Per 2016, RMID pindah ke RMID Discord (Invite link dihapus untuk mencegah spambot -Theo @ 2019). Posting sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan mohon kerjasamanya.
|
|
| [Novel] The Witch's Diary | |
| |
2012-02-08, 16:22 | [Novel] The Witch's Diary |
---|
argentum Newbie
Posts : 11 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Writer
| First topic message reminder :Kk2 dan cc2 ini salah satu cerita novel saya yang saya janjikan di perkenalan saya. Berhubung udah banyak ceritanya, dan pasti ribet bacanya, saya post prologue-nya aja. Sorry kalau salah kamar. Soalnya, saya gak tau di mana kamar buat nge-post beginian, dan ini juga bukan buat game. - Spoiler:
THE WITCH's DIARY Prologue ~Folklore…~Tidakkah kau pernah mendengar kisah seperti ini? …Suatu ketika hiduplah seorang gadis yang sangat cantik. Dia adalah putri tunggal dari seorang saudagar kaya. Kecantikkannya bagaikan malaikat yang bersinar turun ke bumi. Karena sering dimanja, anak ini menjadi sangat sombong. Akan tetapi, saat ia berumur 16 tahun, kecantikan sang gadis pun memuncak. Karena kecantikkan dan kekayaannya, banyak orang yang ingin menikahi gadis itu, tapi, sang gadis merasa mereka tidak cocok dengannya, dan menolak semua orang yang melamarnya. Sang gadis ingin bertemu dengan orang yang sama sempurnanya dengan dirinya sendiri. Saat berpikir seperti itu, munculah seorang gadis cilik tepat dihadapannya. “Hei… Apa yang membuatmu tidak puas?” tanya anak itu. “Aku hanya ingin bertemu dengan orang yang sempurna, sama sepertiku” jawab si gadis. Sang gadis cilik itu tersenyum. Senyuman yang lebar di mukanya itu meninggalkan kesan suram di hati sang gadis. Setelahnya, sang gadis cilik itu berkata lagi, “Ikutlah denganku… Majikanku akan mengabulkan keinginanmu… Apapun itu, dengan bayaran yang sesuai…” Sang gadis merasa senang mendengarnya. Mengingat dirinya adalah putri tunggal saudagar kaya, dia berpikir bisa membayar majikan sang gadis tersebut. Sang gadis cilik mengantarnya masuk, jauh ke dalam hutan. Setelah cukup jauh dari kota, sang gadis cilik ini berhenti. Perlahan, sang gadis cilik menoleh ke arah sang gadis. Terlihatlah senyuman yang sangat menakutkan di wajahnya. Tapi, sang gadis tak peduli akan hal itu. Matanya telah dibutakan oleh keinginannya. Lalu, sang gadis cilik mengajaknya masuk lebih jauh lagi ke dalam hutan. Setelah sekian lama berjalan, sang gadis mulai merasa lelah dan ingin beristirahat. Dia berkata, “Berapa lama lagi kita akan sampai di rumah majikanmu? Aku lelah… Istirahatlah sebentar di sini…” pinta sang gadis. Mereka pun beristirahat. Saat beristirahat, sang gadis melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa dia sudah jauh dari kota dan berada di tengah hutan yang tidak ia ketahui. Semakin dilihat, semakin besar pula perasaan takut sang gadis. Duduk bersebelahan dengan sang gadis, sang gadis kecil mulai bercerita. Namun, semua yang diceritakan sang gadis cilik merupakan kisah - kisah mistis, dan ada kalanya, menakutkan. Ketakutan sang gadis semakin besar. Sang gadis pun meminta sang gadis cilik untuk berhenti bercerita. Sang gadis cilik pun menutup ceritanya dengan suatu kisah. “…Apa kau tahu tentang legenda penyihir?” tanya sang gadis cilik. Sang gadis menggelengkan kepalanya. “…Di sebuah dunia yang lain, para penyihir hidup berdampingan dengan familiar(binatang peliharaan)-nya. Familiar para penyihir adalah binatang dari dunia manusia. Gagak, kucing hitam, ular, dan semua jenis familiar yang lain. Familiar yang telah terpilih ini diberikan kekuatan, sihir, keabadian, dan wujud manusia. Untuk membalas budi tuannya, para familiar itu membantu pekerjaan sang penyihir yang memelihara mereka. Mereka hidup berdampingan di dunia itu” jelas sang gadis cilik. Sang gadis mulai bingung dengan apa yang dikatakan sang gadis cilik. Selama hidupnya, baru pertama kali ia mendengar sebuah legenda seperti itu. Lagipula, legenda itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia manusia ini. Sang gadis cilik tersenyum lebar. Senyumnya yang mengerikan itu kambali muncul di wajahnya. Seiring dengan cerita, senyum