Ini thread gue bikin buat diskusi santai aja.. sesuai judul Sebuah Game... haruskah perfeksionis? karena keknya banyak banget yang ngerasa (termasuk gue ) kalo bikin game harus keren, mantep, gameplay perfekt, grafik ajib ampe bikin epilepsi, dan musik maut yang bisa bikin goyang gergaji..

yah pendapat pribadi aj sih y.. gue jujur bukan anak IT, programming g tau, seniman jg bukan.. jauh dari tampang2 game developer kelas AAA..gue cm individu yg mendapatkan hiburan dan kesenangan di waktu luang dengan bermain game.. pengen sih bikin game, dan akhirnya ketemu RPG maker mulai dah bikin2 game... emang jadinya jg amatir.. tapi itu merupakan kesenangan buat gue..

nah setelah itu, gue brosing internet cari2 informasi ini itu.. dan ketemulah situs ini, dan bbrp situs lain.. seneng banget ternyata ada toh komunitas pembuat game (walaupun gue amatir) lalu gue upload game gue.. tujuannya apa? yah jujur aja:
1. Pamer -> iniloh buatan gue, manteb kan, ajib??
2. Minta feedback
3. Fun
4. Berbagi Fun

Respon dari netters pun bermacam2, ada yang suka, kasi feedback, kritik positif, negatif, dan pedas.. dsb. lah.. jujur gue seneng ad yang komen biar komennya bagus ato jelek.. karena dengan itu kita tau sebatas apa kemampuan kita.. at least komen2 itu yang buat gue semangat!

so, balik ke pertanyaan utama Sebuah Game... haruskah perfeksionis?dan sempurna?

Ya, harus.. tapi apa definisi perfeksionis dan sempurna?? pasti kalian punya standar sendiri untuk menilai sesuatu kan? siapakah yang pantas menilai game saya sempurna? ya saya sendiri... karena pasti tdk ada orang yang obyektif karena tiap orang punya interest berbeda (kecuali kamu "tuhan" mungkin ) yang ada hanyalah orang yang memiliki "interest" yang sama.. atas dasar itulah saya berani bilang bahwa game saya PERFEKT dan SEMPURNA! karena saya yakin ada orang diluar sana yang berpendapat at least sama dengan saya...

Itulah unek2 saya.. buat kawan2 sesama game-makers jgn pernah merasa karya kalian itu jelek, cacat, kalah dari orang lain.. karena kreativitas tiap orang pasti beda2 dan tidak ada "parameter" yang solid akan PERFEKTS dan SEMPURNA... ke-PERFECTAN dan ke-SEMPURNAAN sebuah game kembali pada pandangan kita terhadap game tersebut.. ada yang bilang Football manager cacat.. ada yang cinta mati... ada yang bilang ah grafik game ini jelek.. tapi tetap ada yang mainin... ada yang suka DotA ada yang jiji DotA.. begitulah dinamika..


jika ada kritik pedas, komen gak jelas, dan bacot asal terhadap karya kalian.. terima dengan ikhlas karena belum tentu para kritikers itu bisa berkarya seperti kalian...

pesan sponsors:

Spoiler:

Adakah 1 game yang sempurna? Ataukah hanya sebuah game yang 'terlihat sempurna'? Hahaha, standarisasi kesempurnaan yang berhasil kita ciptakan pada masa itu hanyalah semu, karena semuanya akan tergantikan oleh standarisasi kesempurnaan yang akan datang. Manusia terus berinovasi bukan untuk memperoleh kesempurnaan.. tetapi mendekati nilai hakiki sebuah kesempurnaan.

