Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.
|
|
| [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower | |
| |
2013-08-29, 16:25 | [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
tukang_es Dalangnya RMID
Posts : 321 Thanked : 14 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
Awards:
| First topic message reminder :Roleplay adalah permainan bermain peran. dalam permainan ini pemain ( member ) bermain sebagai karakter yang ditempatkan di suatu cerita dengan setting yang sama dengan pemain lainnya. permainan ini mengandalkan imajinasi dari pemainnya agar menciptakan suatu plot yang menarik untuk diikuti oleh orang lain. Tujuan- Spoiler:
- Mengembangkan kemampuan writing member rmid. - memungkinkan development sebuah game berdasarkan cerita-cerita yang ada. - membantu meramaikan forum yang kelewat sepi (?) oleh para senior - melatih imajinasi anggota dalam merangkai cerita. Rules- Spoiler:
- 1 Pemain hanya boleh memiliki 1 Karakter. Tetapi boleh menambah NPC - disarankan memakai First person of view/ sudut pandang pertama. - boleh menambahkan gambar untuk memperkuat cerita. - no Porn,DP,SARA,Alay writing
- maksimal 2 paragraf (Ga jadi) - no godlike character please. - yang tidak bermain dilarang posting. - pemain diperbolehkan moding karakter pemain lain tetapi dilarang membunuh,mengubah keadaan secara ekstrim. - 1 thread hanya terbatas jumlahnya. - awali post dengan nama tempat misal [ At City ] Background StorySetelah peristiwa di Grace Island, Explorasi ke seluruh negeri Eremidia terus dilakukan. hal ini untuk menemukan banyak peradaban kuno atau potensi yang bahaya mengancam. di balik terpaan dahsyat badai pasir di gurun selatan,terdapat Twilight Tower. konon,menara ini akan terbuka setiap senja tiba. legenda mengatakan sebuah permata raksasa menyimpan kekuatan sihir besar berada di puncaknya. permata tersebut dapat mengabulkan permintaan bagi siapapun yang menyentuhnya. banyak petualang yang datang beramai-ramai ke tempat tersebut, namun belum ada yang berhasil. banyak monster berkeliaran dan sangat kuat. jadi adakah yang berhasil menaklukan menara dan menyibak kebenaran di balik legenda tersebut ? Peta Village Settingtempat lokasi roleplay adalah sebuah desa kecil bernama Orsa Village, dekat satu-satunya oase pedalaman selatan gurun. tak jauh dari Orsa terdapat Twilight Tower. para prajurit kerajaan Eremidia berlalu lalang menjaga keamanan serta mengawasi segala hal di wilayah ini. Note : Ini desa kecil. Jadi harap jangan masukin bangunan2 mewah lol Players [Slot 8/10]- Shikami Valor Ashburn (Now as NPC) - Atla Leo Redfang - Theo Allen Arianne Stanford - Superkudit Ellie Brausse - Richter_h Muro Broschenko - Rnvis Daniel Utterson - NightRider Zeeva Atlimus - Lyonnesse (out)Yuuki (Now as NPC) - Oscar Hazel Howard - NachtEinhorn Eleanor - Ryuuhime Tierra Winhart
shikami (valor) (sekarang jadi NPC lol)F# out Zwad out Raptor (Jingen Yuusha) out Lyonnesse out
Story So Far : [Day 1]
7 orang pendatang tiba di Osha Village. kesemuanya berkeinginan untuk menaklukan twilight tower. di hari pertama, Arianne bermasalah dengan petualang lain bernama Bronx. ia ditolong oleh Leo, Ellie, Valor dan Jingen. setelah sempat berkelahi sebentar, mereka dihentikan oleh Sir Leon Lao,komando dari E.Guardian yang menyita senjata mereka. mereka berpisah. Arianne dan Valor pergi ke Muro's Workshop untuk membeli perlengkapan untuk kemudian pergi ke Tower. di sisi lain, Daniel dan Zeeva belum menentukan arah tujuan mereka. Selesai mencari perlengkapan, Arianne dan Val menuju ke Leon Fort untuk mendapatkan senjata mereka kembali. Dan diteruskan registrasi untuk masuk ke tower. Sementara itu, Leo dan Ellie datang ke Leon fort dengan tujuan yang sama. Namun dengan cara yang berbeda, mereka malah mengacaukan seisi benteng Leon dan membuat mereka harus menjalankan sebuah misi ke tower. Singkat cerita, gerombolan Antlion datang dan membuat palu besar Arianne terbawa ke sarang mereka. Arianne dan Val mencari palu itu dan berakhir terkepung. Val mengeluarkan sebuah jurus pamungkas. Namun dirinya tidak kuat menahan dan pingsan. Arianne diselamatkan oleh Ellie dengan tembakan brutal mad larrynya. Setelah cukup istirahat, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali. Disana mereka bertemu Leo, dan seorang pria bernama Zeeva. Ellie, Leo, Anne memutuskan untuk kembali ke desa. Sedangkan Zeeva tampaknya masih mempunyai urusan dengan seekor monster. Setibanya di desa, party Ellie menyewa inn di desa. Bertepatan dengan itu, seorang (yang mengaku) dokter bernama Hazel Howard datang ke desa ini. Dia melihat kawanan Ellie dan memutuskan untuk mengikutinya ke inn [Day 2]Pengumuman ditujukan kepada seluruh petualang yang berada di desa Orsa bahwa sebentar lagi akan ada serangan dari Antlion. Val, Leo, dan Arianne mengikuti registrasi tersebut. Sementara itu di sisi lain Ellie, Zeeva dan Hazel terjadi pertarungan. Hal ini dipicu ketika Zeeva mengganggu kegiatan Hazel. Pertarungan mereka berakhir dengan seimbang. Namun keadaan Ellie memburuk. Dan Hazel karena suatu hal membuat dirinya menjadi seorang perempuan dan menyamar dengan nama Siti Khadijah Berganti sudut pandang, Val, Leo dan Arianne menghabiskan waktu di kedai makanan dan mereka bertemu dengan Ellie. Untuk menghabiskan waktu, akhirnya mereka memutuskan untuk latihan di training ground dekat benteng outpost Leon. Sesampainya disana, mereka dilatih bersama komandan Leon. Mereka belajar banyak hal. Mereka berlatih dari siang sampai sore. Namun, tidak lama setelah itu, Lady Gretta, sekretaris pribadi komandan Leon mengatakan bahwa Antlion akan melakukan gerakannya lebih cepat. Leon berpamitan untuk mempersiapkan pasukannya. Sementara itu Ellie teringat akan ensiklopedi monster, dia kembali ke desa untuk mengambilnya. Arianne, Leo, dan Val hanya berencana menunggu kedatangan Antlion di training ground itu. Namun keadaan semakin mendesak sehingga mereka harus memutuskan untuk mundur sementara. Disisi lain, Hazel Howard / Siti Khadijah hendak menuju ke tower. Namun dia juga menemukan hal yang sama. Antlion itu menghadangnya. Hazel/Siti kembali ke desa dikejar oleh Antlion itu. Desa porak-poranda. Namun keadaan itu kemudian dapat di kendalikan oleh seorang kepala desa bernama Salman. Sementara itu di fort, Ellie dan kawan2nya merencanakan sesuatu untuk melawan seekor antlion yang disebut dengan Driller. Namun mereka kesusahan. Ellie hampir kehilangan nyawa dua kali. Membuat sedikit perselisihan di tim mereka. Tak lama setelah itu, komandan Leon datang membawa bantuan dan menghabiskan para Antlion itu [Day 3]Pagi hari, Leo memutuskan untuk pergi ke sarang Antlion jauh sebelum para pasukan Eremidia dan para sukarelawan bersiap-siap. Melihat kelakuan Leo yang sembrono, Ellie memutuskan untuk menyusulnya. Sementara di tempat lain, Arianne berangkat