sang gadis cilik makin lama makin lebar. Sang gadis cilik pun berkata, “Kau tadi berpikir apa hubungannya dengan dunia‘mu’ kan? Itu karena salah satu dari penyihir itu datang ke dunia manusia. Penyihir dan kucing hitamnya akan mengabulkan apapun permintaan manusia yang serakah dan meminta imbalannya dari manusia tersebut…” jelas si gadis cilik. Sang gadis pun terkaget. Saat itu juga, munculah rumah besar dengan pintu masuk yang terbuka lebar dihadapan sang gadis. Ketakutan sang gadis memuncak. Saat dia berbalik, sang gadis cilik itu mendorongnya masuk ke dalam rumah tersebut. Rumah yang sangat besar dan gelap. Terdiam sesaat, sang gadis panik dan ketakutan akan apa yang terjadi dengan dirinya. Lalu, terdengarlah suara sang gadis cilik yang membawanya kemari. “…Apa yang kau inginkan…?” tanya sang gadis cilik. Sang gadis pun teringat dengan tujuannya kemari. Dia pun berpikir bahwa dirinya tidak akan apa - apa asalkan dia membayar sang penyihir dengan harga yang pantas. Namun, khawatir keinginannya tak dapat dikabulkan, dia meminta sesuatu yang lain. “…Aku ingin makanan mewah yang berasal dari negeri tetangga” pinta sang gadis. Setelah mengucapkan permintaannya, munculah seorang laki - laki di hadapannya. “Lagi - lagi kau mengundang tamu, Suou?” Munculah sang penyihir. Rambutnya berkilau dalam kegelapan, memancarkan warna keemasan yang indah. Watanya berwarna hitam yang sewaktu - waktu dapat berubah warna sesuai dengan emosinya. Jubah dan pakaiannya pun serba hitam. Namun, di lain sisi, wajahnya sangatlah tampan dan terlihat muda. Dia terlihat seumuran dengan sang gadis. Terkagum akan penampilan sang penyihir, tanpa disadari sang gadis, sang gadis cilik perlahan berubah wujud menjadi seekor kucing hitam. Kucing hitam itu berlari mendekati sang penyihir dan berdiri di sebelahnya. “…Apakah benar itu yang kau inginkan…?” Mendengarnya, sang gadis pun ingat kembali akan permintaannya itu. Ia pun mengangguk kecil. “Bayaran apa yang akan kau berikan untuk mendapatkannya?” “Aku punya banyak uang… Ambilah kalau kau mau” jawab sang gadis. Mendengar tawaran sang gadis, sang penyihir menolak. “Itu bukanlah kepunyaanmu… Bayaran yang harus kau berikan diambil dari anggota tubuhmu, atau… jiwamu…” Sang gadis terkaget mendengarnya. Tapi, karena rasa ingin tahunya, dia menyetujuinya. “Potonglah sedikit dari rambutku” pinta sang gadis. Sang penyihir pun memotong sedikit dari rambut panjang sang gadis. Seketika itu juga, munculah sajian makanan yang sangat lezat untuk sang gadis. Melihat ini, sang gadis berpikir, “Kalau begini, aku bisa mendapatkan semua yang kumau” Sang gadis pun meminta perhiasan yang banyak, baju, dan rumah. Sang penyihir pun memotong sebagian rambut sang gadis sesuai dengan permintaannya. Akhirnya, rambut sang gadis pun menjadi pendek. Sadar akan ketidak sanggupannya membayar dengan rambutnya, ia memutuskan untuk mengatakan permohonan utamanya, yaitu bertemu dengan sang pangeran yang diidam - idamkan olehnya. Namun, sebelum mengucapkannya, sang gadis berpikir terlebih dahulu. Akhirnya, dia mengucapkan satu keinginan terakhir. “Aku ingin semua keinginanku terpenuhi” pinta sang gadis. “…Baiklah. Akan kukabulkan. Kali ini aku butuh bayaran yang lebih besar. Apa kau siap untuk membayarnya?” tanya sang penyihir. Tak sadar akan bahaya, sang gadis mengangguk kecil. Sang penyihir pun tersenyum melihatnya. Sang penyihir mengucapkan sebuah mantra. Dan seketika itu juga tubuh sang gadis menciut. Menjadi kecil dan semakin kecil. Kulitnya yang halus, menjadi kasar. Wajahnya yang ramping berubah menjadi bulat dan kecantikkannya tak lagi terlihat. Sang gadis kini berubah menjadi sebuah boneka kecil. Tubuh mulusnya yang dulu terdiri dari tulang dan daging, kini menjadi kapas terbalut kain yang penuh dengan jahitan. Melihat nasib sang gadis, sang penyihir dan kucing hitamnya tersenyum kecil. Sang penyihir pun memalingkan badannya dari hadapan boneka yang malang itu sambil berkata, “…Kontrak selesai…” Dengan menjadikan sang gadis menjadi tak berkeinginan, semua keinginan sang gadis itu terpenuhi. Itulah legenda Sang Penyihir dan Familiar-nya.
