo ga nyambung.. Ikut nyimak ah, sambil meninggalkan jejak.

Entah siapa yang buat slogan yang gw juga gk paham   .
Btw, gw bakal jawab yg kedua .

Sokita wrote:

-"Cinta itu adalah ketika bisa merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan orang yang dicintainya", kenapa gak bilang aja kalo lu gak cinta ama gw???

Yang satu ini bersivat universal, misal u nanti punya anak yang u benar2 sayangi. Trus anak u itu nemu orang lain yang disukai(pasangan) dan akhirnya nikah . Mau gk mau, u harus rela ngelepasin anak u(entah tinggal jauh dsb) buat tinggal ama pasangannya. Tapi, u tetap cinta ama anak u iya kan?

Well, menurut gw gitu sih .

Ibarat maenan ama kucing gan. Kalo lu sayang kucing, kasi makan tuh, bebasin maunya apa dia. Bukannya malah dikurung buat KEPUASAN PRIBADI lu dan lu liatin setiap hari. Gw yakin si kucing bukannya respect ama lu tapi malah benci.

Slogan soal "ngga harus memiliki" itu berasal dari pihak kedua. Intinya ngehormati decision choice dari si doi. Kalo si doi jadi lebih bahagia, ngga galau terus lantaran punya pasangan baru, kenapa ngga ikut senang? Kalo kamu masih memikirkan diri lu sendiri macem "Apa enaknya ngga saling memiliki" berarti lu-nya doang yg egois, ga pernah mikirin doi maunya gimana.

Ngomong2 soal legendari word called 'Cinta', bener kata Nanaya. Ngga harus soal beda gender. Antara ortu ama anak itu juga bisa disebut cinta

slogan cinta?? makanan macam apa itu?? << becanda kok
Cinta sejati itu tidak harus memiliki", apa enaknya tidak saling memiliki? << sbener.e enak-nya kita saling memiliki ya karna Tuhan udh ngasih kitab berpasang pasang
sorry gak nyambung
dan INGAT setiap pertanyaan perihal kenapa berpikirlah postif dan jawabannya adlh "karna itu takdir"

@Theo and Nanaya: hu uh, itu dia poin positifnya. Tapi, ketika tidak saling memiliki, semisal anak tidak punya rasa memiliki ibunya atau ayahnya, jadinya dia tidak peduli dengan mereka berdua, lalu sebaliknya, ketika orang tua merasa tidak memiliki anaknya, maka anaknya dibiarkan tanpa pengarahan dan bimbingan.
Tapi kenapa kalo dimasukkan ke hubungan antara lawan jenis atawa pasangan, jadinya bisa negatif mulu ya? apa karena penggunaannya yang salah? maksudnya penyalahgunaan gitu...

@Andi: takdir pun kadang bisa berubah, takdir itu ada dua, yang sifatnya pasti semisal air normalnya ngalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, ada juga takdir karena perbuatan, semisal situ minum racun, takdirnya bisa mati, stop kontak lampu dinyalain, takdirnya si lampu nyala.

Ini cuman kata2 yang diucapkan sama jones2 patah hati doank kok
Aslinya sih ya, cinta itu memiliki satu sama lain, memiliki hati, memiliki rasa peduli.

Ini pepatah cuman diucapin sama orang2 menyedihkan yang cinta e gak terbalaskan hanya untuk menghibur diri

Seperti di komik ini :

Quote :

Tapi kenapa kalo dimasukkan ke hubungan antara lawan jenis atawa pasangan, jadinya bisa negatif mulu ya? apa karena penggunaannya yang salah? maksudnya penyalahgunaan gitu...

Biasa lah, orang itu dari yg awalnya ga punya dan bukan miliknya pengen jadi miliknya.

Selama kamu masi memikirkan "kepemilikan" itu tanpa menghormati "kepemilikan" orang lain dengan kata lain, egois, jadilah hal negatif. Sakit karena keinginan ga tercapai itu mungkin ada. Cuman kalo terus2an sakit itu yang jadi tanda tanya. Makanya ada istilah "move on"

@Soki : iya tau, takdir mubram dan takdir muallaq

@kk Theo: okie dokie kakak. Mungkin memang penyalahgunaan ya jatohnya... thanks for the knowledge of love, sekali lagi saya belajar dari kk Theo selain scripting...

@kk kudit: bener juga yah, jadi biar gk jones apa yang harus kita katakan saat-saat seperti itu?

wah , jadi om theo itu slain ahli ruby ahli juga cinta

Sokita wrote:

bener juga yah, jadi biar gk jones apa yang harus kita katakan saat-saat seperti itu?

Menurut gw bukan apa yang harus kita katakan di saat seperti itu, tapi apa yang harus kita lakukan?
- Apa u mau menghibur diri dengan kata kata tersebut, meratapi nasib dan akhirnya menjadi jones?  
- Atau u mau "move on" dan mencari pasangan baru yang pantas u beri kasih sayang?   