bersama prajurit komandan Leon. Sedikit lebih lambat dari Leo dan Ellie, akhirnya mereka berhasil mencapai liang para Antlion itu. Mereka akhirnya dipencar menjadi beberapa grup untuk menelusuri lorong-lorong yang dibuat oleh Antlion Dari sudut pandang Ellie. Ellie dan Leo tanpa sengaja jatuh ke tempat induk Antlion itu. Ellie tertangkap oleh induk antlion itu. Hampir saja ajal menjemputnya, Zeeva menolongnya dan membawanya ke tempat yang cukup aman. Tak lama setelah itu, Anne dan anggota party dari para sukarelawan itu sampai ditempat. Ellie sudah dalam keadaan tidak sadar. Namun dia berhasil ditangani dengan 'pengobatan pertama' oleh Zeeva. Dan akhirnya Ellie siuman Disudut pandang Hazel / Siti Khadijah, Valor dan Lady Gretta melihat segerombolan capung raksasa bergerak menuju kearah desa. Valor, dan Hazel berlari dan mencegah capung-capung itu di padang pasir. Terjadi pertempuran dahsyat. Valor hampir kehilangan nyawanya karena kelelahan. Namun mereka berhasil diselamatkan oleh Salman, si kepala desa. Valor dibawa ke tempat aman dan diberi perawatan khusus oleh Hazel Sementara itu di sarang Antlion terjadi pertempuran hebat. Kerja sama antara Arianne, Ellie, Leo, Firemage, Daniel, Eleanor, dan Fighter itu dapat membunuh ratu Antlion itu. Namun disamping itu, Ellie kembali mengeluarkan luka. Ellie dibawa kembali ke desa bersama para petualang lain dan tiga temannya, Anne, Valor dan Leo. Mereka disambut baik kedatangannya di desa Orsa karena telah berhasil mengalahkan ratu Antlion. Di tempat lain, Siti / Hazel berhadapan dengan tiga orang. Mereka termasuk anggota dari sukarelawan yang akan membantai ratu Antlion. Siti / Hazel diserang oleh seorang wanita yang dipanggil Silva. Hazel mengeluarkan ramuan secara acak dan menimbulan 'genderswap'. Hazel kembali ke kelamin asalnya sedangkan Silva berubah menjadi lelaki. Situasi tampak kacau. Sementara, Daniel Utterson memutuskan untuk tetap menetap di tower paska peperangan dengan ratu Antlion. Daniel tanpa sengaja ikut pertarungan bersama tiga orang itu dan memutuskan kembali kabur ke desa Disudut lain desa, Tierra Winhart, seorang dari keturunan ternama dari keluarga Winhart baru saja mencapai desa Orsa. Dia hendak membeli sebuah dagger perak di muro's workshop. Tapi karena uangnya tidak cukup, Tierra mendapatkan sebuah quest untuk mencari strip binatang dan sebongkah perak. Ellie telah dirawat bersama Anne dan Eleanor. Namun keadaan menjadi kacau saat seseorang bernama William mengaku adalah seorang kakak dari Ellie. Ellie menyembunyikan identitasnya sebagai treasure hunter dibantu oleh kedua temannya. Namun, pada akhirnya Ellie tetap mengaku hal yang sebenarnya. ... ntar diterusin editnya Enjoy !
Terakhir diubah oleh tukang_sapu tanggal 2013-08-30, 09:54, total 12 kali diubah |
| | |
2013-09-07, 22:41 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
LightNightKnight Topeng Buaya
Posts : 799
| [Underground Level ???]"Jangan panik! Berpencar membuat kalian menjadi target yang mudah bagi mahkluk ini!" "Tak perlu...."Aku mengambil 1 ramuan khusus berwarna merah kehitaman."Yups~!"Dan kulemparkan kearah dinding api yang kian menipis.*BWOOOOOOOOOSH!!!"Tuh, tambah tebel~"Ucapku sambil melihat kobaran dinding api yang menjadi lebih besar daripada sebelumnya.[Still here] |
| | | 2013-09-07, 22:51 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen Lair] [07.20 AM]Fokusku kupaksakan, pengendalian terhadap panca indera memang salah satu keahlian wajib bagi kami, treasure hunter. Tapi apa yang kualami ini benar-benar hal yang berbeda. Entah bagaimana aku menjelaskannya, aku mendengar suara seperti gema, membuatnya terkesan lebih pikuk dari seharusnya. Aku seperti melihat ke dua tempat berbeda dalam waktu yang sama, tidak lebih tepatnya, jangkauan pandangku lebih luas dari biasanya. Apa yang terjadi ini. Masih terhuyung, tanganku menopang tubuh sempoyongan ini di dinding, masih berusaha memaksakan fokus. Perlahan suara menjadi semakin jelas, penglihatan menjadi semakin terpusat. Ini dia!! Aku berlari kearah ruangan besar tersebut, melewati beberapa orang yang masih bertarung dengan tentakel-tentakel itu, ledakan dan api. Beberapa kali tentakel itu berusaha menyerangku dari posisi yang seharusnya merupakan titik buta bagiku, namun entah bagaimana aku bisa tahu kalau sesuatu itu akan datang, membuatku mengambil tindakan menghindar ke arah yang seharusnya. Akupun tak tahu mengapa. Tapi... Aku mengambil dual D.Eagle yang tergeletak di depan tubuh sang ratu. Ya.. Seran telah memberitahuku semuanya. Monster ini, adalah Seran itu sendiri, pikirannya sudah mati, tubuhnya pun hanya mengikuti insting untuk melahap segalanya, berkembang biak dan melahap membiarkan anak-anaknya makan apapun yang dilewatinya. Seran ingin aku, tidak kurasa kali ini tidak akan ada aku lagi. Walau dia mengatakan semuanya kepadaku, tapi aku yakin kalau maksudnya adalah kami, anak-anak manusia yang telah menjadi korban dari keganasannya selama beratus-ratus tahun untuk memenuhi keinginan terakhirnya. Permohonan terakhir yang diinginkan ratu Seran adalah... Mati. [still here]
Terakhir diubah oleh superkudit tanggal 2013-09-07, 22:59, total 1 kali diubah |
| | | 2013-09-07, 22:56 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
richter_h Salto Master Hancip RMID
Posts : 1705 Thanked : 30 Engine : Other Skill : Skilled Type : Developer
Awards:
| [Desa Orsa] *KLIK* JEDUUM! Bidikanku tidak akan meleset, dan kalajengking gila itu akhirnya muncul dengan lubang menganga di kepalanya. Tidak lama kemudian, tersungkur dan akihrnya mati. Kupungut lagi Stormhammer yang terpental tidak jauh dari kalajengking yang sudah mati itu, dan kembali ke bengkel. Olavia mungkin sudah teriak-teriak sambil mengacungkan pedang ke arah para lelaki yang mengungsi di bengkel kecilku itu.... Yah, kegilaan tidak akan berakhir. Kupikir, ku ingin tidur lelap malam ini sampai matahari besok hari ada tepat di ubun-ubun... [Skip to the next day. ] |
| | | 2013-09-07, 23:06 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| [Versus Seran, Antlion Queen] "!!" Kulihat Ellie menerjang dinding api untuk mengambil kembali senjatanya, bersiap menembak Antlion Queen. Spontan, aku juga menerobos Dinding Api, berlindung dengan modal Jubah. Untungnya jubahku ini bukanlah jubah biasa. Terbuat dari serat Pohon terkuat, jubahku dapat melindungi pemakainya dari serangan serangan tertentu. "Ellie!" teriakku sambil melempar beberapa pisau, emnangkis beberapa tentakel yang mencoba menghujam kami yang keluar dari firewall, seakan minta diserang. [Still here] |
| | | 2013-09-07, 23:12 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
LightNightKnight Topeng Buaya
Posts : 799 Thanked : 6 Engine : RMVX Skill : Intermediate Type : Developer