Begitulah hehe Terakhir, Kak TheoAllen, saya dengar dari Ko Sid, ada basement buatan kk kusus buat nge-post konsep, nanti saya ikut ya? hehe Oke, oke. Dapet sambutan yang cukup hangat, jadi saya post deh yang baru. Ini baru chap 1 sih. Tolong kasih saran ya buat yang satu ini. Makasih kk2 dan cc2 - Spoiler:
THE WITCH's DIARY 1st Page ~Dreamy Girl~Di sebuah kota besar, tinggallah seorang gadis yang bernama Kana. Kana selalu menjadi nomor satu dalam hal apapun. Dia mendapat julukan The First. Kana menyukai seorang laki - laki yang berbeda 2 tahun darinya. Laki - laki itu adalah kakak kandungnya. Kakak Kana hanya menganggap Kana sebagai adik yang bisa ia banggakan. Karena hal ini, Kana hanya bisa bermimpi tentang hubungannya dengan kakaknya. Suatu hari, di sekolah Kana istirahat dimulai. Kana dan teman - temannya berkumpul seperti biasa. Membicarakan apa yang akan mereka lakukan setelah mereka pulang nanti. Tapi, salah satu teman Kana menceritakan sebuah kisah. “Hei, kita akan nonton film ‘The Witch Curse’ di bioskop nanti, kan? Aku jadi ingat tentang legenda Sang Penyihir dan Familiar-nya” “Oh, iya. Menurut legenda itu, kalau bertemu dengan penyihir, dia akan mengabulkan semua permintaanmu dengan bayaran yang sesuai. Iya, kan?” Kana terhentak mendengarnya. Dia meminta teman - temannya menceritakannya lebih rinci. Kalau legenda itu benar - benar ada, berarti Kana masih bisa berharap akan hubungan dengan kakaknya. Hari itu, Kana benar - benar gembira mengetahui bahwa hubungannya dengan kakaknya dapat berjalan lancar. “Kalau bisa berhasil, aku dan kakak bisa jalan - jalan berdua saja. Ke bioskop sambil gandengan tangan, ke taman, lalu…” Kana sudah mulai membayangkan bagaimana hubungannya dengan kakaknya yang ia sayangi. Mulai dari pertemanan, pacaran, tunangan, sampai pernikahan pun dibayangkannya secara rinci. Esoknya, Kana dan teman - temannya berkumpul lagi seperti biasa. “Hei, katanya di kelas 2-A ada anak pindahan yang baru masuk ya…” “Iya. Dan katanya, anak baru ini aneh loh” “Aneh kenapa?” “Suka membicarakan hal - hal mistis, walaupun manis, tapi kalau dia tersenyum jadi kelihatan mengerikan” “Oh ya? Tapi, jadi mirip kucing hitam di legenda itu dong!” Mendengar ini, Kana terkejut. Ia bangun dari tempat duduknya dan berlari ke kelas 2-A. Dia mencari anak pindahan tersebut. Melihat seisi ruangan itu, dia menemukan seorang anak perempuan kecil yang sangat manis. Tak bisa dipercaya dia seumuran dengan Kana. Kana mendekatinya dan menyapanya. “Hai… Aku Kana. Kamu murid pindahan itu ya?” Gadis kecil itu mengangguk. Kana pun menceritakan pendapat teman - temannya pada gadis cilik itu. Sang gadis hanya tersenyum kecil. Capek bercerita, Kana hanya berpikir bahwa gadis ini bukanlah gadis dalam legenda sang penyihir. Kana pun kembali ke kelasnya. Sepulang sekolah, setelah kegiatan klub selesai, Kana berlari pulang ke rumahnya. Di tengah jalan, Kana berpapasan dengan anak pindahan itu. Kana menyapanya. Sang gadis cilik pun berkata, “Namaku Suou. Ceritakanlah padaku… Hal yang ingin kau dapatkan” Kana terkaget mendengarnya. Nama dan kepribadian yang sama dengan kucing hitam milik sang penyihir. Kana sangat senang mendengarnya. Dia mengatakan keinginannya, “Aku ingin menjadi wanita nomor satu di hati kakak” pinta Kana. Suou tersenyum lebar. Seketika itu juga, Kana berada di ruangan yang sangat gelap. Dia kaget melihat semua pemandangannya berubah dalam sekejap. “…Selamat datang di rumahku, gadis kecil. Permitaanmu tadi, bayaran apa yang akan kau berikan sebagai imbalannya?” tanya sang penyihir. Kana terkaget dengan penampilan seorang laki - laki di depannya. Kana berusaha menenangkan dirinya. Setelah tenang dia bertanya, “…Kau siapa…?” “Aku adalah Haou, sang penyihir yang ingin kau temui” Mendengar itu Kana senang dan gembira. Mengingat pertanyaan sang penyihir, Kana pun menjawabnya. Dia akan memberikan sedikit dari suaranya untuk ditukar dengan