--
Masuk ke bagian inti:
--

Kita memang memiliki standarisasi sendiri mengenai arti kesempurnaan. Dan dalam mengembangkan sebuah game, kita pasti menginginkan semuanya berhasil dengan sempurna. Obsesi itu bagus, namun.. cobalah merenung sejenak, lihat kedalam diri masing-masing.. "Hei, beberapa dari kita hanyalah "Anak Kemarin Sore" yang baru saja mengenal indahnya Game Making ", akui sajalah.. kita ini amatir, masih harus banyak belajar dan mengumpulkan pengalaman untuk dapat berhasil menciptakan sebuah game yang "Sempurna". Belum lagi "Tools" yang kita gunakan memiliki batasan-batasan tertentu, banyak sekali ide kita yang tidak dapat tertampung oleh Engine ini, dan akhirnya memaksa untuk menyimpannya ke dalam Diary, sebuah buku yang menjadi saksi bisu liarnya imaji.

Kita ini hanya manusia biasa yang memiliki kemampuan terbatas, dan hanya kita yang memahami seberapa jauh batas kemampuan kita. Jadi saran saya dalam mengembangkan sebuah game, cukup berikan saja yang terbaik untuk Game tersebut. Tidak perlu sempurna, karena memang tiada yang sempurna.

"Namun bagaimana bila hasilnya tidak maksimal?"
Cuih! Persetan dengan hinaan, peduli anjing dengan ejekan, biji kucing semua para pencela. Kalian hanya onggokan daging yang merasa tersaingi dengan apa yang berhasil kami peroleh. Kami hanya mengambil sedikit poin positif dari cercaan kalian, selebihnya kami abaikan. Pergi, pergilahke hutan, panjat pohon itu, dan bermainlah bersama kembaranmu.



--

Sori, riz, otak gue lagi blank.. tulisan ini hanya reaksi spontanitas belaka, jadi harap maklum kalau banyak kesalahan dalam penulisan. Hehehe

(argumen diatas terbuka untuk dikritik, dan bersedia untuk didebat)

Regards,

vath

kepanjangan._. ,


game ga harus perfect, yang penting bisa bikin orang seneng maenin.

masalah kritik2 spt di atas, itu udah resiko kita sebagai gamedev. bahkan game luar yg bidnya ampe $ 10k lebih, masih ada yg bilang sucks,lha mung lainnya rate 10, dia bisa2nya langsung bilang sucks tanpa sebab. coba deh upload game2 kalian/ demo game kalian ke luar.

klo gak suka dengan game buatan saya,ya gak usah dimaenin.gak akan saya bilangin anjing ato kucing kok

Uh, kenapa harus sempurna? Jelas game kita ga akan memuaskan semua orang, jadi asalkan bisa memuaskan diri sendiri (dan kalau bisa beberapa orang lain) bagiku udah cukup kok.

After all, it's all about the fun, right?

seperti yang diatas bilang:
tidak ada seorang / sesuatu di dalam dunia ini yang sempurna.

Banyak orang mengatakan suatu game buatan seseorang bagus, keren, ajib, mantap, bukan karena game tersebut memang "sempurna" secara global, dalam artian mencakup semua kalangan.
Kita harus ingat bahwa perfect ato tidaknya suatu game hanya bisa dilihat dari mata orang yang sesuai tipe-nya dengan game yang dibuat.
Kaya aq. Banyak orang bilang FF, Disgaea, Atelier series itu bagus. Keren. Perfecto. Namun aku bilang nggak. Kenapa? Karena tipe ku bukan traditional rpg.

Intinya, semua orang punya tipe tersendiri. Jadi, buat apa sampai pamer2 dan membanggakan karya sendiri (dalam kasus membuat game se perfect-perfectnya, tapi toh game tersebut hanya bakal dibilang perfect sama kalangan tertentu saja to?)

Jadi... lebih baik... kita semua berfikir ulang...

what master vath say is right.
"Tidak perlu sempurna, cukup berikan yang terbaik."

Terbaik dalam arti... kita berusaha semampu yang kita bisa... dan mengerjakannya sepenuh hati... tanpa perlu beranggapan bahwa "game buatanku harus sempurna"
Karena... toh tidak semua orang akan membilang suatu game sempurna, karena memang tidak ada yang sempurna dalam dunia...