| [Antlion's Queen Lair]"What the...?"Aku sedikit terkejut melihat bocah pirang itu menerjang dinding api dan melawan ratu semut tersebut."... wah kacau, dosis ramuannya kebanyakan.Efeknya memang memberikan adrenalin tinggi dan menghilangkan semua rasa sakit sih....Kuharap saja nanti tidak apa - apa."Ucapku sambil menepuk jidatku keras - keras.[Still here] |
| | | 2013-09-07, 23:29 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Awards:
| [ Queen Lair ][ Around 7.30 AM ]"Ellie ... ?"Ellie baru saja siuman. Namun dia tidak berkata apa-apa. Dia bangun, tatapannya menuju ke monster tentakel itu. Kemudian dia berlari kearahnya. "Ellie tunggu!"Aku berusaha mencegah Ellie. Namun dia sudah nemembus dinding api itu. Aku ingin juga pergi kesana. Namun, dinding api ini terlalu tebal. Dari kejauan aku melihat gerakan Ellie lebih cekatan dari sebelumnya. Dia bahkan bisa menghindari serangan tentakel yang seharusnya dia tidak tahu datangnya. [ Still here ] |
| | | 2013-09-07, 23:34 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen Lair]"Ellie!"Teriakan seorang gadis terdengar begitu nyaring di telingaku, masih ada dengungan dan itu membuat kepalaku benar-benar sakit, namun tak kugubris. Tanpa memberi kesempatan, Seran menyemburkan gas kecoklatan dari mulutnya. Aku tak tahu itu gas apa, tapi firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi jika terkena gas itu. Aku melompat mundur, melihat sister Eleanor berlari kearahku, namun sepertinya dia mengerti situasi dan bergerak menjauh. Aku berlindung di sebuah batu yang membentuk goa kecil namun terus memperhatikan laju gas itu melewati tanah-tanah lembek dan beberapa cangkang telur. Itu.. Gas asam!! Dan gas itu menuju Leo dan Daniel. Tatapanku kosong, mungkin sejak tersadar tadi, tujuanku hanya satu, memenuhi keinginan Seran. Sugesti ini terkesan seperti hipnotis, namun ketika melihat gas itu menuju Leo, entah mengapa tujuanku itu seperti lebih berharga dari nyawaku sendiri. Segera kukeluarkan Mad Lary, kurakit hingga dalam mode siap tempur dan langsung kuluncurkan sebuah misil kearah gas itu. Membuat ledakan dan membakar gas itu di udara. [still here] |
| | | 2013-09-07, 23:49 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
Oscar Senior
Posts : 830 Thanked : 13 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Writer
| [Leon's Fort][RP Character: Hazel(Khadijah), Gretta, Val][Cerita Sebelumnya]Malam itu benteng ini serasa seperti mimpi buruk. Makhluk-makhluk buas yang bernama Antlion muncul dari dalam tanah menyerang. Mereka membunuh dan mencabik-cabik mangsanya. Untung saja ada beberapa pahlawan yang berhasil menghalau mereka, membeli waktu sampai komandan Leon datang dan menolong mereka. Kalau tidak salah nama para pahlawan itu adalah, Leo, Ellie, Arianne, dan Valor. Ya, aku tidak begitu mengenal mereka, aku tau namanya karena prajurit seering menceritakan mereka. Mungkin satu yang aku kenal, wanita sialan yang mengubahku menjadi seperti ini. Ellie. [Sebelumnya: at 9.00]Komandan Leon telah berhasil mengalahkan para antlion dengan cara menghujani mereka menggunakan anak panah berapi. Setelah itu para prajurit dan para penjelajah beristirahat di aula benteng itu. Aula itu sudah cukup rusak, banyak retakan-retakan dimana-mana setelah penyerangan itu. Seseorang yang dipanggil dengan "Lady Gretta" menyuruhku membantu menangani pengobatan. Malam itu benar-benar malam yang panjang, banyak prajurit yang harus aku obati, tetapi aku tidak sendirian tim dokter Eremidia yang ahli juga ikut di dalamnya. Saat aku sedang mengobati para prajurit itu, aku melihat empat jagoan yang banyak dibicarakan prajurit itu sedang tertidur lelap. Aku bisa melihat dari wajah mereka kalau mereka benar-benar kecapek'an. Aku hanya tersenyum melihat mereka. "Pahlawan?" gumamku. [Sekarang: at 7.00]"Aaarrghhh... kenapa bisa seperti ini? Kenapa mereka pergi?" teriak Valor marah-marah. Aku yang duduk di sampingnya hanya diam. "Hei bu dokter," tanya Valor. "Kemana perginya teman-temanku?" "Aku dengar mereka pergi menuju ke sarang Antlion," jawabku. "Hee... yang benar saja, aku harus menyusulnya," kata Valor sambil berjalan menuju ke pintu keluar aula dengan tergesa-gesa, tetapi langkahnya berhenti setelah seorang wanita menghadangnya. "Tidak bisa tuan Ashburn," kata wanita itu. "Anda tidak boleh kesana sendirian." Rupanya wanita itu adalah Lady Gretta, ia menghadang Valor yang berusaha menyusul kawan-kawannya. "Kenapa? Tidak adil kalau mereka saja yang bisa beraksi," kata Valor masih berusaha mendebat. "Jalan menuju Tower saat ini masih belum aman, mungkin saja masih ada Antlion yang berkeliaran di padang pasir," jelas Lady Gretta. Valor hanya terdiam mendengarnya. Beberapa saat kemudian setelah aku membereskan peralatan medisku yang kupinjam dari tim dokter, aku melihat Valor berdiri di menara jaga sambil melihat kejauhan. Ia sedang melihat Twilight Tower. "Sungguh keras kepala ya anak itu?" komentar Lady Gretta yang tiba-tiba menghampiriku. "Aku tidak mengerti apapun tentang dia, tapi sorot matanya begitu serius," lanjutnya. "Mhmm, sepertinya dia memang bukan orang biasa." kataku sambil melihat Valor. Ia mengenakan baju lengan panjang berompi merah, dua kapak menyilang di punggungnya, rambutnya yang berwarna kecoklatan berkibar ditiup angin gurun pagi itu. Tangannya mengepal dan tiba-tiba dia meloncat keluar fort dari menara tinggi itu membuatku dan Lady Gretta terbelalak kaget. "Hei...!" teriakku. Aku berlari keluar bersama Lady Gretta dan beberapa prajurit untuk mengejar Valor. Langkah kami terhenti saat kami melihat Valor berdiri mematung, tampaknya ia sedang melihat sesuatu yang mengerikan. "Ada apa V... apa itu!!!" teriak Lady Gretta terkejut saat melihat sesuatu yang dilihat Valor. Aku juga melihatnya. Aku melihat kawanan makhluk seperti capung terbang di langit padang pasir itu, begitu banyak dan aku melihat salah satu dari mereka yang paling besar. Mereka keluar dari sebuah bukit yang tak jauh dari menara senja dan mereka terbang berkelompok. "A...apa itu... jangan bercanda!" kata Lady Gretta gemetaran. "Mereka menuju desa!" kata seorang prajurit yang mengikuti kami. "Tidak mungkin," kata Lady Gretta masih tidak percaya. "Prajurit! Kumpulkan pasukan yang masih sehat. Kita semua pergi ke desa!" perintahnya. "Aku ikut!" teriak Valor dengan nada tegas. "Aku ikut ke desa." "Tidak bisa tuan anda harus..." Lady Gretta tidak meneruskan kata-katanya saat melihat Valor tampak berbeda dari biasanya. Mata Valor kini berubah menjadi merah menyala, kedua tangannya membawa kapak dan tubuhnya diselimuti aura berwarna putih seperti api yang membakar dirinya. Para prajurit terutama prajurit lokal mulai berdebat. "APA?" "Jangan-jangan dia itu adalah..." "Tidak mungkin!" "Tidak salah lagi, mata itu..." Lady Gretta hanya bisa berdiri mematung, bibirnya gemetaran. Lalu ia mengatakan sebuah nama yang membuatku terkejut. "O... Orsa Ashburn!" Orsa?... Bukankah itu nama desa dekat sini? Kenapa desa itu diberi nama Orsa? Pasti ada sesuatu yang menarik di desa itu dan anak yang bernama Valor Ashburn ini. [next: Orsa Village] |