permintaannya. Sang penyihir pun mengambil suara Kana. Suara Kana menjadi lebih pelan dan kecil. Setelah itu pemandangan inipun lenyap, Kana kembali ke tempat semula ia berada. Suou berdiri di depannya dan memalingkan badannya dari Kana. “Hei, Kana…” Kana menoleh. Kakaknya menyapanya lembut. Sikap kakaknya berubah jauh. Sekarang, Kana merasa jauh lebih dekat dengan kakaknya disbanding yang dulu. Esoknya, Kana menemui Suou. “Suou, aku punya keinginan lagi. Boleh aku membayarnya dengan suaraku lagi?” tanya Kana. Suou tersenyum lebar. Pemandangan disekeliling Kana pun berganti lagi dalam sekejap. Haou, sang penyihir, kembali muncul dihadapannya. “Kali ini, apa yang kau inginkan?” “…Kemarin kakak memang berubah total, tapi… Itu belum sesuai dengan keinginanku! Aku ingin dia lebih lembut dan menunjukkan kasih sayangnya dengan jelas” jelas Kana. Begitulah permintaan Kana. Haou pun mengambil sedikit lagi suara Kana. Beginilah Kana… Setiap kali ada hal yang kurang memuaskan dari kakaknya, dia ingin mengubah semuanya. Sampai suatu hari, suara Kana pun habis. Namun, Kana masih tetap tidak puas dengan keadaannya sekarang dan kembali menemui Haou. Dia menuliskan permintaannya yang terakhir, aku ingin punya dunia sendiri yang dapat kukendalikan sesuka hatiku. Melihat permintaan Kana, Haou tersenyum. “…Permintaanmu ini dapat kupenuhi. Tapi, bayaran kali ini lebih besar dari yang dulu. Apakah kau siap untuk membayarnya?” Kana mengangguk. Melihat jawaban Kana, Haou merapalkan mantra. Sekujur tubuh Kana pun terasa nyaman. Tercium bau harum di seluruh penjuru ruangan. Seketika itu juga tubuhnya menjadi rileks dan tenang. Sesaat, pandangannya menjadi buram, namun saat pandangan Kana pulih, dia melihat taman bunga yang selalu diimpikannya. Di tengah taman bungan tersebut, berdirilah kakak Kana dengan senyum yang lembut. Kana sudah menemukan dunia yang diimpikannya. Namun, pada kenyataannya, Kana tertidur pulas… Tenang dan damai, tak bergerak, tapi ia masih memancarkan hawa kehidupan dengan nafas yang teratur. Melihat keadaan Kana, Haou hanya tersenyum kecil. “…Kontrak selesai…” Tak ada sesuatu yang berjalan sesuai dengan keinginan kita. Jika kau terus mengejar dunia yang tak ada, terlelaplah dalam tidur yang dalam. Mimpimu akan mengabulkan keinginanmu…
Begitulah ceritanya . Moga - moga lebih bagus dibanding prologue-nya. Kalau masih ada yang kurang, tolong dikasih tahu ya Update chapter! Ini baru chapter dua Mudah - mudahan gak bosen bacanya Sekali lagi, minta saran dan kritik ya - Spoiler:
THE WITCH's DIARY 2ND Page ~ ETERNAL GARDEN~Di sebuah kota di Inggris, terdapatlah kebun bunga Chrysanthemum yang sangat luas. Di dalam kebun bunga itu, puluhan ribu bunga Chrysanthemum tumbuh dengan segar dan mekar dengan indah. Banyak orang yang datang mengunjunginya dan terkagum akan keindahan yang dapat diberikan oleh kebun bunga itu. Kebun bunga itu dimiliki oleh keluarga yang kaya raya. Kebun bunga yang terpisah dari rumah keluarga itu selalu mendapat perawatan yang baik. Namun, kebun bunga yang dulunya dikagumi oleh ribuan orang ini, kini mulai layu. Di tengah - tengah taman, terlihat sekuntum bunga Chrysanthemum yang hampir mekar. Akan tetapi, keadaan bunga itu terlihat sangat buruk. Umurnya tak cukup untuk memekarkan bunganya satu minggu kemudian. Dihadapan bunga yang hampir layu itulah, seorang gadis cilik berdiri tegak dan memandangi bunga itu. Ia duduk dan memperhatikan bunga itu. Sesaat kemudian, dia menggapai tangkai bunga itu dan mencabutnya. “Gyaaaaaaa!!!” Bunga yang dicabutnya berubah menjadi seorang pemuda. “Pembunuh! Padahal tinggal sedikit lagi sampai aku mekar! Lihat akibat perbuatanmu, sekarang tangkaiku-eh…?” Pemuda itu memperhatikan seluruh tubuhnya dengan seksama dan mendapatkan kejutan yang mengherankan. “Tunggu! Tangkaiku… Bungaku… Dan Daunku…? …Aku jadi manusia…?” Melihatnya, sang gadis memalingkan badannya dari pemuda itu. Dalam sekejap, ia