..............................................................................................................
Maaf kalo isinya ngaco dikit....
like what master vath says: "tulisan ini hanya reaksi spontanitas belaka, jadi harap maklum kalau banyak kesalahan dalam penulisan"

silahkan didebat kalo emang ngaco... :p

wuih ternyata responsnya manteb2 jg y.. berattt.. hmm mungkin gue kalo boleh membagi gamemaker menjadi dua tipe: money-oriented gamemaker, dan just-for-fun gamemaker... yah seperti yang bisa kalian tebak yang satu orientasinya duit, duit, dan duit... dan yang satunya lagi orientasinya ya cuma satu kesenangan...

lalu bedanya apa? bukannya bisa digabung dua-duanya? cari duit dari game dan senang - senang? memang bisa.. tapi kadang2 mindset dan perspektif kita akan berbeda antara yang money-oriented dan just-for-fun (JFF aj dah disingkatnya..)

money-oriented peoples ini nantinya hanya membuat dan memandang sebuah game dari standarisasi "semu" ciptaan kliennya dan orang lain.. orang2 ini akan selalu menganggap bagus atau tidaknya suatu game itu tergantung orang lain dan respon orang2 terhadap gamenya.. makin banyak orang maen makin bagus.. dan tentu saja egosentris terhadap standarisasi ini nantinya kebanyakan akan membuat mereka merasa "superior" dan menganggap gamedev/gamemaker lain tidak sebanding dengan mereka..

nah JFF ini seperti namanya ya orang2 yang senang2 saja... buat mereka membuat game adalah suatu kesenangan.. aktivitas yang dapat memacu hormon endorfin bagi mereka... tidak peduli apa pendapat orang dan hasil dari game mereka.. mereka pun tidak pernah mem-"boast" karya mereka dengan pamer2 karya.. dan bilang2 bahwa game mereka hebat dan bagus (saya salut sama developer game Exit-Fate.. sangat sedikit info tentang gamenya dan diapun tidak pernah membanggakan atau pamer pembuatan gamenya di forum2.. namun game buatannya sangatlah bagus)

tentu saja antara money-oriented dan JFF ini bisa dikombinasikan dan akan lebih baik lagi bila itu dilakukan karena selain senang kita juga dapat uang asal pintar2 saja memanage mindset kalian dan pintar - pintar melobi orang kalo pengen meng-"uang"kan karya kalian

Tapi ada satu lagi tipe orang yang menurut saya dibanding dua tipe ini termasuk tipe yang menyebalkan dan "sampah".. yaitu tipe game maker pemimpi - ambisius kenapa saya bilang pemimpi? karena mereka menganggap mereka sangat jago dan "exist" di dunia gamedev namun TIDAK ADA HASIL atau karya sebagai backingannya.. orang2 ini cuma cuap - cuap komentar dan kritik seolah - olah mereka gamemaker/gamedev handal... seolah - olah kritikan mereka memberi kontribusi baik pada subjek kritikan mereka... seolah mereka superior... kenapa saya bilang ambisius? ya karena mereka sangat ambisius terhadap "omongkosong" mereka... ambisius bahwa satu hari nanti mereka akan femes di dunia game-maker..
ambisius memang bagus.. tapi tanpa kerja-keras dan usaha semua itu percuma..

tipe orang seperti ini sangat banyak dan mereka "exist" di internet baik di forum dalam negeri atau internasional.. dan kalian bisa menyaring sendirilah mana yang termasuk tipe ini..

begitulah pendapat gue.. silahkan kritik kalau berkenan dan satu pesan gue jangan pernah merasa kalian yang terbaik karena diatas langit masih ada langit.. dan jangan pernah merendahkan orang lain karena elu belum tentu lebih baik dari orang yang elu rendahin (hmm.. mirip signaturenya si agung nih... pinjem ya gung ) ingat kreativitas itu tidak bisa dibandingkan! karena setiap orang mempunyai perspektif berbeda terhadap kreativitas itu sendiri yang terpenting kita memberikan yang terbaik dari karya kita... bagaimana pendapat orang itu soal nanti...