| | | 2013-09-07, 23:52 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| [Queen's Lair, VS Seran] Aku terdiam melihat kemampuan Ellie, hingga sebuah tentakel terbang melayang kearah gadis itu, yang dengan sigapnya pula ia hancurkan dengan sebuah Peluncur Misil. BLAR! 1 tentakel terpanggang. Akan tetapi, di belakangnya terdapat 5 tentakel, bersiap menghujam Ellie. Gadis koboi itu tidak sempat mengisi ulang senjatanya. dan... Aku melompat menuju Ellie, menggendongnya menghindari arah hantaman tentakel itu, melempar beberapa Adamant Blade untuk melambatkan gerakan, lalu mendarat. PLAK! aku menampar pipi Ellie, dengan tatapan sinis "Gadis bodoh, kau mau mati?" [Still here] |
| | | 2013-09-08, 00:07 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
LightNightKnight Topeng Buaya
Posts : 799 Thanked : 6 Engine : RMVX Skill : Intermediate Type : Developer
| [Underground Lv ???] "Huft..."Aku merasakan tangan kiriku sudah mulai bisa digerakkan, namun tetap belum sembuh - sembuh juga. "Hrk... sial, kalau begini caranya, aku tidak akan bisa bertahan lama di tempat ini....""... va... her....""...!?!? Suara ini....""Zee... a... he... e....""Vishana...? Tidak, Celly? Rakhthi?""Zeeva....""Siapa kau...?!"Aku berdiri sedikit terhuyung karena efek dari racunku sendiri. "Dari sini...?"Aku mencoba memasuki asal suara tersebut dibalik dinding - dinding dan tiba - tiba aku terloncat menuju ruangan lain yang cukup luas. "Tempat ini... dimana...?"Aku melihat - lihat sekitarku dan yang kutemukan hanyalah sebuah buku diary. "... Kalian ingin aku membaca ini...?"Sekitarku menjadi sunyi tanpa suara, tapi aku paham bahwa mereka semua memanggilku kedalam untuk hal ini. "...."{Day XX Month XX year XXXX}Dunia ini sudah rusakDunia ini telah tiadaDunia ini hanyalah sampahDunia ini bukanlah kehidupanTidak ada keadilan disiniTidak ada pula kebaikan disiniTidak ada cahaya yang menyelimuti dunia iniTidak ada satupun kegelapan yang melewati satupuny cahaya yang bertebaranAku terus berkelanaAku terus mencari cahayaAku meninggalkan belenggu palsu yang mengikatkuAku patahkan hubunganku dengan anak buah kegelapan... ... ...... ......[Still Here] |
| | | 2013-09-08, 00:08 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen's Lair]"Gadis bodoh, kau mau mati?"Sebuah tamparan menyadarkanku, aku masih benar-benar samar tentang apa yang kulakukan. Semua berjalan seperti aku sedang mengalami mimpi. Sulit membedakan mana yang nyata, mana yang khayalan. Ketika kusadari sister Eleanor berdiri disampingku, menahan bahuku dengan kedua tangannya seolah-olah aku sempat menggila. "S-sister, apa yang kau lakukan disini?"[still here] |
| | | 2013-09-08, 00:15 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
Ryuuhime Newbie
Posts : 11 Thanked : 0 Engine : RMVX Ace Skill : Intermediate Type : Artist
| [Orsha Village Inn][6.00 AM]Wangi masakan menyelinap masuk ke kamar penginapan yg aku tempati, dan membuatku terbangun.Aku menggeliat dan meringkuk dalam selimutku, aku paling tidak suka dingin. Aku menutupi seluruh tubuh hingga kepalaku dengan selimut.Aku memejamkan mataku lagi dan kembali ke alam tidur.[7.50]Tubuhku mulai terasa lebih hangat, sudah saatnya aku keluar dari selimutku.Aku duduk ke samping tempat tidur dan terdiam sejenak, mencoba menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa.*yaawn*"Satu pagi yang damai di desa kecil..." Namaku Tierra, Tierra Winhart.Yah banyak orang yang mengenal nama keluarga ini, yaitu nama keluarga yang jika kau mendengarnya, maka yg harus kau bayangkan adalah, para penyihir kuat yang memegang sekantong emas dan berlian. Maksudku, kebanyakan yang bernama akhir Winhart adalah penyihir yang kaya raya. Bakat sihir mereka adalah turun temurun melalui darah, mereka hanya menikah dengan sesama profesi penyihir agar bakat itu tetap mengalir ke generasi berikutnya .Aku anak tunggal dari ayah dan ibuku. Ibuku menikah dengan seseorang yang bukan penyihir, ayahku adalah seorang treasure hunter. Keluarga besar Winhart tidak senang dengan ini, hubungan mereka berdua ditentang. Tapi kedua orang tuaku sangat saling mencintai dan keras kepala, mereka menikah dan berusaha hidup berdua tanpa bantuan biaya dari keluarga besar Winhart, segalanya berjalan baik, dan lahirlah diriku .Namun, saat aku berusia 8 tahun, ibuku sakit keras, tetap tidak ada biaya dari keluarga Winhart untuk menolong, ayahku pergi ke suatu tempat, ibuku akhirnya meninggal dan ayah belum kembali dari kepergiannya .Aku diadopsi oleh keluarga Winhart lain, pamanku, tapi mereka sekeluarga selalu memandangku dengan jijik , sepupuku juga tidak begitu menyukaiku.Aku bertahan sampai usia 17 di rumah paman, dan suatu hari aku pergi tanpa suara.Aku bebas . Dan sekarang di sinilah aku berada, Orsha village, lumayan jauh dari ibukota.Aku sedikit tersenyum pahit mereka ulang sekelebat masa laluku barusan. Tapi aku bukan seseorang yang pendendam, dan sekarang aku sudah bebas."Hari ini mungkin aku harus cari pekerjaan di desa ini, persediaan uang sudah mulai menipis "Aku memakai pakaianku dan turun untuk sarapan yang agak terlambat.Oh iya, ngomong ngomong jangan salah kira, aku ini laki laki, gen wajah imut ibuku memang sungguh terlalu hohoho.[Inn 1F taking breakfast~] |
| | | 2013-09-08, 00:19 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
NachtEinhorn Robot Gedek Galak
Posts : 1274 Thanked : 9 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| [Queen's lair] Mendengar Ellie kebingungan, aku hanya bisa membuat kesimpulan kalau dia melakukan hal tadi diluar kesadarannya. aku melepaskan peganganku, berbalik, menyembunyikan senyum kecilku, merasa sedikit lega. Lalu melirik ELlie lagi "Aku perlu satu tembakan lagi. Bisa?" tanyaku "Arahkan ke kepala semut itu setelah aku beri aba aba" Aku dan Ellie mundur sedikit. menyiapkan beberapa pisau, lalu melemparkannya ke arah kepala sang ratu. "sekarang!" [Still here] |
| | | 2013-09-08, 19:58 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen's lair]Dengan cepat kutekan tombol misil dari Mad Larry ketika mendengar aba-ava sister Eleanor. Sebuah misil langsung meluncur kearah wajah Seran. Aku tak tahu apa rencana sister ini, tapi semoga itu rencana yang bagus. [still here] |
| | | 2013-09-08, 20:11 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Awards:
| [ Queen Lair ][ Around 7.45 ]Dari jauh terlihat Ellie meluncurkan sebuah missil. Namun misil itu ditangkis langsung oleh salah satu tentakelnya menepis misil itu dan menyebabkan ledakan besar. Ellie dan sister itu menutupi wajahnya dengan lengan tangannya seakan berlindung. Tentakel-tentakel lain langsung melesat kearah mereka. Aku langsung melemparkan lemparan hammer-storm seperti yang pernah kulakukan sebelumnya. Putaran horizontal paluku berhasil menghalau beberapa tentakel yang menyerang mereka. Diikuti dengan penyihir api itu, dia mengeluarkan bola-bola api kecil. Walau tidak terlalu dahsyat, namun berhasil membuat monster itu sedikit kepanasan. Nampaknya dia sedang menghemat tenaganya "Ellie!! LARI!!"Aku berteriak dari kejauhan [ Still here ] |