berubah menjadi seekor kucing hitam. Dia berlari, dan melompat ke pelukan Haou, sang penyihir. Dia melihat pemuda itu dan berkata, “…Kau adalah bunga itu… Bunga yang tumbuh dengan penuh perjuangan. Walaupun keadaanmu sudah tak memungkinkan untuk memekarkan bungamu, akan tetapi, jiwamu tak pernah menyerah. Jiwamu yang kuat itu, telah memanggilku ke sini. Keinginan apakah yang kau simpan di dalam dirimu selama ini, wahai sekuntum bunga. Katakanlah, dan aku akan mengabulkan keinginanmu…” Pemuda itu terdiam. Pandangan mata yang sedih, namun memiliki tekad yang kuat untuk hidup. Dia hanya memandang Haou, tak berucap. Melihat pandangan matanya, Haou tersenyum. “...Tak perlu kau katakan… Wajahmu mengatakan, walau itu hanya satu detik, aku ingin hidup lebih lama. Akan kukabulkan. Bayaran apa yang akan kau berikan sebagai imbalannya?” Tanpa perlu kata - kata lagi, wajah pemuda itu menunjukkan bahwa ia sudah siap. Haou pun mengerti hal itu. Hanya dalam sesaat, pemuda itu kembali menjadi sekuntum bunga Chrysanthemum. Segar dan sehat. Namun, tangkai bunga itu menjadi lebih pendek. Sebagian daunnya terpangkas. Harga yang harus dibayar sekuntum bunga itu tidaklah sedikit. Kehilangan daun membuatnya tak bisa mengambil sinar matahari telalu banyak. Tangkainya yang pendek membuatnya tak seimbang dan sewaktu - waktu dapat roboh karena angin. “Baiklah… Aku sudah memberikanmu kekuatan untuk dapat bertahan hidup satu minggu lagi. Kau bisa memanfaatkannya dengan baik atau tidak, itu tergantung padamu…” begitulah yang dikatakan Haou sebelum ia menghilang dari hadapan sekuntum bunga itu. Dengan keadaan yang mengenaskan, lima hari kemudian, bunga itu mekar dengan sempurna. Waktu - waktu sulit telah berhasil dilewati. Tak hanya bunganya mekar dengan sempurna, warna putih bunga itu menentramkan hati orang yang melihatnya. Diantara sekerumunan orang yang datang melihat keajaiban itu, dikejauhan, terlihatlah seorang gadis kecil. Gadis itu berjalan dengan tertatih - tatih mendekati sekuntum bunga itu. Dengan membawa tas kecil di tangannya, dia perlahan mulai merawat bunga itu. Baju yang dipakai anak itu tidak lain adalah selembar baju dari sebuah rumah sakit terdekat. Dengan napasnya yang sudah tersenggal - senggal itu, dia menutupi akar bunga yang terlihat dengan tanah, memotong sebagian daun yang telah rusak atau mati, memberinya pupuk, dan menyiramkan segelas kecil air untuk kelangsungan hidup bunga itu. Ia meneteskan air matanya. Seraya menyiram bunga itu, ia tak henti - hentinya meminta maaf. Gadis ini tak lain adalah pemilik kebun bunga ini. Menangis dan terus menangis… Gadis inilah yang merawat kebun bunga ini seorang diri. Menyiram kebun saat terik matahari, memayungi sebagian dari taman ini ketika hujan, tubuh kecilnya yang menjadi sarang penyakit ini tak kuat lagi untuk merawat kebun ini layaknya dulu. Ia pun berkata, “Kumohon… Mekarlah, sampai saatnya kita bertemu lagi…” Menyeka air matanya, sang gadis cilik ini bangun dari tempatnya. Ia mulai menggali lubang - lubang di tanah yang luas itu. Dengan tekun, ia memperkirakan antar jarak lubang dan memasukan sekeping biji bunga Chrysamthemum ke dalamnya. Ia menutup lubang yang telah digalinya dan menyiraminya dengan sedikit air. Melihat hal ini, orang - orang yang hanya datang dengan tujuan melihat, ikut membantu sang gadis cilik menanami benih - benih bunga yang baru itu. Dengan bantuan orang - orang sekitar, akhirnya seluruh kebun bunga itu berhasil ditanami benih - benih bunga yang baru. Sebelum pergi, sang gadis melihat kembali bunga satu - satunya yang tersisa. Ia melambaikan tangannya sambil tersenyum. Saat itu, senyum gadis itu terlihat sangat indah. Perasaan bahagia sang gadis diutarakan lewat senyuman itu. Dengan senyuman yang tak kalah cantiknya dengan bunga Chrysanthemum itu, sang gadis mengumpulkan tenaganya dan bergerak pergi. Menjejakan langkah kakinya yang pertama, sang gadis langsung