Well, the decision is in your hand  

Sama kayak nanaya...
Harus dua belah pihak. kalo gak, itu cuman suka (pacar), ato sayang (anak).
Dan bukan nya cinta.

Mening menganut ajaran waifuism

Ikut menanggapi kakak..

Quote :

"Cinta sejati itu tidak harus memiliki", apa enaknya tidak saling memiliki?

Kalimat ini menurut saya hanyalah jalan terakhir dari seluruh jalan terakhir yang ada. Menurut saya, seharusnya memang cinta itu saling memiliki, tetapi seperti halnya cinta itu tidak bisa dipaksakan, terkadang cinta tidak dibalas sesuai yang kita inginkan, kan? (Kalau menurut saya ya, kalimat ini buat orang2 yang ditolak secara langsung ataupun tidak langsung).

Quote :

-"Cinta itu adalah ketika bisa merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan orang yang dicintainya", kenapa gak bilang aja kalo lu gak cinta ama gw???

Nah, kalimat ini masih ada hubungannya dengan kalimat pertama menurut saya. Ketika cinta itu tidak bisa memiliki, selanjutnya adalah apakah rela atau tidak untuk melepaskan orang yang tidak sejalan. Seperti kalimat kak sokita sendiri, dia nggak cinta, makanya keluarlah kalimat model begini. Tapi coba deh kak sokita pikir, kalau misalnya dibilangin "Aku nggak cinta sama kamu. Sori/maaf.", pasti jatuhnya sakit hati duluan kan? (Itu kebanyakan orang sih, saya nggak tau kakak iya apa ngga..).

Sekian. Nggak bermaksud menyinggung apapun, hanya menanggapi. Seandainya ada salah kata, mohon dimaafkan.  

Cinta tak harus saling memiliki-> Tapi Kalau aku kayaknya harus deh   ->(meskipun pada kenyataanya dia lebih memilih cowok lain itu hanya karena dia sudah punya ikatan sama Ibunya , aku hargai keputusannya, sakit (awalnya)pasti, tapi tidak boleh berlama-lama karena nanti akan ada perempuan beruntung yang jauh lebih pantas mendapat kasih dari aku)

Sokita wrote:

- Kalau kata2 begini, "Aku gak pantas buat kamu, mending kamu cari yang lain aja". Menurut pendapat kamu sekalian, apa reaksi yang pantas untuk ini?

Hanya mau meralat Kalimat diatas.
Yang benar adalah:
"Aku nggak pantas untuk kamu, lebih baik kamu cari perempuan lain yang lebih baik daripada aku... walaupun dia nggak mungkin lebih cantik dari aku ( )


Akhir kata:
It breaks your heart to see the one you love is happy
with someone else, but it's more painful to know that the one you love is
unhappy with you.

@kk_lignorice: hmm, begitu ya tanggapannya, bagus juga. Poin yang sangat bagus. Kalo ditanya ke saya sih, kata-kata memang bisa dipilih, tapi gak menyarukan seperti itu. Ketika keduanya sudah mengerti, kenapa gak dikatakan saja sejujurnya.

@Kuru: Saya suka kata2 di akhir posting kakak, benar, itu kata yang lebih bijak ketimbang kata-kata di nomer dua walau artinya sebunyi.

Sebenarnya yang saya tanyakan untuk yang ketiga itu poinnya: ada gak sih alasan si cewek/cowok yang bilang gitu ke orang yang dia suka? kebawa cerita2 di game atau anime nih, kan ada 2 tipe orang, satu yang hanya ingin dijauhi, lainnya adalah yang memang mencintai orang itu tapi karena sesuatu yang ada di dalam dirinya yang dia rasa gak pantas untuk orang yang dia cintai, akhirnya dia mengatakan itu kepada orang yang dicintainya.

itu ungkapan buat mempermudah proses 5 Stages of Loss and Grief

mulai dari Denial, Anger, Bargaining, Depression sampe Acceptance itu tahap2nya sulit banget
dan ungkapan2 yang ente tulis sebelumnya itu termasuk tahapan ketiga, Bargaining. nawar2 keadaan n kenyataan yang lagi dihadapin. Itu blom sampe ke tahap paling fatal, Depression.

Ungkapan2 itu wajar sih, selama masih di batas2 yang wajar juga. Kalo udah nawar yang enggak2 udah mulai rada2 juga ke psikologi orangnya sendiri
jadi selama orangnya ngeluarin ungkapan2 serupa, mending kasi arahan biar pas tahap selanjutnya ngga gitu fatal jadinya

selengkapnya tentang tahapan2 ini --> http://psychcentral.com/lib/the-5-stages-of-loss-and-grief/000617

kalo nanya apa alasannya cinta tak harus memiliki, itu lantaran takdir dan keadaan yang maksa. Lagian, cinta, kalo dipaksa hasilnya maksa juga keleuss

Cinta itu bukan cuma soal kepemilikan atawa kasih sayang. Cinta itu adalah pengorbanan
Pertanyaannya, apa ente udah siap ngorbanin sesuatu buat dapetin tu cinta?

sori, mestinya ane jawab ni trid pas senin tapi keburu goa tapabrata memanggil

@sokita : tlg panggil saya Lignorice aja.. saya nggak betah dipanggil kk.. (Bukan gender ane soalnya hehe). Memang kalau dipikir logisnya mending jujur aja, tetapi berapa orang yang bisa menghadapi kejujuran itu kalau kalimatnya nggak halus?  