| | | 2013-09-08, 20:21 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen Lair]"Ellie!! LARI!!" Anne, berteriak kepadaku, seketika itu juga beberapa tentakel menerobos api ledakan dan langsung meluncur kearah kami. Spontan, kutarik tangan sister Eleanor dan berlari kearah Arianne. Senjata di tangan kananku, Mad Larry benar-benar tak efektif dengan gaya bertarung yang penuh gerakan seperti ini. Saat ini aku hanya memegangnya dengan satu tangan seperti aku membawa sebuah senapan. Tapi aku tak akan bisa mengggunakannya hanya dengan sebelah tanganku, apalagi dalam kondisi berlari yang tentu keseimbangannya diragukan. Sepertinya kali ini, aku tak bisa bergerak semaunya, aku harus membuang sikap sok jagoanku. Mengalahkan Seran memerlukan kerja sama semua orang yang ada di tempat ini. Kuharap Leo dan lainnya menyadari itu. [Still here] |
| | | 2013-09-08, 20:29 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Awards:
| [ Queen Lair ][ Around 7.50 ]Ellie dan sister itu kemudian berlari kearah kami. Penyihir api itu segera memperlebar jangkauan dinding apinya setelah Ellie cukup dekat dengan kami sehingga tentakel monster itu tidak dapat menjangkau kami. Kini kami semua aman untuk sementara. "Tak kusangka, aku baru kali ini melawan monster sesusah ini."Komentar petarung yang bersama denganku tadi "Ellie, kau tidak apa-apa?"Kataku kemudian sambil menghampirinya [ Still here ] |
| | | 2013-09-08, 20:37 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [ Queen Lair ]"Ellie, kau tidak apa-apa?"Anne menghampiriku, nafasku ngos-ngosan dan tangan kananku pegal. Sungguh sebal mengetahui bahwa benda menyusahkan ini adalah senjata pamungkasku. "Aku tak apa-apa, lebih penting lagi. Apa kau bersama Val, Anne? Aku tak melihatnya dari tadi. Dimana bocah itu ketika otaknya dibutuhkan disini."[ Still here ] |
| | | 2013-09-08, 20:47 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
TheoAllen ♫ RMID Rebel ♫
Posts : 4935 Thanked : 63
Awards:
| [ Queen Lair ][ Around 7.55 AM ]"Aku tak apa-apa, lebih penting lagi. Apa kau bersama Val, Anne? Aku tak melihatnya dari tadi. Dimana bocah itu ketika otaknya dibutuhkan disini."Melihat Ellie yang sepertinya baik-baik saja aku hanya menghembuskan nafas lega. "Aku tidak melihat batang hidungnya dari tadi pagi. Mungkin saja dia ketinggalan, atau mungkin belum datang" Aku menjawab dengan tidak pasti Sementara kami dan monster tentakel itu saling menjaga jarak. Monster itu mengeluarkan suaranya. Namun dia sekarang tidak memperlihatkan tanda permusuhannya [ Still here ] |
| | | 2013-09-08, 20:49 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
rnvis Novice
Posts : 148 Thanked : 0 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Writer
Awards:
| [At Antlion Nest - Queen Lair][07.20 AM]Situasi tambah merepotkan jika aku harus bilang. Pria besar yang bersama kami juga sepertinya terlempar beberapa kaki di belakang. Menahan tubuhnya dengan tangan kananku, aku kembali bersiap untuk menyerangnya. Entah apa yang terjadi di sisi sebelah sana tempat Arianne dan yang lainnya berada. "Sial menjadi dirimu." gumamku. "Tutup mulutmu!! Aku hanya perlu-- huh? Apa yang gadis bodoh itu lakukan!?" Aku menengok ke arah yang dlihat Leo, aku hanya bisa menghela nafas melihatnya; Ellie, yang keluar dari dinding api yang dibuat Fire Mage itu berjalan seperti orang mabuk dan mengambil kedua senjatanya. Sejak kapan orang disekitarku punya keinginan untuk bunuh diri seperti ini? Walau begitu, yang membuat kami semakin terkejut adalah fakta bahwa Ellie bisa menghindari semua serangan dari tentakel Ratu Antlion ini walau kelihatannya tampak setengah sadar. Jurus Mabok kah? Ratu Antlion itu, tampak kesal, tiba-tiba saja menyemburkan sesuatu dari mulutnya, sebuah gas kecoklatan. Apapun itu, instingku segera tahu bahwa benda itu berbahaya. Belum sempat menghindar, sebuah misil diluncurkan. Sepertinya berasal dari arah Ellie berdiri tadi. "Oh sundal. Kita mundur!" Aku melihat Leo bersiap memprotes, tapi kuhiraukan dengan menarik kerah bajunya sambil menunduk dan menghindar dari ledakan antara misil dan gas itu. Kepalaku sakit. Sakit sekali, tapi semenjak aku masih bisa jalan aku terus berlari menuju dinding api pelindung itu. Aku melihat Ellie berlari ke arah dinding api itu juga bersama sister yang kemarin itu (sejak kapan dia disini?). Untuk sekarang dia aman sepertinya, aku terus berlari sambil membawa Leo. Fire Mage itu melihat kami dan membuat lubang di dinding api itu. Tanpa banyak pikir, aku meloncat masuk ke 'zona aman'. Untuk sekarang kita harus mengatur ulang rencana dulu. Menghadapinya dengan terpencar seperti ini akan sangat berbahaya [Still Here]
Terakhir diubah oleh rnvis tanggal 2013-09-08, 21:19, total 1 kali diubah |
| | | 2013-09-08, 20:58 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [ Queen Lair ]Benar-benar tak bisa diandalkan, disaat diperlukan dia malah tak menampakan batang hidungnya. Aku melihat pria berbadan besar dan seorang penyihir yang bersama Arianne terus berusaha menghalau Tentakel itu. Bagaimana ini? Ayolah Ellie, berpikir! Putar otakmu, ada banyak nyawa yang sedang dipertaruhkan disini! Aku memejamkan mataku kuat-kuat, berpikir begitu keras, berusaha mencari cara bagaimana mengalahkan Seran. Serangan langsung yang dilancarkan ke tubuh monster itu sejauh ini hanya beberapa misil dan serangan-serangan besar lainnya, namun itu semua ditepis oleh tentakel monster itu. Serangan jarak dekat akan berbahaya karena gas asam yang dimilikinya, dan serangan kecil tidak berpengaruh banyak padanya. Seperti disengat listrik, aku menyadari sesuatu, seperti saat mengamati latihan bersama Leon. "Anne, dimana Leo? Kita membutuhkannya?!" Seruku bersemangat [still here] |
| | | 2013-09-08, 21:03 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
atlanteeianprojecta Novice
Posts : 237 Thanked : 3 Engine : RMVX Ace Skill : Beginner Type : Writer
Awards:
| [At Anthell - Godbug Lair/Queen Lair (some scene skipped)] ..."Kau kelihatan sedikit terdesak. Butuh bantuan?" tanya si pahlawan mesum sialan yang datang terlambat itu (Daniel Utterson) dan bersama dengan pria m4ho berbadan besar bersamanya. Sementara aku masih menebasi tentakel-tentakel yang menjijikan ini."Hmph! Aku tak butuh bantuanmu! Aku bisa mengurus mereka sendiri!" Jelasku. "Baiklah, senang mendengarnya." Balas si mesum sambil membantuku memotong-motong tentakel berlendir itu. Rasanya jijik melihatnya, sampai aku tidak bisa menjelakannya...