terjatuh. Tubuh sang gadis terkulai lemas di tanah itu. Wajahnya pucat pasi. Semua orang terhentak melihat kejadian itu. Beberapa ada yang panik, ada yang takut, dan juga ada yang berteriak histeris melihatnya. …Dua hari telah berlalu sejak hari itu… Sekuntum bunga yang merekah dengan sempurna itu, kini mulai layu. Sang penyihir kembali datang dan menemui bunga itu. Bunga itu kembali berubah menjadi seorang pemuda. Tak seperti sebelumnya, kini pandangan matanya terlihat kosong. Terurai kesedihan yang mendalam di wajahnya. Melihat hal ini, dengan agak ragu, Haou berkata, “…Waktu yang kujanjikan telah habis. Kau masih dapat memperpanjang waktu hidupmu lagi dengan bayaran yang sama seperti dulu” Pemuda itu hanya terdiam. Dia terduduk dan berusaha menutupi wajahnya dengan sebelah tangannya. Air mata pun mulai mengalir dari matanya. Mulai bercerita bagaimana ia diambil oleh pemiliknya diantara benih - benih lainnya, tubuh sang pemilik yang lemah sejak lahir, dan berbagai kenangan lainnya yang mengalir bersama air matanya itu. Dia menceritakan semuanya. Sejak ia dibeli oleh gadis itu, ditanam, dirawat, diajak berbicara, dan akhirnya, ia pun tumbuh. Tapi, saat ia baru bertunas, kesehatan gadis itu makin parah dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit… Walaupun kondisinya tidak stabil, gadis itu tetap berusaha merawat kebun bunga itu, sampai ia mencapai batasnya, dan tak sadarkan diri. Tak lama setelah itu, terdengarlah berita bahwa hidup sang gadis tak akan mencapai satu tahun lagi… Mendengar ini, sekuntum bunga Chrysanthemum terakhir ini berusaha untuk mekar dan memberi sedikit hadiah tanda terima kasih karena gadis itu telah merawatnya dengan baik. “…Hei, kau lihat…?” Pemuda itu menunjuk ke sebuah tanah yang berhiaskan bunga - bunga segar yang indah. “…Di sanalah tempat gadis itu dimakamkan…” Mengatakan hal itu, dia terduduk. Ia memandang langit yang biru itu dengan matanya yang sedih, “Aku senang bisa mekar untuknya. Aku senang jika aku bisa hidup lebih lama untuknya. Tapi, sudah cukup. Aku tak akan kabur dari nasibku kali ini. Tujuanku sudah tercapai. Entah aku masih dapat bertahan jika aku membayarmu untuk hidup lebih lama” Berhenti dan menghela napas, ia tak bisa menahan air matanya. Air matanya mengalir tak berhenti. Ia pun menatap Haou dan tersenyum untuk terakhir kalinya, berusaha untuk mengungkapkan rasa terima kasih pada Haou. Sekilas balik, ia kembali menjadi sekuntum bunga Chrysanthemum. Kembali dengan rasa bahagia karena ia dapat mekar untuk pemiliknya yang disayanginya. Berterima kasih karena telah dapat melihat senyuman yang indah untuk terakhir kalinya sebelum layu dihadapan makam sang gadis yang merawatnya selama ini. Haou berjalan dan menaburkan bunga - bunga yang indah di kuburan si gadis. “Tidurlah dengan nyenyak, wahai jiwa yang mulia. Biarkanlah aku yang menjaga taman bunga ini selamanya…” Haou menaruh bunga Chrysanthemum yang baru saja layu itu di tengah makam sang gadis. Saat itu, terlihatlah sosok sang gadis yang memegang setangkai bunga Chrysanthemum di tangannya. Dengan tersenyum ia berkata, “Terima kasih…” Sosok itu pun lenyap beserta bunga yang baru saja layu itu. Haou melihat ke arah Suou dan tersenyum, “Suou… Kali ini, kerjamu bagus” Dengan kata itu, sang penyihir pun lenyap. Jejak sang penyihir ditinggalkan di kebun bunga itu. Sejak saat itu, di kebun bunga itu, mekarlah bunga abadi. Sekalipun kebun ini musnah, namun tetap saja masih akan meninggalkan kesan yang mendalam di hati semua orang. ‘Kebun bunga yang abadi’ selalu ada di dalam hati setiap orang. Takkan lenyap walau diterpa badai maupun topan, sekalipun dihalau oleh waktu, itulah… Kebun bunga tempat sang penyihir pernah berpijak…
Sorry kalau gak begitu bagus ya Yah, menurut saya juga masih ada yang kurang, tapi cuma perasaan saya mungkin? Sebelumnya udah banyak dikritik Nisa , jadi khawatir juga udah bagus ato belom Please comment!