@kk rich: wah kakak udah tahu juga tentang 5 tahapan itu ya? ternyata orang2 sini wawasannya lebih luas dari yang laen, pantes aja bisa buat game sebegitu menariknya. iya, sebenarnya ini thread saya buat untuk brainstorming kenapa seseorang mengeluarkan kata2 di atas, terus gimana cara yang baik ketika teman kita atau kita sendiri mengalami atau mengucapkan kata2 itu...

@cc_lignorice: hehehe, oke, cc. Tapi kalo di daerah sumatera kk itu bisa dipake buat cewek juga kan? Iya sih, dikit yang bisa menghadapi kejujuran jika kata2nya kasar, tapi ada berapa banyak orang yang gak ngerti dengan kata2 selevel kiasan gitu? anak ABG banyak yg make itu tapi gk bener2 ngerti itu tentang apa. Jadinya kadang ada yang masih maksain...

@sokita : Oh, kakak dr Sumatera kah? Saya dari Jawa, hehe. Nah, emang sih, keberadaan muka badak masih ada (Yang maksa2 itu), dan cinta itu emang membutakan, kadang nggak bisa ngeliat bahwa yang sana tuh mati2 nggak suka, tapi maksain. Ditolak pake kata2 "Aku nggak cocok buat kamu" masih maksa ngecocokin. Kalo ngomong "Aku ga suka kamu, sori." jadinya sakit ati. Menurut saya, liat manusianya sih. Kalau bisa dialusin ya dialusin. Kalo nggak, dia mau maksa sampe kemana sih? Kalo nggak ditanggepi ya si muka badak cuma bisa nunggu, maksa2 tapi nggak ada hasil.

@cc_lignorice: no, I'm from java too... hehe, tapi saya suka make berbagai kebiasaan bahasa di Indonesia. Enak juga kalo liat jalan pikiran dari lawan gender, jadi bisa lebih ngerti. Ternyata memang ada ya yang gak akan suka sampai kapan pun...

@sokita: Iya ada lah kak. Kadang bukan yg disukai benci, tp cuma nganggep teman. Dari awal yg disukai cuma liat yg naksir dia sebagai teman, nggak lebih. Kalau gitu mau gimana juga nggak akan suka kan? Kalo kakak aja tau2 dibilangin ditaksir temen kakak yg nggak kakak pernah anggep spesial, cm temen. Mau dia maksa gimana juga nggak bisa kan? Yah, manusia itu rumit lah. Heheh.

Lignorice wrote:

@sokita: Iya ada lah kak. Kadang bukan yg disukai benci, tp cuma nganggep teman. Dari awal yg disukai cuma liat yg naksir dia sebagai teman, nggak lebih. Kalau gitu mau gimana juga nggak akan suka kan? Kalo kakak aja tau2 dibilangin ditaksir temen kakak yg nggak kakak pernah anggep spesial, cm temen. Mau dia maksa gimana juga nggak bisa kan? Yah, manusia itu rumit lah. Heheh.

ya emang kek gitu sih kalo cinta. kalo dipaksa, hasilnya pun maksa
jadi, nikmati aja, enjoy the flow vroh

toh kalo jodoh pun ngga bakal kemana2
paling kalo ngga ngilang, ngumpet

@cc_lignorice: makasih udah ngasih pendapat dari pihak cewek. Ini membuktikan ternyata kasusnya link dan zelda itu memang realistis. Saya kira memang cuma ada di game doank. Karena, jujur aja, saya pernah ngalamin jadi keduanya. Pertama, saya punya teman dekat dan akhirnya saya suka, lalu saya nyatakan ke dia, akhirnya kami jadi teman dekat dengan sahabat saya. Kedua, saya yang "ditembak", tapi reaksi saya malah coba belajar menyukainya karena udah pengalaman dengan yang lama. Malah dianggap gk ada tantangannya sama tuh cewek, nyahahaha.

@kk_rich: yo'i, bro... let it flow.... until you got the right place to fall and grow....

@richter : Setuju, kalo dipaksa ya hasilnya maksa. Sama lah sama ulangan hehe.

@sokita : Sama2. Nggak ikut main Zelda sih, jadi nggak tau. Yang jelas, menyukai itu nggak bisa belajar kakak. Makanya kalo perjodohan kebanyakan ujung2nya bad ending (dan itu kayaknya nggak cuman di pilem2 aja)