Whoaa, sial! Malah semakin banyak tentakel yang mendatangi kami. Kami benar-benar tidak bisa berkutik. Terpaksa, aku, Daniel, dan pria berbadan besar itu mundur untuk sementara waktu. Tentakel-tentakel ini benar-benar merepotkan. Aku, Leo, beserta pria berbadan besar itu terpukul mundur. Sial, dia benar-benar tidak ingin mati. Walau hanya musuh stationery, tetap saja dia merepotkan. Mengambil nafas, aku melirik ke arah Leo. "Kau punya rencana?" tanya si mesum. Tentu saja aku punya. Meski rencanaku tidak sehebat Val, paling tidak aku yakin rencana ini pasti berhasil. "Aku akan menggunakan Hi-Etherku untuk melawannya. Mahluk ini pasti akan kalah dengan itu." Kataku "Baiklah, lakukan apa yang kau rasa benar." si mesum menganggu, tanda setuju dengan pendapatku. Aku mengambil Hi-Etherku dan meminumnya. Sementara Daniel dan pria berbadan besar maju sambil melindungiku saat aku meminum Hi-Ether. Belum selesai aku membuka tutup botolnya, tentakel monster itu pun menyerangku dan membuat Hi-Etherku terlempar jauh. "Sialnya menjadi dirimu." Sindir si mesum. "Tutup mulutmu! Aku hanya perlu... Huh? Tunggu, apa yang dilakukan Ellie?" Aku melihat Ellie muali menyerang lagi setelah pingsan disiksa oleh makluk menjijikan itu. "Rencana ditunda, kita akan masih memotong tentakel-tentakel itu lagi." Jelasku, aku tidak bisa menggunakan jurusku dengan bebas bila Ellie ada di sana. "Tunggu, kenapa?" Tanya si mesum, tidak paham dengan kondisi. "Aku akan jelaskan nanti. Kita akan membantu Ellie dengan memotong satu-persatu tentakel itu." *Sriing!! *Crattt!! Kami memotong habis tentakel-tentakel monster besar menjijikan yang disebut ratu antlion itu. Sementara Ellie beraksi sendiri dengan menyerang ratu antlion secara langsung. "Ellie!" Teriak gadis elf yang kami temui kemarin. Kelihatannya Ellie sedang asik menyerang monster itu hingga tidak menggubrisnya sama sekali. Gadis elf itu berlari ke arah Ellie Tiba-tiba... Monster itu mengeluarkan gas kecoklatan dari mulutnya. Gas itu juga menuju ke arah kami. Gas beracunkah? Sial, kita benar-benar harus menghindarinya kalau begitu. "Oh sundal, kita mundur!" Perintah si mesum kepadaku. ditariknya kerah bajuku, dia kemudian menyeretku melemparku. *Blarr!! Sial, tiba-tiba misil muncul dan mengarah ke gas itu. Membuat gas itu meledak. "Aduh, punggungku!... Anjr!t, apa yang kau lakukan?!" Kutanya kepada Daniel dan orang berbadan kekar itu setelah aku bangkit. "Aku mencoba membantumu bodoh. Dan yang terpenting, kalian baik2 saja, kan?" Jawab si mesum "Aku tidak selemah yang kau kira, kau tahu?" jawab si m4ho berbadan kekar. "Woi, apa-apaan ini..." aku diseret lagi oleh si mesum hingga masuk kedalam dinding api pelindung itu. |
| | | 2013-09-08, 22:15 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
Oscar Senior
Posts : 830 Thanked : 13 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Writer
| [Fort Leon][at 7.00][RP: Hazel, Valor, & Lady Gretta]Aku melihat Valor berdiri tegap dengan aura berwarna putih di sekujur tubuhnya. Aura itu seperti api yang menyala-nyala. Matanya yang dulunya berwarna kecoklatan kini menjadi merah menyala. Rambutnya berkibar ke atas dan aku bisa merasakan hawa kemarahan yang begitu kuat. "Or... Orsa Ashburn," kata Lady Gretta gemetaran. Aku terkejut mendengar nama itu. Nama depannya seperti nama desa yang kusinggahi, Orsa Village. Mengapa mereka menamai desanya seperti itu? Valor tiba-tiba berlari ke arah kawanan capung raksasa itu sendirian. "Tuan Ashburn... jangan!" teriak Lady Gretta berusaha mencegah anak itu, tapi anak itu melesat kencang dengan kecepatan tinggi menuju tengah-tengah padang pasir. "Sekarang bukan saatnya panik, Lady. Aku akan menyusulnya, sebaiknya anda segera pergi ke desa," kataku. "Tidak bisa, anda hanya seorang tabib jangan kesana," kata Lady Gretta mencoba mencegahku, tapi itu sia-sia. Ku tutupkan tanganku dalam mulutku, lalu sebuah lingkaran sihir keluar dari telapak tangannku dan cairan berwarna sebuah cairan kebiruan masuk ke dalam mulutku. Rasanya hambar-hambar pahit. Tubuhku tiba-tiba terasa terguncang, otot-ototku dan urat-uratku terasa terpelintir, dan tiba-tiba aku merasa tubuhku harus digerakkan. Ya, aku sedang mengalami AGI Up. "Ada apa nona Khazdijah?" tanya Lady Gretta sambil melihatku yang memancarkan sinar kebiruan yang tidak menyilaukan. "Tidak apa-apa, ini sudah biasa," kataku, tanpa mengucap selamat tinggal aku berlari sekuat tenaga mengejar Valor. "Tunggu!!!..." teriak Lady Gretta tapi aku tidak menghiraukannya, aku terus berlari menjauh darinya. Suara teriakannya semakin mengecil dan mengecil. [Desert][7.10 AM][RP: Hazel & Valor]Aku tiba di gurun pasir tepat di belakang Valor setelah berlari sekitar sepuluh menit mengejarnya. Kawanan-kawanan capung raksasa itu tampak lebih menyeramkan jika dilihat lebih dekat seperti ini. "Kembalilah, tempat ini tidak aman buatmu!" kata Valor dengan nada tegas. Dia seperti orang yang berbeda. Seorang anak yang tampak lugu kini berubah drastis menjadi orang yang serius dan bisa diandalkan. Apa yang sedang merasukinya? Aku hanya diam saja, aku melangkah hingga sejajar dengan Valor. "Aku tidak akan membiarkanmu berjuang sendiri." "Tch... terserah kau saja," kata Valor lalu ia berlari ke kawanan capung itu dan melompat menebasi capung itu satu persatu. Ia melompat dari capung satu ke capung lain dengan lincah membuat capung-capung itu berjatuhan. Beberapa capung berusaha menyerangku namun kukeluarkan asap kehijauan dari kedua telapak tanganku membuat para serangga itu terbang menjauh. Kami bertarung melawan para kawanan capung itu. Valor menebasnya dan menjatuhkannya satu persatu, sementara aku melindunginya dari belakang membuat para capung-capung yang dibelakangnya terbang menjauh dengan