Terakhir diubah oleh argentum tanggal 2012-02-22, 17:48, total 4 kali diubah |
| | |
2012-02-15, 12:33 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
argentum Newbie
Posts : 11
| @Kudit Kalau gitu, bener. Iya, ini setting-nya tahun 2000-an gitu |
| | | 2012-02-15, 14:21 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
redlagart Advance
Posts : 342 Thanked : 5 Engine : Multi-Engine User Skill : Intermediate Type : Artist
Awards:
| wogh novel y... abis baca2 dikid chapter 1 ny tadi.. nih kekny settingny modern y??, zaman sekarang(bioskop, sekolahan, dll)?? dan kalo dlihat2 lagi genreny romance remaja kah??ato mix sama fantasy jg?? btw, keep a good works.. semoga novelny lanjut terus... (ane jg lagi nulis2 novel skrg yang storyny ambil dari ojekan sky destiny ane.. ) en, kanapa nda buat blog aj, abis dipost dimari bisa post juga diblog gitu?? just saran sih.. |
| | | 2012-02-15, 20:49 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
fredy Senior
Posts : 612 Thanked : 4 Engine : RMVX
| Wow sudah ada chapter 1 Nice story Keep Enetertaint everyone I'm Still figuring right phrase for the moral of the story |
| | | 2012-02-16, 01:28 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
Kuro Ethernite The Creator
Posts : 1631 Thanked : 24 Engine : RMVX Ace Skill : Masterful Type : Jack of All Trades
Awards:
| At first . . . . my reaction was . . . . " Totally childhood like ~" Turned to somekind of Urban Legend theme ~ . . . . . Then, my reaction . . . . "CRAP !!!! SID JUST GOT REAL !!!! " just AWESOME ~ |
| | | 2012-02-16, 18:56 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
minato Novice
Posts : 240 Thanked : 1 Engine : Multi-Engine User Skill : Beginner Type : Developer
| wow pertama saya membaca akhir prologue nya saya bingung mau digimanakan kelanjutan ceritanya, ternyata setelah membaca chapter 1 nya saya baru mengerti , ini tipe novel dengan beragam cerita dan satu2nya hubungan antara satu cerita dengan cerita lain hanya si penyihir sebagai karakter utamanya. tidak heran kamu mengatakan kalo setting dunianya mungkin akan berubah2 harus saya katakan ini gaya cerita yg unik, meskipun sebenarnya saya pernah membaca beberapa manga yg konsepnya seperti ini, dalam artian kosep beragam cerita yg dijadikan satu. saya tidak tahu apa ada nama untuk gaya menulis seperti ini, tapi mungkin saya akan mencomot sedikit dari kk kuro creator, benar2 seperti urban legend themeXD yang jelas ini keren , apalagi sepertinya kamu berusaha menambahkan pesan moral di setiap cerita, keep up the good work dan saya tunggu kelanjutannya |
| | | 2012-02-16, 20:33 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
Kuru Senior
Posts : 985 Thanked : 9 Engine : RMVX Skill : Beginner Type : Writer
Awards:
| Cerita yang bagus . Banyak mbaca memang bermanfaat (apalagi komik hehehe). Aku suka cerita yang mengandung pesan moral di dalamnya . Kalau ada lagi segera posting disini |
| | | 2012-02-19, 20:51 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
argentum Newbie
Posts : 11 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Writer
| Makasih, makasih Jujur, sempet ragu pas dibilang suruh post disini. Tapi ternyata menyenangkan Siplah, saya lanjutin Sebenernya, kalau boleh jujur, saya sudah membuat novel ini dari pertengahan tahun lalu. Konsep - konsepnya udah ada. Banyak malah. Tapi ada yang belum sempet dijadiin cerita, ada yang belum jelas akhirnya, ada juga yang malah kebanyakan narasi atau dialog . Jadi bingung juga. Lagian, setelah saya baca lagi, chapter selanjutnya itu banyak kekurangannya . Terus, sebenernya, dari ke-17 cerita novel yg sudah saya buat, The Witch's Diary ini adalah masterpiece saya. Kalau yang masterpiece-nya aja udah dibilang ini itu, waaah, jadi bingung mau post yang lain apa kagak Nantilah saya post kalau sudah diperbaiki! DARI AWAL!! Kalau konsep cerita, banyak yang lebih bagus. Ada yang ending-nya mengesankan, dll. Tapi, yang bener - bener tersampaikan dengan baik isi ceritanya cuma yang satu ini . Mungkin karena pas nulis yang lainnya, saya masih anak bawang . Sekarang sedang berjuang meng-edit chapter selanjutnya Makasih atas comment2-nya ya Terutama comment-nya Kuro. Asli, paling ditunggu! Tapi kalau sekali - kali mau ngasih comment yang jelek juga gak apa - apa. Biar jadi pelajaran buat saya juga Sekali lagi, makasih banyak ya @Kuru Ada satu lagi yang ada pesan moral-nya. Nanti di post setelah saya review ya
Terakhir diubah oleh jasprelao tanggal 2012-02-20, 09:05, total 3 kali diubah (Reason for editing : Multiple post, jangan diulangi ya :)) |
| | | 2012-02-19, 22:40 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
nisamerica Living Skeleton
Posts : 1668 Thanked : 25 Engine : RMVX Skill : Very Beginner Type : Artist
Awards:
| @Silver I'll kill you before I go to Jakarta tomorrow. How dare you ashamed me, the most "ja-im" () member of this forum, by breaking the rules??! Okay that's cheesy Anyway, read this >> https://rmid.forumotion.net/h1-boardrulesNda boleh multiple post berturut2 sebelum 24 jam coy, contohlah kakakmu ini yang selalu taat peraturan aku pas masuk sini baca2 itu dulu loh gara2 takut ama Om Jasp. Btw kamu beber2in cerita kek gitu ga baik ah IMO. |
| | | 2012-02-19, 22:49 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
LowlingLife Administrator
Posts : 2000 Thanked : 25 Engine : Multi-Engine User
Awards:
| @ tante argentum : Wow.. Keren.. Simply Logic.. Nih cerita logicnya ngena banget... Keren! Jadi penyihirnya itu licik... Bisa ditiru nih.. BTW, jangan multiple post tante... Entar sama momod di-delete... @ om sid : Yakin yang paling ja-im? Tante Argentum udah lihat Viper Challengenya blom? |
| | | 2012-02-20, 00:01 | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
argentum Newbie
Posts : 11 Thanked : 0 Engine : Other Skill : Very Beginner Type : Writer
| Me God! Sorry, sorry. Baru tahu nih . Bukan baru tahu sih, tapi saya melupakan rule ini. Mohon maaf. Gak bakal diulangi deh @Low Asli, Haou sama Suou itu gak licik kok. Walau baru kliatan di akhir sih. Saya belum liat Viper Challenge-nya |
| | | | Re: [Novel] The Witch's Diary |
---|
Sponsored content
| | | | | [Novel] The Witch's Diary | |
|
Similar topics | |
|
Similar topics | |
| |
Halaman 2 dari 2 | Pilih halaman : 1, 2 | |
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
Latest 10 Topics | [Web Novel] Gloria Infidelis 2016-11-17, 21:27 by LightNightKnight
[Announcement] Forum baru untuk RMID 2016-08-25, 16:39 by TheoAllen
Where I'm Wrong ? 2016-07-24, 16:10 by ReydVires
flakeheartnet's Resources part III 2016-07-08, 14:30 by flakeheartnet
Keira's Art Warehouse 2016-06-28, 19:27 by KeiraBlaze
Theo Core Time System + Bingung 2016-06-27, 16:24 by Lockin
Error Script, Maybe ? 2016-06-27, 16:20 by Lockin
Nusaimoe @ RMID Lounge 2016-06-21, 05:02 by Jihad Bagas
Call Random Battle 2016-06-15, 17:04 by Lockin
Flakeheartnet Resources Part II [come back gift] 2016-06-07, 15:51 by flakeheartnet
|
Statistics
|
Members: [ 4947 ]
Topics: [ 8258 ]
Posts: [ 112606 ]
Newest member: [ https://rmid.forumotion.net/u4968 ]
|
|
|
|
|
|