asap hijau yang ku keluarkan. [Desert][7.30][RP: Hazel, Valor, Lady Gretta, & Salman]Aku dan Valor terus bertarung, tapi kawanan capung itu tidak ada habisnya mereka menyerang kami tanpa henti. Asap yang ku keluarkan lewat tanganku juga mulai menipis, sepertinya stok ramuan di domainku sudah mulai habis. Sementara Valor sudah terengah-engah, aura putihnya juga sudah mulai menghilang. "Gawat, jika kita terus seperti ini kita semua akan berakhir jadi sarapan pagi capung-capung itu," gumamku sambil melirik Valor yang sudah berjongkok dengan satu lututnya. "Valor AWAS!" aku menyemprotkan asapku ke arah capung raksasa yang akan menyerang Valor. Capung itu terbang menjauh. Tiba-tiba Valor mendorongku ke depan lalu ia melemparkan kapaknya dan membelah capung yang akan menyerang dari belakangku. "Seharusnya kau pikirkan dirimu sendiri," kata Valor sambil terengah-engah. Capung-capung itu beterbangan memutari kami. Satu atau dua dari mereka terkadang menyerang kami, entah mereka terbang menjauh atau ditebas oleh Valor kami masih bisa mengatasinya. Valor tiba-tiba terjatuh di lututnya, wajahnya tampak kelelahan, keringatnya banyak yang keluar. Seekor capung melesaat ke arah kami, saat ku arahkan tanganku ke capung itu tidak ada asap yang keluar. "Sial..." umpatku. Akhirnya aku meringkuk dan memeluk Valor untuk melindunginya dari serangan itu sambil memejamkan mata. Aku sudah bersiap kalau capung itu akan menancapkan kaki-kai tajamnya ke tubuhku dan... JLEEBB Suara itu... apakah dia berhasil menusukku?... "Ayo lumat mereka semua!" Sebuah teriakan yang kukenal terdengar dari jauh dan saat kubuka mata aku melihat capung yang menyerangku sudah terkapar kejang-kejang dengan sebuah tombak menancap di tubuhnya. Salman berdiri gagah dengan zirah berwarna hitam yang ia kenakan. Ia menunjuk ke arah grombolan capung yang berputar-putar di atas kami. "Ayo kita tumpas mereka, jangan sampai kita melakukan kesalahan seperti dulu, LINDUNGI ASHBURN!!!" "YEEAAAAHHH" Suaranya yang lantang membakar semangat prajurit desa yang mengikutinya. "Dokter, kau tidak apa-apa?" Lady Gretta berlari menghampiriku. "Tidak apa-apa, tolong bawa Valor ke tempat aman," pintaku pada wanita itu, lalu ia pergi membawa Valor menyingkir dari tempat pertarungan itu. [still here]
Terakhir diubah oleh Oscar tanggal 2013-09-08, 22:33, total 1 kali diubah |
| | | 2013-09-08, 22:32 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
atlanteeianprojecta Novice
Posts : 237 Thanked : 3 Engine : RMVX Ace Skill : Beginner Type : Writer
Awards:
| [At Queen Lair] "Baiklah, kau punya rencana cadangan?" Tanya si mesum kepadaku. Rencana ya? Seharusnya jangan kau katakan itu ketika sudah gagal melindungiku. "Rencanaku? Ambil Hi-Ether itu sebelum hancur." Jawabku malas. Padahal bila aku bisa meminum itu, aku bisa mengeluarkan jurus "Altima"-ku. "Hehehe..., kau sedang tidak bercanda, kan? Woi, carilah rencana lain!! Dasar bodoh!" "... Pikir saja sendiri." Jawabku. benar-benar aku bingung harus melakukan apa. Aku tidak bisa membunuh monster itu dengan mudah mengingat kalo monster itu bertarung dengan jarak jauh. Sedangkan aku hanya bisa menebasi tentakelnya yang bisa muncul lagi tiap menit-nya. [Next = same] |
| | | 2013-09-08, 22:52 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
hyperkudit Pahlawan Super
Posts : 2288 Thanked : 30 Engine : RMXP Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| [Queen's Lair]Itu dia, Leo bersama Daniel, tampaknya masih kewalahan menghadapi tentakel-tentakel itu. Aku punya rencana, dan itu melibatkan Leo dan ether-ethernya. "Anne, bisakah kau membukakan jalan untukku kearah Leo? Dan sister Eleanor, tolong lindungi aku, aku tak bisa menyerang dengan Mad Larry saat berlari."Mereka berdua mengangguk mengerti, Anne langsung memutar palunya menghentakan benda besar itu ke tanah dan menghasilkan gelombang penghacur yang cukup kuat. Segera, aku dan Eleanor berlari dibelakangnya, sesekali Eleanor menebas tentakel kecil yang mendekat. Sehingga kamipun sampai ditempat Leo dan Daniel dengan selamat. "Leo, bisa kau menggunakan ether kepada ini?" Tanyaku sembari menyodorkan Mad Lary. "Apa yang ingin kau lakukan?""Jangan banyak tanya lakukan saja!"Perintahku, Leo segera mengalirkan aura merahnya ke gattling gun ini, membuatnya seperti terbakar api dengan nyala merah yang tak biasa. "Aku serahkan padamu, masih ada yang harus kulakukan!" Seruku sambil berlari kearah Seran. "Hoy! Bagai mana cara menggunakan benda ini!" Teriak Leo. "Bidik, lalu tekan tombol merah dibelakangnya!"Tak berapa lama, sesuatu meluncur dari arah Leo, terdengar juga teriakan lelaki itu diikuti suara benda jatuh, mungkin karena efek tekanan balik dari laucher Mad Larry setelah mendapatkan ether, daya hancurnya tentu menjadi berkali-kali lipat. Benar saja, ledakan yang sangat besar terjadi di tubuh monster itu, membuat goa ini menjadi sangat terang sesaat, seperti ledakan dari flashbang. "Anne!!!!" Teriakku lantang disusul dengan sesosok gadis kecil, berlari kearah tubuh raksasa tanpa pertahanan itu. Beberapa tentakel berusaha menyerangnya, namun kutembaki dengan revolverku, berusaha melindungi jalan Arianne. Gadis itu menghantamkan palu raksasanya ke perut ratu antlion, membuatnya pecah dan mengeluarkan suara menjijikan. Aroma hangus terbakar juga tercium, kulihat bagian dadanya sudah sedikit gosong, bahkan masih ada sedikit api berkobar disana. Sedikit lagi! Kuambil granatku, kulempar kearah mulut sang ratu, namun ditepis dengan salah satu tentakelnya. Sial! benda itu akan jatuh di dekat Arianne. "Takkan kubiarkan!!!!"Arianne berteriak, mengayunkan palunya seolah itu tongkat baseball. Memukul granat itu dan mengembalikannya kearah Seran. "Bagus Anne!!"*Blam!! Granat itu meledak tepat di kepala monster itu. Berakhirkah? Kulihat sekeliling, tentakel-tentakel mulaih terlihat lemas, ya.. kurasa ini telah berakhir. "Terima kasih"Sebuah suara terdengar menggema, suara Seran. "Kau dengar itu?" Gumam Arianne, membuatku terkejut. Jadi itu bukan aku saja yang mendengarnya? Jadi, memang suara-suara yang kudengar tadi bukanlah sekedar mimpi gilaku? Aku benar-benar lega. "Blurgh!!"Darah.. Darah lagi, keluar dari mulutku. Otakku kembali terasa panas, perutku mual. Ini sama seperti ketika tentakel itu masuk kedalam tubuhku. [still here] |
| | | 2013-09-08, 23:41 | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
Oscar Senior
Posts : 830 Thanked : 13 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Writer
| [Desert][7.30 AM][RP: Hazel, Valor, Lady Gretta, & Salman]"Gretta, bawa Ashburn ke tempat aman!" kata Salman memberi perintah. "Kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti dulu!" Lady Gretta mengangguk paham. Ia lalu membawa Valor menjauh dari tempat pertarungan sementara Salman dan para prajurit dari desa yang sudah memakai zirah kehitaman bertarung melawan kawanan capung raksasa itu. Aku mengikuti Lady Gretta yang membopong Valor pada tim medis yang berada di sana. Valor yang tampak lelah dengan nafas yang hampir putus-putus. Aura yang menyelimuti tubuhnya masih ada tapi begitu tipis. [Desert] [7.40] [RP: Hazel, Valor, & Lady Gretta]
"Medis, cepat carikan sesuatu utuk mengembalikan mana-nya!" kata Lady Gretta. "Percuma!" kataku sambil mengangkat tangan. "Mana-nya tidak akan kembali. Mana-nya dikuras habis oleh aura itu." Lady Gretta terbelalak kaget mendengarnya. Sepertinya dia teringat sesuatu. "Seperti kata ayahku, Orsa meninggal karena kehabisan mana di tubuhnya," kata Lady Gretta, lalu ia melihatku. "Apa kau tau apa yang bisa kita lakukan?" Aku menelan ludah. "Akan kucoba menghilangkan aura putih itu." Lalu kubuka baju Valor, lalu kuletakkan tanganku di dadanya. Sebuah cahaya kuning muncul dari telapak tanganku dan merambat ke seluruh tubuhnya dan mulai menghilangkan aura putih itu. Setelah cukup ku lepaskan tanganku dari dadanya. Sinar kekuningan itu tiba-tiba menghilang dan Valor tiba-tiba terbatuk dan mengeluarkan darah. "Tuan Ashburn!" kata Lady Gretta panik. "Tenang-tenang, itu reaksi normal," kataku. Nafas Valor yang tadinya putus-putus kini sedikit lebih tenang. Lalu aku memberi isyarat pada seorang healer yang ada di sana untuk meneruskan pekerjaanku. Healer itu meminumkan cairan penambah mana pada Valor namun anak itu masih tetap saja belum sadar sepenuhnya. "Tch... dasar amatiran," komentarku. Lalu aku bangkit dan mengambil beberapa ramuan yang ada di kotak obat yang dibawa tim medis. Kucampurkan beberapa ramuan setelah aku cium baunya. Kucampurkan ramuan itu kedalam sebuah tabung gelas besar hingga menimbulkan ledakkan kecil di mulut tabung itu. "A... Apa yang akan kau lakukan nona Khadijah?" tanya Lady Gretta khawatir. "Tenang saja, ini aku namakan dengan omnipotion, sebuah ramuan yang menyembuhkan apa saja. Menambah mana dan kekuatan sekaligus obat kejut," jelasku. Lady Gretta dan tim medis di sana melihatku ngeri. "Oke sekarang kalian minggir semua sebelum sesuatu terjadi," kataku. Mereka pun mejauh dari Valor saat aku duduk di dekat mulutnya. Aku menengok kanan kiri lalu ku raih kertas yang agak kasar dari sebuah meja lalu kubentuk seperti corong dan kumasukkan ke mulut Valor. Lalu kutuangkan ramuanku. Ladu Gretta dan orang-orang medis itu bergidik. Tiba-tiba tubuh Valor mengejang seperti kena setrum. "KYAAAAA!!!" teriak Valor diikuti teriakan Lady Gretta dan para gadis di tim medis itu. "ARRGHH.... AARRGGHHH...." teriak Valor sambil memegangi tenggorokannya. "Air... air..." Valor berlarian panik lalu meraih dengan kasar kantung air dari pinggang seorang healer dan meminumnya. "Apa itu tadi..." katanya dengan nada marah-marah. "Dan kenapa aku ada di sini?" dia bertanya. "Err... ceritanya panjang," Lady Gretta berusaha menjelaskan. Valor membelalakkan matanya seperti teringat sesuatu. "Arianne, Ellie, Leo!" sahutnya. "Aku harus menolong mereka!" Valor lalu bergegas pergi dari tim medis itu dan berlari ke arah menara. Aku dan Lady Gretta mengikutinya. Kami berlari melewati tim Salman yang sedang bertarung. Valor melihat mereka tapi sepertinya tidak mempedulikan. Memang, tampaknya Salman tidak ada masalah mengatasi monster-monster yang berusaha mengeroyoknya. Ia mengibas-ibaskan syalnya yang sudah diperkeras dengan sihirnya sehingga setajam pedang, membuat capung yang mendekatinya jatuh bergelimpangan. "Arianne, Ellie, Leo.... tunggu aku!" gumamnya. [next: Antlion Nest Entrance] |
| | | | Re: [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower |
---|
Sponsored content
| | | | | [Roleplay] Eremidia: Dungeon!: The Twilight Tower | |
|
Similar topics | |
|
Similar topics | |
| |
Halaman 17 dari 25 | Pilih halaman : 1 ... 10 ... 16, 17, 18 ... 21 ... 25 | |
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
Latest 10 Topics | [Web Novel] Gloria Infidelis 2016-11-17, 21:27 by LightNightKnight
[Announcement] Forum baru untuk RMID 2016-08-25, 16:39 by TheoAllen
Where I'm Wrong ? 2016-07-24, 16:10 by ReydVires
flakeheartnet's Resources part III 2016-07-08, 14:30 by flakeheartnet
Keira's Art Warehouse 2016-06-28, 19:27 by KeiraBlaze
Theo Core Time System + Bingung 2016-06-27, 16:24 by Lockin
Error Script, Maybe ? 2016-06-27, 16:20 by Lockin
Nusaimoe @ RMID Lounge 2016-06-21, 05:02 by Jihad Bagas
Call Random Battle 2016-06-15, 17:04 by Lockin
Flakeheartnet Resources Part II [come back gift] 2016-06-07, 15:51 by flakeheartnet
|
Statistics
|
Members: [ 4947 ]
Topics: [ 8258 ]
Posts: [ 112606 ]
Newest member: [ https://rmid.forumotion.net/u4968 ]
|
|
|
|
|
|